BAB III KEDUDUKAN CONSTITUTIONAL COMPLAINT DALAM MENJAMIN
HAK KONSTITUSIONAL
D. Constitutional Complaint Dalam Menjamin Hak Konstitusional Dalam
Konsep Negara Hukum
Negara hukum merupakan konsep dalam bernegara yang menjamin dan melindungi hak konstitusioanal warga negaranya. Hal ini menegaskan bahwa dalam
perjalanan ketatanegaraan suatu negara maka pemegang kekuasaan harus memperhatikan hak konstitusional warga negaranya. Yang menjadi pertanyaan yang
cukup signifikan bagaimana suatu negara melindungi hak konstitusional warga negaranya apabila telah terjadi pelanggaran atas hak konstitusional warga negaranya.
Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam menghadapi pelanggaran hak konstitusional yang terjadi ialah constitutional complaint. Constitutional complaint
merupakan upaya hukum yang dapat ditempuh apabila warga negara merasa hak konstitusionalnya telah dicederai oleh tindakan pemegang kekuasaan negara. Ada 2
dua arti penting mekanisme constitutional complaint dalam penerapannya dalam menjamin dan melindungi hak konstitusional warga negara, yaitu :
1. Constitutional
Complaint Sebagai
Kebutuhan Teoritis
Dalam
Penyelenggaraan Negara Hukum
Constitutional complaint sebagai kebutuhan teoritik dimaksudkan bahwa constitutional complaint perlu diatur dalam hukum positif sebagai upaya untuk
Universitas Sumatera Utara
memberi perlindungan maksimum terhadap hak konstitusional warga negara.
60
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa konsekuensi Indonesia sebagai
negara hukum yang melindungi hak-hak konstitusional warga negaranya mengindikasikan adanya perubahan terhadap UUD 1945 yang menunjukkan bahwa
seluruh syarat yang melekat sebagai ciri negara hukum harus terpenuhi secara konstitusional dan terlaksana atau terjelma secara aktual dalam praktik.
61
Hal ini dikarenakan sebagai ciri negara hukum yang memenuhi perlindungan dan penjaminan
hak asasi warga negara yang mana hak tersebut dituangkan ke dalam konstitusi dan menjadi bagian konstitusi. Oleh karena itu hak tersebut kemudian menjadi hak
konstitusional warga negara. Dalam teori seperation of power pemisahan kekuasaan ada 3 tiga
kekuasaan negara, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Ketiga cabang kekuasaan negara ini memegang suatu tugas dan wewenang yang diatur dalam Undang-Undang
Dasar. Oleh karena itu, hal yang tidak diperkenankan Undang-Undang Dasar ataupun hal yang melenceng dari Undang-Undang Dasar merupakan suatu tindakan
inkonstitusional yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan negara. Undang-Undang Dasar mengatur mengenai ketentuan hak warga negara yakni
hak konstitusional warga negara. konsekuensinya pemegang kekuasaan negara harus mempertimbangkan hak konstitusional warga negara dalam melakukan tindakan
dalam penyelenggaraan negara.hal ini dimaksudkan agar terwujudnya konsep negara hukum dalam penyelenggaraan negara. oleh karena itu, apabila pemegang kekuasaan
60
I Dewa Gede Palguna, Loc. cit, Hlm. 542.
61
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
melakukan suatu tindakan atas kekuasaan yang menjadi wewenangnya tidak memperhatikan
hak konstitusional
warga negara
merupakan tindakan
inkonstitusional. Dalam praktik bernegara dewasa ini mekanisme hukum yang ada dalam
melindungi hak konstitusionalitas warga negara dari tindakan inkonstitusional pemegang kekuasaan negara hanya sebatas judicial review. Mekanisme judicial
review dalam melindungi hak konstitusional warga negara hanya melindungi hak tersebut atas tindakan kekuasaan legislatif. Oleh karena itu secara luas, belum tercipta
perlindungan hak konstitusional secara utuh atas tindakan pemegang kekuasaan negara.
Oleh karena itu, constitutional complaint sangat dibutuhkan dalam mengahadapi tantangan dalam perlindungan hak konstitusional warga negara dalam
praktik bernegara dewasa ini. Hal inilah yang tersirat disebutkan dalam UUD 1945, bahwa dalam melindungi hak-hak warga negaranya maka secara hukum jika
dikaitkan dengan ajaran ius contituendum maka constitutional complaint merupakan mekanisme hukum yang dicita-citakan oleh rakyat Indonesia dalam perlindungan hak
konstitusionalnya. Merujuk pada pembukaan alinea keempat UUD 1945 yaitu
“kemudian dari pada itu untuk membentuk pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia........”, ini mengindikasikan adanya ketentuan hukum yang melindungi bangsa Indonesia atau warga negara dari
tindakan yang merugikan hak konstitusional warga negara.
Universitas Sumatera Utara
2. Constitutional Complaint Sebagai Empiris Dalam Penyelenggaraan Negara
Hukum
Mekanisme constitutional complaint sebagai kebutuhan empiris adalah bahwa secara kenyataan yang ada terdapat banyak fakta-fakta yang secara substansial
merupakan pelanggaran hak konstitusional, namun pelanggaran tersebut tidak dapat diselesaikan karena mekanisme constitutional complaint belum tersedia.
62
Tidak adanya mekanisme hukum yang berwenang dalam memerikasa dan mengadili perkara
tersebut, terlebih kepada Mahkamah Konstitusi sebagai pengawal konstitusi menyebabakan banyaknya permasalahan pelanggaran hak konstitusional yang secara
substansial merupakan permohonan constitutional complaint, mengakibatkan tidak dapat terlaksananya perlindungan hak konstitusional warga negara secara maksimum.
Hal ini mengindikasikan bahwa Mahkamah Konstitusi gagal dalam menegakkan perlindungan hak konstitusional warga negara. Mahkamah Konstitusi
seolah membiarkan pelanggaran hak konstitusional terjadi. Hal ini disebabkan tidak adanya wewenang Mahkamah Konstitusi dalam menangani pelanggaran hak
konstitusional yang merupakan kompetensi constitutional complaint. Kegagalan menegakkan hak konstitusional warga negara menunjukkan ciri sebagai negara
hukum yang menjamin supremasi hukum tidak terlaksana. Oleh karena itu, konsep negara hukum merupakan omong kosong semata.
Masyarakat menginginkan adanya payung hukum yang dapat melindungi mereka atas tindakan pemegang kekuasaan negara dalam penyelenggaraan Negara.
62
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Pemegang kekuasaan negara dimungkinkan melakukan tindakan yang men cederai hak konstitusional warga negara. Negara sebagai pelayan masyarakat seharusnya
mampu melayani setiap permasalahan hukum yang dihadapi oleh warga negara. Salah satu prinsip dari negara hukum adalah pemerintahan berdasarkan
undang-undang. Artinya, setiap penyelenggaraan negara harus memiliki dasar hukum yang jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran suatu produk undang-
undang. Dengan adanya mekanisme pengujian peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi, maka dapat mencegah tindakan atau keputusan
penyelenggara negara yang melanggar hak konstitusional warga negara. Meskipun demikian, hal tersebut masih memungkinkan adanya tindakan atau keputusan
penyelenggara negara yang melanggar hak konstitusional warga negara. Hal itu dapat terjadi paling tidak karena beberapa hal,
63
yaitu; Pertama, pejabat penyelenggara negara sebagai pemegang kekuasaan tertentu memiliki
kesempatan melakukan penyalahgunaan kekuasaan, baik secara sengaja maupun karena kelalaian. Kedua, banyak ketentuan hukum yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan penafsiran dan penyesuaian dengan kondisi nyata dari aparat pelaksana. Penafsiran yang dilakukan aparat dapat saja keliru dan mengakibatkan
terjadinya pelanggaran hak konstitusional warga negara. Ketiga, salah satu ciri negara modern adalah negara kesejahteraan yang memberikan kebebasan bertindak kepada
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Biasanya tindakan itu
63
http:www.esaunggul.ac.idarticlemembangun-demokrasi-melalui-constitutional-
complaint diakses tgl. 11 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi yang tidak jarang berdampak pada terjadinya pelanggaran hak konstitusional warga negara.
Oleh karena itu, rakyat yang berkedudukan lemah dalam praktek bernegara harus dilindungi hak konstitusional warga negaranya yang membutuhkan upaya
hukum sebagai pelindung dalam menjamin hak konstitusionalnya. Hal ini juga didasarkan pada Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan Indonesia berasaskan
kedaulatan rakyat yang dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan yang diatur oleh UUD 1945. Karena kedudukannya sebagai pemegang kekuasaan negara, maka hak
rakyat sebagai warga negara secara konstitusional harus dilindungi oleh negara melalui kebijakan hukum.
E. Constitutional complaint sebagai bentuk pengujian konstitusional