ANALISIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI SMA NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

ANALISIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI SMA NEGERI
SE-KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan
Dalam Memenuhi Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendididkan Biologi

OLEH
HENGKI FRENGKI MANULLANG
NIM. 8146174015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat
dan anugerah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga tesis
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Tesis berjudul “Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi, Pascasarjana
Unimed.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
2. Dosen Pembimbing I Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si juga selaku Ketua Prodi
Pendidikan Biologi, dan Dosen Pembimbing II Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak
awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.P, dan
Bapak Dr. Idramsa M.Si selaku narasumber penulis yang sudah membimbing
penulis sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja hijau yang telah

memberikan kritik dan saran dalam perbaikan tesis penulis menjadi lebih baik.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Program Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Medan yang telah mendidik penulis selama kuliah. Serta Bapak Prof. Dr. Abdul
Munir, M.Pd, Bapak Dr. Ashar Hasairin, M.Si dan Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si
selaku validator.
iii

5. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Sekolah SMA Negeri
Se-Kabupaten Deli Serdang dan khususnya guru biologi SMA Negeri SeKabupaten Deli Serdang serta para staf yang telah melayani, memberikan izin dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
6. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda T. Manullang dan Ibunda
L. Br. Sitinjak yang telah membesarkan, memberikan dorongan dan bantuan moril
maupun material dan terima kasih juga kepada keluarga Abang Bapak Arjuna
Manullang dan Bapak Aldo Manullang, Adek Christina Manullang dan Bapak
Ramjani Manullang yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini
serta kepada sahabat baik Elbi Agus Sembiring, S.Pd. M.Hum terima kasih atas doa
dan dukungannya secara material.
7. Teman- teman yang ada di Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Medan T.A 2014 Kelas B-1, terkhusus Hafiza, Duma, Desriana,
Aron dan Indra serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu,

semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikannya, Amin.
Penulis telah berupaya dengan maksimal melakukan yang terbaik dalam
penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dari segi
isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterima kasih untuk setiap kritik dan
saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat
dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia
pendidikan.

Medan, 11 April 2017
Penulis

Hengki Frengki Manullang
NIM. 8146174015
iv

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI


i

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
6
7
7
7
8


BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Kompetensi Guru
2.2 Macam-macam Kompetensi Guru
2.2.1 Kompetensi Pedagogik
2.2.2 Kompetensi Profesional
2.2.3 Kompetensi Kepribadian
2.2.4 Kompetensi Sosial
2.3 Urgensi Kompetensi Guru
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
2.4.1 Gender
2.4.2 Usia
2.4.3 Masa Mengajar
2.4.4 Sertifikasi Guru
2.4.5 Tingkat Pendidikan
2.5 Kinerja Guru
2.6 Kerangka Konseptual
2.7 Penelitian Yang Relevan

9
9

12
13
16
21
23
25
27
28
29
30
30
33
34
36
37

BAB III METODE PENELITIAN

41


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Desain Penelitian
3.4 Defenisi Operasional
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Instrumen Tes Tingkat Pemahaman
3.5.2 Instrumen Lembar Observasi

41
41
41
41
42
42
46
46
53


v

3.5.3 Angket
3.6 Teknik Analisa Data
3.6.1 Skoring
3.6.2 Tabulasi dan Analisa data
3.7 Peta Konsep Tahap Penelitian
3.8 Prosedur Penelitian

54
56
56
58
59
60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Kompetensi Pedagogik
4.1.1.1 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Gender

4.1.1.2 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Usia
4.1.1.3 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Masa Kerja
4.1.1.4 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Sertifikasi
4.1.1.5 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.1.2 Hasil Kompetensi Profesional
4.1.2.1 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Gender
4.1.2.2 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Usia
4.1.2.3 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Masa Kerja
4.1.2.4 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Sertifikasi
4.1.2.5 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.1.3 Hasil Kompetensi Kepribadian
4.1.3.1 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Gender
4.1.3.2 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Usia
4.1.3.3 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Masa Kerja
4.1.3.4 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Sertifikasi
4.1.3.5 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.1.4 Hasil Kompetensi Sosial
4.1.4.1 Hasil Kompetensi Sosial berdasarkan Gender
4.1.4.2 Hasil Kompetensi Sosial berdasarkan Usia
4.1.4.3 Hasil Kompetensi Sosial berdasarkan Masa Kerja

4.1.4.4 Hasil Kompetensi Sosial berdasarkan Sertifikasi
4.1.4.5 Hasil Kompetensi Sosial berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kompetensi Pedagogik
4.2.1.1 Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Gender
4.2.1.2 Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Usia
4.2.1.3 Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Masa Kerja
4.2.1.4 Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Sertifikasi
4.2.1.5 Kompetensi Pedagogik Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.2.2 Kompetensi Profesional
4.2.2.1 Kompetensi Profesional Berdasarkan Gender

vi

62
62
62
66
64
66

70
71
73
74
75
77
78
80
81
83
84
86
88
90
92
94
96
98
99
101
104
104
105
106
107
107
108
109
110

4.2.2.2 Kompetensi Profesional Berdasarkan Usia
4.2.2.3 Kompetensi Profesional Berdasarkan Masa Kerja
4.2.2.4 Kompetensi Profesional Berdasarkan Sertifikasi
4.2.2.5 Kompetensi Profesional Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.2.3 Kompetensi Kepribadian
4.2.3.1 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Gender
4.2.3.2 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Usia
4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Masa Kerja
4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Sertifikasi
4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
4.2.4 Kompetensi Sosial
4.2.4.1 Kompetensi Sosial Berdasarkan Gender
4.2.4.2 Kompetensi Sosial Berdasarkan Usia
4.2.4.3 Kompetensi Sosial Berdasarkan Masa Kerja
4.2.4.4 Kompetensi Sosial Berdasarkan Sertifikasi
4.2.4.5 Kompetensi Sosial Berdasarkan Tingkat Pendidikan

111
112
113
113
114
115
115
116
116
117
118
119
120
121
121
122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

123

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

123
124

DAFTAR PUSTAKA

125

vii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014

3

Tabel 3.1 Sebaran Data Populasi Guru Biologi SMA Negeri
Se-Kabupaten Deli Serdang

41

Tabel 3.2 Patokan Pengelompokkan Kompetensi Guru Berdasarkan Usia

44

Tabel 3.3 Patokan Pengelompokkan Kompetensi Guru
Berdasarkan Masa Kerja

45

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Kompetensi Profesional dan
Kompetensi Pedagogik

47

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
(Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007)

54

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kompetensi Kepribadian Guru Biologi
(Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007)

55

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Kompetensi Sosial Guru Biologi
(Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007)

55

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Guru berdasarkan Gender

64

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Guru berdasarkan Usia

66

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Guru berdasarkan Masa Kerja

68

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Guru berdasarkan Sertifikasi

70

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Guru berdasarkan Tingkat Pendidikan

71

viii

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Daya Serap Siswa Pencapaian Kompetensi Biologi IPA
Tahun 2012, 2013, dan 2014

2

Gambar 2.1 Hasil Kompetensi Pedagogik Pada Setiap Indikator

15

Gambar 3.1 Bagan Tahap Penelitian

59

Gambar 4.1 Rata-rata Observasi Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007

63

Gambar 4.2 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Gender

65

Gambar 4.3 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Gender

65

Gambar 4.4 Rata-Rata Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Usia

66

Gambar 4.5 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Usia

67

Gambar 4.6 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Masa Kerja

68

Gambar 4.7 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Masa Kerja

69

Gambar 4.8 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Sertifikasi

70

Gambar 4.9 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Sertifikasi

71

Gambar 4.10 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

72

Gambar 4.11 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik
Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan

73

Gambar 4.12 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru

ix

Berdasarkan Gender

74

Gambar 4.13 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Gender

75

Gambar 4.14 Rata-rata Kompetensi Profesional
Guru Berdasarkan Usia

75

Gambar 4.15 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional
Guru Berdasarkan Usia

76

Gambar 4.16 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Masa Kerja

77

Gambar 4.17 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Masa Kerja

78

Gambar 4.18 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Sertifikasi

79

Gambar 4.19 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Sertifikasi

79

Gambar 4.20 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

80

Gambar 4.21 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

81

Gambar 4.22 Rata-rata Angket Guru Sejawat Kompetensi
Kepribadian Guru Berdasarkan Permendiknas
No. 16 Tahun 2007

82

Gambar 4.23 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Gender

83

Gambar 4.24 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Gender

84

Gambar 4.25 Rata-rata Kompetensi Kepribadian
Guru Berdasarkan Usia

85

Gambar 4.26 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian
Guru Berdasarkan Usia

86

Gambar 4.27 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Masa Kerja

87

x

Gambar 4.28 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Masa Kerja

88

Gambar 4.29 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Sertifikasi

89

Gambar 4.30 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Sertifikasi

90

Gambar 4.31 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

91

Gambar 4.32 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

92

Gambar 4.33 Rata-rata Angket Guru Sejawat Kompetensi Sosial
Guru Berdasarkan Permendiknas
No. 16 Tahun 2007

93

Gambar 4.34 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Gender

94

Gambar 4.35 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Gender

95

Gambar 4.36 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Usia

96

Gambar 4.37 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Usia

97

Gambar 4.38 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Masa Kerja

98

Gambar 4.39 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Masa Kerja

99

Gambar 4.40 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Sertifikasi

100

Gambar 4.41 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Sertifikasi

101

Gambar 4.42 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

102

Gambar 4.43 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

103

xi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Lembar Tes Pemahaman Kompetensi Profesional
Dan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi

132

Lampiran 2 Lembar Penilaian Kompetensi Pedagogik
Guru Biologi Oleh Peneliti

176

Lampiran 3 Lembar Penilaian Kompetensi Kepribadian
Guru Biologi Oleh Guru Sejawat

183

Lampiran 4 Lembar Penilaian Kompetensi Sosial
Guru Biologi Oleh Guru Sejawat

188

Lampiran 5 Hasil Kompetensi Profesional Guru

192

Lampiran 6 Hasil Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru

194

Lampiran 7 Total Hasil Kompetensi Pedagogik Guru

196

Lampiran 8 Hasil Kompetensi Kepribadian Guru

198

Lampiran 9 Hasil Kompetensi Sosial Guru

200

Lampiran 10 Data Hasil Tes Tertulis Pemahaman Uji
Kompetensi Profesional Guru

202

Lampiran 11 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel
Kompetensi Profesional Guru

204

Lampiran 12 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel
Lembar Obsevasi Kompetensi Pedagogik Guru

205

Lampiran 13 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel
Kompetensi Kepribadian Guru

206

Lampiran 14 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel
Kompetensi Sosial Guru

206

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian

207

Surat-surat
Riwayat Hidup

xii

xiii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, hal ini karena guru selain
berperan untuk mengelola kelas di sekolah guru juga berperan untuk membimbing
siswa agar menjadi lebih baik. Perubahan atau meningkatnya kemampuan siswa
bergantung pada gurunya dalam membimbing dan mengajar di sekolah, karena guru
merupakan orang yang menjadi panutan atau suri tauladan bagi siswanya. Sehingga
peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.
Seorang guru harus memiliki sikap profesional agar siswa dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka
akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Guru yang profesional dan
berkualitas harus memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalanya (Sagala, 2009).
Menurut Hamka et al (2013) terdapat perbedaan hasil penelitian kompetensi
profesional guru biologi yang diperoleh rata-rata 80,34 sangat tinggi dengan hasil Uji
Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2012, rata-rata 46,14 cukup tinggi di kota Makassar. Perbedaan ini
diduga disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: (1) banyak kendala teknis yang
dialami oleh guru saat UKG 2012 dilaksanakan secara online; (2) UKG dilaksanakan
hampir satu tahun sebelum penelitian dilaksanakan; dan (3) nilai UKG yang kurang

2

memuaskan menjadi motivasi guru biologi untuk mengembangkan kompetensi yang
dimiliki.
Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud
Nurzaman menjelaskan, UKG

digunakan sebagai pemetaan kompetensi guru.

Acuannya adalah pada nilai standar minimal yang sudah ditetapkan 55 pada Tahun
2015. Kelompok guru yang ada di bawah 55 akan mendapatkan pelatihan khusus,
supaya mereka bisa meningkatkan kompetensi. (Info Guru dan Tenaga Kependidikan,
2015)
Menurut Balitbang Kemdikbud (2014) keadaan tentang daya serap siswa
cakupan materi biologi yang diperoleh dari Balitbang Kemdikbud terlihat adanya 12
kompetensi yang diujikan dalam UN. Dari 12 kompetensi tersebut, 9 kompetensi
menunjukkan capaian kompetensi yang selalu menurun, sedangkan 3 kompetensi
lainnya mengalami fluktuasi, yaitu kompetensi evolusi, kompetensi peran manusia
terhadap lingkungan, dan kompetensi peran makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar
1.1.

Gambar 1.1 Daya Serap Siswa Pencapaian Kompetensi Biologi IPA Tahun 2012,
2013, dan 2014.

3

Selanjutnya adanya capaian kompetensi yang mengalami penurunan cukup
drastis dari tahun 2013 ke tahun 2014, sebesar 35.83 (dari 74.96% ke 39.13%) yaitu
kompetensi evolusi. Demikian pula dengan kompetensi peran manusia terhadap
lingkungan mengalami penurunan sebesar 20.57 (dari 85.93% ke 65.36%), dan
kompetensi peran makhluk hidup (dari 91.26% ke 73.19%) dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014
KOMPETENSI
Permasalahan biologi
Klasifikasi
Pelestarian Sumber Daya Alam
Peran makhluk hidup
Ekosistem
Peran manusia terhadap lingkungan
Sel dan jaringan
Sistem organ
Metabolisme
Hereditas
Evolusi
Bioteknologi

2012
2013
2014
82.89
70.24
54.77
87.77
72.57
61.05
81.93
67.80
61.44
91.26
73.19
70.91
80.86
70.12
64.71
85.93
65.36
70.47
79.13
63.09
62.19
78.28
60.70
51.36
72.56
60.09
61.51
75.83
66.79
58.52
71.22
74.96
39.13
69.05
63.04
74.06
(Sumber: Data Balitbang Kemdikbud, 2014)

Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 Pasal 8 secara jelas dinyatakan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. Mengacu pada undangundang tersebut, jelas bahwa selain kualifikasi akademik, kompetensi guru merupakan
salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Kualitas kompetensi guru tersebut dapat tercermin dari perilaku dan tindakan
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

4

kompetensi profesional (Permendiknas No. 16 Tahun 2007). Hal ini mengingat betapa
penting peran guru dalam menata isi, menata sumber belajar, mengelola proses
pembelajaran dan melakukan penilaian yang dapat memfasilitasi terciptanya sumber
daya manusia (lulusan) yang memenuhi standar nasional dan sesuai dengan tuntutan
global.
Pada kenyataannya guru di Indonesia masih memiliki kompetensi kepribadian
yang rendah. Dari hasil survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun
2012 di 9 provinsi (Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa
Timur, NTB, Kalimantan Barat, Gorontalo) terhadap 1.026 siswa tingkat SD/MI,
SMP/MTS dan SMA/MA menunjukkan 87,6% siswa mengaku pernah mengalami
tindak kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis seperti dijewer, dipukul,
dibentak, dihina, diberi stigma negatif bahkan dilukai dengan benda tajam (Radio
Australia, 2012).
Kompetensi sosial juga berperan penting dalam kegiatan belajar berkaitan erat
dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah
dan masyarakat tempat tinggal guru.Diberitakan kasus yang terjadi di SMA Negeri 1
Kepanjen seorang guru melempar sepatunya hanya karena siswa tersebut dianggap
kurang keras saat berlatih vokal, lalu istri dari seorang guru tersebut yang merupakan
guru di sekolah yang sama, ikut merendahkan dan melecehkan martabat keluarga siswa
pada saat memberikan penjelasan dalam menanggapi tindak yang tidak layak dilakukan
oleh suaminya terhadap keluarga korban (Times Indonesia, 2016). Seperti yang terjadi
juga disalah satu SMP di Kota Banjar, seorang oknum guru telah melontarkan kata-kata

5

kasar kepada empat siswa yang masih duduk dibangku kelas 8 karena siswa tersebut
tidak mengikuti mata pelajaran guru tersebut (Harapan Rakyat, 2016).
Menurut

Hasbi

(2012)

kompetensi

sosial

dalam

pembelajaran

dan

pengembangannya berarti kemampuan dan kecakapan seorang guru (dengan kecerdasan
sosial yang dimiliki) dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yakni
siswa secara efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kompetensi sosial guru
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar guru menjadi tokoh teladan bagi para
siswa dalam mengembangkan pribadi siswa yang memiliki hati nurani, peduli dan
empati kepada sesama.
Berdasarkan nilai UKG guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang
(2015) dari 56 guru yang mengikuti UKG, hanya 36% yang lulus dan guru yang tidak
lulus dalam UKG 64%. Nilai rata-rata hasil UKG guru hanya mencapai 48,73. Soal
UKG tersebut terdiri dari soal kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Jika
guru memiliki kompetensi yang rendah tentu saja akan berdampak pada kualitas
pendidikan siswa. Dan pada akhirnya akan berdampak pada sumber daya manusia.
Dalam penggunaan strategi, model, media pembelajaran juga pada kebanyakan
guru belum mengembangkannya. Pada dasarnya metode ceramah masih dominan dalam
pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru terutama guru biologi. Selain metode
ceramah, guru juga banyak menggunakan metode diskusi kelompok pada setiap
pembelajaran di kelas. Padahal, penggunaan metode, strategi, model, maupun media
pembelajaran yang lain tersebut akan lebih memudahkan guru dalam menggali potensi
dan motivasi belajar siswa.

6

Selain itu, dari hasil observasi sekolah SMA Negeri Se-kabupaten Deli
Serdang terdapat guru biologi masih ada yang menggunakan RPP yang mereka buat
dua tahun bahkan lebih dari dua tahun lalu. Padahal seharusnya guru biologi merombak
isi RPP mereka setiap tahunnya, agar kegiatan pembelajaran setiap tahunnya dapat
dikontrol dengan baik. Jika ada kekurangan dalam perencanaan pembelajaran tahun lalu
bisa diperbaiki di tahun sekarang.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
terhadap kompetensi guru mata pelajaran biologi berdasarkan perbedaan gender, usia,
lama mengajar, guru sertifikasi, dan tingkat pendidikan guru. Pada penelitian ini,
peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA
Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut:
1. Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri SeKabupaten Deli Serdang masih rendah terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh dari
Hasil UKG hanya mencapai 48,73 Pada Tahun 2015.
2. Ditemukan guru masih kurang memiliki kompetensi kepribadian dalam hal
kepercayaan diri menjadi seorang guru.
3. Ditemukan guru yang masih belum memiliki kompetensi sosial dalam berkomunikasi
untuk suatu inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi guru, terhadap siswa di
kelas maupun di luar kelas dan kurang beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

7

1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang
menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial dan
dikaji kembali berdasarkan perbedaan gender, usia, masa kerja, sertifikasi, dan tingkat
pendidikan guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?
3. Bagaimana kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?
4. Bagaimana kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.

8

2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.
4. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan kajian untuk pengembangan
kompetensi guru Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang guna meningkatkan
mutu pendidikan dengan kompetensi guru.
2) Khasanah menambah ilmu pengetahuan dalam mengembangkan instrumen
evaluasi kinerja guru yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat Praktis
1) Bahan masukan pertimbangan dalam rangka mengembangkan kemampuan
kompetensi guru mata pelajaran biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang.
2) Meningkatkan/ mengoptimalkan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP).

125

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asmani, J. M. 2009. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta:
Power Books (IHDINA).
Adi, Riandi, Rini, Wasis, Zaputra, Sepita. 2014. Peta Kompetensi Guru Biologi Di SMA
Kota Bandung Berdasarkan Analisis Kesesuaian Proses Pembelajaran Di
Kelas Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.19 No.2.
Akhmad, S. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Anisatun, Retno, Santosa. 2012. Kompetensi Profesional Guru Biologi SMA Negeri Di
Kabupaten Pemalang Pasca Lulus Sertifikasi. Semarang: Universitas Negeri
Journal Of Biology Education Vol.1.
Afidah. 2012. Hasil yang Diperoleh Kompetensi Profesional Guru Biologi SMA Negeri
di Kabupaten Pemalang Pasca Lulus Sertifikasi. Journal of Biology Education.
Asrorun, N. 2006. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas.
As’ad, M. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Azruddin, S., Sri, R., Adi, R. 2013. Kompetensi Guru Biologi Sekolah Menengah Atas
Dalam Pembelajaran Genetika. Bandung: Fakultas MIPA. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Balitbang Kemdikbud. 2014. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: ISBN.
Bem, S., L. 1981. Gender Schema Theory : A cognitive account of sex typing source.
Psychological review, 88, 354 www.webster.edu/~woolflm/sandrabem.htm
tanggal akses: 10-03-2017.
Bratanata S.,1987. Pengertian-pengertian Dasar dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta:
Depdikbud.
Bloom, Madaus, Hasting. 1981. Methods Grading in Summative Evaluation. New York:
McGraw-Hill.
Bihim, B. 2014. Pelaksanaan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Sosiologi
Kelas XI IPS SMAN 3 Teluk Keramat. FKIP UNTAN. Jurnal Program Studi
Pendidikan Sosiologi.

126

Edy, W., Wayan, B., Agus, J. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Journal Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Manajemen Volume 4.
Fakih, M. 2008. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSIST Press.
Gultom, S. 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan.
Good, V. 1973. Dictionary of Education. Newyork: McGraw-Hill Book Company.
Gilarso. 1993. Ekonomi Mikro Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Gilarso. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.
Hadis, A. dan Nurhayati, B. 2010. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Handayani dan Sugiarti. 2008. Konsep dan Penelitian Gender. Cetakan Ketiga. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Hamka, L., Andi, A., Azis, Muhiddin, P., Rachmayani, A. 2013. Analisis
Kompetensi Profesional Guru Biologi Sekolah Menengah Atas Negeri di kota
Makassar. Makassar: Jurnal Bionature Vol.14 No.1.
Hasbi, A. 2012. Kompetensi Sosial Guru Dalam Pembelajaran Dan Pengembangannya.
Fakultas Tarbiyah Iain Raden Fatah Palembang. Jurnal Ta’Dib. Vol.XVII
No.01.
Harapan Rakyat. 2016. http://www.harapanrakyat.com/2016/04/duh-di-banjar-adaseorang-guru-menghina-muridnya-sendiri/ diakses. 23-12-2016.
Hamalik, O. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Heriyanto, Amiruddin, Budiarsa. 2015. Kompetensi Pedagogik Guru Menerapkan
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Biologi Di Madrasah Aliyah Negeri
2 Model Palu. Pascasarjana Universitas Tadulako. Jurnal Sains Dan
Teknologi Tadulako Vol.4 No.2.
Info Guru dan Tenaga Kependidikan. 2015. http://www.infogtk.com/2015/10/nilai-ukgdi-bawah-standar-guru-akan.html diakses. 23-12-2016.

127

Janawi. 2011. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Jogiyanto, H. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
Idris, Z. 1995. Pendidikan dan Keluarga. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Raya Grafindo.
Indra, F. 2000. Metode Penilaian Kinerja Serta Faktor Yang Mempengaruhinya.
Bandung: Galia Indah.
Isjoni. 2004. Optimalisasi Kinerja. Jakarta: PT Elex Media Komutindo.
Jalal. 2007. Pedoman Penetapan Peserta Dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan.
Karya, Suhandana, Yudana. 2013. Kontribusi Kompetensi Guru. Sikap Profesi
Guru.
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sukawati. Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Program Studi
Administrasi Pendidikan Vol. 4
Khoirotul, Aunillah, Kurniawan. 2013. Analisis Kompetensi Guru Matematika
Berdasarkan Persepsi Siswa. STKIP PGRI Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.1 No.1.
Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.
Komang, S. 2016. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri
Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Program Studi Pendidikan
Ekonomi Vol.7 No.2.
Koswara, R.2016. Kompetensi Dan Kinerja Guru Berdasarkan Sertifikasi Profesi.
Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran
Vol.1 No.1.
Lubis, R.. Ely D., Hasruddin. 2013. Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA yang Sudah
Lulus Sertifikasi di Kota Medan. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA.
Universitas Negeri Medan. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.18 No.1.
Mahdiannur.
2009.
http://mahdiannur.blogspot.com./2009/03/kompetensi-sosial
kemampuan-,beradaptasi.html, diakses, 23-12-2016.
Mansur. 2007. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan
Bagi Guru. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

128

Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT.
Bumi Angkasa.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mukhtar dan Ruslan. 2014. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi
Tersertifikasi Se-Kota Ternate. FKIP Universitas Khairun. Jurnal Bioedukasi
Vol.3 No.1.
Nasir, Samingan, Abdullah. 2013. Studi Komparatif Kinerja Guru Biologi Yang Belum
Sertifikasi Dengan Guru Biologi Yang Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri
Rayon 01 Kabupaten Pidie. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal
Biologi Edukasi Edisi 11. Vol.5 No.2.
Narwoko dan Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana.
Nurdiana dan Suriani. 2016. Korelasi Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Sma N. 1 Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu
Utara T.P 2015/ 2016. Universitas Negeri Medan. Jurnal Pelita Pendidikan
Vol.4 No.2.
Nurwahidah. 2014. Studi Komparasi Penguasaan Kompetensi Profesional Antara Guru
Berlatar Pendidikan Sarjana (S1) Dengan Magister (S2) Di SMA Negeri 11
Makassar. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS Universitas Negeri
Makassar.
Panjaitan, P. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kepuasan Siswa (Studi Kasus
Pada SMA Negeri 2 Tebing Tinggi). Jurnal Ilmiah Business Progress Vol.1
No.1.
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
No. 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Jakarta.
Permadi dan Arifin. 2013. Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: CV. Nuansa
Aulia.
Ranupandojo. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Rivai dan Basri. 2004. Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

129

Rosyada. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta; Kencana.
Radio
Australia.
2012.
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-1220/kekerasan-di-sekolah-meningkat-mendesak-kebijakan-sekolah-ramah
anak/1063558 diakses. 23-12-2016.
Sa’abah, Marzuki. 2011. Bagaimana Awet Muda dan Panjang Usia. Jakarta: Gema
Insani Press.
Saondi, O. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.
Sahertian, P. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset
Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
Sanaky, H. 2004. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Sankaran dan Bui (2003). Ethical Attitudes Among Accounting Majors: An Empirical
Study. Journal of the American Academy of Business. Vol.3 No 1, pp 71-77
Singgih, D. 1998. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: Gunung Mulia.
Siti, S., Nurul, A., Hardianto. 2015. Kompetensi Sosial Guru IPA SMP Se- Kecamatan
Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pembelajaran
2014/2015. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Pasir Pangaraian.
Siagian. 2002. Penilaian Kinerja dan Supervisi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sukarno, S. 2014. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru, Persepsi Guru Tentang
Silabus Berkarakter, Dan Budaya Sekolah Terhadap Pembelajaran Karakter.
Jakarta: Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas
Budi Luhur.
Suarman dan Syahza. 2012. Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di
Daerah Riau. Pekanbaru: Lembaga Penelitian Universitas Riau. Jurnal
Pendidikan.
Sulistiyani. 2015. Hubungan Kompetensi Pedagogik Dan Motivasi Mengajar Dengan
Produktivitas Guru IPA SMP Negeri Se-Kabupaten Lampung Timur.
Universitas Muhammadiyah Metro. Jurnal Bioedukasi Vol.6. No.2.

130

Suraji, I. 2010. Kompetensi Guru Tentukan Kualitas Pendidikan Kompetensi Guru Pada
Umumnya Lemah Pada Bidang Paedagogis. Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Sukarti. 2013. Isu Gender Dan Sertifikasi Guru.Universitas terbuka.
Jurnal Pendidikan, Volume 14, Nomor 1, Maret 2013, 38-43.

Purwokerto.

Sudjana, N. 1989. Media Pengajaran. Penggunan. dan Pembuatannya. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Suyatno, Sumedi, Riadi. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Prenada Media
Group.
Sustrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Susento. 2006. Mekanisme Interaksi Antara Pengalaman Kultural-Matematis, Proses
Kognitif, dan Topangan dalam Reivensi Terbimbing. Surabaya: Unesa.
Suparlan. 2006. Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
Susilo. 2011. Lesson study Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif. Jawa
Timur: Bayu Pubshing.
Syah, M. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syafrial, J., Rena, L., Enny, A. 2014. Hasil Analisis Kompetensi Profesional Guru
Biologi Sekolah Menengah Pertama Sederajat Se-Kecamatan Kepenuhan
Kabupaten Rokan Hulu. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir Pengaraian.
Thabrani, M. 2015. Komparasi Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Dan Yang
Belum Mengikuti Sertifikasi Terhadap Kompetensi Profesional Di Madrasah
Aliyah Pondok Pesantren Jember. Institut Agama Islam
Negeri.
Jurnal
Fenomena. Vol. 14 No. 1.
Times

Indonesia.
2016.
http://m.timesindonesia.co.id/baca/122004/20160329/124941/guru-yang
melakukan-kekerasan-harus-dipecat/ diakses. 23-12-2016.

Tim MKDK IKIP. 1995. Belajar dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Semarang: Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Fak. Ilmu
Pendidikan.

131

Trisnaningsi. 2004. Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi Gender. Universitas
Diponegoro.
Trisnaningsih, Sri. 2003. Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat dari Segi Gender. SNA
VI. 1036-1047.
Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Jakarta.
Uno. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Bumi Aksara.
Usep. 2008. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja Guru SMK (Study
tentang Kontribusi Kompetensi Pedagogik. Motivasi Kerja dan Supervisi
kepala sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri di Lingkungan Dinas
Pendidikan Kab. Garut Thn.2007-2008 dengan mengunakan Metode Multiple
Classification Analysis / MCA). Bandung. Magister pada PPS UPI.
Wahyuni, Nurul, A., Eti, M. 2014. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dalam
Pembelajaran IPA Terpadu SMP Kelas IX Se-Kecamatan Pagaran Tapah
Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program
Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Pasir Pangaraian.
Waluyo. 2015. Manajemen Psikologi Industri. Jakarta: PT. Indek.
Wangan, I., Hendyat, S., Desi. 2014. Perbedaan Kompetensi Guru Yang Sudah
Sertifikasi Dan Yang Belum Sertifikasi Di Sekolah Menengah Pertama Swasta
Se-Kabupaten Sidoarjo. Semarang. Jurnal Universitas Negeri Malang
Zamroni. 2001. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Biograf Publishing.
Zen. 2010. Peranan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

132