TRADISI CAP GO MEH PADA ETNIS TIONGHOA DI DESA SEI BILAH KECAMATAN SEI LEPAN KABUPATEN LANGKAT- P. BRANDAN”.

(1)

TRADISI CAP GO MEH PADA ETNIS TIONGHOA DI

KELURAHAN SEI BILAH TIMUR KECAMATAN SEI LEPAN

KABUPATEN LANGKAT

P. BRANDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi persyaratan: Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

SUSI SUSANTI SIMANJUNTAK NIM. 3113122044

JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Susi SusantiSimanjuntak, NIM 3113122044, “Tradisi Cap Go Meh Pada Etnis Tionghoa di Desa Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat- P. Brandan”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pergeseran tradisi Cap Go Meh yang dilakukan masyarakat etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan dan upaya melestarikan tradesi Cap Go Meh di Kelurahan Sei Bilah Timur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat- P.Brandan.

Metode penelitian dalam pembuatan skripsi ini adalah deskriptif kualitatif karena menggambarkan gejala sosial yang ada. Data diperoleh melalui penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Informan di pilih secara purposive sampling dengan demikian yang menjadi informan adalah umat vihara/klenteng yang merayakan cap go meh yang kontak langsung ataupun tidak langung dengan tradisi cap go meh. Suhu 1 orang, Penjaga klenteng 2 orang dan umat 4 orang. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Sei Bilah Timur-Pangkalan Brandan dimana lokasi ini di terdapat banyak Etnis Tionghoa. Adapun Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori religi, karena teori religi ini berkaitan dengan judul yang penulis tuliskan dimana Perayaan Cap Go Meh digolongkan dalam sistem upacara keagamaan Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa upacara keagamaan sebuah perwujudan dalam religi. Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah metode wawancara dan metode dokumentasi.

Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini ialah persiapan- persiapan yang dilakukan dalam rangka diadakanya tradisi Cap Go Meh ialah biasanya masyarakat membuat masakan Lontong Cap Go Meh. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di rumah dalam rangka diadakannya tradisi Cap Go Meh antara lain berkumpul dengan keluarga dengan menikmati sajian lontong Cap Go Meh serta makanan lain seperti kue keranjang, membagikan angpao dan berdoa mendoakan kerabat/ saudara yang telah meninggal. Kegiatan yang dilakukan di Klenteng dalam rangka di adakannya tradisi Cap Go Meh antara lain mengadakan sembayang dan doa bersama umat, mangadakan festival liong, barongsai dan wayang photehi.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Pergeseran pada perayaan tradisi Cap Go Meh adalah pada atraksi sayat lidah ini disebabkan karena kurangnya biaya dan juga tidak mampunya pihak vihara dalam membayar orang yang ahli dalam melakukan atraksi tersebut dan juga di dukung karena atraksi ini akan menimbulkan kesombongan pada tokoh yang melakukan atraksi tersebut. Dan upaya masyarakat etnis Tionghoa di Pangkalan Brandan dalam melestarikan tradisi Cap Go Meh ialah mengadakan berbagai kegiatan yang diantara di lakukan di rumah dan Klenteng.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya serta pertolongannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Tradisi Cap Go Meh Pada Etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat P.Brandan”.Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada jurusan pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis secara terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi,sehingga dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak .Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku dekan fakultas ilmu sosial UNIMED, pembantu dekan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Pembantu Dekan III


(7)

5. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dorongan dan semangat untuk bias menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Bakhrul Khair, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan nasehat dan motivasi baik pada waktu seminar Proposal maupun ketika meminta tandatangan Dosen Pembimbing Akademik selama berada di kampus UNIMED.

7. Ibu Supsiloani M.Si selaku Dosen Penguji Utama Penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan supaya skripsi penulis bisa lebih baik lagi.

8. Bapak/ibu dosen beserta Staf pegawai di jurusan Pendidikan Antropologi yang telah memberikan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

9. Bapak Rinaldi Panggabean, S.STP selaku Kepala Lurah Sei Bilah Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini terutama dalam memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan juga memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan Skripsi.

10.Terimakasih banyak yang tiada henti-hentinya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Sereaty Silaban dan Bariel Simanjuntak yang telah membesarkan penulis, menyayangi penulis, mendukung penulis, menyekolahkan penulis dari SD sampai ke jenjang sarjana, mengarahkan, memberikan nasehat dengan penuh kasih sayang dan yang telah berkorban


(8)

baik secara moril dan materil serta selalu membawa nama penulis dalam doanya. Serta membimbing penulis memberikan motivasi dan semangat yang kuat untuk menjalani kehidupan ini dengan berbagai cobaan dan ujian sehingga penulis dapat menempuh gelar sarjana, yang tidak pernah mengatakan capek dan letih demi membesarkan dan menyekolahkan penulis untuk menggapai cita-cita. Ini semua tidak bias penulis balas sekalipun dibayar dengan harta yang berlimpah.

11.Terimakasih kepada saudara kandung saya yakni Kak Desi Simanjuntak, Fitri Simanjuntak, Nia Simanjuntak, Parades Simanjuntak dan Ivan Simanjuntak yang telah banyak memberikan motivasi dan semangat dengan kasihsa yang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan menempuh sarjana.

12.Terima kasih kepada Pria yang saya kasihi Partomuan Octaviandy Silitonga yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan dukungannya yang selalu ada di dalam suka ataupun duka sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan menempuh sarjana.

13.Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Reguler B 2011 yang telah banyak memberikan pelajaran dalam hal menjadikan diri yang bisa mandiri, bisa memberikan motivasi supaya bisa wisuda serentak selama berada di UNIMED.

14.Terima kasih kepada teman-teman PPL SMA Negeri 1 Balige yang telah memberikan motivasi dan pelajaran berharga selama berada di Posko.


(9)

15. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya: Rya Helena marbun, Berlin Tua Manalu, Ernita Sinurat, Christine Uli Artha Ambarita, Aryando Simanungkalit , Agus Riyaf dan Morina Ginting yang telah banyak memberikan saya motivasi dan membantu saya dalam menyelesaikan kripsi ini. Tiada yang dapat penulis berikan untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis, selain doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan balasan yang lebih baik. Atas dukungan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis maka akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan terima kasih.

Medan, 9 Januari 2016 Penulis

Susi Susanti Simanjuntak NIM. 3113122044


(10)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR KEASLIAN TULISAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL………..………...…… ix

DAFTAR LAMPIRAN………..………. x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Pembatasan Masalah ... 4

1.4Rumusan Masalah ... 4

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Kerangka Konseptual... 9

2.2.1 Tradisi ... 9

2.2.2 Tradisi Cap Go Meh ... 10

2.2.2.1 Pengertian Cap Go Meh ... 10


(11)

2.2.3 Kegiatan Cap Go Meh ... 13

2.2.4 Simbol Pada Perayaan Cap Go Meh ... 16

2.3 Kerangka Teori ... 17

2.3.1 Teori Mengenai Azas Religi ... 17

2.4 Kerangka Berfikir ... 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Metode Penelitian ... 22

3.2 Lokasi Penelitian ... 22

3.3 Subjek Penelitian ... 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Teknik Analisis Data ... 28

3.5.1 Mengelompokkan Hasil Data ... 29

3.6.1 Menginterpretasikan Data... 29

3.6.1 Menganalisis Data ... 29

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 DeskripsiHasil Penelitian ... 30

4.1.1 Letak Administrasi SeiBilah ... 30

4.1.2 Aspek Demografis SeiBilah ... 31

4.1.3. Aspek Kehidupan Masyarakat SeiBilah ... 38

4.1.3. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 39

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 43

4.2.1 Perayaan Cap Go Meh di kelurahan Sei Bilah ... 43


(12)

4.2.1.2 Kegiatan Di Rumah ... 47

4.2.1.3 Kegiatan di Klenteng ... 52

4.2.2 Pergeseran Pada Tradisi Cap Go Meh ... 61

4.2.3 Konsekuensi Pergeseran pada Etnis Tionghoa……..………. 64 4.2.3 Upaya Melestarikan Tradisi Cap Go Meh ... 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel1.1 Jumlah Penduduk di Kelurahan Sei Bilah Timur 2015 ...31

Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sei Bilah Timur Sei Lepan Kabupaten Langkat ...33

Tabel 3.2 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Sei Bilah Timur ...35

Tabel 4.1 Jumlah Pemeluk Agama di Kelurahan Sei Bilah Timur ...37


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Penelitian

Lampiran 2 : Daftar Informan

Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Jurusan

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

Lampiran 7 : Surat Balasan dari Tempat Penelitian

Lampiran 8 : Surat Permohonan Judul

Lampiran 9 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 11 : Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Jurusan

Lampiran 12 : Surat Keterangan dari Perpustakaan Unimed


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi bahasa, identitas, kultural, maupun adat istiadatnya, tetapi terikat oleh suatu kepentingan bersama bersifat formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaan-persamaan dan perbedaan antara etnik yang satu dengan yang lainnya, karena setiap suku bangsa tidak terlepas daripada unsur-unsur atau bagian dari suatu kebudayaan.

Golongan Tionghoa merupakan golongan yang lama tinggal di Indonesia. Kebudayaan Tionghoa dapat diterima oleh masyarakat Indonesia salah satunya adalah tradisi Cap Go Meh. Cap Go Meh adalah melambangkan harikelima belas setelah imlek dan hari terakhir dari rangkaian masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum Tionghoa . Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna lima belas hari atau malam setelah Imlek.

Tradisi Cap Go Meh di Indonesia biasanya dilakukan oleh umat dari setiap kelenteng-kelenteng atau vihara dengan melakukan kirab atau turun ke jalan raya, sambil menggotong ramai-ramai Kio/usungan yang diisi/dimuat arca para dewa. Beberapa kota di tanah air, seperti di daerah Jakarta dan di Manado, ada atraksi

lok thung” atau “thang sin“, dimana ada seseorang yang menjadi medium perantara, dimana biasanya akan melakukan beberapa atraksi seperti; sayat lidah,


(16)

memotong lengan/badannya dengan sabetan pedang dsb, dan dipercaya telah dirasuki roh dewa/i untuk memberikan berkat bagi umatNya. Tradisi Cap Go Meh. identik dengan upacara dimana upacara tersebut harus dilakukan pada malam hari, sehingga etnis Tionghoa harus menyiapkan penerangan dengan lampu-lampu dari senja hari hingga keesokan harinya, inilah yang kemudian menjadi lampion-lampion dan lampu-lampu berwarna-warni yang menjadi pelengkap utama dalam perayaan Cap Go Meh.

Masyarakat Tionghoa tersebar hampir di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Langkat, tepatnya di Kelurahan Sei Bilah - Pangkalan Brandan. Kelurahan ini terletak di pesisir pantai timur pulau Sumatera sekitar 60 km di sebelah utara kota Binjay. Pangkalan Brandan setiap tahun Etnis Tionghoa merayakan tradisi Cap Go Meh dengan berbagai acara atau kegiatan diantaranya; Pesta kembang api, penyajian makanan-makanan dan upacara- upacara penyembahan kepada dewa-dewi. Biasanya Pada perayaan Cap Go Meh ini, para

tua dan muda seolah “diwajibkan” untuk bersenang-senang karena berkumpulnya saudara-saudara dan banyaknya makanan yang disediakan dalam acara ini.

Upacara ritual memiliki rangkaian simbol/ peralatan dan makna yang terkandung dalam setiap jenisnya, demikian juga dengan upacara ritual Cap Go Meh, dalam upacara ini masyarakat Tionghoa mempunyai ciri khas tersendiri dalam pelaksanaannya dan setiap kegiatan memiliki makna mengapa hal tersebut dilakukan.

Melihat begitu kompleksnya latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengangkat masalah ini sebagai judul saya yaitu Tradisi Cap Go Meh pada


(17)

Etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat P.Brandan”.

1.2Identifikasi Masalah

Setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling utama dan di iringi bagaimana cara pemecahannya., namun sebelum hal itu di lakukan kita harus melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu.

Penelitian ini agar menjadi terarah dan jelas tujuannya, maka perlu di rumuskan identifikasi masalah yang diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah di atas , masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Asal Usul Etnis Tionghoa di Pangkalan Brandan

2. Proses Pelaksanaan Cap Go Meh di Kelurahan Sei Bilah Timur- Pangkalan Brandan

3. Bentuk Pelaksanaan Tradisi Cap Go Meh pada etnis Tionghoa yang di Kelurahan Sei Bilah Timur- Pangkalan Brandan

4. Adakah bentuk pergeseran pelaksanaan Tradisi Cap Go Meh di Kelurahan Sei Bilah Timur –P.Brandan.

1.3Pembatasan Masalah

Sebagaimana uraian pada latar belakang masalah bahwa kajian tentang masyarakat etnis Tionghoa memiliki rentang kajian yang relative luas. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas


(18)

pada: “ Tradisi Cap Go Meh pada Etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat P.Brandan”.

1.4Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk Tradisi Cap Go Meh pada etnis tionghoa di Kelurahan

Sei Bilah Timur -Pangkalan Brandan?

2. Bagaimana bentuk pergeseran tradisi Cap Go Meh di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan?

3. Apakah bentuk pergeseran cap go meh memiliki konsekuensi tersendiri pada etnis tionghoa?

4. Bagaimana upaya yang di lakukan etnis tionghoa untuk mempertahankan tradisi cap go meh?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk Tradisi Cap Go Meh pada Etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur- Pangkalan Brandan.

2. Untuk mengetahui bentuk pergeseran tradisi Cap Go Meh dalam hal atraksi sayat lidah dan sayat tubuh pada etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur – P.Brandan.

3. Untuk mengetahui konsekuensi dari bentuk pergeseran cap go meh pada etnis tionghoa?


(19)

4. Untuk mengetahui upaya yang di lakukan etnis tionghoa untuk mempertahankan tradisi cap go meh?

1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat luas tentang tradisi Cap Go Meh ini beserta upacara-upara yang dilakukan di dalamnya dan anggapan-anggapan masyarakat diluar etnis tersebut tentang upacara yang mereka adakan. Serta mengetahui perkembangannya pada saat ini, sehingga diketahui perubahan/pergeseran yang ada di dalamnya sesuai dengan tuntutan zamannya.

2. Memberikan dan memperluas pengetahuan kepada peneliti dan juga kepada pembaca tentang nilai-nilai kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media informasi bagi masyarakat yang belum mengetahui sesungguhnya kekayaan yang ada pada Etnis Tionghoa terkhusus Etnis Tionghoa yang ada di Kelurahan Sei Bilah Timur - Pangkalan Brandan.


(20)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian skripsi dengan judul Tradisi Cap Go Meh pada etnis Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut:

1. Perayaan Cap Go Meh dirayakan oleh etnis Tionghoa baik yang beragama Budha ataupun konghuchu pada hari ke- 15 pada bulan pertama setelah tahun baru Imlek. Masyarakat Tionghoa merayakan hari besar yang sama tetapi cara merayakannya berbeda-beda. Penganut agama Budha hanya melaksanakan sembahyang di vihara- vihara sedangkan penganut agama Konghuchu merayakannya dengan berbagai upacara-upacara dan masih menganut tradisi nenek moyang mereka

2. Pergeseran pada perayaan tradisi Cap Go Meh adalah pada atraksi sayat lidah ini disebabkan karena kurangnya biaya dan juga tidak mampunya pihak vihara dalam membayar orang yang ahli dalam melakukan atraksi tersebut dan juga di dukung karena atraksi ini akan menimbulkan kesombongan pada tokoh yang melakukan atraksi tersebut


(21)

3. Upaya melestarikan Tradisi Cap Go Meh masyarakat Tionghoa yang beragama Budha di Kelurahan Sei Bilah Timur P.brandan mengadakan beberapa kegiatan baik itu dilakukan di rumah maupun di Klenteng. Adapun kegiatan yang dilakukan di rumah antara lain berkumpul dengan keluarga sambil menikmati hidangan lontong cap go meh, buah-buahan, kue ranjang. Kegiatan lain yang dilakukan adalah mereka berdoa untuk mendoakan arwah leluhur atau keluarga yang telah tiada. Untuk kegiatan yang dilakukan di Kelenteng ketika Cap Go Meh antara lain bersembayang dan mengadakan berdoa bersama dengan umat, mengadakan festival liong, menggelar pertujukan wayang photehi dan barongsai.

4. Bagi masyarakat etnis Tionghoa yang beragama non Budha ketika Cap Go Meh tiba, mereka tidak melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan masyarakat Tionghoa yang beragama Budha. Ketika Cap Go Meh tiba mereka menjalaninya seperti hari-hari biasanya, yang bekerja sebagai pedagang mereka tetap membuka daganganya. Kadang juga ketika ada pertunjukkan barongsai dan liong mereka hanya menyaksikan saja pertunjukkan tersebut.


(22)

B. Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti setelah selesai melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepada Pemerintah Kelurahan Sei Bilah Timur

Peneliti menyarankan agar pemerintah kelurahan Sei bilah mendukung dan mengijinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka diadakanya Tradisi Cap Go Meh. Dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat diharapkan Tradisi Cap Go Meh ini dapat telestarikan.

2. Kepada masyarakat Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan

Peneliti menyarankan supaya masyarakat Tionghoa di Pangkalan Brandan selalu mengadakan atau merayakan tradisi Cap Go Meh ini setiap tahunnya, dan mengajak anak cucunya terlibat langsung dalam perayaan tradisi Cap Go Meh tersebut.

3. Kepada generasi muda Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur, Pangkalan Brandan

Peneliti menyarankan kepada generasi muda Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan untuk tetap melestarikan tradisi Cap Go Meh yaitu dengan berperan aktif dalam setiap kegiatan ketika perayaan Cap Go Meh.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Black, James A. dan Dean J. Champion.2009. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung:PT. Refika Aditama

Daryanto S.S. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir kebudayaaan. Yogyakarta: KANISIUS Hean Tan Ong, 1996. Simbolisme Hewan Cina. Jakarta Medan :Point

Hidayat, Z. M .1993. Masyarakat dan Kebudayaan Cina Indonesia. Jakarta: Lp3Fs

Ihromi, T.O.1996. Pokok-Pokok Antropologi Budaya.jakarta. yayasan obor Indonesia.

Koentjaraningrat.1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press

,1983. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Gramedia

. ,1983. Metode Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Jakarta : Gramedia

. ,2000. Pengantar Antropologi, Edisi Baru. Jakarta : Rineka Cipta


(24)

______________.1990. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: Universitas Indonesia Press

______________.1996. Pengantar Antropologi 1.jakarta. PT.Rineka cipta

______________. 2009. Pengantar Antropologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

______________, dkk.2003.Kamus istilah antropologi.Jakarta.Progres Jakarta

Maran, Rafael Raga. 2000. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Marzali, Amri. 2007. Antropologi & Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Simanjuntak, B.A. 2008. Tradisi, Agama, dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan. Medan: Bina Media Perintis

, ,2002. Konfik Status dan Kekuasaan. Yogyakarta : Jendela

,2008, Tradisi, Agama dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan. Bina Medan Perintis.

Soekadijo, R.G.1981.Antropologi budaya (suatu perspektif kontemporer edisi kedua). Penerbit Erlangga


(25)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pustaka 2 P3ES

Suyanto, Bagong dan Sutinah.2007. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:Kencana

Sumber Internet:.

Anonim. 2013. Peranan upacara Cap Go Meh Available at peranan-musik- pada-upacara-perayaan-cap-go-meh-dalam-budaya-masyarakat-tionghoa-di-kota-medan / Diakses tanggal tanggal 5 Januari 2015.

Anonim. 2014. Cap Go Meh . Available at http://id.wikipedia.org/wiki/ Cap_Go_Meh. Diakses pada 4 Januari 2015)

Anonim. 2014. Pengertian Informan. Available at http://kbbi.web.id/informan Diakses tanggal 25 Januari 2015

Prasetya Teguh Iman. 2014. Pengertian Simbol. Available at http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2008/09/25/budaya-religi-dan-ritual-antro/ Diakses tanggal 4 Januari 2015.


(26)

Sumber Skripsi:

Ardini, Diana. 2012. Peranan Musik pada Upacara Kematian Kepercayaan Khonghuchu di Yayasan Angsa Pura Medan. Medan: Skripsi. UNIMED

Sembiring, Dolorosa M. 2011. Peranan Musik pada Tata Ibadah Agama Buddha Mahayana di Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol Medan. Medan: Skripsi. Unimed.


(1)

3. Upaya melestarikan Tradisi Cap Go Meh masyarakat Tionghoa yang beragama Budha di Kelurahan Sei Bilah Timur P.brandan mengadakan beberapa kegiatan baik itu dilakukan di rumah maupun di Klenteng. Adapun kegiatan yang dilakukan di rumah antara lain berkumpul dengan keluarga sambil menikmati hidangan lontong cap go meh, buah-buahan, kue ranjang. Kegiatan lain yang dilakukan adalah mereka berdoa untuk mendoakan arwah leluhur atau keluarga yang telah tiada. Untuk kegiatan yang dilakukan di Kelenteng ketika Cap Go Meh antara lain bersembayang dan mengadakan berdoa bersama dengan umat, mengadakan festival liong, menggelar pertujukan wayang photehi dan barongsai.

4. Bagi masyarakat etnis Tionghoa yang beragama non Budha ketika Cap Go Meh tiba, mereka tidak melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan masyarakat Tionghoa yang beragama Budha. Ketika Cap Go Meh tiba mereka menjalaninya seperti hari-hari biasanya, yang bekerja sebagai pedagang mereka tetap membuka daganganya. Kadang juga ketika ada pertunjukkan barongsai dan liong mereka hanya menyaksikan saja pertunjukkan tersebut.


(2)

B. Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti setelah selesai melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepada Pemerintah Kelurahan Sei Bilah Timur

Peneliti menyarankan agar pemerintah kelurahan Sei bilah mendukung dan mengijinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka diadakanya Tradisi Cap Go Meh. Dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat diharapkan Tradisi Cap Go Meh ini dapat telestarikan.

2. Kepada masyarakat Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan

Peneliti menyarankan supaya masyarakat Tionghoa di Pangkalan Brandan selalu mengadakan atau merayakan tradisi Cap Go Meh ini setiap tahunnya, dan mengajak anak cucunya terlibat langsung dalam perayaan tradisi Cap Go Meh tersebut.

3. Kepada generasi muda Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur, Pangkalan Brandan

Peneliti menyarankan kepada generasi muda Tionghoa di Kelurahan Sei Bilah Timur Pangkalan Brandan untuk tetap melestarikan tradisi Cap Go Meh yaitu dengan berperan aktif dalam setiap kegiatan ketika perayaan Cap Go Meh.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Black, James A. dan Dean J. Champion.2009. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung:PT. Refika Aditama

Daryanto S.S. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir kebudayaaan. Yogyakarta: KANISIUS Hean Tan Ong, 1996. Simbolisme Hewan Cina. Jakarta Medan :Point

Hidayat, Z. M .1993. Masyarakat dan Kebudayaan Cina Indonesia. Jakarta: Lp3Fs

Ihromi, T.O.1996. Pokok-Pokok Antropologi Budaya.jakarta. yayasan obor Indonesia.

Koentjaraningrat.1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press

,1983. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Gramedia

. ,1983. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Jakarta : Gramedia

. ,2000. Pengantar Antropologi, Edisi Baru. Jakarta : Rineka Cipta


(4)

______________.1990. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: Universitas Indonesia Press

______________.1996. Pengantar Antropologi 1.jakarta. PT.Rineka cipta

______________. 2009. Pengantar Antropologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

______________, dkk.2003.Kamus istilah antropologi.Jakarta.Progres Jakarta

Maran, Rafael Raga. 2000. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Marzali, Amri. 2007. Antropologi & Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

Simanjuntak, B.A. 2008. Tradisi, Agama, dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan. Medan: Bina Media Perintis

, ,2002. Konfik Status dan Kekuasaan. Yogyakarta : Jendela

,2008, Tradisi, Agama dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan. Bina Medan Perintis.

Soekadijo, R.G.1981.Antropologi budaya (suatu perspektif kontemporer edisi kedua). Penerbit Erlangga


(5)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pustaka 2 P3ES

Suyanto, Bagong dan Sutinah.2007. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:Kencana

Sumber Internet:.

Anonim. 2013. Peranan upacara Cap Go Meh Available at peranan-musik- pada-upacara-perayaan-cap-go-meh-dalam-budaya-masyarakat-tionghoa-di-kota-medan / Diakses tanggal tanggal 5 Januari 2015.

Anonim. 2014. Cap Go Meh . Available at http://id.wikipedia.org/wiki/ Cap_Go_Meh. Diakses pada 4 Januari 2015)

Anonim. 2014. Pengertian Informan. Available at http://kbbi.web.id/informan Diakses tanggal 25 Januari 2015

Prasetya Teguh Iman. 2014. Pengertian Simbol. Available at http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2008/09/25/budaya-religi-dan-ritual-antro/ Diakses tanggal 4 Januari 2015.


(6)

Sumber Skripsi:

Ardini, Diana. 2012. Peranan Musik pada Upacara Kematian Kepercayaan Khonghuchu di Yayasan Angsa Pura Medan. Medan: Skripsi. UNIMED

Sembiring, Dolorosa M. 2011. Peranan Musik pada Tata Ibadah Agama Buddha Mahayana di Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol Medan. Medan: Skripsi. Unimed.