18
1. Identifikasi Masalah
Penyiang bermotor dirancang untuk menyiangi gulma pada tanaman padi dengan jarak tanam 20 cm sampai dengan 25 cm. Alat ini
dapat digunakan pada penyiangan pertama, yaitu pada saat padi berumur empat minggu setelah penanaman dengan ketinggian padi sekitar 30
sampai 35 cm. Digunakan dua buah roda pencabut sehingga alat dapat seimbang dan dalam satu kali penyiangan dapat menyiangi dua alur
sekaligus. Kecepatan maju di lahan sawah direncanakan 2 kmjam, diasumsikan sama dengan kecepatan orang berjalan.
Penyiang bermotor ini telah mengalami pengujian secara teknis di lapangan, yang dilakukan oleh perancang terdahulu. Pengujian ini
dilakukan secara langsung di lahan sawah dengan tujuan untuk memberikan Gambaran kinerja alat ketika dipakai di lahan langsung
Prabowo, 2005. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kendala teknis yang
dihadapai oleh alat ini. Kendala tersebut meliputi kendala teknis pada sumber tenaga alat yang memberikan efek operasional alat. Penyiang
bermotor yang dirancang oleh perancang terdahulu menggunakan enjin bertenaga 1.5 hp horse power. Tenaga 1.5 hp yang dikeluarkan enjin
yang dipakai terasa kurang memadai. Hal ini membuat operasi alat pada saat di lahan kurang baik karena pada saat pisau penyiang menyiangi pada
kedalaman lebih dari 3 cm roda penyiang akan berhenti, sehinga alat perlu diangkat supaya roda penyiang kembali berputar.
Selain itu, pergerakan alat di lahan sawah juga menjadi perhatian dalam modifikasi ini karena pergerakan alat yang memberikan sebagian
faktor kinerja alat saat operasi di lahan. Dengan beroperasinya alat di lahan, alat akan bergerak sesuai dengan rencana operasi. Ketika di lahan,
alat dikendalikan oleh operator melalui kemudi. Dengan adanya beban tambahan karena komponen enjin di lahan, alat akan terpengaruh.
Tambahan berat menjadi beban tersendiri bagi komponen kaki belakang alat. Kaki belakang ini menjadi tumpuan kemudi saat berbelok dan juga
sebagai titik tumpu fulcrum untuk menyeimbangkan antara beban
19 gesekan tanah dengan roda pencakar serta beban berat enjin didepan
kemudi. Dengan kondisi operasi seperti diatas, kaki belakang skid menerima beban yang lebih banyak, akibatnya dengan rancangan tapak
kaki awal, kaki belakang tenggelam lebih dalam dan mengganggu gerakan maju alat. Tenggelamnya kaki belakang ini menambah beban kerja
operator terhadap alat ini. 2. Analisis Perancangan
Analisis perancangan terdiri dari analisis fungsional, yaitu penentuan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan
penyiang bermotor dan analisis struktural yaitu menentukan bentuk dari masing-masing komponen yang sesuai dengan analisis teknik dari masing-
masing komponen. Penyiang bermotor terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
a rangka utama, b batang kemudi, c reduction gear, d roda penyiang, e pisau penyiang, f skid, g pelampung, h enjin, i sistem transmisi. Fungsi
komponen utama rancangan penyiang bermotor disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Fungsi komponen utama rancangan penyiang bermotor
No Nama Bagian
Fungsi a Rangka
utama Dirancang sebagai dudukan komponen- komponen seperti enjin, poros, reduction gear
worm gear, roda penyiang, skid, dan batang kemudi .
b Batang kemudi Dirancang
sebagai pengendali pada saat alat bekerja dan meletakan tuas pengatur kecepatan
enjin. Ketinggian dapat diatur sesuai posisi operator.
c Reduction Gear Menggunakan worm gear, dapat mengubah arah
putaran 90 dan
mereduksi putaran poros utama dengan perbandingan 20 : 1.
d Roda penyiang Dirancang dengan Ø 400 mm agar dapat
digunakan untuk penyiangan pertama dengan
20 tinggi tanaman 30-35 cm dan dibentuk segi
delapan agar mudah untuk meletakan pisau penyiang.
e Pisau Penyiang Dirancang
dengan bentuk cakar agar dapat dihasilkan mekanisme pencabutan.
f Skid
Dirancang untuk menopang alat dan sebagai dudukan pelampung.
g Pelampung
Dirancang untuk memberikan daya apung agar alat dapat mempertahankan kedalaman kerja roda
pencakar dan sebagai pembenam rumput. h Enjin
Menyediakan daya untuk memutar roda penyiang.
i Sistem Transmisi
Menggunakan sistem poros yang dihubungkan langsung ke reduction gear.
3. Modifikasi