1. Devinisi Hukum
Berikut   beberapa   definisi   hukum   yang   dikemukakan   para   ahli   hukum juris berdasarkan aliran atau paham yang dianutnya :
1. Van Apeldoorn, hukum itu banyak seginya dan demikian luasnya sehingga tidak mungkin menyatakanya dalam satu rumusan yang memuaskan.
2. I Kisch, oleh karena hukum itu tidak dapat ditangkap oleh panca indera
maka sukarlah untuk membuat definisi tentang hukum yang memuaskan.
3. Lemaire, hukum yang banyak seginya dan meliputi segala macam hal itu menyebabkan tak mungkin orang membuat suatu definisi apapun hukum itu
sebenarnya
. 4. Grotius,  hukum adalah aturanaturan tingkah laku yang dibuat menjadi
kewajiban melalui sanksisanksi yang djatuhkan terhadap setiap pelanggaran dan kejahatan melalui suatu otoritas pengendalian.
5.   Aristoteles,  hukum   adalah   sesuatu   yang   berbeda   daripada   sekadar
mengatur  dan  mengekpresikan  bentuk  dari  kontitusi  dan   hukum  berfungsi untuk   mengatur   tingkah   laku   hakim   dan   putusannya   di   pengadilan   untk
menjatuhkan hukuman terhadap pelangggar.
6.   Schapera,  hukum   adalah   setiap   aturan   tingkah   laku   yang   mungkin diselenggarakan oleh pengadilan.
7.   Paul   Bohannan,  hukum   adalah   merupakan   himpunan   kewajiban   yang
telah dilembagakan kembali dalam pranata hukum.
8. Pospisil,  hukum adalah aturanaturan tingkah laku yang dibuat menjadi kewajiban melalui sanksisanksi yang dijatuhkan terhadap setiap pelanggaran
dan kejahatan melalui suatuotoritas pengendalian.
9. Karl von savigny, hukum adalah aturan yang tebentuk melalui kebiasaan dan   perasaan   kerakyatan,   yaitu   melalui   pengoperasian   kekuasaan   secara
diamdiam.   Hukum   berakar   pada   sejarah   manusia,   dimana   akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan dan kebiasaan warga masyarakat.
10.   Marxist,  hukum   adalah   suatu   pencerminan   dari   hubungan   umum
ekonomis dalam masyarakat pada suatu tahap perkembangan tertentu.
11. John Austin, melihat hukum sebagai perangkat perintah, baik langsung maupun tidak langsung dari pihak yang berkuasa kepada warga rakyatnya
yang   merupakan   masyarakat   politik   yang   independen,   dimana   otoritasnya pihak yang berkuasa meruipakan otoritas tertinggi.
2. Pengertian Ilmu hukum
Menurut   Satjipto   Rahardjo   Ilmu   hukum   adalah   ilmu   pengetahuan   yang berusaha   menelaah   hukum.   Ilmu   hukum   mencakup   dan   membicarakan
segala hal yang berhubungan dengan hukum. Ilmu hukum objeknya hukum itu sendiri. Demikian luasnya masalah yang dicakup oleh ilmu ini, sehingga
sempat   memancing   pendapat   orang   untuk   mengatakan   bahwa   “batas batasnya tidak bisa ditentukan” Curzon, 1979 : v. Selanjutnya menurut J.B.
Daliyo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya hukum. Dengan
demikian maka ilmu hukum akan mempelajari semua seluk beluk mengenai hukum,   misalnya   mengenai   asal   mula,   wujud,   asasasas,   sistem,   macam
pembagian, sumbersumber, perkembangan, fungsi dan kedudukan hukum di dalam masyarakat. Ilmu hukum sebagai ilmu yang mempunyai objek hukum
menelaah   hukum   sebagai   suatu   gejala   atau   fenomena   kehidupan   manusia dimanapun   didunia   ini   dari   masa   kapanpun.   Seorang   yang   berkeinginan
mengetahui  hukum   secara  mendalam   sangat   perlu  mempelajari   hukum  itu dari lahir, tumbuh dan berkembangnya dari masa ke masa sehingga sejarah
hukum besar perannya dalam hal tersebut.
3. Kaidah
Adalah   patokanpatokan   atau   pedomanpedoman   perihal   tingkah   laku dan   perikelakuan   yang   diharapkan.   Kaidah   berasal   dari   bahasa   Arab   atau
Norma   berasal   dari   bahasa   Latin.   KaidahNorma   berisi   :   Perintah,   yang merupakan   keharusan   bagi   seseorang   untuk   berbuat   sesuatu   oleh   karena
akibat2nya   dipandang   baik.   Larangan,   yang   merupakan   keharusan   bagi seseorang   untuk   tidak   berbuat   sesuatu   oleh   karena   akibatakibatnya
dipandang tidak baik. Guna kaidahnorma tersebut adalah untuk memberi petunjuk   kepada   manusia   bagaimana   seorang   harus   bertindak   dalam
masyarakat   serta   perbuatanperbuatan   mana   yang   harus   dijalankan   dan perbuatanperbuatan mana pula yang harus dihindari.
Kaidah sosial dibedakan menjadi : a. Kaidah yang mengatur kehidupan pribadi manusia yang dibagi lebih lanjut
menjadi : a. Kaidah   kepercayaanagama,   yang   bertujuan   untuk   mencapai   suatu
kehidupan yang beriman Purnadi Purbacaraka 1974 : 4. Kaidah ini ditujukan   terhadap   kewajiban   manusia   kepada   Tuhan.   Sumbernya
adalah   ajaranajaran   kepercayaanagama   yang   oleh   pengikut pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan, misalnya :
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk Al Isra’ : 32.
Hormatilah   orang   tuamu   agar   supaya   engkau   selamat   Kitab   Injil Perjanjian Lama : Hukum yang ke V.
b. Kaidah kesusilaan, yang bertujuan agar manusia hidup berakhlak atau mempunyai hati nurani. Kaidah ini merupakan peraturan hidup yang
dianggap   sebagai   suara   hati   nurani   manusia   insan   kamil.   Sumber kaidah ini adalah dari manusia sendiri, jadi bersifat otonom dan tidak
ditujukan   kepada   sikap   lahir   tetapi   ditujukan   kepada   sikap   batin manusia juga, misalnya :
Hendaklah engkau berlaku jujur. – Hendaklah engkau berbuat baik terhadap sesama manusia.
Dalam   kaidah   kesusilaan   tedapat   juga   peraturanperaturan   hidup seperti yang terdapat dalam norma agama misalnya :
– Hormatilah orangtuamu agar engkau selamat diakhirat
– Jangan engkau membunuh sesamamu b. Kaidah yang mengatur kehidupan antara manusia atau pribadi yang dibagi
lebih lanjut menjadi : a. Kaidah kesopanan, bertujuan agar pergaulan hidup berlangsung dengan
menyenangkan. Kaidah ini merupakan peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia, misalnya :
– Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua – Janganlah meludah dilantai atau disembarang tempat.
– Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bis dll terutama wanita tua, hamil atau membawa bayi
b. Kaidah hukum, bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam pergaulan hidup   antar   manusia.   Kaidah   ini   adalah   peraturanperaturan   yang
timbul   dari   norma   hukum,   dibuat   oleh   penguasa   negara.   Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan
segala   paksaan   oleh   alatalat   negara   misalnya   “Dilarang   mengambil milik orang lain tanpa seizin yang punya”.
Perbedaan antara kaidah hukum dengan kaidah sosial lainnya : 1. Perbedaan antara kaidah dengan kaidah agama dan kesusilaan dapat
ditinjau dari berbagai segi sbb : • Ditinjau dari tujuannya, kaidah hukum bertujuan untuk menciptakan
tata   tertib   masyarakat   dan   melindungi   manusia   beserta kepentingannya.   Sedangkan   kaidah   agama   dan   kesusilaan   bertujuan
untuk memperbaiki pribadi agar menjadi manusia ideal. •   Ditinjau   dari   sasarannya   :   kaidah   hukum   mengatur   tingkah   laku
manusia dan diberi sanksi bagi setiap pelanggarnya, sedangkan kaidah agama dan kaidah kesusilaan mengatur sikap batin manusia sebagai
pribadi.   Kaidah   hukum   menghendaki   tingkah   laku   manusia   sesuai dengan   aturan   sedangkan   kaidah   agama   dan   kaidah   kesusilaan
menghendaki sikap batin setia pribadi itu baik. •   Ditinjau  dari  sumber  sanksinya,   kaidah  hukum  dan   kaidah   agama
sumber   sanksinya   berasal   dari   luar   dan   dipaksakan   oleh   kekuasaan dari   luar   diri   manusia   heteronom,   sedangkan   kaidah   kesusilaan
sanksinya   berasal   dan   dipaksakan   oleh   suara   hati   masing2 pelanggarnya otonom.
•   Ditinjau   dari   kekuatan   mengikatnya,   pelaksanaan   kaidah   hukum dipaksakan   secara   nyata   oleh   kekuasaan   dari   luar,   sedangkan
pelaksanaan   kaidah   agama   dan   kesusilaan   pada   asasnya   tergantng pada yang bersangkutan.
• Ditinjau dari isinya kaidah hukum memberikan hak dan kewajiban atribut   dan   normatif   sedang   kaidah   agama   dan   kaidah   kesusilaan
hanya memberikan kewajiban saja normatif. 2. Perbedaan antara kaidah hukum dengan kaidah kesopanan
– Kaidah hukum memberi hak dan kewajiban, kaidah kesopanan hanya memberikan kewajiban saja.
–   Sanksi   kaidah   hukum   dipaksakan   dari   masyarakat   secara   resmi negara, sanksi kaidah kesopanan dipaksakan oleh masyarakat secara
tidak resmi. 3. Perbedaan antara kaidah kesopanan dengan kaidah agama dan kaidah
kesusilaan – Asal kaidah kesopanan dasri luar diri manusia, kaidah agama dan
kaidah kesusilaan berasal dari pribadi manusia –  Kaidah kesopanan  berisi  aturan yang ditujukan  kepada sikap  lahir
manusia,   kaidah   agama   dan   kaidah   kesusilaan   berisi   aturan   yang ditujukan kepada sikap batin manusia
–   Tujuan   kaidah   kesopanan   menertibkan   masyarakat   agar   tidak   ada korban,   kaidah   agama   dan   kaidah   kesusilaan   bertujuan
menyempurnakan manusia agar tidak menjadi manusia jahat. Ciriciri kaidah hukum yang membedakan dengan kaidah lainnya :
–   Hukum   bertujuan   untuk   menciptakan   keseimbangan   antara kepentingan
– Hukum mengatur perbuatan manusia yang bersifat lahiriah – Hukum dijalankan oleh badanbadan yang diakui oleh masyarakat
– Hukum mempunyai berbagai jenis sanksi yang tegas dan bertingkat –   Hukum   bertujuan   untuk   mencapai   kedamaian   ketertiban   dan
ketentraman
Mengapa kaidah hukum masih diperlukan, sementara dalam kehidupan masyarakat sudah ada kaidah yang mengatur tingkah laku manusia dalam
pergaulan hidupnya ? Hal ini karena :
– Masih banyak kepentingankepentingan lain dari manusia dalam pergaulan hidup yang memerlukan perlindungan karena belum mendapat perlindungan
yang sepenuhnya dari kaidah agama, kesusilaan dan kaidah sopan santun, kebiasaan maupun adat.
– Kepentingankepentingan manusia yang telah mendapat perlindungan dari kaidahkaidah tersebut diatas, dirasa belum cukup terlindungi karena apabila
terjadi   pelanggaran   terhadap   kaidah   tersebut   akibat   atau   ancamannya dipandang belum cukup kuat.
4. Macam norma