PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMA SWASTA PAB-8 SAENTIS.

(1)

PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA

MATERI JAMUR DI KELAS X SMA

SWASTA PAB-8 SAENTIS

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelas Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

SARMILA HAFNI SIREGAR

NIM. 8116173025

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

SARMILA HAFNI SIREGAR. NIM. 086173025. Pengaruh Strategi Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Jamur di Kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi pembelajaran Inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi jamur. (2) Pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi pembelajaran inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis dan sampel penelitian yang berjumlah 114 siswa yang terbagi dalam tiga kelas yaitu X1 sebagai strategi pembelajaran Problem Based Learning berjumlah 40 siswa, kelas X4 sebagai strategi pembelajaran inquiry berjumlah 36 siswa, dan kelas X2 sebagai kelas tradisional berjumlah 38 siswa. Instrument penelitian ini terdiri dari tes pilihan ganda. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan tehnik analisis data menggunakan uji ANAVA satu jalur pada taraf signifikan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning 74,33 ± 7,37, tidak berbeda secara signifikan dengan strategi pembelajaran Inquiry 72,03 ± 6,13 , namun secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran tradisional 63,59 ± 5, 44. ( 2 ) Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi Problem Based Learning 72,87 ±6,49, tidak berbeda secara signifikan dengan strategi pembelajaran inquiry 70,13 ± 5,66, namun secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran tradisional 66,84 ± 5,50.Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran Inquiry dan tradisional.

Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Strategi Problem Based Learning , Strategi Pembelajaran Inquiry, Strategi Pembelajaran Tradisional.


(6)

ii ABSTRACT

SARMILA HAFNI SIREGAR. NIM. 086173025. The Effect of Problem Based Learning Strategy and Inquiry towards the Learning Outcomes and The Ability of Critical Thinking Students On Content of Mushrooms in class X SMA Swasta PAB-8 Saentis.Thesis. Post graduated, The State University of Medan. 2016.

This research has purpose to know: (1) The Effect Problem Based Learning strategy, learning strategy Inquiry, and the traditional learning of the biology student learning result in the material mushrooms. (2) The Effect Problem Based Learning strategy, learning strategy inquiry, and traditional learning to critical thinking ability of students to the material Mushrooms in class X SMA Swasta PAB 8 Saentis. The population in this study were all students of class X SMA Swasta PAB- 8 Saentis and the study sample totaled 114 students, divided into three classes is X1 as a learning strategy Problem Based Learning totaled 40 students , the class X4 as a learning strategy inquiry amounted to 36 students , and X2 class as traditional learning strategy amounted to 38 students. The research instrument consists of a multiple choice test . The method used is quasi experiment with data analysis techniques using ANOVA one way in the significant degree α = 0.05. The result of this research showed: (1) Student outcomes which are taught with Problem Based Learning strategy 74,33 ± 7,37, was not significantly higher compared to learning strategy inquiry 72,03 ± 6,13, but it was significantly higher compared to traditional strategy 63,59 ± 5, 44. (2) Student critical thinking ability which are taught with Problem Based Learning strategy 72,87 ±6, 49 , was not significantly higher compared to inquiry 70,13 ± 5,66, but it was significantly higher compared to traditional strategy 66,84 ± 5,50.Based on the data above, can be conclude that student outcomes and critical thinking ability who were taught using Problem Based Learning is a teacher here learning is better that inquiry and traditional.

Keywords: Biology Learning Outcomes, Critical Thinking Ability, Problem Based Learning Strategy, Inquiry Learning Strategy, Traditional Strategy.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajara Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Jamur di Kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis” dengan baik.Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Tesis ini disusun dengan penuh perjuangan serta do’a dari semua pihak yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis sampai hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini ucapan terima kasih kepada semua pihak.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak akan dapat tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, yang mana oleh mereka semua yang telah berkenan merelakan waktu, tenaga, serta pikiran demi terwujudnya tesis yang penulis laksanakan. Semoga ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa berkenan melimpahkan rahmat dan ridha-Nya serta dapat membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan paling dalam kepada:


(8)

iv

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur.

3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Prodi Biologi Pascasarjana dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Sekretaris Prodi Biologi.

4. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd selaku Pembimbing I dan Pembimbing II.

5. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Prof Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si dan Dr. Mufti Sudibyo M.Si selaku dewan penguji.

6. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Raja Siregar, S.Pd dan Ibunda Timasro Harahap yang telah bersusah payah melahirkan, merawat, membimbing, serta senantiasa selalu mendo’akan penulis dalam menggapai cita-cita demi hari esok yang bahagia dunia dan akhirat.

8. Terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kakanda Zulfikar Siregar, kakanda Yasser Arafat Siregar, kakanda Taufiq Hidayatulloh Siregar, adinda Rosiana Siregar, adinda Ilham Ahmadi Siregar, adinda Elidawati Siregar, beserta seluruh keluarga yang selalu memberi semangat, dorongan serta doa kepada penulis dalam menempuh pendidikan selama ini.

9. Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.


(9)

v

10. Bapak/Ibu guru SMA Swasta PAB-8 Saentis yang membantu penulis pada saat melakukan penelitian.

11. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan dalam lingkup Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

12. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yang oleh penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu.

Menyadari akan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi sempurnanya tesis ini. Terima kasih untuk semua, semoga aktivitas yang dilakukan selalu bermanfaat untuk semua orang.

Medan, Maret 2016 Penulis,


(10)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii0 DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Batasan Masalah... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

2.1. KerangkaTeoritis ... 9

2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar ... 9

2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 14

2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis ... 14

2.1.4. Strategi Pembelajaran PBL ( Problem Based Learning) ... 17

2.1.5. Strategi Pembelajaran Inquiry ... 24

2.1.6. Pembelajaran Tradisional ... 27

2.2. Penelitian Relevan ... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 30

2.4. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III. METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.2. Populasi dan Sampel ... 36

3.3. Variabel Penelitian ... 36

3.4. Desain Penelitian ... 37

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.6. Definisi Operasional... 41

3.7. Pengontrolan Variabel ... 42

3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.9. Teknik Analisis Data ... 50


(11)

BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1. Hasil Penelitian ... 52

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Siswa ... 52

4.1.2. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 54

4.2. Pengujian Hipotesis ... 56

4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa ... 56

4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 58

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

4.3.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa ... 59

4.3.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 61

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 63

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 65

5.1. Simpulan ... 65

5.2. Implikasi ... 65

5.3. Saran ... 66


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Data Hasil Kemampuan Awal Siswa (Pretest)……...… 53 Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Siswa (Postest)……... 54 Tabel 4.3. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Pretest)…….. 55 Tabel 4.4. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Postest)……... 56

Tabel 2.1. Aspek Kemampuan Berpikir Kritis………..…….. 15

Tabel 2.2. Tahapan PBL ( Problem Based Learning)………. 22

Tabel 2.3. Tahapan Pembelajaran Inquiry (Guided Inquiry)……... 25

Tabel 3.1. Desain Penelitian…….……….. 37

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Jamur (Fungi)………….…. 45


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ………40 Gambar.4.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis………58 Gambar.4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus………... 70

Lampiran 2. RPP Kelas PBL ………. 71

Lampiran 3. RPP Kelas Inquiry………. 82

Lampiran 4. RPP Kelas Tradisional………... 93

Lampiran 5. LKS Kelas PBL ……… 99

Lampiran 6. LKS Kelas Inquiry………. 110

Lampiran 7. Tes Hasil Belajar……….... 123

Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Tes Kemampuan Berpikir Kritis……….... Validasi Instrument Tes Hasil Belajar Biologi……….. Validasi Instrument Tes Kemampuan Berpikir Kritis……... Reabilitas Instrument dan Tingkat Kesukaran Tes Hasil….. Reabilitas dan Tingkat Kesukaran Berpikir Kritis………… Daya beda Instrument Tes Hasil Belajar Biologi………….. Daya Beda Instrument Tes Kemampuan Berpikir Kritis…... Data Hasil Penelitian………. Hasil Analisis SPSS……….. 130 138 139 140 141 142 143 144 147 .


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penentu kemajuan suatu negara. Maju tidaknya suatu negara tergantung dari kualitas pendidikan di dalamnya. Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan sebagai salah satu modal untuk mencapai kemajuan bangsa yang sekaligus meningkatkan harkat martabat manusia. Sudah jelas bahwasanya pendidikan memang memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia.

Pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi yang semakin hari semakin maju. Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu dimulai dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di sekolah. Ini artinya guru harus berupaya semaksimal mungkin mengkondisikan pembelajaran agar menjadi suatu proses yang bermakna dalam membentuk pengalaman dan kemampuan siswa. Upaya guru tersebut akan menentukan proses, arah dan hasil pembelajaran. Menurut Skinner (Susilo, 2007) belajar merupakan suatu wahana untuk meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Pembelajaran juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi guru.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan menurut Yamin dan Maisah (2012) adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk


(16)

2 menghapal informasi, otak anak terus-menerus dibiasakan untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2011). Pendidikan di sekolah terlalu membiasakan otak anak dengan berbagai bahan ajar yang dihapal, pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki, dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi di sekolah-sekolah saat ini adalah kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi. Keberhasilan proses dan hasil belajar sangat ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah guru dan siswa. Secara umum guru-guru mengajarkan pelajaran dikelas sangat didominasi oleh metode tradisional seperti ceramah dan pemberian tugas. Pelajaran hanya berjalan searah yaitu hanya dari guru kesiswa, sehingga dalam pembelajaran hanya beberapa siswa yang aktif sedangkan yang lain lebih banyak terlihat pasif. Kurangnya keterlibatan siswa di kelas dan berlangsung terus-menerus selama pembelajaran akan mengakibatkan perkembangan otak terhambat, kemampuan berpikir rendah dan sikap siswa terhadap pelajaranakan menurun.

Rendahnya kemampuan berpikir siswa ini dapat dilihat dari hasil kemampuan sains anak-anak Indonesia,dimana skor yang dicapai oleh siswa-siswi Indonesia masih rendah.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian PISA (Program for International Student Assesment) tahun 2003, 2006, dan 2009 menyatakan bahwa


(17)

3 kemampuan siswa-siswi Indonesia dalam bidang sains masih sangat

memprihatinkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trens in International

Mathematical and Science Student (TIMSS) juga menunjukkan rendahnya kemampuan siswa Indonesia yang pengetahuan sainsnya menempati urutan ke-40 dari 42 negara.Ini Artinya bahwa siswa-siswi Indonesia tersebut diduga baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah berdasarkan fakta sederhana ( Sulistiyo, 2012).

Berdasarkan data Daftar Kumpulan Nilai (DKN) biologi siswa kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis TA 2011/2012 hingga TA 2013/2014 bahwa hasil belajar Biologi siswa masih rendah dan belum mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa 59. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal adalah 75.

Pembelajaran pada dasarnya upaya membelajarkan siswa melalui suatu proses (belajar) yang efektif untuk mencapai perkembangan optimal dan seimbang antara aspek kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pembelajaran posisi siswa harus ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek belajar, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi akan tetapi siswa harus mampu mencari dan menerapkan informasi tersebut.

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif perlu adanya aktivitas belajar yang dinamis dan optimal di bawah bimbingan guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Bahkan pembelajaran harus bersifat individual dan kontekstual, artinya pembelajaran tersebut walaupun bentuk kelompok atau klasikal harus tetap memperhatikan aspek siswa sebagai individu maupun siswa sebagai unsur dalam konteks lingkungan sosial.


(18)

4 Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Biologi kelas X adalah mendiskripsikan perbedaan antara ciri-ciri jamur, jenis-jenis jamur serta penggunaan jamur bagi kehidupan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyajikan materi Jamur beserta penerapannya, diharapkan memberikan keterkaitan yang bermakna bagi siswa dengan situasi nyata dan dapat mendorong siswa untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan kreatif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang sesuai dengan paradigma baru yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered), memicu peserta didik aktif mengkonstruksikan konsep-konsep biologi. Alasan digunakan PBL adalah karena PBL menyajikan situasi, kondisi dunia nyata, mampu membantu peserta didik menghasilkan ide-ide kreatif, menemukan konsep, mencari berbagai informasi untuk menyelesaikan masalah melalui diskusi. Sebagaimana Tan dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi pembelajaran karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

Strategi pembelajaran Inquiry juga dilaporkan dapat melatih siswa

memecahkan masalah, meningkatkan pemahaman terhadap sains,

mengembangkan keterampilan belajar sains, dan literasi sains, dan dapat melatih kecakapan berpikir siswa (Zion, Shafira dkk, 2004; Chin dan Chia, 2005;


(19)

5

inquiry, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran ini di sekolah sebagai solusi agar siswa lebih diberdayakan dan aktif dalam aktivitas belajar sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kritis yang diharapkan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian masalah di atas perlu dilakukan suatu penelitian

mengenai “Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry

Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa identifikasi masalah yaitu:

1. Pembelajaran biologi di kelas didominasi oleh penggunaan metode

ceramah dan kegiatannya berpusat pada guru.

2. Materi Jamur berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut kemampuan

berpikir kritis siswa belum dibelajarkan secara optimal.

3. Hasil belajar Biologi siswa dikelas X S MA SWASTA PAB-8 masih

tergolong rendah.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat keluasan ruang lingkup permasalahan seperti yang telah di identifikasi, maka penelitian ini perlu dibatasi supaya apa yang diteliti menjadi lebih terfokus pada permasalahan yang mendasar dan memberikan dampak yang


(20)

6 luas terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis apabila permasalahan ini diteliti. Berikut ini batasan masalah yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Swasta PAB-8 Saentis.

2. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini di batasi pada strategi

pembelajaran Problem Based Learning dan strategi pembelajaran inquiry

dan pembelajaran tradisional.

3. Materi dalam penelitian ini dibatasi pada materi Jamur.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi jamur

5. Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif (C1-C6) pada

materi Jamur.

1.4. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang ada, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagaiberikut:

1) Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning,

strategi pembelajaran inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap hasil

belajar biologi siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis?

2) Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning,

strategi pembelajaran inquiry, dan pembelajaran tradisonal terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:


(21)

7

1) Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi

pembelajaran Inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap hasil belajar

biologi siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis.

2) Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi

pembelajaran inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam upaya merencanakan dan memilih strategi pembelajaran pada materi Biologi lainnya yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, serta bermanfaat juga bagi siswa agar dapat menumbuh- kembangkan atau meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Biologi.

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi dasar Biologi siswa SMA.


(22)

65 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh beberapa simpulan antara lain:

1. Terdapat pengaruh strategi problem based learning, strategi pembelajaran

inquiry, dan strategi konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa. Hasil

belajar biologi siswa yang diberi problem based learning lebih tinggi secara

signifikan dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang diberi pembelajaran konvensional, dan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang

diberi pembelajaran inquiry namun tidak signifikan.

2. Terdapat pengaruh strategi problem based learning, strategi pembelajaran

inquiry, dan strategi konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi problem based learning lebih

tinggi secara signifikan dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi pembelajaran konvensional, dan lebih tinggi dibandingkan kemampuan

berpikir kritis siswa yang diberi pembelajaran inquiry namun tidak signifikan.

5.2 Implikasi

Proses pembelajaran IPA khususnya biologi di SMA memiliki peran penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu dan permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu untuk mempelajari IPA diperlukan


(23)

66

adanya kemampuan berpikir kritis pada diri siswa agar dapat mempelajari IPA dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah berdasarkan aturan, pola atau logika tertentu.

Penerapan stratgei problem based learning maupun inquiry di dalam kelas

merupakan salah strategi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa SMA. Melalui pembelajaran ini siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan biologi, guru dapat menggunakan strategi

problem based learning ataupun strategi pembelajaran inquiry yang memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dan kemmapuan berpikir kritis siswa.

2. Kepada peneliti pendidikan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang

pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhdap hasil belajar siswa, kemampuan berpikir krtitis serta mengkaji faktor – faktor lainnya yang mempengaruhi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.


(24)

67

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3: 496-515.

Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arends, R.I. 2012. Learning To Teach. Ninth Edition.New York: The

McGraw-Hill Companies.

Bangun, J. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa,

Hasil Belajar Biologi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMP Negeri 21 Medan, Tesis, Program Pasca Sarjana, Medan : Universitas Negeri Medan.

Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 3 (2).

Chin, C. dan L. G. Chia. 2005. Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Singapure: Nanyang Technological

University Academic Fund. (www.interscience.wiley.com). Diakses 12

februari 2015.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,B. S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Duch,B. J., Groh,S.E & Allen, D.E.2001.The Power of Problem Based

Learning.Virginia: Stylus.

Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan L. Ringel. 1964. The

Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.


(25)

68

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Gulo, W. 2002. Strategi belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kronberg, J. R & Griffin, M. S. 2000. Analysis problem-a means to deneloving

students' critical-thingking skills. Journal of College Science Teaching.

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian.

Padang: UNP Press.

Masek, A. dan S. Yamin. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional

Approach in Engineering Education. International Scholarly Research

Network .

Napitulu, E.E.2008. Mengembangkan Kemampuan Menalar dan Memecahkan Masalah Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Paradigma Journal Pendidikan Matematika, 1(1):24-33

Parr, B., dan M. C. Edwards. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education, 45(4).

Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology.

Article. CBE-Life Sciences Education, 7, 327-337.

Rohani ,. Ahmad. 1995. Pembelajaran Tradisional. Jakarta: Grasindo

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu

Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Savery, J.R. 2006. Overview Of Problem-Based Learning: Defenotion and

Distinctions. Interdisciplinary Journal Of Problem-Based Learning, l(1) tersedia :.http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/vol1/iss1/3/.Diakses 15 januari 2015.


(26)

69

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sohibi, M., dan Siswanto, J. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif

Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 3 (2):135-144.

Sudaman. 2004. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sulistiyo. 2012. Refleksi Akhir Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI.

www.pgri.or.id. Diakses tanggal 20 april 2015.

Susilo, C. 2007. Penelitian Tindak Kelas Sebagai Sarana Pengembangan

Keprofesionalan Guru. Malang: Bayu Media Publishing.

Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence

from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education,

73(6):740-763.

Yamin, M. & Maisah. 2012. Orientasi Baru Ilmu Pendidikan. Jakarta: Referensi.

Warsono. Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Zion, M., D. Shafira, M. Slezak, E. Link, N. Bashan, M. Brumer, T. Orian, R. Nussinovitch, B. Agrest, dan R. Mendelovici. 2004. Case Study: Biomind-A New Biology Curriculum that Enables Aunthentic Inquiry


(1)

1) Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi pembelajaran Inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis. 2) Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning, strategi

pembelajaran inquiry, dan pembelajaran tradisional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Swasta PAB 8 Saentis.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam upaya merencanakan dan memilih strategi pembelajaran pada materi Biologi lainnya yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa, serta bermanfaat juga bagi siswa agar dapat menumbuh- kembangkan atau meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Biologi.

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi dasar Biologi siswa SMA.


(2)

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh beberapa simpulan antara lain:

1. Terdapat pengaruh strategi problem based learning, strategi pembelajaran inquiry, dan strategi konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa. Hasil

belajar biologi siswa yang diberi problem based learning lebih tinggi secara

signifikan dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang diberi pembelajaran konvensional, dan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang diberi pembelajaran inquiry namun tidak signifikan.

2. Terdapat pengaruh strategi problem based learning, strategi pembelajaran inquiry, dan strategi konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi problem based learning lebih

tinggi secara signifikan dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi pembelajaran konvensional, dan lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi pembelajaran inquiry namun tidak signifikan.

5.2 Implikasi

Proses pembelajaran IPA khususnya biologi di SMA memiliki peran penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu dan permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu untuk mempelajari IPA diperlukan


(3)

adanya kemampuan berpikir kritis pada diri siswa agar dapat mempelajari IPA dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah berdasarkan aturan, pola atau logika tertentu.

Penerapan stratgei problem based learning maupun inquiry di dalam kelas

merupakan salah strategi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa SMA. Melalui pembelajaran ini siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam mengajarkan biologi, guru dapat menggunakan strategi

problem based learning ataupun strategi pembelajaran inquiry yang

memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dan kemmapuan berpikir kritis siswa.

2. Kepada peneliti pendidikan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhdap hasil belajar siswa, kemampuan berpikir krtitis serta mengkaji faktor – faktor lainnya yang mempengaruhi hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3: 496-515. Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arends, R.I. 2012. Learning To Teach. Ninth Edition.New York: The

McGraw-Hill Companies.

Bangun, J. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Aktivitas Siswa, Hasil Belajar Biologi, dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMP Negeri 21 Medan, Tesis, Program Pasca Sarjana, Medan : Universitas Negeri Medan.

Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 3 (2).

Chin, C. dan L. G. Chia. 2005. Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Singapure: Nanyang Technological University Academic Fund. (www.interscience.wiley.com). Diakses 12 februari 2015.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah,B. S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Duch,B. J., Groh,S.E & Allen, D.E.2001.The Power of Problem Based Learning.Virginia: Stylus.

Ennis, R. H., W. L. Gardiner, R. Morrow, D. Paulus, dan L. Ringel. 1964. The Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.


(5)

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Gulo, W. 2002. Strategi belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kronberg, J. R & Griffin, M. S. 2000. Analysis problem-a means to deneloving students' critical-thingking skills. Journal of College Science Teaching. Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian.

Padang: UNP Press.

Masek, A. dan S. Yamin. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional Approach in Engineering Education. International Scholarly Research Network .

Napitulu, E.E.2008. Mengembangkan Kemampuan Menalar dan Memecahkan Masalah Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Paradigma Journal Pendidikan Matematika, 1(1):24-33

Parr, B., dan M. C. Edwards. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education, 45(4).

Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology. Article. CBE-Life Sciences Education, 7, 327-337.

Rohani ,. Ahmad. 1995. Pembelajaran Tradisional. Jakarta: Grasindo

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Savery, J.R. 2006. Overview Of Problem-Based Learning: Defenotion and Distinctions. Interdisciplinary Journal Of Problem-Based Learning, l(1) tersedia :.http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/vol1/iss1/3/.Diakses 15 januari 2015.


(6)

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sohibi, M., dan Siswanto, J. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 3 (2):135-144.

Sudaman. 2004. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Sudjana, N. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sulistiyo. 2012. Refleksi Akhir Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI.

www.pgri.or.id. Diakses tanggal 20 april 2015.

Susilo, C. 2007. Penelitian Tindak Kelas Sebagai Sarana Pengembangan

Keprofesionalan Guru. Malang: Bayu Media Publishing.

Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education, 73(6):740-763.

Yamin, M. & Maisah. 2012. Orientasi Baru Ilmu Pendidikan. Jakarta: Referensi. Warsono. Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Zion, M., D. Shafira, M. Slezak, E. Link, N. Bashan, M. Brumer, T. Orian, R. Nussinovitch, B. Agrest, dan R. Mendelovici. 2004. Case Study: Biomind-A New Biology Curriculum that Enables Aunthentic Inquiry Learning. Journal of Biological Education (2004), 38 (2).


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN MODUL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X SMA

0 5 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA SWASTA PAB 8 SAENTIS.

0 2 30

PERBEDAAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Perbedaan Penerapan Problem Based Learning Dan Sarana Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kelas VIII Di S

0 3 15

PERBEDAAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Perbedaan Penerapan Problem Based Learning Dan Sarana Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kelas VIII Di S

0 4 18

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT.

1 6 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA PAB 8 SAENTIS DELI SERDANG T.P 2014/2015.

0 3 19

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN.

0 13 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST PEMATANG SIANTAR.

0 2 22

PENGARUH STRATEGI PETA KONSEP DALAM PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI BINJAI.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING) DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA NEGERI 1 BANTUL.

0 0 1