Morfologi dan daur hidup

2.1.3.4 Diagnosis

Diagnosis dapat ditemukan dengan pemeriksaan tinja untuk menemukan telur pada feses yang segar dan larva pada feses yang sudah lama. Untuk membedakan speies, telur dibiakkan menjadi larva dengan menggunakan cara Harada Mori Safar, 2010.

2.1.2.5 Tatalaksana

Pada kasus creeping eruption diberikan krioterapi dengan liquid nitrogen atau kloritelin spray, tiabendazol topikal selama 1 minggu. Pengobatan yang lain dapat menggunakan obat pirantel pamoat dosis tunggal 10mgkgBB, mebendazol 100mg dua kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan albendazol 400mg dua tablet ataus setara dengan 20 ml suspensi untuk usia di atas dua tahun sedangkan pada anak usia di bawah dua tahun diberikan dosis setengahnya Garna H, et al ; 2012.

2.1.2.6 Pencegahan

Pencegahan dilakukan dengan cara tidak berjalan tanpa alas kaki di daerah yang mungkin terdapat cacing atau pada tanah yang terkontaminasi, menghindari penelanan tanah, menghindari kontak dengan tanah yang tercemar, dan tidak membuang air besar di luar ruangan dan dengan sistem pembuangan limbah yang efektif CDC, 2013. Selain itu, dapat dilakukan juga dengan cara memberantas sumber infeksi pada populasi dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan yang baik Inge S, et al ; 2012

2.2 Anemia

2.2.1 Pengertian

Anemia adalah berkurangnya kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah akibat berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi serta haemoglobin yang dikandungnya Murni AW, 2013

2.2.2 Klasifikasi dan etiologi

Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan umur dan jenis kelamin dengan melihat jumlah haemoglobin, hematokrit, dan ukuran eritrosit Tabel 1. Selain itu dengan dasar ukuran eritrosit mean corpuscular volumeMCV dan kemudian dibagi lebih dalam berdasarkan morfologi eritrositnya. Pada klasifikasi jenis ini, anemia dibagi menjadi anemia mikrositik, normositik dan makrositik Tabel 2. Klasifikasi anemia dapat berubah sesuai penyebab klinis dan patologis. Penyebab anemia secara garis besar dibagi menjadi dua kategori yaitu gangguan produksi eritrosit yaitu kecepatan pembentukan eritrosit menurun atau terjadi gangguan maturasi eritrosit dan perusakan eritrosit yang lebih cepat.Kedua kategori tersebut tidak berdiri sendiri, lebih dari satu mekanisme dapat terjadi Irawan H, 2013