Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan memberikan konstitusi yang penting dalam kehidupan manusia. Gas alam sering disebut sebagai Gas Bumi atau Gas Rawa, yaitu bahan bakar berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH 4 . Gas tersebut ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Komponen dari gas alam adalah gas metana CH 4 , yang merupakan hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam mengandung Hidrokarbon berat seperti etana C 2 H 6 , propana C 3 H 8 dan butana C 4 H 10 , serta gas-gas yang mengandung sulfur belarang. Yang kadarnya adalah Metana CH 4 80-95 , Etana C 2 H 6 5-15 , Propana C 3 H 8 and Butana C 4 H 10 5 Gas alam juga merupakan sumber utama untuk gas Helium, karbon dioksida CO 2 , Hidrogen Sulfida H 2 S dan air serta merkuri yang terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya wikipediaGas alam. Gas kering berarti mengandung metana CH 4 . Komposisi gas kering yaitu metana CH 4 96 , etana C 2 H 6 0,8, Nitrogen N 2 3,2 , sampel lain gas kering mengandung metana CH 4 67,6 , etana C 2 H 6 31,3 , dan Nitrogen N 2 1,1 . Sedangkan gas basah mengandung metana dengan persentase yang tinggi, hidrokarbon yang tinggi seperti n-propana, n-butana, iso-butana, iso-pentana, dan sedikit gasolin. Komposisinya adalah metana CH 4 sekitar 80-95 , etana dan hidrokarbon lainnya sekitar 5-20 Chakrabarty, 1981. Dua sumber alkana yang paling penting adalah minyak bumi petroleum dan gas alam natural gas. Minyak bumi merupakan cairan campuran senyawa organik yang rumit, sebagian besar berupa alkana dan sikloalkana. Gas alam sering dijumpai bersama dengan deposit minyak bumi, terutama terdiri atas metana sekitar 80 dan etana 5 sampai 10 , dengan sedikit alkana yang lebih tinggi Hart, H., 2003. LNG adalah singkatan dari Liquified Natural Gas yang berarti gas alam yang di cairkan. Dimana untuk mencairkan gas alam ini dilakukan dengan proses ekspansi pada temperatur sangat rendah. Disamping LNG, PT. ARUN juga menghasilkan kondensat sebagai produk samping yang merupakan fraksi-fraksi Hidrokarbon berat yang terikut bersama-sama gas alam dari sumber ladang Gas ARUN. Di PT. ARUN dikenal istilah sistem pemurnian gas Gas Treating System yang terdapat pada unit 30. Dimana unit ini berfungsi untuk memisahkan pengotor CO 2, H 2 S, Hg, dan Hidrokarbon Berat yang ada di dalam gas alam tersebut. Pemisahan ini dilakukan sebelum Gas Alam dicairkan. Hal ini dilakukan karena pengotor-pengotor tersebut dapat menggangu dan merusak peralatan pada proses pencairan Karbon Dioksida CO 2 dan Hidogen Sulfida H 2 S dalam sebuah unit yang mengandung Pottasium Karbonat dan Dietanol Amin DEA. Apabila Karbon Dioksida CO 2 dan Hidogen Sulfida H 2 S tersebut tidak dihilangkan maka akan menyebabkan penyumbatan pipa-pipa karena senyawa ini sangat mudah membeku pada suhu rendah dan bersifat korosif. Dimana untuk menghilangkan Karbon Dioksida CO 2 yang terdapat didalam aliran gas tersebut dilakukan penyerapan atau absorbsi yang dilakukan didalam DEA absorber. Sedangkan merkuri dapat menyebabkan rusaknya peralatan-peralatan yang terbuat dari aluminium yang digunakan di pabrik yang beroperasi pada suhu yang rendah. Pemisahan merkuri ini dilakukan dengan penyerapan didalam merkuri absorber. Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul pada Karya Ilmiah ini adalah ”PENENTUAN KADAR METANA PADA ALIRAN GAS DIETANOL AMIN, KARBONAT, PLANT, DAN TRAIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS”.

1.2. Identifikasi Masalah