PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH DI SMK KABUPATEN LANGKAT.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH
DI SMK KABUPATEN LANGKAT

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

FRANSISCA DWI RAHAYU
NIM : 8146171026

PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


ABSTRAK
Fransisca Dwi Rahayu. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis
dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Autograph Di SMK Kabupaten Langkat. Tesis. Medan: Program
Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Apakah peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah
berbantuan autograph lebih tinggi dari pada siswa yang mendapat pembelajaran
biasa. (2) Apakah peningkatan motivasi belajar siswa yang mendapat
pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph lebih tinggi dari pada siswa
yang mendapat pembelajaran biasa, (3) Bagaimana kadar aktivitas belajar siswa
yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph, (4) Bagaimana
proses penyelesaian jawaban siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan
komunikasi matematis pada pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph
dan pembelajaran biasa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini
siswa SMK Swasta Yapim Taruna Stabat dan siswa SMK Swasta Sri Langkat.
Dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ. Instrumen yang digunakan
terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematis dan skala motivasi belajar
siswa. Istrumen dinyatakan telah memenuhi syarat validitas dengan reabilitas

sebesar 0.88 untuk kemampuan komunikasi dan 0.847 untuk motivasi belajar
siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis kovarian (ANACOVA). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peningkatan kemampuan komunikasi
matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah berbantuan
autograph lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran biasa. Hal ini
terlihat dari hasil Anacova untuk Fhitung = 8.483 lebih besar dari Ftabel = 3.96.
Konstanta persamaan regresi untuk PBM berbantuan autograph yaitu 39.958
lebih besar dari pembelajaran biasa yaitu 37.456 (2) Peningkatan motivasi belajar
siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph lebih
tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran biasa. Hal ini terlihat dari
hasil Anacova untuk Fhitung = 7.317 lebih besar dari Ftabel = 3.96. Konstanta
persamaan regresi untuk PBM berbantuan autograph yaitu 60.684 lebih besar dari
pembelajaran biasa yaitu 53.937 (3) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph adalah efektif.
(4) Proses penyelesaian jawaban siswa kemampuan komunikasi matematis
yang diberi pembelajaran berbasis masalah berbantuan autograph lebih
baik dibandingkan pembelajaran biasa.
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Autograph,
Kemampuan komunikasi Matematis, Motivasi belajar
Siswa, Aktivitas siswa


i

ABSTRACT
Fransisca Dwi Rahayu. Improvement of The Students’ Mathematical
Comunication Ability and Motivativation Through Problem Based Learning
Assisted Autograph in SMK Kabupaten Langkat. Thesis. Medan: Posgraduate
Program of Study Mathematics Education State University of Medan, 2016.
This research aimed to determine: 1) Are improvement of student mathematical
communication ability who received problem based learning assisted autograph
are higer than who get conventional learning. 2) Are improvement of learning
motivation of student who received problem based learning assisted autograph is
higer than who get conventional learning. 3) How does levels of student activity
who received problem based learning assisted autograph. 4) How does the process
of problems solving to abilities of in relating mathematical communication in
problem based learning assisted autograph and conventional learning.
This research is quasi experiment research. The population in this research was all
student of SMK Yapim Taruna Stabat and SMK Sri Langkat while the sampel
were XI TKJ. The research instument which used were a test of mathematical
communication ability and quetionnare of student mathematical motivation. The

instrument has been declared eligible content validity with reability coefficient of
0.88 for the mathematical communition ability and 0.847 for learning motivation.
Analysis is done using of covariance (ANACOVA). The result showed that 1)
The improvement of mathematical communication ability of student who received
problem based learning assisted autograph is higer than student who received
conventional learning. It can be seen from the result of analysis covariance for F
count is 8.483 greater than F table is 3.96. Regression equation constant for
problem based learning assisted autograph that is 39.958 greater than conventional
learning 37.456. 2) The improvement of learning motivation of student who
received problem based learning assisted autograph is higer than who get
conventional learning. It can be seen from the result of analysis covariance for F
count is 7.317 greater than F table is 3.96. Regression equation constant for
problem based learning assisted autograph that is 60.684 greater than conventional
learning 53.937. 3) Activities of students in problem based learning assisted
autograph is effective. 4) The proces of problems solving by student in problem
based learning better than conventional learning.

Key words : problem based learning assisted autograph, mathematical
communication ability, learning motivation, Activities of
students


ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin hanya bagi Allah SWT sebagai Rabb
semesta alam atas segala rahmat dan karunia yang dicurahkan kepada penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan rencana yang
diharapkan. Shalawat berangkai salam kepada baginda Rasullulah SAW. Sebagai
Uswatun Hasanah bagi seluruh umat di dunia. Semoga kita termasuk umat yang
senantiasa mengamalkan sunnah-sunnah beliau.
Tesis yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis
dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Autograph Di SMK Kabupaten Langkat” dapat terselesaikan dengan baik. Tesis
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyusunan tesis ini, penyusun banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi.
Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1.


Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd Selaku Pembimbing I dan Bapak Dr.Abil
Mansyur, M.Pd selaku Pembimbing II yang ditengah kesibukannya telah
meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan serta motivasi bagi
penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.

2.

Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd sebagai narasumber I, Ibu Dra. Ida
Karnasih, M. Sc., Ed., Ph. D sebagai narasumber II dan Dr. Edy Surya, M.Si
sebagai narasumber III yang telah memberikan masukan dan sumbangan

iii

pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam
penyempurnaan penulisan tesis ini.
3.

Bapak Prof. Edi Syahputra, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Pascasarjana UNIMED, Bapak Dr. Mulyono, M.Si selaku

Sekertaris Progam Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED serta
Bapak Dapot Tua Manulang, M.Si selaku Staf Program Studi Pendidikan
Matematika Pascasarjana UNIMED.

4.

Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Asisten Direktur I Program
Pascasarjana UNIMED, Asisten Direktur II Program Pascasarjana UNIMED
dan para staf pegawai Program Pascasarjana UNIMED yang telah
memberikan kesempatan serta bantuan administrasi selama pendidikan di
Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat
berharga bagi pengembangan wawasan keilmuan selama mengikuti studi dan
penulisan tesis.

6.


Bapak Fresli Lumbantobing, S.Pd dan Ibu Judika, S.Pd berturut-turut selaku
Kepala Sekolah dan Guru SMK Swasta Yapim Taruna Stabat, Bapak Sugandi
Sanjaya, S.Pd dan Ibu Susanti, S.Pd berturut-turut selaku Kepala Sekolah dan
Guru SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, serta
guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam
melakukan penelitian ini.

7.

Teristimewa kepada Ibunda tercinta Messinem dan Ayahanda Sarju Sumardi,
serta adik-adik ku tersayang Ferry Arianza, S.H, Fitri Astri Yunita dan Fadilla

iv

Ayu yang selalu mendo’akan, memberikan motivasi, moril dan materil
kepada penulis setiap saat sehingga tesis ini terselesaikan dengan baik.
8.

Teman-teman seperjuangan di Dikmat A-2 2014 dan terkhusus buat temanteman yang selalu berdiskusi bersama-sama yaitu: Lilis Syafriani, Nur Tri

Julia, Rini Ramadhani, Riskyka, Fadliyani, Nurhayati dan semua pihak yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan menyelesaikan
tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah membalas semua yang telah diberikan Bapak/Ibu serta

saudara/i, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur
bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada.
Semoga tesis ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
untuk mewujudkan keberhasilan di dalam dunia pendidikan khususnya
matematika. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2016

Fransisca Dwi Rahayu
NIM. 8146171026

v


DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................


xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xiv

PENDAHULUAN ..........................................................................
Latar Belakang Masalah ..................................................................
Identifikasi Masalah .......................................................................
Batasan Masalah ..............................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................
Tujuan Penelitian .............................................................................
Manfaat Penelitian ..........................................................................

1
1
16
17
17
18
19

KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....................................
Komunikasi Dalam Pemecahan Masalah .......................................
Motivasi Belajar .............................................................................
Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................................
Teori Belajar Yang Mendukung Pembelajaran Berbasis
Masalah............................................................................................
2.6 Pembelajaran Biasa..........................................................................
2.7 Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah
Dengan Pembelajaran Biasa ............................................................
2.8 Media Pembelajaran ........................................................................
2.9 Autograph Sebagai Media Pembelajaran ........................................
2.9.1 Cara Penggunaan dan Tampilan Pada Autograp ..................
2.9.2 Penggunaan Autograp Pada Materi Program Linear .............
2.9.3 Bahan Ajar Program Linear Dengan Pembelajaran
Berbasis Masalah Berbantuan Autograph .............................
2.10 Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................
2.11 Kerangka Konseptual ......................................................................
2.12 Hipotesis Penelitian .........................................................................

20
20
25
26
31

METODE PENELITIAN .............................................................
Jenis Penelitian ................................................................................
Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................
Variabel Penelitian .........................................................................
Definisi Operasional ........................................................................
Instrumen Penelitian ........................................................................
Mekanisme dan Rancangan Penelitian ............................................

71
71
71
71
72
74
76
79

BAB I
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
BAB II
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

BAB III
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7

vi

36
38
41
42
44
47
51
53
56
60
69

3.8 Prosedur Penelitian ..........................................................................
3.9 Teknik Analisis Data .......................................................................
3.10 Uji Hipotesis ...................................................................................

88
91
105

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
4.1 Hasil Penelitian ...............................................................................
4.1.1 Analisis Hasil Tes Kemampuan Komunikasi .....................
4.1.1.1 Deskripsi Data Pretes Kemampuan Komunikasi
Matematis ..................................................................
4.1.1.2 Deskripsi Data Postes Kemampuan Komunikasi
Matematis ..................................................................
4.1.1.3 Analisis Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Matematis ..................................................................
4.1.1.4 Analisis Statistik Inferensial (ANACOVA)
Kemampuan Komunikasi Matematis .........................
4.1.1.4.1 Uji Normalitas .......................................................
4.1.1.4.2 Uji Homogenitas ....................................................
4.1.1.4.3 Model Regresi Linier .............................................
4.1.1.4.4 Uji Idependensi dan Uji Linieritas.........................
4.1.1.4.5 Uji Kesamaan Dua Model Regresi ........................
4.1.1.4.6 Uji Kesejajaran Dua Model Regresi ......................
4.1.1.4.7 Analisis Kovarians dengan Modifikasi
Analisis Varians .....................................................
4.1.2 Analisis Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa.......................
4.1.2.1 Deskripsi Skala Motivasi Belajar Siswa ....................
4.1.2.2 Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa............
4.1.2.3 Analisis Statistik Inferensial (ANACOVA)
Skala Motivasi Belajar Siswa.....................................
4.1.2.3.1 Uji Normalitas .......................................................
4.1.2.3.2 Uji Homogenitas ....................................................
4.1.2.3.3 Model Regresi Linier .............................................
4.1.2.3.4 Uji Idependensi dan Uji Linieritas.........................
4.1.2.3.5 Uji Kesamaan Dua Model Regresi ........................
4.1.2.3.6 Uji Kesejajaran Dua Model Regresi ......................
4.1.2.3.7 Analisis Kovarians dengan Modifikasi
Analisis Varians .....................................................
4.1.3 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran .................................
4.1.4 Pengelolahan Pembelajaran Berbasis Masalah ....................
4.1.5 Analisis Proses Penyelesaian Jawaban Tes Hasil
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ........................
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................
4.2.1 Faktor Pembelajaran ..............................................................
4.2.2 Kemampuan Komunikasi Matematis ....................................
4.2.3 Motivasi Belajar Siswa ..........................................................
4.2.4 Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Berbasis Masalah ...................................................................
4.2.5 Proses Penyelesaian Jawaban Yang di Buat Oleh Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kemampuan

108
108
109

vii

109
112
115
117
117
119
121
122
128
130
131
135
140
142
142
142
143
145
147
152
154
156
160
166
170
192
192
197
200
202

Komunikasi Matematis ..........................................................
Keterbatasan Penelitian .................................................................

205
206

Simpulan dan Saran ......................................................................
Simpulan ..........................................................................................
Saran ................................................................................................

207
207
208

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

210

4.3
BAB V
5.1
5.2

viii

DAFTAR TABEL
1.1
2.1
2.2
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
3.15
3.16
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa .....................................................
Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah .....................................
Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Pembelajaran Biasa .................................................................................
Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................................
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis .............
Skor Jawaban Angket Motivasi Belajar .................................................
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..........................................................
Kategori Aktivitas Siswa Pada Kelas Eksperimen .................................
Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran .................................................
Hasil Validasi Pre Tes Kemampuan Komunikasi ..................................
Hasil Validasi Pos Tes Kemampuan Komunikasi ..................................
Hasil Validasi Skala Motivasi Belajar Siswa .........................................
Karakteristik Tes Komunikasi Matematis ..............................................
Rancangan Penelitian..............................................................................
Tabel Weiner Tentang Keterkaitan Antara Variabel Bebas, Variabel
Terikat dan Variabel Kontrol ..................................................................
Kriteria Proses Penyelesaian Masalah Kemampuan Komunikasi
Matematis ..............................................................................................
Rancangan Analisis Data Untuk ANAKOVA ........................................
Kriteria Skor Gain Ternormalisasi ..........................................................
Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis Dan Jenis Uji Statistik Yang
Digunakan ...............................................................................................
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pretes Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Yapim ........................................................................
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pretes Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Sri Langkat ................................................................
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Posttes Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Yapim ........................................................................
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Postes Kemampuan Komunikasi
Matematis SiswaSri Langkat .................................................................
Hasil Perhitungan N-gain Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Yapim ..........................................................................................
Hasil Perhitungan N-gain Kemampuan Komunikasi Matematis
SiswaSri Langkat ...................................................................................
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematis
SiswaYapim ...........................................................................................
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Sri Langkat ..................................................................................
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Sri Langkat ................................................................
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Sri Langkat .................................................................
Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Komunikasi
Eksperimen Yapim .................................................................................

ix

10
35
41
76
77
78
78
79
80
81
81
82
86
87
88
95
97
104
106
109
111
113
114
115
116
117
118
119
120
121

4.12 Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Komunikasi
Kontrol Yapim .......................................................................................
4.13 Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Komunikasi
EksperimenSri langkat ...........................................................................
4.14 Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Komunikasi
Kontrol Sri Langkat................................................................................
4.15 Analisi Varians Uji Idependensi Kemampuan Komunikasi
Kelas Eksperimen Yapim ......................................................................
4.16 Analisi Varians Uji Idependensi Kemampuan Komunikasi
Kelas Eksperimen Sri Langkat ..............................................................
4.17 Analisi Varians Uji Idependensi Kemampuan Komunikasi
Kelas Kontrol Yapim ...........................................................................
4.18 Analisi Varians Uji Idependensi Kemampuan Komunikasi
Kelas Kontrol Sri Langkat ....................................................................
4.19 Analisi Varians Uji Linieritas Kemampuan Komunikasi
Kelas Eksperimen Yapim ......................................................................
4.20 Analisi Varians Uji Linieritas Kemampuan Komunikasi
Kelas Kontrol Yapim ...........................................................................
4.21 Analisi Varians Uji Linieritas Kemampuan Komunikasi
Kelas Eksperimen Sri Langkat ..............................................................
4.22 Analisi Varians Uji Linieritas Kemampuan Komunikasi
Kelas Kontrol Sri Langkat ....................................................................
4.23 Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan
Komunikasi Matematis Yapim ............................................................
4.24 Koefisien Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Komunikasi Matematis Yapim .......................................
4.25 Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi Kemampuan
Komunikasi Matematis Sri Langkat.......................................................
4.26 Koefisien Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Komunikasi Matematis Sri Langkat ...............................
4.27 Analisis Kovarians Kesejajaran Model Regresi Kemampuan
Komunikasi Matematis Yapim ............................................................
4.28 Analisis Kovarians Kesejajaran Model Regresi Kemampuan
Komunikasi Matematis Sri Langkat .....................................................
4.29 Analisis Kovarians Rancangan Lengkap Kemampuan Komunikasi
Matematis Yapim ...................................................................................
4.30 Analisis Kovarians Rancangan Lengkap Kemampuan Komunikasi
Matematis Sri Langkat ...........................................................................
4.31 Deskripsi Hasil Pretes Skala Motivasi Belajar Siswa Yapim .................
4.32 Deskripsi Hasil Pretes Skala Motivasi Belajar Sri Langkat ...................
4.33 Deskripsi Hasil Postes Skala Motivasi Belajar Siswa Yapim ................
4.34 Deskripsi Hasil Postes Skala Motivasi Belajar Siswa Sri Langkat ........
4.35 Hasil Perhitungan N-gain Skala Motivasi Belajar Siswa Yapim .........
4.36 Hasil Perhitungan N-gain Skala Motivasi Belajar Siswa Sri Langkat .
4.37 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skala Motivasi Belajar
SiswaYapim ...........................................................................................
4.38 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skala Motivasi Belajar
Siswa Sri Langkat ..................................................................................

x

121
122
122
123
123
124
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
132
133
135
137
139
140
140
141
142
143

4.39 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skala Motivasi Belajar
Siswa Yapim ..........................................................................................
4.40 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skala Motivasi Belajar
Siswa Sri Langkat ...................................................................................
4.41 Koefisien Persamaan Regresi Skala Motivasi Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Yapim .................................................................................
4.42 Koefisien Persamaan Regresi Skala Motivasi Belajar Siswa Kelas
Kontrol Yapim .......................................................................................
4.43 Koefisien Persamaan Regresi Skala Motivasi Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Sri langkat ..........................................................................
4.44 Koefisien Persamaan Regresi Skala Motivasi Belajar Siswa Kelas
Kontrol Sri Langkat................................................................................
4.45 Analisi Varians Uji Idependensi Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Eksperimen Yapim ......................................................................
4.46 Analisi Varians Uji Idependensi Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Eksperimen Sri Langkat ..............................................................
4.47 Analisi Varians Uji Idependensi Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Kontrol Yapim ...........................................................................
4.48 Analisi Varians Uji Idependensi Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Kontrol Sri Langkat .....................................................................
4.49 Analisi Varians Uji Linieritas Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Eksperimen Yapim ......................................................................
4.50 Analisi Varians Uji Linieritas Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Kontrol Yapim ...........................................................................
4.51 Analisi Varians Uji Linieritas Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Eksperimen Sri Langkat ..............................................................
4.52 Analisi Varians Uji Linieritas Skala Motivasi Belajar Siswa
Kelas Kontrol Sri Langkat ....................................................................
4.53 Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi Skala Motivasi
Belajar Yapim ......................................................................................
4.54 Koefisien Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi
Skala Motivasi Belajar SiswaYapim ....................................................
4.55 Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi Skala Motivasi
Belajar Sri Langkat ................................................................................
4.56 Koefisien Analisis Kovarians Kesamaan Dua Model Regresi
Skala Motivasi BelajarSri Langkat ......................................................
4.57 Analisis Kovarians Kesejajaran Model Regresi Skala Motivasi Belajar
Yapim ...................................................................................................
4.58 Analisis Kovarians Kesejajaran Model Regresi Skala Motivasi Belajar
Sri Langkat ...........................................................................................
4.59 Analisis Kovarians Rancangan Lengkap Skala Motivasi Belajar
Yapim .....................................................................................................
4.60 Analisis Kovarians Rancangan Lengkap Skala Motivasi Belajar
Sri Langkat .............................................................................................
4.61 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Skala Motivasi Belajar .............
4.62 Aktivitas Pembelajaran Siswa Kelas Eksperimen Yapim .....................
4.63 Aktivitas Pembelajaran Siswa Kelas Eksperimen Sri Langkat .............
4.64 Hasil Pengamatan Pengelolahan Pembelajaran Yapim ..........................

xi

144
144
145
146
146
146
147
148
149
149
150
151
151
152
153
153
153
154
155
155
157
158
159
160
163
166

4.65
4.66
4.67
4.68

Hasil Pengamatan Pengelolahan Pembelajaran Sri Langkat ..................
Tabel Penskoran Jawaban Siswa Yapim ................................................
Tabel Penskoran Jawaban Siswa Sri Langkat ........................................
Nilai Rata-rata Kemampuan Komunikasi Matematis Setiap
Indikator Siswa Yapim...........................................................................
4.69 Nilai Rata-rata Kemampuan Komunikasi Matematis Setiap
Indikator Siswa Sri Langkat ...................................................................

xii

168
182
187
198
199

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan

dirinya,

mengemukakan

masyarakat,

bahwa

bangsa

pendidikan

dan

dapat

negara.
dilihat

Mulyasa
secara

(2008)
langsung

perkembangannya dalam kehidupan masyarakat, kelompok dan individu.
Pendidikan memiliki peranan dalam menentukan perkembangan dan perwujudan
diri seorang siswa. Hal ini karena pendidikan menyediakan lingkungan yang
memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan secara optimal.
Melalui kemampuan tersebut siswa mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi
sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat.
Adapun tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan
kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumberdaya manusia yang
berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya (BNSP, 2010). Berbagai upaya terus dilakukan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut. Salah satunya adalah
pengembangan kurikulum yang tahun dari tahun ke tahun. Kurikulum 2013

1

2

bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
pengaruh yang sangat besar pada pola pikir masyarakat. Semua program
pendidikan yang ada pada saat ini diharapkan mampu menyediakan sumber daya
manusia yang mampu memecahkan permasalahan sesuai dengan tuntutan zaman.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dapat diwujudkan dalam bentuk
pembaharuan pada dunia pendidikan, serta penekanan-penekanan pada hal-hal
yang kurang diminati oleh siswa.
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi
modern yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat
mengembangkan daya pikir manusia. Matematika dapat mengembangkan cara
berpikir logis, sistematis dan cermat. Hal ini karena sifat matematika yang
hierarkis, dinamis, deduktif, dan generatif. Matematika dapat dikembangkan
melalui pembelajaran matematika yang bertujuan untuk memajukan daya pikir
manusia secara aktif. Matematika merupakan ratu dan pelayan ilmu pengetahuan.
Dari kedudukan matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan, tersirat bahwa
matematika itu sebagai suatu ilmu yang berfungsi melayani ilmu pengetahuan
lain. Dengan kata lain, matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri
sebagai suatu ilmu, juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam
pengembangan dan operasionalnya Suherman (Zulmaulida, 2014). Hal inilah yang
menyebabkan matematika dijadikan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan

3

formal, yang diajarkan mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat perguruan
tinggi. Tujuannya adalah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
Melihat pentingnya pendidikan matematika, maka harus ditunjang dengan
hasil belajar yang baik. Namun hasil belajar siswa pada saat ini belum mencapai
taraf memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang secara global
masih rendah. Hasil TIMMS pada tahun 2011 (Martin, 2011) menempatkan siswa
Indonesia berada diperingkat 38 dari 42 negara peserta dalam penguasaan
matematika. Dimana skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007.
Ini menunjukkan bahwa sistem pembelajaran dalam matematika perlu suatu
perubahan atau perbaikan untuk menjadi lebih baik.
Pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah selama ini cenderung
berorientasi pada pemberian rumus, contoh soal dan latihan mengerjakan soal.
Siswa lebih dominan berlatih mengerjakan soal rutin yang penyelesaiannya
menggunakan rumus dan algoritma. Dengan demikian sebagian besar aktivitas
siswa hanya berlatih menyelesaikan soal-soal. Siswa jarang diberikan kesempatan
untuk mengemukakan ide-idenya. Sehingga mereka sulit dalam memberikan
penjelasan yang benar, jelas dan logis atas jawabannya. Pugale (Rahmawati,
2013) mengemukakan, dalam pembelajaran matematika siswa perlu dibiasakan
untuk memberikan argumen atas setiap jawabannya serta memberikan tanggapan
atas jawaban yang diberikan orang lain, sehingga apa yang dipelajari menjadi
lebih bermakna bagi siswa. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
harus ditunjang dengan aktivitas-aktivitas khusus yang berpusat pada siswa.

4

Menurut National Council of Teacher of Mathematics (Van de Walle,
2007) mengemukakan lima keterampilan proses dalam matematika yaitu: 1)
Pemecahkan masalah (problem solving), 2) Penalaran dan pembuktian (reasoning
and proof), 3) Koneksi (connection), 4) Komunikasi (communication), 5)
Representasi (representation).
Hal tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika (BNSP,
2006) yang menetapkan bahwa agar peserta didik memiliki kemampuan: 1)
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3) Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan

model

dan

menafsirkan

solusi

yang

diperoleh,

4)

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, 5) Menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah, 6) Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif
dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide.
Salah satu isu penting yang menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran
matematika adalah pentingnya kemampuan komunikasi matematis siswa. NCTM
(2000), mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu bagian esensial dari
matematika

dan

pendidikan

matematika.

Komunikasi

merupakan

cara

5

mengungkapkan berbagai gagasan dan pemahaman. Komunikasi bukan hanya
sekedar komunikasi secara lisan maupun verbal tetapi juga komunikasi secara
tertulis. Komunikasi dalam matematika merupakan kemampuan mendasar yang
harus dimiliki siswa dan guru selama belajar, mengajar dan mengevaluasi
matematika.

Melalui

komunikasi

mereka

memiliki

kemampuan

untuk

mengaplikasikan dan mengekspresikan pemahaman tentang konsep dan proses
matematika yang mereka pelajari.
Baroody (Ansari, 2012) menyebutkan ada dua alasan penting mengapa
komunikasi dalam matematika perlu ditumbuh kembangkan dikalangan siswa.
Pertama, mathematics as language artinya matematika tidak hanya sebagai alat
bantu berpikir (a tool to aid thinking), alat untuk menemukan pola, menyelesaikan
masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai alat yang
berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan cermat.
Kedua, mathematics as social activity artinya sebagai aktivitas sosial dalam
pembelajaran matematika, sebagai wahana interaksi antar siswa,

komunikasi

antara guru dan siswa.belajar dan mengajar matematika merupakan suatu aktivitas
sosial yang melibatkan sekurang-kurangnya dua pihak yaitu guru dan siswa.
Dalam

NCTM

(2000),

penekanan

pengajaran

matematika

pada

kemampuan komunikasi matematis dapat memberikan manfaat dalam hal : 1)
Guru dapat menginvertarisasi dan konsolidasi pemikiran matematis siswa melalui
komunikasi, 2) Siswa dapat mengkomunikasikan pemikiran matematis secara
terurut secara jelas pada teman, guru dan yang lainnaya, 3) Guru dapat
menganalisis dan menilai pemikiran matematika siswa serta strategi yang
digunakan,

4)

Siswa

dapat

menggunakan

bahasa

matematika

untuk

6

mengungkapkan ide matematika dengan tepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran matematika. Melalui komunikasi siswa dapat mengembangkan dan
membangun berbagai ide matematika atau pengetahuan lainnya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap siswa SMK Swasta Yapim
Taruna Stabat, bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa dikategorikan
masih rendah. Hal ini terlihat dari salah satu hasil jawaban siswa tentang soal
yang mengukur kemampuan komunikasi matematis dengan karakteristik
menjelaskan prosedur penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan.
Adapun soal yang diberikan sebagai berikut:
“Toko sepeda “RUNBIKE” menyediakan dua jenis sepeda gunung, yaitu
dengan diameter roda 26 inci dan 29 inci. Daya tampung maksimum toko
sebanyak 36 sepeda. Harga sepeda adalah Rp 600.000,00 untuk ukuran roda 26
inci dan Rp 800.000,00 untuk roda 29 inci. Modal yang tersedia tidak lebih dari
Rp 24.000.000,00 per unit dari sepeda dengan diameter roda 26 inci dan Rp
120.000,00 per unit dari sepeda dengan diameter29 inci. Tentukan besarnya
keuntungan maksimum dari penjualan tersebut.”
Dari hasil kerja siswa, terdapat 20 orang yang menjawab salah dengan
jawaban yang tidak terdeskripsikan dan mereka tidak dapat mengkomunikasikan
permasalahan dari soal dengan benar. Pada permasalahan tersebut siswa masih
bingung dalam membuat tabel batasan untuk menentukan model matematikanya,
Dapat dilihat dari jawaban salah seorang siswa pada gambar dibawah berikut ini:

7

Siswa belum mampu memahami soal
dan merubahnya ke dalam model
matematika.

Siswa belum mampu menyatakan soal
ke dalam grafik himpunan
penyelesaian

Gambar 1.1 Salah Satu Hasil Jawaban Siswa Tentang Kemampuan
Komunikasi
Selanjutnya terdapat 11 orang siswa yang mampu menuliskan model matematika
dan menggambar grafik himpunan penyelesaian dari soal, namun masih salah
dalam menentukan besar keuntungan dari soal dan terdapat 8 siswa yang tidak
menjawab sama sekali.
Berdasarkan

kasus

diatas,

maka

peneliti

menyimpulkan

bahwa

permasalahan yang terjadi saat ini adalah siswa masih belum mampu dalam
mengkomunikasikan maksud dari soal yang diberikan. Rendahnya kemampuan
komunikasi matematis juga dikemukakan oleh Rohaeti (Fachrurazi, 2011) bahwa
rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa berada dalam kualifikasi
kurang. Demikian juga Izzati (2010) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan
bahwa siswa yang berpartisipasi dalam penelitian menunjukan belum memahami
bagaimana menyelesaikan masalah dan menggunakan bahasa matematik yang
benar dan sistematika penulisan belum tepat.

8

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis menunjukkan bahwa siswa
belum mampu untuk mengkomunikasikan dan menjelaskan bagaimana proses
pemecahan masalah yang dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelajaran selama ini
hanya menjelaskan langkah-langkah untuk sekedar menghitung tanpa membantu
untuk mengemukakan ide atau gagasan dalam wujud lisan dan tulisan. Selain itu,
siswa masih selalu terpaku dengan angka-angka, sehingga ketika permasalahan
matematika disajikan dalam berbentuk simbol atau analisis yang mendalam maka
siswa tidak mampu untuk menyelesaikannaya serta proses penyelesaian jawaban
siswa yang belum bervariasi. Maka dalam hal ini kemampuan komunikasi
matematis siswa masih sangat perlu ditingkatkan, atau dengan kata lain
kemampuan komunikasi matematis sungguh sangat dibutuhkan.
Selain kemampuan komunikasi matematis siswa, motivasi juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Sardiman (2011) menyatakan
bahwa hasil belajar dikatakan optimal jika ada motivasi yang tepat. Pengetahuan
dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa sangat bermanfaat bagi guru
untuk meningkatkan membangkitkan dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil.
Banyak siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kurangnya
kemampuan yang dimilikinya, tetapi dikarenakan kurangnya

motivasi untuk

belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang
sangat penting. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan
sehingga semakin besar kesuksesan, tampak gigih, tidak mau menyerah, giat
belajar, untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Pengetahuan dan pemahaman

9

tentang motivasi belajar pada siswa sangat bermanfaat bagi guru untuk
membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa belajar sampai
berhasil.
Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk belajar. Uno (2014) mengemukakan motivasi
belajar yaitu dorongan internal dan ekternal pada siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan tingkah laku. Motivasi dapat menggambarkan proses yang dapat
memunculkan dan mendorong perilaku tertentu. Prestasi belajar yang menurun
mengartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tidak
berhasil. Motivasi menjadi dasar yang sangat penting untuk mencapai
keberhasilan tujuan pembelajaran dan efektifitas kegiatan pembelajaran. Motivasi
siswa untuk belajar membuat siswa memiliki keinginan kuat untuk mengikuti dan
menghargai segala kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika memerlukan motivasi belajar yang baik.
Motivasi seseorang akan sesuatu hal sangat mempengaruhi hasil yang dicapai.
Peran motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan kualitas
hasil belajarnya. Siswa dengan motivasi yang baik akan lebih mampu memahami
dan memiliki daya serap yang tinggi terhadap materi. Siswa yang memiliki
motivasi belajar yang kurang terhadap pelajaran akan merasa cepat bosan dalam
proses belajar. Untuk itu dibutuhkan motivasi belajar yang tepat agar hasil belajar
matematika siswa juga lebih baik.
Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 39
siswa di SMK Swasta Yapim Taruna Stabat bahwa motivasi belajar masih rendah.
Hal tersebut diperoleh peneliti berdasarkan angket yang diisi oleh siswa-siswa

10

tersebut. Adapun angket yang diberikan untuk melihat motivasi belajar siswa
seperti berikut:
Tabel 1.1 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
NO

Pernyataan

1

Saya mengerjakan tugas rumah dengan tepat
waktu
Saya bersemangat ketika belajar matematika
Belajar merupakan bekal daya untuk
menggapai masa depan
Saya diberi hadiah oleh orang tua jika saya
berprestasi
Jika guru memberi saran kepada saya maka
saya ingat dan akan melaksanakan saran
tersebut
Kondisi ruangan kelas yang baik membuat
saya bersemangat belajar

SL

2
3
4
5

6

Jawaban
SR
KD

TP

9

6

11

13

10

5

9

15

10

9

10

10

10

2

7

20

18

6

6

9

9

5

5

20

Dari tabel diatas terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah,
dimana siswa masih banyak yang menjawab tidak pernah. Contoh pada
pernyataan pertama bahwa 24 orang siswa menjawab kadang-kadang dan tidak
pernah mengerjakan tugas rumah tepat waktu. Oleh karena itu motivasi siswa
terhadap pelajaran matematika harus ada di dalam diri siswa agar dapat
meningkatkan minat dan keinginan belajar matematika.
Masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang
sulit untuk dipelajari. Sehingga tidak heran kalau banyak siswa yang tidak
menyukai pelajaran matematika dan menyebabkan aktivitas belajar matematika
siswa rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari anggapan masyarakat tentang
matematika yang merupakan ilmu abstrak, yang penuh dengan lambang-lambang
dan rumus-rumus yang membingungkan, yang muncul atas pengalaman yang
kurang menyenangkan ketika belajar yang akibatnya pelajaran matematika tidak
dipandang secara objektif lagi. Selain itu, rendahnya aktivitas belajar siswa

11

disebabkan karena guru dalam menyampaikan materi kurang menarik, kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif, penyampaian
materi cenderung monoton dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih
tinggi.
Selama ini aktivitas pembelajaran matematika di sekolah Indonesia sejauh
ini masih didominasi oleh pembelajaran biasa dengan paradigma guru mengajar.
Siswa diposisikan sebagai obyek dan dianggap tidak tahu atau belum tahu apaapa, sementara guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan.
Materi pembelajaran matematika diberikan dalam bentuk jadi, cara itu terbukti
tidak berhasil membuat siswa memahami dengan baik apa yang mereka pelajari.
Oleh karena itu, harus ada upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait
agar pelajaran matematika menjadi pelajaran yang mudah dan disenangi oleh
siswa.
Pembelajaran matematika selama ini nampaknya kurang memberikan
motivasi kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembentukan pengetahuan
matematika.
pembelajaran,

Guru

belum

sehingga

sepenuhnya
suasana

mengaplikasikan

proses

pembelajaran

berbagai

model

menjadi

sangat

membosankan dan membuat siswa malas untuk berpikir. Banyak siswa yang
bergantung pada guru sehingga sikap inilah yang kemudian menjadi karakteristik
seseorang yang secara tidak sadar telah dibiarkan tumbuh melalui pembelajaran
tersebut. Guru juga jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memunculkan gagasan-gagasan atau ide-ide selama mereka belajar matematika.
Pembelajaran matematika

yang sering dilaksanakan di sekolah-sekolah yang

diajarkan dengan pembelajaran biasa lebih mengutamakan hasil dimana siswa

12

hanya tinggal menerapkan atau menggunakan rumus ketimbang menuntut pada
proses.
Dalam pembelajaran di sekolah, seorang guru dituntut untuk memilih
model pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk secara aktif ikut
teribat dalam pengalaman belajarnya. Model pembelajaran yang dipilih
hendaknya sesuai dengan metode, media, dan sumber belajar lainnya yang
dianggap relevan dalam menyampaikan informasi dan membimbing siswa agar
teribat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar
dalam rangka menumbuh kembangkan kemampuannya seperti : mental,
emosional, dan sosial serta keterampilan atau kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dengan

demikian

pemilihan

model

pembelajaran

yang

sesuai

dapat

membangkitkan dan mendorong timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi dan motivasi belajar matematik siswa.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan untuk
mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah pembelajaran
berbasis

masalah.

Pembelajaran

berbasis

masalah

adalah

suatu

model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial dari materi pelajaran. Arends (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran
berbasis

masalah

merupakan

pembelajaran

dimana

siswa

mengerjakan

permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka
sendiri,

mengembangkan

inkuiri

dan

mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

keterampilan

berpikir

kritis,

13

Pembelajaran berbasis masalah terdiri atas penyajian kepada siswa, dari
situasi masalah yang autentik dan bermakna, yang dapat memberikan kemudahan
kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Pembelajaran ini
merupakan pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada peserta didik. Melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan un

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUTOGRAPH.

0 5 42

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERBANTUAN AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA ISLAM AL-ULUM TERPADU.

0 2 43

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, REFRESENTASI MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUTOGRAPH DENGAN TANPA AUTOGRAPH.

0 3 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN BERBANTUAN SOFWARE AUTOGRAPH.

0 2 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMK TAMANSISWA SUKADAMAI KABUPATEN ASAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 44

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUTOGRAPH.

0 2 39

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.

0 7 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBANTUAN AUTOGRAPH.

3 6 60

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM POSSING BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

0 1 10