Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA PEMASARAN USAHA T ANI
ANGGREK VANDA DOUGLAS
(Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa
Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor)

SRI MAHWANTI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
BOGOR

2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya rnenyatakan bahwa skripsi berjudul-Analisis Pendapatan
dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus : Petani
Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa Rawakalong, Kecamatan
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor) adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan bel urn diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan rnaupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 20 I 5

..

セhョャZᄋNッG@

... -.

",,' .

',,..

\

Sri Mahwanti

NIM H44100107

ABSTRAK
SRI MAHWANTI. Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek
Vanda douglas (Studi Kasus : Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan
b・イウ。エケセG@
Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor).
Dibimbing oleh UJANG SEHABUDlN.
I

0,

"

Komoditas tanaman hiaslflorikultura memiliki prospek yang bagus karena
setiap tahunnya permintaan tanaman hias menunjukkan peningkatan terutama pada
tanaman hias anggrek. Menurut Badan Pusat Statistik (2014), terdapat tiga
penyumbang produksi anggrek terbesar di Indonesia yaitu propinsi Jawa Bara!,
Jawa Tengah dan Banten. Gapoktan Bersatu merupakan salah satu gapoktan
berprestasi di Indonesia yang bergerak dibidang usahatani anggrek Vanda douglas

yang terletak di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Desa Rawakalong merupakan salah satu daerah sentra produksi anggrek Vanda
douglas di Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan karakteristik
usahatani, pedagang, lembaga dan saluran pemasaran, pendapatan dan pola
pemasaran usahatani anggrek Vanda douglas anggota dan non anggota Gapoktan
Bersatu di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Hasil
dari analisis pendapatan, RIC ratio atas biaya tunai dan biaya total dan BEP
menunjukkan bahwa usahatani anggrek Vanda douglas non anggota gapoktan lebih
menguntungkan dibandingkan usahatani anggrek Vanda douglas anggota gapoktan.
Usahatani non anggota gapoktan skala II lebih menguntungkan dibandingkan
dengan strata lainnya. Hasil dari anal isis pola pemasaran menunjukkan bahwa
saluran III pemasaran anggrek Vanda douglas non anggota gapoktan (petani ke
pedagang pengumpul ke konsumen) merupakan saluran pemasaran yang paling
efisien, memiliki marjin pemasaran terkecil dan nilai farmer 's share tertinggi.
Guna mendapatkan pemasaran anggrek Vanda douglas yang efisien maka saluran
III non anggota gapoktan disarankan untuk diterapkan.
Kata kunci : anggrek Vanda douglas, pendapatan usahatani, RIC ratio, break event
point (BEP), saluran pemasaran, marjin pemasaran,jarmer 's share.

ABSTRACT


SRI MAHWANTI. Analysis of Revenue and Marketing Pattern of Vanda
douglas Orchid Farming (Study Case: Farmer of Members and Non Members
"Gapoktan Bersatu" Rawakalong Village, District Gunung Sindur, Bogor Regency).
Guided by UJANG SEHABUDIN.
I

Ornamental plants / floriculture has good prospects because each year shows
an increase in demand for ornamental plants, especially in orchids. According to
the Central Bureau of Statistics (2014), there are three biggest contributor orchid
production in Indonesia, West Java, Central Java and Banten. Gapoktan Bersatu is
one of achievement gapoktan in Indonesia engaged in farming Vanda douglas
located in Rawakalong village, District of Gunung Sindur, Bogor Regency.
Rawakalong village is one of the main Vanda douglas production areas in West
Java. The purpose of this study is to identify and compare the characteristics of the
farm, traders, institutions and marketing channel, revenue and marketing patterns
of Vanda' doi/glas 'farming ' beiwee'n . members and non-mem'bers of Gapoktan
Bersatu Rawakalong Village, District Gunung Sindur, Bogor Regency. The results
of the analysis of revenue, RIC ratio on cash costs and total costs and BEP shows
that Vanda douglas farming of gapoktan non members are more profitable than

Vanda douglas farming of gapoktan members. Vanda douglas farming of gapoktan
non members scale II are more profitable than other's. Results of the analysis on
the marketing pattern showed that Vanda douglas marketing channel III of
gapoktan non members (farmers to wholesalers to consumen) is the most efficient
marketing channel because it has the lowest marketing margin and the highest
farmer's share value. In order to obtain the most efficient Vanda douglas marketing
then the channel III of gapoktan non members advised to apply.
Keywords: Vanda douglas, farm income, the RIC ratio, break-even point (BEP),
channel marketing, marketing margins, farmer's share.

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA PEMASARAN USAHATANI
ANGGREK VANDA DOUGLAS
(Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Benatu" Desa
Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor)

,.

BセGNL@

.


i. • • . • , . . . .. '

SRI MAHWANTI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Depattemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
BOGOR

2015

."


DAFTARISI
DAFTAR TABEL. ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................:: ............................•......... xv
I.

PENDAHULUAN .....................................................................................•.. I 1
1. 1 Latar Belakang ...................................................................................... .
1.2 Perumusan Masalah ... ................................................................ ............ 4

II.

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................

5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................

6


1.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 8
2. 1 Usahatani Anggrek .... :............................................................................

8

2.2 Teknis Budidaya Anggrek Vanda Douglas............................................

9

2.2.1 AgrokLimat dan Penanaman ........................................................
2.2.2 PemeLiharaan tanamall ................................................................
2.2.3 Panen dan Pasca Panen ...............................................................
2.3 Gabungan KeLompok Tani (Gapoktan) ..................................................

9
L0

11
12

2.4 Penelitian TerdabuLu .............................................................................. 12

III. KERANGKA PEMIKIRAN....................................................................... 16
3. 1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................. 16
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional .......................................................... 18

IV. METODE PENELITIAN

20

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 20
4.2 Jenis dan Sumber Data ...... :.................................................................... 20
4.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................
4.4.1 Analisis Deskriptif ......................................................................
4.4.2 Analisis Usabatani .......................................................................
4.4.3 Analisis Pemasaran Anggrek Vanda douglas .............................
4.4.4 Anilisis Farmer's Share ..............................................................

V.

21
22
22
26
27

4.4.5 Definisi Operasional .................................................................... 28
GAMBARAN UMUM................................................................................. 31

5. 1 Gambaran Umum Desa Rawakalong .....................................................
5.1.1 Keadaan Geografis dan Batas Administratif... ............................
5.1.2 Sebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ...........
5.1.3 Sebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................
5.1.4 Sebaran Penduduk Menurut Mata Pencaharian ..........................
5.2 Gambaran Umum Gapoktan Bersatu .....................................................

31
31

31
32
32
33

5.3 Gambaran Umum Usabatani Anggrek Vanda douglas .......................... 35
5.3.1 Teknik Budidaya ......................................................................... 36

5.3.2 Pemanenan dan Pasca Panen ....................................................... 38
5.4 Gambaran Umum Peran Gapoktan Bersatu ........................................... 39
5.5 Karakteristik Usahatani Anggrek Yanda douglas .................................. 40
5.5.1 Luas Lahan .................................................................................. 40
5.5.2 lumlah Tanaman .......................................................................... 41
5.6 Karakteristik Petani Anggrek Yanda douglas .................. !..................... 42
5.6.1 Usia Petani ... ................................................................................
5.6.2 Tingkat Pendidikan ................... ...................................................
5.6.3 Pengalaman Bertani .....................................................................
5.6.4 Status Mata Pencaharian Petani ..................................................
5.6.5 Status Menikah dan lumlah Tanggungan Keluarga ....................
5.7 Karakteristik Pedagang Anggrek Yanda douglas ..................................

42
43
43
44
44
45

VI. ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PENDAP A TAN ANGGREK
VANDA DOUGLAS.....................................................................................
47
". . .. ' ...
セ@

MセN@

6.1 Analisis Usahatani Anggrek Vanda douglas ............................... :.......... 47
6.1.1 Penggunaan Faktor Produksi ....................................................... 47
6.1.2 Struktur Biaya Usahatani Anggrek Yanda douglas .................... 48
60
VII. POLA PEMASARAN ANGGREK VANDA DOUGLAS
7.1 Saluran dan Lembaga Pemasaran Usahatani Anggrek Yanda douglas
Anggota Gapoktan ................................................................................. 60
7.2 Lembaga dan Saluran Pemasaran Usahatani Anggrek Yanda douglas
Non Anggota Gapoktan ......................................................................... 63
7.3 Marjin Pemasaran ................................................................................... 66
7.3.1 Marjin Pemasaran Usahatani Anggrek Yanda douglas Petani
Anggota Gapoktan ......................................................................... 66
7.3.2 Marjin Pemasaran Usahatani Anggrek Yanda douglas Petani
Non Anggota Gapoktan ................................................................. 68
7.4 Farmer's Share ..................................................................... ,................. 70
8.1 Simpulan ................................................................................................. 72
8.2 Saran ....................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 74
RlWAYAT HIDUP.............................................................................................. 95

PRAKATA
Alhamdulillahirabbil 'alamien. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Alloh Subhanahu Wata'ala, atas rahmat dan kanmia-Nya, skripsi yang berjudul
"Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas
(Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa
Rawakalorlg Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor)" dapat disclesaikan.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan gambaran mengenai
usahatani anggrek Vanda douglas bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik atas dukungan dari ban yak pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis mengueapkan terimakasih,
jazakumullahu khoiron katsiiro kepada:
I. Ir. Ujang Sehabudin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan, memberikan i1mu dan wawasan selama penulisan skripsi ini.
2. Novindra, SP, M.Si dan Hastuti, SP, M.Si selaku dosen penguji utama dan
dosen penguji perwakilan departemen yang telah memberikan banyak
masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.se selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan saran dan arahan selama penulis kuliah.
4. Orang tua tercinta ( Bapak Ahmad Mulyono, Ibu Juminah, Bapak Mahmudi
Andi, dan Ibu Siti Hasanah), adik-adik tersayang (Sendi, Kukuh, dan
Anindya), serta keluarga besar yang senantiasa memberikan kasih sayang,
motivasi, dukungan moril maupun materil, serta Iimpahan do'a yang tak
pernah putus.
5. Suami tereinta Mas Firdaus Hamdani Akbar, S.Stat, sahabat terbaik yang
senantiasa mendukung dan memotivasi penulis, terimakasih atas limpahan
do' a, cinta dan kasih sayangnya.
6. Bapak Eddy, Ibu Nengsih dan seluruh petani anggrek Desa Rawakalong
yang telah banyak membantu dalam penearian infonnasi terkait penelitian.
7. K.H.M. Anwar Idris beserta keluarga besar YPI Minhajut Tholabah, Us!.
Abdurrahman, Us!. Eee dan Us!. Dudi beserta keluarga alas doa dan
nasihatnya.
8. Keluarga CSS MoRA IPB terkhusus Cie-cie 47, KMNU IPB dan ISMA AIIhya Dramaga atas kebersamaan yang sangat berharga selama ini.
9. Puput, Debbie, Piki, Macan, Manyun, Dillo, Gembel, Duo-Rendy, Jaza, kak
Eka, Uehib, Pipit, Aini, Opi dan sahabat-sahabat ESL 47 tereinta. Sahabat
yang selalu memberi keeeriaan di hari-hari penulis.
10. Seluruh dosen dan tenaga pendidikan Departemen ESL yang telah
membantu selama penulis menyelesaikan studi di ESL.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang telah diberikan
mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga penelitian ini dapat bennanfaat.
Bogor, Mei 2015
Sri Mahwanti



"'U'-f' •. ""'_

)

Nセ@

-. ,
セNL@

f"

Juciul Skripsi: Allalisis PClldapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda
douglas (Stucli Kasus : Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan
Bersatu" Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
Bogor)
Nama
: Sri Mahwallti
: H44100107
NIM

Disetujui oleh

II'. Ujang Sehabudin, M.Si
Pembimbing

Tanggal Lulus:

2 5 ,W 2015'



DAFTAR TABEL
Nomor
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Halaman

Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura Tahun 2011-2013 .............. I
Volume dan Nllai Ekspor Tanaman Hias Indonesia Tahun 2013 ................. I
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Anggrek di Jawa Barat
Periode 2010-2013 ........................................................................................ 2
Sentra Produksi Anggrek di Jawa Barat Tahun 2013 ................................... 3
OPT Tanaman Anggrek Vanda douglas dan Cara Pengendaliannya ............ II
Matriks Analisis Data .................................................................................... 20
Stratifikasi Petani Anggrek Vanda douglas Anggota dan Non Anggota
"Gapoktan Bersatu" Desa Rawakalong 2014 ............................................... 21
Struktur Biaya Usahatani Anggrek Vanda douglas Berdasarkan Skala
Vsaha .... ,........................................................................................................ 25
Karakteristik Usahatani Berdasarkan Skala Luas Lahan di Desa
Rawakalong, Tahun 2014 .............................................................................. 40
Karakteristik Usahatani Berdasarkan Jumlah Tanaman Anggrek Vanda
douglas di Desa Rawakalong, Tahun 20 14 ................................................... 41
Karakteristik Usahatani Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa
Rawakalong, Tahun 2014 .............................................................................. 41
Karakteristik Petani Berdasarkan Kategori Usia ........................................... 43
Karakteristik Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................. 43
Karakteristik Petani Berdasarkan Lama Pengalaman Bertani Anggrek di
Desa Rawakalong, Tahun 2014 ..................................................................... 44
Karakteristik Petani Berdasarkan Status Mata Pencaharian ......................... 44
Karakteristik Petani Berdasarkan Status dan Tanggungan Keluarga ............ 44
Sebaran Pedagang berdasarkan Kelompok Umur, Tingkat Pendidikan, dan
Pengalaman Berdagang Anggrek Vanda douglas Tahun 2014 ..................... 46
Komponen Biaya Tunai Produksi Anggrek Vanda douglas Anggota dan
Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ............................................ 49
Komponen Biaya Tunai Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota dan
Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ............................................ 51
Komposisi Biaya Total Usahatani Anggrek Vanda- douglas Anggota dan
Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ............................................ 52
Perbandingan Komposisi Biaya per Unit Usahatani Anggrek Vandadoug/as Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ........ 53
Komponen Penerimaan Tiap Petani Skala I Anggota "Gapoktan Bersatu"
Tahun 2014 .................................................................................................... 54
Komponen Penerimaan Tiap Petani Skala II Anggota "Gapoktan Bersatu"
Tahun 2014 .................................................................................................... 54
Komponen Penerimaan Tiap Petani Skala I Non Anggota "Gapoktan
Bersatu" Tahun 2014 ..................................................................................... 55
Komponen Penerimaan Tiap Petani Skala II Non Anggota "Gapoktan
Bersatu" Tahun 2014 ..................................................................................... 55
Rata-rata Pendapatan Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota dan
Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ............................................ 56

27
28
29
30
31
32

Komponen Biaya Rata-rata Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota
dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ..................................... 59
Analisis Break Even Point Produksi dan Harga Jual Anggrek Vanda
douglas Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ......... 58
Marjin Pemasaran Anggrek Vanda douglas Anggota "Gapoktan Bersatu"
Tahun2014 .................................................................................................... 65
MJrjin Pemasaran Anggrek Vanda douglas Non Anggota "Gapoktan
Bersatu" Tahun 20 14 ..................................................................................... 67
Marjin Pemasaran dan Farmer 's Share pada Saluran Pemasaran Anggrek
Vanda douglas Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ... ........................ 69
Marjin Pemasaran dan Farmer 's Share pada Saluran Pemasaran Anggrek
Vanda douglas Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Tahun 2014 ................... 719

DAFTAR'Gi\MBARNomor
1
2
3
4
5
6
7

Halaman

Diagram Alur Kerangka Pemikiran Operasional .......................................... 19
Komposisi Penduduk Desa Rawakalong Berdasarkan Skala Usia ............... 32
Sebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 32
Sebaran Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................................... 33
Struktur Organisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bersatu ............ 35
Pola Saluran Pemasaran Anggrek Vanda douglas Anggota Gapoktan ......... 62
Pola Saluran Pemasaran Anggrek Vanda douglas Non Anggota Gapoktan. 64

DAFfAR LAMPIRAN
Nomor

I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II

!r

Halaman

Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 79 •.
Peta Kecamatan Gunung Sindur ................................................................... 83
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Anggrek, 2011·2013 ..... 84
Data Produksi Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota Gapoktan
Bersatu Desa Rawakalong Tahun 2013·2014 ............................................... 86
Data Produksi Per Hektar Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota
Gapoktan Bersatu Desa Rawakalong Tahun 2013·2014 ............................... 87
Data Produksi Usahatani Anggrek Vanda douglas Non Anggota
"Gapoktan Bersatu" Desa Rawakalong Tahun 2013·2014 ........................... 88
Data Produksi Per Hektar Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota
"Gapoktan Bersatu" Desa Rawakalong Tahun 2013·2014 ........................... 89
Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Anggrek Vanda douglas Anggota
dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" ......................................................... 90
Nilai Biaya Penggunaan Lahan Usahatani Anggrek Vanda douglas
Anggota "Gapoktan Bersatu" ........................................................................ 91
Nilai Biaya Penggunaan Lahan Usahatani Anggrek Vanda douglas Non
Anggota "Gapoktan Bersatu" ........................................................................ 92
Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 93

t,

..... J

I.

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakaog

Tanaman hias atau florikultpra merupakan subsektor hortikultura yang
memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian Indonesia. Komoditas
florikultura memiliki prospek yang bagus karena setiap tahunnya men gal ami
peningkatan produksi terutama pada florikultura bunga potong. Pada tahun 20 I I
produksi bunga potong sebesar 486 85 I 880 tangkai dan meningkat menjadi 697
865 570

tangkai pada tahun 2013. Tingkat pertumbuhan florikultura bunga

potong pada tahun 2013 sebesar 20.05% yang merupakan tingkat pertumbuban
,.

v · , ""

!;. ..... セN@



tertinggi dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya. Perkembangan
produksi tanaman bortikultura 201 1-2013 dapat dilihat pada Tabel!.
Tabel I Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura Tahun 2011-2013

(Ton)
(Ton)
(Tangkai)

20JI
10871224
18313507
486851880

Produksi
2012
10 939 752
18089952
581317792

2013
JI 415623
18246774
697865570

Pertumbuhan
(%)
4.35
0.87
20.05

(Kg)

398481627

414535086

429286405

3.56

Komoditas

Satuan

Sayuran
Buah
Florikultura·
Bunga Potong
Biofannaka

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (20 14a)

Peningkatan produksi komoditas florikultura bunga potong diiringi dengan
jumlah pennintaan yang tinggi pada konsumen yang dapat dilihat dari volume

dan nilai ekspor tanaman bias pada tahun 2013. Volume dan nilai ekspor
tanaman bias Indonesia tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel2 Volume dan Nilai Ekspor Tanaman Hias Indonesia Tahun 2013
Komoditi
Anggrek
Krisan

Mawar

Volume (Ton)
57.61
50.92
43 .27

Anyelir
Tanaman bias lain
Sumber: Badan Pusat Statistik (2013)

6 341.24

(%)

0.89
0.78
0.67
0.00
97.66

Nilai (US$)
668956
1031511
528027
0
16 584 580

(%)

3.56
5.48
2.81
0.00
88.15

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa anggrek merupakan
komoditas tanaman bias yang memiliki volume ekspor tertinggi pada tahun 2013
yaitu sebesar 57.61 ton. Selera konsumen terbadap mutu bunga potong anggrek
terus berkembang. Anggrek yang memiliki wama, ukuran, jumlah kuntum,

2
tingkat kesegaran dan daya tahan bunga yang tinggi lebih diminati konsumen.
Permintaan terhadap anggrek cenderung meningkat pada saat mendekati
perayaan-perayaan seperti: imlek, natal, tahun barn, dan iedlll fitri. Pemilihan
wama bunga anggrek yang dikonsumsi masyarakat banyak dipengaruhi oleh
maksud penggur!aannya. Pada hari Natal wama bunga yang disukai didominasi
oleh wama putih, pada hari imlek disukai wama merah, merah muda dan ungll,
sedangkan untuk menyatakan belasllngkawa umumnya digunakan wama kllning
dan ungu.
Kebutuhan akan anggrek menimblllkan permintaan yang menggerakkan
sentra produksi anggrek di berbagai daerah. Menurut Badan Pusat Statistik
(2014), terdapat tiga penyumbang produksi anggrek terbesar'-di Indonesia yaitu
propinsi Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. Produksi anggrek dari propinsi
lawa Barat merupakan produksi tertinggi pada tahun 2012 di susul oleh propinsi
Banten dan Jawa Timur. Produksi anggrek propinsi lawa Barat pada tahun 2012
yaitu sebanyak 7 626 316 tangkai, Banten 5 628 179 tangkai, dan Jawa Timur
sebanyak 2 483 618 tangkai. Pada tahun 2013 produksi anggrek di Jawa Barat
mengalami penurunan menjadi 5 266 148 tangkai, sedangkan produksi anggrek
di Banten mengalami peningkatan produksi menjadi 6 406 732 tangkai. Luas
Panen, Produksi, dan Produktivitas Anggrek di Indonesia pada Tahun 20 \ 0-20\3
dapat dilihat pada Lampiran 1.
lumlah produksi dan produktivitas anggrek di lawa Barat terus mengalami
fluktuasi setiap tahunnya. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman
Anggrek di Jawa Barat Periode 2010-2013 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Anggrek di Jawa
Barat Periode 2010-2013
Produksi (Tangkai)
Produktivitas (Tangkailm')
Luas Panen (m' )
Tabun
7.73
2412619
263706
2010
4085935
11.73
255890
2011
21.81
7626316
256636
2012
6.53
719901
5266148
2013
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Bara! (2014)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012
produktivitas anggrek meningkat sebesar 17.20% dari tahun sebelumnya dengan
produktivitas sebanyak 21.81 tangkailm2 dan mengalarni penurunan pada tahun

,

.


セ@

3
2013 sebesar 32.25% dari tabun sebelumnya dengan produktivitas sebanyak 6.53
tangkai/m2•
Sentra buelidaya anggrek propinsi Jawa Barat terdapat di Kabupaten Bogor.
Budidaya anggrek Kabupaten Bogor terdapat eli beberapa titik kecamatan, salah
satunya adalah Kecamatan Gunung Sindur. Budidaya anggrek di Gunung Sindur
terdapat di dua desa, yaitu Desa Rawakalong dan Desa Cibinong. Jenis anggrek
yang paling banyak dibudidayakan adalah anggrek tanah varietas Vanda douglas
yang lokasi pembudidayaannya di sentrakan di Desa Rawakalong. Sentra
Produksi Anggrek di Jawa Barat Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel4 Sentra Produksi Anggrek di Jawa Barat Tahun 2013
Komoditas
Anggrek

KabupateniKota

Piodt!kSi (tingkai)

Bogor
2 542 053
Karawang
996 800
205 990
Depok
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pravinsi Jawa Baral (2013)

Kecamatan Utama
Gunung Sindur
Cikampek
Sawangan

Usaha budidaya Anggrek Vanda douglas secara historis merupakan usaha
yang dikembangkan dan diwariskan secara turun-temurun oleh orangtua para
petani anggrek di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
Bogor. Hal ini karena para petani me1ihat potensi dan permintaan anggrek yang
sangat besar dan semakin berkurangnya jumlah petani anggrek sehingga dengan
lahan yang dimilikinya para petani masih menekuni usaha budidaya anggrek
keluarganya.
Buelidaya tanarnan anggrek di Desa Rawakalong telah berkembang
menjadi usaha pertanian sejak tabun 1990. Pada tabun 1996 terbentuklah suatu
kelompok tani (poktan) anggrek "Poktan Sugih Mukti" dengan jumlah anggota
26 orang yang bergerak dibidang usahatani anggrek tanah. Jenis anggrek yang
dibudidayakan yaitu Vanda douglas, Arachnis Maggie Oie dan Aranthera
Jamestorie dengan luas lahan keseluruhan 12.3 hektar. Diantara ketiga varietas
anggrek tanah tersebut, varietas yang paling banyak di budidayakan oleh petani
Desa Rawakalong adalah varietas Vanda douglas. Beberapa alasan petani
memilih untuk membudidayakan anggrek Vanda Douglas adalah karena
perawatannya yang cenderung lebih mudah, modal yang dibutuhkan tidak terlalu
besar, dan pemasarannya lebih mudah karena konsumennya selalu ada. Selain itu,

4

kondisi lingkungan di Desa Rawakalong menu rut beberapa petani lebih cocok
untuk anggrek varietas Vanda douglas daripada jenis lain, beberapa petani
pernah mencoba varietas lain dan hasil produksinya lebih rendah. Saat ini
usahatani anggrek Vanda douglas diusahakan oleh dua kelompok fiini yaitu
Poktan Sugih Mukti dan Poktan Tani Maju yang tergabung dalam gabungan
kelompok tani (Gapoktan) Bersatu.
Gapoktan Bersatu merupakan kumpulan kelompok-kelompok tani yang
berada di Desa Rawakalong yang terdiri dari empat kelompok tani yaitu
kelompok tani "Sugih Mukti", kelompok tani "Tani Maju", kelompok tani
"Subur Makmur" dan Kelompok Wan ita Tani (KWT) "Kartini". Gapoktan
B.ersatu terletak di Kampung Pakis Rt 0 I Rw 03 Desa Ra'wakalong, Kecamatall
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Gapoktan diharapkan berperan untuk
meningkatkan kemandirian petani anggrek Vanda douglas melalui fungsi-fungsi
pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan sarana produksi, pemasaran
produk pertanian, dan menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan petani.
Gapoktan juga diharapkan mampu meningkatkan posisi tawar petani dalam
saluran pemasaran usahatani anggrek Vanda douglas serta meningkatkan
pendapatan petani anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong. Berdasarkan
uraian diatas, perlu adanya anal isis terhadap usaha yang dilakukan, oleh karena
itu penulis tertarik untuk menganalisis pendapatan dan pola pemasaran usahatani
bunga-potong anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung
Sindur, Kabupaten Bogor.
1.2

Perumusao Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan pada petani di Desa Rawakalong,
Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, usaha budidaya anggrek Vanda

douglas dilakukan dengan luas lahan yang berbeda-beda. Perbedaan luas lahan
yang diusahakan oleh petani anggrek di Desa Rawakalong tersebut berpengaruh
terhadap produksi, produktivitas dan biaya yang digunakan yang kemudian
berpengaruh terhadap penerimaan dan keuntungan usahatani anggrek Vanda

douglas tersebut.Sebagian besar petani menjual hasil produksinya kepada
pedagang pengumpul tanpa mengetahui informasi harga secara terbuka sehingga

Nセ@

.

5
terjadi perbedaan harga jual di tingkat petani dengan harga beli pada konsumen
akhir yang cukup besar. Terbentuknya Gapoktan Bersatu diharapkan dapat
meningkatkan posisi tawar petani dalam saluran pemasaran usahatani anggrek
Vanda douglas. serta meningkatkan pendapatan petani, akan tetapi tidak semua
,
petani yang melakukan usahatani anggrek bergabung dalam gapoktan, sehingga

petani dalarn proses pemasaran hasil produksinya masih beragam. Sebagian
besar petani yang tidak bergabung dalam Gapoktan masih menjual hasil



produksinya kepada pedagang pengumpul, ada juga yang langsung menjualnya
ke pedagang besar maupun ke pedagang pengecer dan floris. Secara teori,
usahatani yang tergabung dalam Gapoktarl akan mendapatkan produksi dan

.
'

,.
セ@

...

pendapatan yang lebih baik dibandingkan usahatani non anggota, akan tetapi
kondisi yang terjadi pada usahatani anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong
adalah sebaliknya. Usahatani non anggota gapoktan terlihat lebih baik daripada
usahatani anggota Gapoktan, oleh karena itu permasalahan yang akan dikaji
dalarn penelitian ini adalah :
1.

Bagaimana struktur biaya dan pendapatan usahatani anggrek Vanda
douglas petani anggota dan non anggota "Gapoktan Bersatu" berdasarkan

skala usaha di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
Bogor?
2.

Bagaimana pola pemasaran anggrek Vanda douglas petani anggota dan
non anggota "Gapoktan Bersatu" dari petani sampai konsumen akhir?

1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tujuan penelitian ini adalah :
I.

Menganaiisis struktur biaya dan pendapatan usahatani anggrek Vanda
douglas anggota dan non anggota "Gapoktan Bersatu" berdasarkan skala

usaha di Desa Rawakalong, Kecarnatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor
2.

Menganalisis pola pemasaran anggrek Vanda douglas anggota dan non
anggota "Gapoktan Bersatu" dari petani sampai konsumen akhir.

6
1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam usahatani anggrek :
I.

Penulis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat un1)uk mengaplikasikan ilmu
yang telah didapatkan selama perkuliahan, menambah pengetahuan
mengenai anggrek Vanda douglas, dan sebagai bahan masukan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.

2.

Petani, hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sumber
informasi bagi para petani anggrek di Kecamatan Gunung Sindur maupun
petani lainnya.
,.
Gapoktan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan
,

3.

セMG@

dalam mengevaluasi kinerja usaha budidaya anggrek Vanda douglas.
4.

Perguruan Tinggi dan masyarakat umum, hasil penelitian ini berfungsi
untuk menambah bahan literatur serta pengetahuan mengenai usaha
budidaya anggrek Vanda douglas.

5.

Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan sehubungan dengan usahatani anggrek

Vanda douglas di Kabupaten Bogor

1.5

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis struktur biaya, pendapatan
dan pola pemasaran usahatani anggrek Vanda douglas anggota dan non anggota
"Gapoktan Bersatu" di

Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur,

Kabupaten Bogor. Sebagai objek penelitian yaitu para petani anggrek Vanda

douglas anggota dan non anggota Gapoktan Bersatu Desa Rawakalong yang
berada di dua dusun yaitu Kampung Pakis dan Kampung Pondokmiri. Varietas
anggrek yang diteliti adalah anggrek varietas Vanda douglas. Analisis usahatani
dilakukan untuk mengetahui pendapatan dan tingkat kelayakan usahatani
anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong yang dapat dilihat melalui analisis
pendapatan, RIC Ratio dan BEP (Break Event Point). Data yang digunakan
adalah data input dan biaya produksi, penerimaan, dan pemasaran usahatani
aanggrek Vanda douglas Desa Rawakalong pada satu kali masa tanam (18

7
bulan). Strata yang digunakan dalam analisis pendapatan adalah status
keanggotaan petani dalam Gapoktan dan skala luas lahan yang diusahakan.
Analisis pola pemasaran dilakukan untuk mengetahui pemasaran anggrek Vanda
douglas yang lebih efisien yang dapat dilihat dari saluran pemasaran, volume
pemasaran, maljin pemasaran dan farmer's share pada masing-masing saluran
pemasaran.



"



I' :1 11'

..

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Usahatani Anggrck

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak penggemamya.
Bunganya sangat beragam, baik warna, bentuk, ukuran, dan motifnya, tergantung
dari jenisnya. Tanaman anggrek dengan segala keunikannya yang memukau,
telah menarik perhatian para botanis penggemar tanaman hias.
Anggrek dalam

penggolongan taksonomi

termasuk

dalam

famili

Orchiddaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini

sJ)esies (Gunawan 1985).
terdiri. dari 800 genus ••dan
tidak kurang" dari 25 000
. .... r ••>1'''' , ., •.' '.
.',"

-.. '

j

Gセ

Gセ

ャエG

G Gᄋ



K N

G@

セ@

Kurang lebih 5 000 spesies diantaranya tersebar di Indonesia yang secara garis
besar terklasiflkasi atas 5 subfamili, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe (Sutiyoso
2001).
Salah satu jenis anggrek yang dipuji karena keindahan dan kecantikan
bunganya yaitu Vanda. Kata "Vanda" berasal dari bahasa Sanskrit yang artinya
indah. Spesies anggrek Vanda pertamakali ditemukan oleh William Roxburgh
pada tahun 1975 dan diberi nama Vanda tesse/ata Roxb oleh Sir. W. Jones.
Vanda beserta kerabatnya merupakan anggrek tropis yang mudah turnbuh,

mudah perawatannya, mudah diperbanyak, dan indah bunganya. Genus Vanda
diperkirakan berjumlah 40 spesies tersebar di kawasan Asia tropis luas
(Darmono 2005). Prinsip budidaya anggrek tanah Vanda dari segi agroklirnat
berdasarkan Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Florikultura (20 II) dalarn
"Buku Pintar Seri Anggrel?' yaitu berada pada ketinggian optimal 0-600 rn dpl,

pH optimal 4.8-5.2, suhu 27-35°C (siang) dan 21-27°C (mal am), serta
kelembaban udara 60-80 %.
Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi
dua tipe yaitu simpodial dan monopodia!. Anggrek tipe simpodial yaitu anggrek
yang tidak memiliki batang utama, bunga keluar dari ujung batang, dan akan
berbunga kembali pada pertumbuhan anakan atau tunas bam. Anggrek tipe
monopodial yaitu anggrek yang dicirikan oleh adanya titik tumbuh di ujung
batang. Pertumbuhannya lurus ke atas pada satu batang tanpa batas. Tangkai
bunga keluar dari sisi batang diantara dua ketiak dauD (Darmono 2003).

, '''' lI'

9
Tanaman Vanda tergolong anggrek tipe monopodial, yaitu memiliki batang
utama yang tumbuh terus ke atas tanpa batas. Oleh karena itu, tanaman Vanda
memerlukan penyangga. Berdasarkan habitatnya, Vanda ada yang tumbuh
sebagai anggrek terestrial dan adapula yang tumbuh sebaglli anggrek epifit.

Vanda yang memiliki daun bentuk teret (pensil) atau semiteret umumnya
terrnasuk dalam anggrek terestrial, sedangkan Vanda

yang memiliki daun

berbentuk lebar terrnasuk dalam anggrek epifit (Darmono 2005).

2.2

Teknis Budidaya Anggrek Vanda doug/as

Prinsip budidaya anggrek Vanda douglas berdasarkan Direktorat lenderal
Hortikultura (2014) yaitu:

.

2.2.1 Agroklimat dan Penanaman
Budidaya anggrek tanah Vanda douglas dari segi agroklimat yaitu berada
pada ketinggian optimal 0-600 m dpl, pH optimal 4.8-5.2, suhu 27-35°C (siang)
dan 21-27"C (mal am), serta kelembaban udara 60-80%. Teknik budidaya
anggrek dimulai dengan tahap pengolahan lahan yaitu lahan dibersihkan dari
gulrna, semak, bongkahan kayu dan lainnya. Setelah lahan bersih kemudian
membuat saluran drainase supaya lahan tidak tergenang air dan beeek dengan
ukuran tinggi 30 em dan lebar 40 em dengan panjang sesuai ukuran lahan.
Selanjutnya membuat bedengan (bak tanam) dengan lebar bedengan 30-40 em,
panjang bedengan disesuaikan dengan panjang lahan dan jarak antar bedengan
±80 em. Setiap bedengan dibuat tiang penopang dari bambu gelondongan atau
paralon dengan jarak antar barisan penopang 20 em, tinggi tiang penopang 1.152 m dan jarak antar tiang penopang satu barisan 1.5-2 m. Penopang penyangga
horizontal berukuran kecil dipasang secara horizontal menghubungkan tiang satu
dengan lainnya. Penopang dipasang dengan jarak 40-70 em dari perrnukaan
tanah.
Penyediaan bibit untuk perbanyakan tanaman dilakukan dengan eara
vegetatif yaitu stek dari indukan yang tingginya sudah meneapai 2 meter dengan
panjang stek 80-100 em. Tanaman yang telah di stek kemudian siap untuk
ditanam kembali. Penanaman dilakukan secara berbaris ganda sepanjang jalur
penanaman. Stek ditanam dengan posisi tegak dengan eara menggantung (tidak

10
menyentuh tanah) dengan jarak pangkal benih dari jarak permukaan tanah sekitar
10 em. Batang atau stek diikat satu persatu pada penopang dari bambu atau kayu
dengan jarak antar tanaman dalam hunian 5-7 em.
2.2.2 Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman dilakukan agar tanaman anggrek dapat tumbuh
dengan baik dan maksimal. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan meliputi :
pemupukan, penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pengendalian hama.
Kegiatan pemupukan awal dilakukan satu bulan setelah tanam. Jenis pupuk

.

-.

yang digunakan yaitu pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik atau
pupuk kimia. Pupuk'kandang disaFankoan,dari kotoran ,ayam yang sudah matang
dengan dosis penggunaan sebanyak 2 kg/m

2



Pemupukan lanjutan dilakukan

setiap 3-4 bulan sekali. Pupuk anorganik yang digunakan yaitu pupuk anorganik
dengan unsur NPK

seimbang

dengan

konsentrasi

1-2 gramlliter air.

Penyemprotan pupuk anorganik dilakukan dengan jarak antara nozzle dengan
tanaman sekitar 50--75 em.
Penyiraman tanaman anggrek Vanda douglas dilakukan pada saat musim
kemarau dengan frekuensi penyiraman dua kali sehari yang dilakukan pada pagi
hari pukul 6.00-7.00 dan sore hari pada pukul 17.00-18.00. Apabila terdapat
tanaman anggrek yang mati maka dilakukan penyulaman tanaman. Penyulaman
dilakukan 1-2 bulan setelah tanam agar pertumbuhan tanaman yang baru ditanam
tidak jauh berbeda dengan tanaman awal. Kegiatan selanjutnya yaitu penyiangan
yang dilakukan minimal satu bulan sekali. Daun kering dan bagian tanaman yang
rusak karena Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dibersihkan dengan cara
dipotong. Gulma atau tumbuhan liar lainnya yang tumbuh juga dibersihkan agar
tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama dilakukan untuk
mencegah kerusakan tanaman yang disebabkan oleh OPT dengan eara
memberikan pestisida pada tanaman setiap satu minggu sekali. Organisme
pengganggu tumbuhan pada tanaman Anggrek Vanda douglas dan eara
pengendaliannya dapat dilihat pada Tabel 4.

,1" 1 .

I
I
I

11
Tabel5 OPT Tanaman Anggrek Vanda douglas dan Cara Pengendaliannya
Organisme Pengganggu Tumbuhan
1. Kumbang penggerek
(Omobaris calanthes)

Cara Pengendalian
Pengendalian dengan menggunakan
insektisida.

2. Penggorok daun
(Genophora xanthpmela)

Pengendalian dengan pemanfaatan musuh
alami parasitoid telur Eulophidae:
AchrysHOKaris promecothecae.

3. Kumbang gajah
(Orchidophilus aterrimus wat)

Pengendalian dengan menggunakan
insektisida.

4. Penyakit busuk hitam
(Phytophthora omnivora)

Bagian tanaman yang menunjukkan geja\a
serangan penyakit dipotong dan dibakar
atau menggunakan fungisida

5. Bercak (Botryodiplida sp.)

Bagian tanaman yang menunjukkan geja\a
serangan penyakit dipotong dan dibakar
atau menggunakan fungisida.
Bagian tanarnan yang menunjukkan gejala
serangan penyakit dipotong dan dibakar
atau menggunakan fungisida.

6. Bercak daun (Pestaloia sp.)
Sumber: Direktorat !endral Hortikultura (2014)

2.2.3 Panen dan Pasca Panen
Tanaman anggrek Vanda douglas berbunga kurang lebih 8 bulan setelah
ditanam dari bibit stek ukuran ± 60 em. Anggrek Vanda douglas siap dipanen
apabila dalam satu tangkai minimal terdapat 5 kuntum bunga yang telah mekar.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai bunga menggunakan
gunting potong yang tajam. Waktu pemetikan sebaiknya pada pagi hari sebelum
matahari bersinar atau sore hari agar bunga tidak layu.
Paseapanen anggrek Vanda douglas meliputi sortasi, grading dan
pengemasan. Sortasi dan grading disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Anggrek yang sudah melalui tahap sortasi dan grading kemudian dikemas
menggunakan kertas. Kertas yang digunakan untuk membungkus adalah kertas
yang dapat menyerap air, tidak mudah sobek, dan tidak terlalu tebal. Anggrek
yang sudah dibungkus menggunakan kertas kemudian disusun silang dalam
kardus yang telah dilubangi. Ukuran kardus disesuaikan dengan panjang dan
volume anya. seeukupnya dan ditutup rapat dengan selotip dan anggrek siap
untuk dikirirn.

12
2.3

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Menurut Departemen Pertanian (2007) mendefinisikan Gapoktan sebagai
kumpulan kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan
sF.ala ekonomi dan efisiensi usaha. Kelompoktani adalah kumpulan petanil
peternakl pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Gapoktan merupakan
gabungan beberapa kelompoktani yang berada dalam satu wilayah administrasi
pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif
(p.eraturan Menteri P.eltanian Nor:uor:

セWyNkーエojQVPOTL@

tanggal 13 April

2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani). Wilayah kerja Gapoktan sedapat
mungkin berada di wilayah administratif desalkecamatan, tetapi sebaiknya tidak
melewati batas wilayah kabupatenlkota.
Menurut Syahyuti (2007), Gapoktan adalah gabungan dari beberapa
kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan
kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani
bagi anggotanya dan petani lainnya.
Gapoktan kemudian dikenal sebagai wadah kerjasama antar kelompok tani
yang dibentuk untuk mengatasi masalah bersama dalam usahatani serta
memperkuat posisi tawar petani (bargaining position) dan meningkatkan
kapasitas SDM petani melalui berbagai kegiatan pendampingan dan pelatihan
kelompok. Selain itu, pembentukan Gapoktan secara ekonomi dapat dipandang
sebagai upaya menghindari biaya transaksi tinggi yang harus dikeluarkan oleh
para anggotanya karena adanya masalah penumpang kepentingan (free rider),
komitmen dan loyalitas yang berbeda, serta faktor eksternal (Hermanto, 2011).
2.4

Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang anggrek telah banyak dilakukan. Keunggulan tanaman
anggrek tidak terbatas pada penampilan fisiknya saja, secara fmansiaI pun
anggrek memiliki keunggulan seperti tanaman hias lainnya. Penelitian terdahulu
berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian dan membandingkan

[

13
hasil penelitian yang penulis lakukan dengan hasil-hasil yang telah dilakukan
oleh orang lain yang menunjang dan memperkuat data yang diperoleh penulis.
Wiastri (2012) melakuakan Penelitian mengenai anal isis struktur biaya
budidaya anggrek Vanda doug/as pada tiga skala usaha di kelurahan POll.dok
Benda, Tangerang Selatan dilakukan oleh Wiastri (2012) bertujuan untuk

:

mengetahui biaya dan pendapatan serta mengkaj i kelayakan finansial
berdasarkan RIC rasio pada usahatani skala I, skala II, dan skala III. Wiastri
menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis pendapatan atas biaya total dan biaya
tunai ketiga skala menunjukkan nilai pendapatan yang positif, hal ini berarti
ketiga skala memperoleh keuntungan.

Berdasarkan analisis

RIC

rasio

pencrimalm-"ttJtaI' tethadap ' billya lbtal 'dirri'aSing-masing' skala diperoleh sebesar
1.31 untuk skala I, 1.45 untuk skala II, dan 1.02 untuk skala III. Berdasarkan
analisis RIC rasio penerimaan total terhadap biaya total di masing-masing skala
diperoleh sebesar 1.93 untuk skala I, 4.50 untuk skala II, dan 1.64 untuk skala III.
Skala usaha yang paling efisien adalah usaha II karena analisis pendapatan RIC
rasio atas biaya tunai maupun biaya total diperoleh paling tinggi. Berdasarkan
analisis pendapatan dan RIC rasio, maka dapat disimpulkan bahwa skala usaha
berpengaruh terhadap keuntungan atau pendapatan usahatani bunga-potong
anggrek Vanda doug/as. Skala usaha yang lebih tinggi akan menzhasilkan
pendapatan atau keuntungan yang lebih besar.
Sagala (2012) melakuakan penelitian tentang analisis efisiensi produksi
dan pendapatan usahatani bunga potong anggrek Vanda doug/as di kelurahan
Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi penerapan SOP budidaya bunga potong anggrek terestrial,
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi produksi dan analisis
pendapatan petani. Hasil analisis penelitian ini yaitu bahwa responden yang



menerapkan SOP rata-rata sebanyak 67.08 persen, sedangkan responden yang
tidak menerapkan SOP rata-rata sebanyak 32.92 persen.

Faktor yang

berpengaruh besar terbadap perubahan perubahan produksi usahatani anggrek

Vanda doug/as yaitu perubahan input produksi bibit. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai elastisitas produksi terhadap bibit adalah 0.55. Hasil analisis efisiensi
menunjukkan bahwa untuk mencapai

kondisi

efisien

secara ekonomi

14
penggunaan bibit harus ditambah sebanyak 150 814 tangkailhalmst, untuk pupuk
anorganik harus dikurangi sebanyak 15 526.41 mllhalmst dan untuk tenaga kerja
harus ditambah sebanyak 302.6 HKPlhaimst. Penerimaan petani responden
usahatani anggrek Vanda douglas di kelurahan Pondok Beilda adalah Rp 235
080 825.00 per ha per musim tanam. Total pendapatan atas biaya total adalah Rp
99 425 355.07 per ha per musim tanam. Nilai RIC rasio atas biaya total adalah
sebesar 1.73. Nilai tersebut berarti bahwa setiap satu rupiah biaya total yang
dikeluarkan untuk usahatani anggrek

Vanda douglas akan memberikan

penerimaan sebesar Rp 1.73. Nilai RIC rasio ini tinggi dikarenakan harga juaJ
anggrek Vanda douglas yang cukup tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
usahatani anggrek Vanda douglas layak untuk di kembangkan.
Penelitian mengenai usahatani dan pemasaran juga dilakukan oleh Dresthy
Aulia Estevan (2011) yaitu tentang anal isis usahatani dan pemasaran bunga
potong anggrek Dendrobium di Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor.
Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis usahatani dan menganalisis
sistem pemasaran, saluran pemasaran, struktur dan perilaku pasar serta sebaran
marjin pemasaran anggrek Dendrobium. Hasil analisis dari penelitian ini nilai
RIC ratio yang dihasilkan sebesar 1.11 pada petani skala I dan sebesar 1.91 pada
petani skala II dan disimpulkan bahwa skala usaha yang lebih tinggi akan
menghasilkan pendapatan atau keuntungan yang lebih besar. Struktur pasar yang
dihadapi petani anggrek Dendrobium adalah oligopsoni sedangkan struktur pasar
yang dihadapi pedagang pengumpul luar daerah adalah oligopoli. Perilaku pasar
diidentifikasi dengan mengamati kegiatan pemasaran dalam proses pembelian
dan penjualan, sistem penentuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama antar
lembaga pemasaran. Saluran pemasaran yang terbentuk sebanyak enam saluran
dan altematif saluran pemasaran yang lebih efisien adalah saluran pemasaran
satu dengan nilai total marjin sebesar Rp 500.00 per tangkai, farmer's share
terbesar yaitu 77.27%, rasio keuntungan terhadap biaya sebesar 10.71 dan
serapan volume penjualan terbesar yaitu 83.90%.
Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan pentingnya mengetahui
pendapatan dan efisiensi usahatani. Layak atau tidak layaknya suatu usahatani
dapat dilihat dari besarnya keuntungan usaha tersebut dan tingka