hal yang sama terjadi pula pada bagian usus sebelah bawah dan pada penyerapan susjacent. Skema usus halus dengan villi dan perfusinya dapat dilihat pada Gambar
2.6. Transpor aktif juga berperan di usus halus dan di sini terjadi persaingan
terhadap pembawa yang sama atau terjadi penjenuhan sistem transpor yang dapat membatasi pelintasan membran. Pinositosis juga berperan terutama di ileum terhadap
molekul-molekul yang tidak larut Aiache, et al., 1993.
Gambar 2.6 Skema usus halus dengan villi dan perfusinya
2.4 Metode Kantung Terbalik Everted Sac
Preformulasi melibatkan sejumlah pemeriksaan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk tahap formulasi selanjutnya meliputi kestabilan fisikokimia
dan kecocokan dosis obat secara biofarmasi. Penelitian awal biofarmasi dari senyawa obat juga dilakukan selama
preformulasi. Uji-uji ini didesain untuk menelusuri karakteristik ketersediaan senyawa obat secara in vitro. Hasil penelitian ini mengkontribusikan suatu produk
sediaan obat yang efektif, rasional, aman, dan ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
Suatu teknik dengan menggunakan everted intestinal sac dapat digunakan dalam mengevaluasi karakteristik absorpsi dari zat obat Ansel,1989.
Pada persiapannya, teknik everted sac menggunakan bagian dari intestin, disayat dari bagian omentum dan sirkulasi mesenterikum. Intestin ini dibalik
sehingga permukaannya berada pada bagian luar dan ujung dari bagian ini diikat, larutan buffer dimasukkan melalui kateter pada bagian lainnya, dan bagian luar usus
direndam dalam larutan berisis obat dengan suhu 37
o
C, dialiri oksigen 95 dan CO
2
50. Kedua bagian, baik serosa maupun mukosa dapat dijadikan sampel untuk analisis.
Everted sac merupakan teknik yang sederhana yang menghadirkan kerumitan yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan pengujian konsentrasi obat secara in
vivo. Kondisi dari temperatur, oksigen, ketersediaan makanan sebagai sumber
energi dapat diatur dalam metode ini, namun tidak ada lagi sirkulasi mesenterikum dan kehadiran obat secara total pada bagian dalam kantung pada difusi melalui serosa
Swarbrick and Boylan, 1992.
2.5 Kinetika Laju Absorpsi
a. Reaksi orde nol Laju peruraian obat secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Laju pengurangan konsentrasi
=
−��� ��
=k
Dimana; Ca = Konsentrasi zat A yang bereaksi
k = faktor perbandingan = laju reaksi t = waktu
Universitas Sumatera Utara
Bila data dari suatu studi stabilitas mengikuti reaksi orde nol, grafik x jumlah yang bereaksi versus t waktu merupakan garis lurus dengan kelandaian menyamai
k. Nilai k menyatakan jumlah obat yang terurai per satuan waktu, dan titik potong garis pada waktu nol sama dengan konstanta.
b. Reaksi ode pertama Laju pengurangan konsentrasi = -
��� ��
=kCa
Dengan memakai persamaan tersebut untuk reaksi orde pertama dihasilkan garis lurus bila dibuat grafik logaritma konsentrasi Ca terhadap waktu. Kecepatan
atau konstanta laju reaksi, k, dapat dihitung dari kelandaian garis dikalikan 2,303 Armstrong, 1995.
2.6 Pengeringan Beku Freeze Dryer