C. Motorik Halus
1. Pengertian Motorik Halus
Motorik halus merupakan suatu aspek perkembangan gerakan otot-otot kecil serta koordinasi mata-tangan seperti memegang, menulis dan
melukis. Sumantri 2005: 143 berpendapat keterampilan motorik halus adalah:
Pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dengan tangan, keterampilan ini mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dan obyek yang kecil
atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit, dan lain-lain.
Menurut Sujiono 2009: 114 menjelaskan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sehingga gerakan ini tidak
memerlukan tenaga melainkan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga
memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan
motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan untuk melakukan tugas tertentu.
Keterampilan motorik halus adalah kemampuan anak untuk beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus otot kecil seperti menulis,
menggambar dan melukis. Gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga
namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
2. Perkembangan Motorik Halus
Setiap anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya. Hal ini juga berlaku pada perkembangan
keterampilan motorik halus anak. Sumantri 2005: 46 menyatakan
perkembangan keterampilan motorik halus anak akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia anak. Perkembangan keterampilan motorik
anak juga sangat bergantung pada stimulasi yang diberikan terhadap anak. Perkembangan adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau
kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin
terorganisasi dan terspesialisasi.
Selanjutnya Hurlock dalam Suyadi 2010: 69 mengemukakan bahwa
gerakan motorik
halus adalah
meningkatnya pengkoordinasian gerakan tubuh yang melibatkan otot dan syaraf
yang jauh lebih kecil dan detail. Kelompok otot dan syaraf inilah yang nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa setiap anak memiliki perkembangan dan keterampilan yang berbeda, anak dapat mencapai tahap
perkembangan motorik halus yang optimal jika mendapatkan stimulasi yang tepat, disetiap fase perkembangan anak membutuhkan rangsangan
untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Semakin banyak stimulus atau kegiatan yang diberikan secara tepat maka perkembangan
motorok halus anak dapat berkembang secara optimal.
3. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus
Anak usia dini memiliki karakter yang berbeda dalam aspek-aspek perkembangannya, termasuk dalam aspek perkembangan motorik