LKP : Perancangan Stationery Set Persatuan Golf Alumni-ITS di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman.

(1)

PERANCANGAN STATIONERY SET PERSATUAN GOLF

ALUMNI-ITS DI PT. PENDOPO AGUNG

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual

Oleh:

YOHANES EV SWANDAWIDHARMA

12420100043

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

POETROKOESOEMAN

2015


(2)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.5.2 Manfaat Praktis ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 5

1.6.1 Detail Pelaksanaan ... 5

1.6.2 Periode ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan ... 9

2.2 Visi dan Misi ... 9

2.3 Kontak Perusahaan ... 10


(3)

vii

2.4.1 PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman ... 10

2.4.2 Lomine ... 11

2.4.3 Batupijar ... 11

2.4.4 Lookey ... 11

2.4.5 Sakra ... 11

2.5 Logo Perusahaan ... 12

No table of contents entries found.3.5 ... Media-Media Desain Komunikasi Visual 31 BAB IVDESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Creative Brief ... 34

4.2 Analisis Data ... 35

4.3 Konsep ... 35

4.4 Hasil Karya Stationery Set ... 37

4.4.1Kartu Nama... 37

4.4.2Kartu Member... 38

4.4.3Nama Tag ... 39

4.4.4Amplop Surat ... 40

4.4.5Kop Surat ... 41

4.4.6Map ... 42

4.5 Hasil Karya Merchandise ... 43

4.5.1Sarung Tangan Golf... 43

4.5.2Pouch Bag Golf ... 44

4.5.3Golf Bag ... 46


(4)

viii

4.5.5Topi Golf ... 49

4.5.6Handuk Golf ... 50

BAB VPENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 55


(5)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, tentunya perusahaan-perusahaan tersebut bersaing untuk mendapatkan perhatian lebih dari para konsumen. Persaingan tersebut dilakukan dengan mempromosikan perusahaannya menggunakan cara-cara yang kreatif. Media promosi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan, komunitas, maupun suatu lembaga dalam mengkomunikasikan suatu produk atau jasa yang ditawarkan agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan berkembangnya zaman, kini media promosi semakin diandalkan oleh banyak perusahaan untuk bersaing agar dapat menonjolkan citranya pada konsumen maupun masyarakat luas. Salah satu media promosi yang digunakan perusahaan adalah “stationery set”.

Laporan Kerja Praktik ini bertujuan untuk merancang salah satu media promosi untuk mempromosikan sekaligus membangun identitas perusahaan dikalangan masyarakat, yaitu berupa stationery set sebagai klien Persatuan Golf Alumni-ITS.

Stationery set adalah salah satu media untuk menerapkan desain konsep corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki fungsi. Sederhananya, stationery kit adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakandalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat


(6)

2

identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna dan hal-hal yang mencerminkan image perusahaan.

Dalam desain grafis arti stationery adalah peralatan kantor yang dicetak dan merupakan gambaryang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra perusahaan. Sebagai contoh: kartu nama, kop surat, email template, amplop, cover cd, member card, dll. Sedangkan dalam membuat stationery kita dapat menggunakan software desain gratis dan umum seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun Corel Draw. Selain sebagai media promosi, stationery set juga dapat membangun identitas perusahaan dikalangan masyarakat luas.

Menurut Djamarah ( 1995 : 136 ), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006 : 179), Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Sehingga media promosi merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk dan jasa. Informasi yang terkandung dalam promosi tersebut biasanya adalah bujukan atau mengingatkan kembali kepada konsumen tentang produk dan jasa yang ditawarkan.

Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 284) Company Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk


(7)

menjalin kerjasama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi yang terkait lainnya.

Dalam sebuah perusahaan, sebuah company profile memiliki peranan yang cukup penting karena merupakan pencitraan dari profesionalitas juga dapat merepresentasikan visi dan misi perusahaan atau apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Selain itu manfaat lain dari company profile sebagai sarana presentasi adalah dapat mempersingkat pertemuan sehingga klien tidak perlu bertanya secara detail tentang profil, visi dan misi perusahaan secara langsung.

Dalam company profile, terdapat unsur visual berupa gambar dan teks, terlebih lagi jika ditambahkan unsur desain dan layout yang mendukung sehingga akan membuat desain company profile terlihat lebih menarik dan dapat membuat klien terkesan. Company profile yang kurang menarik akan menimbulkan ketidakpercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan terutama penyedia jasa.

Persatuan Golf Alumni-ITS adalah sebuah lembaga persatuan yang keanggotaannya diisi oleh alumni-alumni dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Persatuan Golf Alumni-ITS ini memiliki kegiatan–kegiatan pokok yang menjadi rutinitas para anggotanya, diantaranya adalah, Buka Bersama Alumni ITS, Halah Bihalal Alumni ITS, dll. Saat ini Persatuan Golf Alumni-ITS sedang membangun citra dan cirikhasnya di mata masyarakat, dengan begitu kami diminta untuk merancang desain stationery set dengan mengutamakan visi dan misi serta cirikhasnya sebagai media promosi dan identitas lembaga ini agar lebih dikenal orang.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulisan laporan kerja praktik ini bertujuan untuk merancang desain stationery set Persatuan Golf


(8)

4

Alumni-ITS agar lebih memiliki identitas yang kuat sehingga dikenal masyarakat luas, selain itu perancangan stationery set ini juga bertujuan untuk mempromosikan Persatuan Golf Alumni-ITS di kalangan pecinta olah raga golf alumni-alumni ITS yang belum bergabung.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana merancang media promosi berupa stationery set sebagai identitas Persatuan Golf Alumni-ITS ?”

1.3Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, maka ditentukan batasan-batasan pemasalahan agar laporan ini lebih fokus dan tidak meluas. Batasan-batasan masalah tersebut antara lain :

1. Merancang desain amplop surat, letter head, name tag, member card, name card, dan map sebagai stationery set Persatuan Golf Alumni-ITS.

2. Menerapkan desain stationery set dalam bentuk mock up.

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan laporan kerja praktik ini adalah untuk merancang media promosi berupa stationery set sebagai identitas Persatuan Golf Alumni-ITS.


(9)

1.5Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari perancangan stationery set ini adalah dapat menambah pengetahuan umum akan pentingnya sebuah identitas company profile dalam mempresentasikan visi dan misi suatu perusahaan ataupun lembaga.

Hasil perancangan ini diharapkan menjadi referensi bagi masyarakat serta mahasiswa yang ingin mengetahui tentang pembuatan media promosi berupa stationery set. Khususnya dalam pembuatan stationery set sebagai identitas dan media promosi Persatuan Golf Alumni-ITS.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penulisan laporan kerja praktik ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana kondisi dunia kerja sesungguhnya di suatu perusahaan.

Membantu Persatuan Golf Alumni-ITS dalam dalam pembuatan stationery set sebagai media promosinya sehingga dapat meningkatkan citra dan cirikhas company profile.

1.6Pelaksanaan

1.6.1 Detail Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman

Jasa : Branding Consultant

Alamat : Jl. Medokan Asri Barat I no. 37 Surabaya – 60295, Indonesia


(10)

6

Phone / Fax : (031) 8715394

e-mail : pendopo_agung@yahoo.com

Adapun kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktik di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman adalah merancang desain media promosi, merancang desain poster, membuat desain merchandise, merancang konsep desain, membuat layout slide powerpoint, dll.

1.6.2 Periode

Periode waktu pelaksanaan kerja praktek yang telah ditentukan adalah minimal 160 jam dengan keterangan sebagai berikut:

Tanggal pelaksanaan : 1 Juli 2015 - 1 September 2015 Waktu : 09.00 – 17.00 WIB

1.7 Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan pembahasannya, maka penulisan dari laporan kerja praktik ini akan dibuat dengan sistematika yang terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat penjabaran masalah, yaitu :

Pada bab pertama yaitu bab Pendahuluan, akan membahas tentang perumusan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Di dalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang meliputi : Latar belakang Masalah,


(11)

Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Manfaat, dan dilanjutkan dengan Sistematika Penulisan.

Pada bab kedua, bab Gambaran Umum Perusahaan, penulis akan membahas tentang informasi umum PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman, visi misi dan motto PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman, sejarah PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman, divisi yang dimiliki oleh PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman, serta makna logo PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman.

Pada bab ketiga ini yaitu Landasan Teori akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan dapat menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang yang digunakan sebagai dasar dalam penulisan laporan ini yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh ahli.

Pada bab kempat yaitu bab Deskripsi Pekerjaan, bab ini berisi tentang konsep dan perancangan company profile. Deskripsi Pekerjaan mengandung uraian dan bahan atau materi penelitian, alat, tata cara penelitian, variabel dan data yang akan dikaji, serta cara analisis yang akan dipakai. Pada bab ini juga akan membahas tentang implementasi karya yang merupakan hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman berdasarkan permasalahan dan metode penelitian yang telah dikerjakan.

Pada bab kelima ini yaitu bab Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Pada bagian kesimpulan ini akan dijelaskan inti dari seluruh kegiatan selama Kerja Praktik, khususnya akan dijabarkan secara singkat dari masalah yang diangkat atau yang dikerjakan. Pada bagian saran akan dijelaskan tentang rekomendasi dari hasil yang diperoleh selama KP berlangsung. Saran yang diajukan harus dalam bentuk saran konstruktif terutama tempat praktek kerja,


(12)

8

serta sumbangan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang disajikan dalam poin-poin penting.


(13)

9

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman terletak di jalan Jl. Medokan Asri Barat I no. 37 Surabaya. PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman adalah biro desain komunikasi yang mengutamakan kualitas dalam tiap solusi, sehingga dapat memberikan nilai tambah sekaligus mendukung kebutuhan bisnis perusahaan. Beberapa klien PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman adalah orang-orang penting, misalnya city branding Bangkalan, dinas pekerjaan umum, website Kabupaten Gresik, PT. Pelindo, PT. Semen Gresik, dan lainnya.

Beberapa proyek ditahun 2010, PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman adalah pembranding city bangkalan, animasi 3D PT. Adhi Karya Construction, Interactive company profile, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang, dan sebagainya. Di tahun 2014, PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman berkembang dan mulai menciptakan beberapa karya, serta akan merekrut orang yang memiliki keahlian dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan tersebut.

2.2 Visi dan Misi

Visi

- Perusahaan Holding Kreatif berskala Internasional yang berintegrasi. Misi

- The most profitable creative beureau of the year 2014 for east java regional.


(14)

10

- SDM kreatif yang ahli di bidangnya dengan memberikan creative service dari tataran sebuah branding, yaitu komunikasi visual dari hulu ke hilir. - Biro kreatif no.1 pilihan di Surabaya di tahun 2015.

- Market leader creative beureau untuk BUMN se-Indonesia serta

Kementrian Indonesia tahun 2015.

2.3Kontak Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman

Jasa : Branding Consultant

Alamat : Jl. Medokan Asri Barat I no. 37 Surabaya – 60295, Indonesia

Phone : (031) 8715394

Fax : (031) 8715394

e-mail : pendopo_agung@yahoo.com

2.4Anak Perusahaan

2.4.1 PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman

Desain komunikasi visual merupakan ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa olahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial. Pesan dapat berupa konfirmasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

Semakin banyaknya biro desain yang menawarkan pilihan yang banyak bagi pengusaha dalam beriklan yang efektif dan efisien.

PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman yang telah berpengalaman dalam advertising dan merupakan biro desain komunikasi visual yang berlokasi di


(15)

Surabaya. Pendopo Agung Poetroekoesoeman mengutamakan kualitas dalam tiap solusi, sehingga dapat memberikan sebuah nilai tambah (value), sekaligus mendukung kebutuhan bisnis perusahaan anda. PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman mempunyai beberapa divisi yang bergerak dengan kompetensinya masing-masing, yaitu Loomine (visual communication), Lookey (photography-videography), Batupijar (animation-multimedia), dan sakra (event organizer).

2.4.2 Loomine

Loomine adalah divisi komunikasi visual. Merangkai dan mengemas visual menjadi sebuah bahasa tanda yang tepat dalam menyampaikan adalah tugas dari divisi loomine

2.4.3 Batupijar

Batupijar adalah divisi dibidang animasi dan multimedia. Dengan perpaduan teknologi dan inovasi batupijar menjadi ujung tombak. Tugas dari divisi batupijar adalah membuat sebuah animasi ataupun multimedia yang memiliki nilai tambah dan juga memiliki kualitas.

2.4.4 Lookey

Lookey adalah divisi fotografi dan videografi. Tugas dari lookey menampilkan cita rasa atau identitas sebuah perusahaan melalui media foto atau video sehingga dapat ditampilkan pada company profile, website, atau media-media yang mendukung perusahaan untuk berkompetisi dan lebih berkembang.

2.4.5 Sakra

Sakra adalah divisi event organizer, tugas sakra menjalankan sebuah event dengan memperhatikan setiap detail, tidak terkecuali hal kecil sekalipun.


(16)

12

2.5Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

(sumber : PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman)

Logo wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan. Logo merupakan simbol dari sebuah perusahaan, memberikan gambaran sebuah karakter yang dapat dilihat oleh masyarakat. Logo juga sebagai pengingat bagi masyarakat.

Logo PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman disimbolkan oleh bentuk ikon perusahaan. Tipografi bertuliskan Pendopo Agung Poetroekoesoeman dengan menggunakan warna dominan orange, abu-abu tua, dan abu-abu muda. Ikon perusahaan memberikan identitas dari perusahaan tersebut, begitu pula dengan font yang digunakan pun terkesan simple dengan penambahan sedikit kreativitas. Untuk pewarnaan gradasi disetiap logo maupun font memberikan kesan perusahaan terdapat macam-macam divisi yang siap melayani para klien.

Warna logo orange-putih memberikan efek semangat dan memberikan kesan agar semangat tetap pada arah, dan warna ini memberikan inovasi dari warna yang lain dari logo tersebut. Warna abu-abu hitam – putih memberikan arti bahwa perusahaan PT. Pendopo Agung Poetroekoesoeman mengenal kekeluargaan, tidak hanya bisnis yang dibangun melainkan hubungan antar


(17)

perorang. Hitam – abu-abu memberikan arti problem solving saat bekerja dengan mengetahui fakta serta data yang telah ada.

Warna font putih – abu-abu hitam memberikan kesan identitas perusahaan ini memiliki banyak divisi dan siap melayani siapa saja. Font yang dipakai pun sangat simple dengan menambahkan kreatifitas serta inovasi yang ada maka pembuatan font untuk identitas dari perusahaan ini akan menjadi luar biasa. Untuk keseluruhan warnanya yang dipakai soft dikarenakan agar perusahaan ini mampu menyesuaikan serta terlihat professional terhadap kompetitor yang lain.


(18)

14

BAB III

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, berisi landasan teori yang relevan terhadap perancangan media promosi berupa stationery set dalam kerja praktik untuk Persatuan Golf Alumni-ITS. Kajian berupa teori, konsep, maupun prosedur yang berkaitan dengan perancangan akan dipaparkan dalam bab ini.

3.1 Media Promosi 3.1.1 Definisi Media

Media berasal dari bahasa Latin yaitu medius, yang secara harfiah mempunyai arti pengantar, perantara, atau tengah. Menurut Gerlach dan Ely (1971:282), apabila dapat memahami media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang dapat membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995:136) adalah sebuah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

3.1.2 Definisi Promosi

Definisi promosi menurut beberapa ahli didalam buku karangan Freddy Rangkuti (2009: 49-50) adalah:

1. Menurut Kotler, promosi melingkupi semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peran utama untuk mengadakan komunikasi yang memiliki sifat membujuk.


(19)

2. Menurut Swastha, promosi adalah suatu arus informasi satu arah yang berfungsi untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

3. Menurut Zimmener, promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dibuat untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang produ atau jasa dan untuk membuat mereka terpengaruh agar mau membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan, perorangan dan periklanan.

Dari teori-teori yang telah dikemukakan diatas, penulis berpendapat bahwa promosi merupakan suatu bentuk komunikasi persuasi yang dibuat untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran sehingga mempengaruhi para pembeli agar mau membeli barang atau jasa yang dipasarkan.

Kemudian dalam pelaksanaan sebuah promosi, maka dibutuhkan juga beberapa media penunjang untuk kegiatan promosi. Media penunjang ini biasa disebut dengan media promosi. Media promosi disini memiliki arti umum sebagai suatu sarana untuk mengkomunikasikan suatu produk, jasa, image, perusahaan atau yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi juga sebagai sarana untuk komunikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiryanto, 2005:15).

Media promosi dibagi menjadi 2 jenis dalam periklanan yaitu: 1. Media Lini Atas atau Above The Line (ATL).

Pemasaran atau marketing Above The Line (ATL) merupakan pemasaran produk atau jasa yang menggunakan media massa. Media yang digunakan


(20)

16

biasanya adalah media televisi, radio, media cetak, internet, dan sebagainya. ATL merupakan media tidak langsung yang mengenai audience karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Target audience yang luas.

2. Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide dan tidak ada interaksi langsung dengan audience.

3. Media yang digunakan merupakan media massa berupa TV, radio, majalah, koran, billboard, dan sebagainya.

2. Media Lini Bawah atau Below The Line (BTL).

Below The Line (BTL) merupakan aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan ditingkat retail atau konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar tertarik dengan suatu produk. BTL merupakan media langsung yang mengenai audience, contohnya yaitu program bonus atau hadiah, event, pembinaan konsumen, dan sebagainya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Target audience terbatas.

2. Media atau kegiatannya memberikan audience kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung membeli. 3. Media yang digunakan adalah event, sponsorship, sampling, point of sale

(POS) materials, consumer promotion, dan sebagainya.

3.1.3 Tujuan Media Promosi

Tujuan media promosi sebagai efek dari komunikasi adalah :

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need). 2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada


(21)

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation). 6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

3.2 Desain

3.2.1 Elemen – Elemen Dasar Desain

Menurut Andy (2005:46) Didalam suatu karya desain, elemen atau unsur merupakan bagian yang sangat penting. Elemen-elemen tersebut sangat berkaitan satu sama lain dan masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual yang tersusun membentuk suatu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip desain. Unsur atau elemen yang terdapat dalam sebuah desain adalah sebagai berikut:

1. Titik

Titik adalah suatu unsur visual yang dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tiada berarti. Titik adalah sebuah bagian kecil dari garis yang pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat.

2. Garis

Garis sering dikenal sebagai sebuah goresan atau coretan dan batas limit suatu bidang atau warna. Garis memiliki ciri khas yaitu terdapat arah serta dimensi memanjang. Fungsi dari garis ini adalah digunakan untuk mengarahkan


(22)

18

gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni garis vertikal, horizontal, diagonal, dan garis yang membentuk gelombang.

3. Bidang

Bidang adalah unsur visual yang terdiri dari dimensi panjang dan lebar. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik-titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.

4. Ruang

Ruang lebih mengarahkan pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang nyata dan semu.

5. Warna

Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain, karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.

6. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Dalam arti lain disebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

3.2.2 Prinsip – Prinsip Desain

Menurut Drs. Arfial Arsyad Hakim (1984: 37-119), dalam membuat suatu desain yang mampu menarik perhatian orang yang melihat, tentunya harus mengikuti prinsip desain. Prinsip-prinsip desain tersebut digunakan sebagai


(23)

patokan dalam memberikan penilaian alternatif desain yang dibuat sehingga dapat menentukan desain yang baik. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:

1. Keseimbangan

Dalam keseimbangan terdapat dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang terdiri dari susunan elemen agar dapat merata ke kiri dan ke kanan dari tengah atau pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan ini merupakan pengaturan yang berbeda supaya dua sisi memiliki bobot visual yang sama. Unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang antara lain adalah warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur. Keseimbangan yang simetris dapat dikomunikasikan dalam sebuah kekuatan dan stabilitas dan ini dapat diterapkan pada publikasi tradisional dan konservatif, presentasi, dan situs web. Keseimbangan yang asimetris dapat menyiratkan kontras, gerakan dinamis, mengejutkan dan informalitas.

2. Irama

Irama adalah sebuah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan bervariasi. Kunci utama dalam ritme visual adalah pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen). Penempatan elemen dalam sebuah layout juga harus ditata secara teratur sehingga dapat membuat nuansa yang lembut, tenang dan santai.

3. Penekanan

Penekanan dapat dilakukan pada hal-hal yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali. Dalam sebuah layout dibutuhkan titik focus untuk


(24)

20

menarik mata pembaca kepada bagian yang dianggap penting. Titik fokus yang terlalu banyak dapat mengalahkan apa yang ingin diungkapkan. Sehingga, pada umumnya titik fokus akan muncul ketika sebuah elemen tampak berbeda dari yang lain.

4. Kesatuan

Kesatuan atau unity adalah salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun baik dalam wujudnya maupun hanya sebatas ide yang menjadi landasannya. Dengan adanya kesatuan ini, elemen-elemen yang ada dapat saling mendukung sehingga diperlukan fokus yang dituju.

3.2.3 Warna

Warna merupakan satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons dari orang. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang. Setiap warna memberikan kesan dan identitas tertentu, walaupun hal ini tergantung pada latar belakang pengamatnya. Warna adalah salah satu inspirasi paling berharga yang paling mudah didapati (Nugroho, 2008:1-2).

Gambar 3.1 Lingkaran Warna Brewster Sumber: Teori Warna Brewster

Dalam teori Brewster, warna disederhanakan menjadi empat kelompok yaitu primer, sekunder, tersier, dan netral.


(25)

1. Warna Primer

Yaitu warna dasar yang bukan berasal dari campuran warna-warna lain. Warna merah, biru, dan kuning merupakan warna primer.

Gambar 3.2 Skema Teori Warna Primer Brewster Sumber: Teori Warna Brewster

2. Warna Sekunder

Yaitu hasil dari pencampuran warna-warna primer dengan bobot 1:1. Misal, pencampuran warna kuning dan warna merah menghasilkan warna jingga, pencampuran warna kuning dan warna biru menghasilkan warna hijau, dan campuran dari warna biru dan merah menghasilkan warna ungu.

Gambar 3.3 Skema Teori Warna Sekunder Brewster Sumber: Teori Warna Brewster

3. Warna Tersier

Yaitu pencampuran satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Contohnya, penggabungan warna kuning dan warna jingga menghasilkan warna jingga kekuningan.


(26)

22

Gambar 3.4 Skema Teori Warna Tersier Brewster Sumber: Teori Warna Brewster

4. Warna Netral

Yaitu hasil dari pencampuran ketiga warna dasar dalam bobot 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna kontras di alam. Biasanya, hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Gambar 3.5 Skema Teori Warna Netral Brewster Sumber: Teori Warna Brewster

Warna diyakini memiliki dampak psikologis terhadap manusia. Dampak tersebut dapat dipandang dari berbagai aspek. Salah satunya adalah sebagai berikut (Nugroho, 2008:35):

1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi mempunyai kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.


(27)

2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan yang lain.warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan mengolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu, dan biru dengan jingga. 3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di

dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dan lain sebagainya. Warna panas mengesankan jarak yang dekat. Tetapi justru barang yang mempunyai warna panas ini radiasi panasnya kecil.

4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna, mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman, dan sebagainya. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh. Tetapi justru barang yang mempunyai warna dingin ini radiasi panasnya besar.

3.3 Layout

3.3.1 Pengertian Layout

Layout merupakan tata letak yang dipakai untuk mengatur sebuah komposisi dalam sebuah desain, seperti huruf teks, garis, bidang, gambar, bentuk pada konteks tertentu (Susanto, 2011 : 237).


(28)

24

Melayout adalah salah satu proses atau tahapan kerja dalam desain, dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya. Sehingga banyak orang mengatakan bahwa melayout itu sama dengan mendesain. Desain layout yang kita lihat di masa kini sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti dimasa lalu (Rustan, 2008 : 1). Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Basuki dalam (Pujiruyanto, 2005:72) membagi tahapan tata letak menjadi tiga, yaitu:

1. Tata letak miniatur merupakan penyusunan unsur-unsur gratis yang masih berupa kolom teks dan kolom gambar.

2. Tata letak kasar merupakan tahapan rancangan yang sudah berwujud gambar dan teks.

3. Tata letak komprehensif merupakan tahapan dimana unsur-unsur grafis sudah ditempatkan dengan benar dan siap untuk dicetak.

Selain itu, faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam perancangan sebuah layout adalah sebagai berikut :

1. Huruf dan ukurannya

2. Bentuk, ukuran, dan komposisi


(29)

3.3.2 Proses Tahap Layout

Menurut Rustan (2010:10) mengatakan bahwa proses dalam layout memiliki beberapa proses tahap yang harus dilakukan antara lain :

1. Konsep Desain

Sebelum memulai suatu proyek desain, seorang desainer yang bekerja pada sebuah perusahaan biasanya akan diberi creative brief tertulis yang fungsinya sama dengan konsep desain. Banyak atasan yang memberi panduan proyek kepada desainemya hanya secara lisan dan tidak peduli dengan creative brief. Perlu diingat bahwa semakin lengkap dan jelas konsep desain yang diberikan (lisan dan tertulis), akan semakin cepat dan tepat seorang desainer memberikan solusinya. 2. Media dan Spesifikasinya

Hal penting yang dilakukan pertama kali setelah mengetahui konsep desain adalah menentukan media dan spesifikasi apa yang akan digunakan:

a. Media apa yang paling cocok, misalnya flyer, brosur tiga lipatan, spanduk, plasma screen, balon udara, dll.

b. Bahan, misalnya kertas fancy, kertas daur ulang, kain, dll. Dalam situasi tertentu, bahan bisa ditentukan di tahap sebelum produksi/ pencetakan. c. Ukuran, misalnya A4, A3, 160x60cm untuk x-banner, dll.

d. Posisi, misalnya A4 tegak (vertikal/ portrait) atau mendatar (horizontal / landscape).

e. Kapan, berapa lama dan di mana saja karya desain tersebut akan didistribusikan / diperlihatkan ke pada target audience.


(30)

26

3. Thumbnails dan Dummy

Berdasarkan spesifikasi media yang dipilih, anda dapat mulai merencanakan pengorganisasian layout dengan membuat thumbnails. Thumbnails adalah sketsa layout dalam bentuk mini. Ada baiknya dalam membuat thumbnails anda tidak langsung menggunakan komputer, tetapi cukup dengan pensil dan kertas dulu. Thumbnails merupakan panduan, dummy/mock up berguna untuk look and feel dan untuk mengantisipasi kesalahan. Keduanya dibuat sebelum anda melakukan eksekusi desain di komputer.

4. Dekstop Publishing

Setelah semua panduan dan material desain sudah lengkap, barulah dapat menggunakan software di komputer untuk memulai eksekusi desain. Saat ini sudah beredar banyak program desktop publishing di pasaran, seperti InDesign, PageMaker, Photoshop, FreeHand, Illustrator, CorelDraw dan lain-lain.

3.3.3 Prinsip-Prinsip Layout

Menurut Tom Lincy dalam buku (Kusrianto, 2007: 277), prinsip layout yang baik adalah yang selalu memuat 5 prinsip utama dalam desain, yaitu

1. Proporsi 2. Keseimbangan 3. Kontras 4. Irama 5. Kesatuan


(31)

3.3.4 Jenis-Jenis Layout

Untuk mengatur layout, maka di perlukan pengetahuan akan jenis-jenis layout. Berikut adalah jenis-jenis layout pada media cetak, baik majalah, iklan, koran maupun buku.

1. Mondrian Layout

Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk square / landscape / portait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar / copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.

2. Multi Panel Layout

Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya).

3. Picture Window Layout

Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure).

4. Copy Heavy Layout

Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau dengan kata lain komposisi layout nya di dominasi oleh penyajian teks (copy). 5. Frame Layout

Suatu tampilan iklan dimana border/bingkai/frame nya memberntuk suatu naratif (mempunyai cerita).


(32)

28

6. Shilhoutte Layout

Sajian iklan yang berupa gambar ilustrasi atau tehnik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa Text-Rap atau warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan tehnik fotografi.

7. Type Specimen Layout

Tata letak iklan yang hanya menekankan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.

8. Sircus Layout

Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan susunannya tidak beraturan.

9. Jumble Layout

Penyajian iklan yang merupakan kebalikan dari sircus layout, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.

10. Grid Layout

Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid.

11. Bleed Layout

Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya). Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh) kalau trim sudah dipotong.


(33)

12. Vertical Panel Layout

Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertikal dan membagi layout iklan tersebut.

13. Alphabet Inspired Layout

Tata letak iklan yang menekankan pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kata dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).

14. Angular Layout

Penyajian iklan dengan susunan elemen visualnya membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk sudut antara 40-70 derajat.

15. Informal Balance Layout

Tata letak iklan yang tampilan elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang.

16. Brace Layout

Unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk letter L (L-Shape). Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong. 17. Two Mortises Layout

Penyajian bentuk iklan yang penggarapannya menghadirkan dua inset yang masing-masing memvisualkan secara diskriptif mengenai hasil penggunaan/detail dari produk yang ditawarkan.

18. Quadran Layout

Bentuk tampilan iklan yang gambarnya dibagi menjadi empat bagian dengan volume/isi yang berbeda.Misalnya kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga 12%,


(34)

30

dan keempat 38%. (mempunyai perbedaan yang mencolok apabila dibagi empat sama besar).

19. Comic Script Layout

Penyajian iklan yang dirancang secara kreatif sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap dengan captions-nya.

20. Rebus Layout

Susunan layout iklan yang menampilkan perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.

21. Big Type Layout

Bentuk tampilan layout yang menonjolkan teks dan tidak bergambar karena didominasi oleh teks yang berukuran besar.

3.4 Stationery Set

Stationery set adalah salah satu media untuk menerapkan desain konsep corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki fungsi. Sederhananya, stationery set adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakandalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna dan hal-hal yang mencerminkan image perusahaan. (www.tatawarna.com)

Dalam desain grafis arti stationery adalah peralatan kantor yang dicetak dan merupakan gambaryang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra perusahaan. Sebagai contoh: kartu nama, kop surat, email template, amplop, cover cd, member card, dll. Sedangkan dalam membuat stationery kita dapat


(35)

menggunakan software desain gratis dan umum seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun Corel Draw. Selain sebagai media promosi, stationery set juga dapat membangun identitas perusahaan dikalangan masyarakat luas.

3. 5 Media-Media Desain Komunikasi Visual

Media komunikasi visual ada bermacam-macam, berdasarkan penuturan Freddy Adiono Basuki (2000) yang disempurnakan oleh Pujiriyanto (2005:15), secara garis besar media dapat dikelompokkan menjadi lima macam:

1. Media cetak/visual (printed material), contohnya: poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selebaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

2. Media luar ruangan (outdoor), contohnya: spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon-box, neon-sign, billboard, baliho, mobile box.

3. Media elektronik (electronic), contohnya: radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.

4. Tempat pajang (display), contohnya: etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.

5. Barang-barang kenangan (special offer), contohnya: kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, sajadah, tas dan sebagainya.

Setiap jenis media promosi memiliki karakteristik sendiri-sendiri tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Berikut definisi beberapa media promosi menurut Kusrianto (2007: 330), antara lain:

1. Leaflet (selebaran): Lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua halaman atau lebih.


(36)

32

2. Folder: Lembaran bahan cetakan yang dilipat menjadi dua seperti map atau buku agar mudah dibawa.

3. Brosur (booklet): Bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman yang dijilid sehingga menyerupai buku.

4. Katalog: Sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk/ layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar. Ukurannya bisa bermacam-macam, mulai dari sebesar saku sampai sebesar buku telepon, tergantung keperluan bisnisnya.

5. Stationery Set: Antara lain amplop, kop surat dan pulpen yang biasanya ditempatkan di kamar hotel. Berfungsi bukan hanya sebagai servis dari hotel tersebut, tetapi termasuk pos material karena terdapat nama produk atau jasa, lengkap dengan alamat dan nomor telepon.

6. Sisipan (Stufler): Leaflet yang disisipkan atau ditempatkan dalam kotak kemasan suatu produk. Biasanya berupa penjelasan penggunaan produk tersebut, atau produk-produk lain yang diproduksi oleh perusahaan yang sama. 7. Hanging Mobile: Sebuah alat pajangan yang bergerak apabila terkena angin,

penempatannya secara digantung.

8. Wobler: Alat pajangan yang cara penempatannya ditempel di dinding atau di rak penjualan menggunakan plastik atau bahan sejenis sehingga gambar menjadi lentur dan bergerak. Biasanya dalam bentuk 2 dimensi.

9. Self Talker: Media cetak yang mempromosikan suatu produk dengan

menempatkannya langsung di rak.

10.Flag Chain: Rangkaian bendera kecil dengan menampilkan gambar produk, merek, slogan, atau gabungan dari semua itu.


(37)

11.Poster: Poster bergambar dan full color biasanya dipakai sebagai dekorasi ruangan dengan menempelkannya di dinding, jendela toko, atau dinding ruang pameran.

12.Sticker: Bahan promosi yang paling banyak dan sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produknya karena sifatnya yang sangat fleksibel.

13.Kotak Dispenser: Memiliki kaitan dengan leaflet atau brosur karena dipakai untuk menempatkan barang- barang tersebut.

14.Model: Model disini lebih cenderung berfungsi sebagai hiasan atau pajangan dan biasanya berbentuk miniatur. Bentuk lainnya, merchandise/ souvenir, jam, asbak, korek, gantungan, kunci, kalender, t-shirt, topi, payung, dll.


(38)

34

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Deskripsi Pekerjaan berisi tentang teknik pengumpulan data dan implementasi desain. Implementasi desain dibuat dengan landasan konsep yang sudah dirancang melalui kumpulan data-data dari klien. Seperti dalam konsep yang sudah penulis rancang, implementasi desain akan dominan menggunakan warna biru dalam pengerjaanya. Dalam implementasi desain ini akan memuat karya stationery set dan beberapa merchandise yang sudah kami rancang, diantaranya: kartu nama, kop surat, amplop surat, map, kartu anggota, dan nama tag.

4.1 Creative Brief

Creative brief adalah sebuah pendekatan komunikasi yang dilakukan secara antar muka atau face to face, merupakan sebuah penjelasan secara ringkas untuk mendapatkan gambaran tentang permasalah yang dihadapi oleh Persatuan Golf Alumni-ITS. Creative brief dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perancangan. Data-data yang dibutuhkan selama briefing berlangsung diantaranya adalah untuk menentukan seperti apa media promosi yang ingin ditonjolkan, apa yang ingin ditunjukan, apa yang yang ingin dijual kepada konsumen, dan sebagainya.


(39)

4.2 Analisis Data

Teknik analisis data ini merupakan teknik analisis kualitatif. Menurut Moleong (2007:248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. Setelah melakukan kreatif briefing, wawancara, dan observasi penulis dapat mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk menunjang perancangan konsep stationery set, diantaranya:

1. Karakteristik dari Persatuan Golf Alumni-ITS untuk dijadikan super grafis layout.

2. Cirikhas dari Persatuan Golf Alumni-ITS sebagai identitas dalam perancangan stationery set.


(40)

36

4.3 Konsep

Konsep desain dibuat secara sederhana namun detail dengan menyesuaikan beberapa unsur dari hasil briefing dan data-data yang terpercaya. Konsep yang ditonjolkan dalam perancangan desain stationery set ini adalah warna dasar dan karakteristik dari Persatuan Golf Alumni-ITS. Warna dasar sekaligus cirikhas Persatuan Golf Alumni-ITS adalah warna biru, sehingga 90% dari stationery set yang akan penulis implementasikan akan dominan berwarna biru.

Gambar 4.1 Skema Konsep Perancangan Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(41)

4.4 Hasil Karya Stationery Set 4.4.1 Kartu Nama

Gambar 4.2 Desain Kartu Nama Depan dan Belakang Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Kartu nama adalah sebuah identitas pribadi/perusahaan yang tercetak pada sebuah kertas kecil untuk kemudian ditukarkan kepada rekan-rekan dan klien agar dapat mengenalnya dengan mudah, kartu nama ini mempermudah konsumen untuk bertukar profil pribadi sehingga tidak direpotkan untuk mencatat identitas pemilik kartu nama.

Desain kartu nama ini memakai warna biru dan gradasi putih abu abu agar lebih netral dan tidak monoton. Desain kartu nama ini dibuat dengan simpel dan elegan, dibagian depan hanya tertera logo dan dibagian belakang tertera info kontak, nama pemilik kartu nama, alamat email, alamat media social, dan sebagainya.


(42)

38

4.4.2 Kartu Member

Gambar 4.3 Desain Kartu Member Depan dan Belakang Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Kartu Member adalah kartu yang hanya dimiliki oleh anggota perusahaan atau organisasi. Kartu Member biasanya menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu terhadap pemegangnya. Kartu Member membuat anggota dari perusahaan atau organisasi tersebut merasa lebih eksklusif dan dapat keuntungan tertentu. Kartu Member dapat menunjukkan identitas perusahaan atau organisasi tersebut.

Desain kartu member ini menggunakan warna biru dan memakai super grafis untuk desain layaoutnya. Super grafis tersebut adalah karakteristik dari Persatuan Golf Alumni-ITS.


(43)

4.4.3 Nama Tag

Gambar 4.4 Desain Nama Tag Depan dan Belakang Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Nama tag adalah label yang menunjukan nama orang yang memakainya. Nama tag dicetak di atas kertas, karton, atau plastic yang melekat pada sesuatu untuk menunjuukan kepemilikan, sifat harga, dan lain sebagainya. Name tag biasanya digunakan ketika ada event sebagai tanda pengenal.

Desain nama tag dirancang dengan simpel namun terlihat elegan. Unsur warna yang digunakan dominan warna biru. Di bagian depan terdapat foto, nama, dan jabatan dari pengunanya, sedangkan dibagian belakang hanya erdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS.


(44)

40

4.4.4 Amplop Surat

Gambar 4.5 Desain Amplop Surat Depan dan Belakang Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Amplop adalah sebuah bungkus dari surat atau benda yang dikirimkan per pos. Sebuah amplop biasanya terbuat dari kertas yang dipotong berbentuk belah ketupat dan dilipat sedemikian rupa.

Desain amplop surat ini menggunakan warna biru dan memakai super grafis untuk desain layaoutnya. Super grafis tersebut adalah karakteristik utama dari Persatuan Golf Alumni-ITS, sedangkan di sebelah kiri bawah terdapat alamat perusahaan, nomor telepon, dan alamat email dan sebelah kanan atas terdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS.


(45)

4.4.5 Kop Surat

Gambar 4.6 Desain Kop Surat Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Kop surat merupakan bagian dari surat yang menunjukkan identitas suatu instansi atau perusahaan. Kop surat memuat informasi yang merepresentasi diri atau suatu lembaga dalam hal surat-menyurat.

Desain kop surat dirancang dengan simpel tidak terlalu banyak elemen-elemen didalamnya agar terlihat elegan. Di sebelah kiri bawah terdapat alamat perusahaan, nomor telepon, dan alamat email, sedangkan sebelah kiri atas terdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS.


(46)

42

4.4.6 Map

Gambar 4.7 Desain Map Depan dan Belakang Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Map digunakan untuk mengirim dokumen-dokumen dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan desain yang menarik perusahaan lain akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki citra yang bagus.

Desain map dirancang dengan simpel tidak terlalu banyak elemen-elemen didalamnya agar terlihat elegan. Di sebelah kanan atas terdapat alamat perusahaan, nomor telepon, dan alamat email, sedangkan di sebelah kiri atas terdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS. Desain amplop surat ini menggunakan warna biru dan memakai super grafis untuk desain layaoutnya. Super grafis tersebut adalah karakteristik utama dari Persatuan Golf Alumni-ITS.


(47)

4.5 Hasil Karya Merchandise 4.5.1 Sarung Tangan Golf

Gambar 4.8 Desain Sarung Tangan Golf 1 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Gambar 4.9 Desain Sarung Tangan Golf 2 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(48)

44

Sarung tangan golf dipakai saat melakukan permainan golf. Sarung tangan ini merupakan salah satu merchandise yang sudah kami rancang untuk melengkapi alat-alat ketika bermain golf.

Desain sarung tangan golf ini dirancang dengan semenarik mungkin agar mempunyai identitas untuk Persatuan Golf Alumni-ITS, namun tidak terlalu banyak elemen-elemen didalamnya agar terlihat elegan. Kami membuat 2 desain sarung tangan golf agar Persatuan Golf Alumni-ITS memiliki banyak variasi dan bisa membedakan dengan lawan. Desain sarung tangan golf ini menggunakan warna biru, putih, dan hitam yang merupkan karakteristik utama dari Persatuan Golf Alumni-ITS.

4.5.2 Pouch Bag Golf

Gambar 4.10 Desain Pouch Bag Golf 1 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(49)

Gambar 4.11 Desain Pouch Bag Golf 2 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Gambar 4.12 Desain Pouch Bag Golf 3 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(50)

46

Pouch bag golf adalah sebuah tas untuk dipakai ketika sedang bermain golf. Kegunaan pouch bag golf adalah untuk membawa barang barang yang kecil seperti bola golf, sarung tangan golf, dan lain-lain.

Desain pouch bag golf ini dirancang dengan semenarik mungkin agar mempunyai identitas untuk Persatuan Golf Alumni-ITS, namun tidak terlalu banyak elemen-elemen didalamnya agar terlihat elegan. Kami membuat 3 variasi desain agar Persatuan Golf Alumni-ITS memiliki banyak pilihan. Desain yang digunakan di pouch bag ini cukup simpel namun terlihat elegan.


(51)

4.5.3 Golf Bag

Gambar 4.13 Desain Golf Bag Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Golf bag adalah sebuah tas utama yang digunakan ketika sedang melakukan permainan golf. Kegunaan Golf bag adalah untuk membawa alat-alat keperluan golf, seperti, stick golf, bola golf, sarung tangan golf, dan lain-lain.

Desain golf bag ini dirancang dengan semenarik mungkin agar mempunyai identitas untuk Persatuan Golf Alumni-ITS dengan memperhatikan elemen-elemen didalamnya agar terlihat lebih elegan. Warna yang digunakan dalam golf bag ini adalah puitih, biru, dan hitam.


(52)

48

Gambar 4.14 Desain T-Shirt 1 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(53)

Gambar 4.15 Desain T-Shirt 2 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

T-shirt golf ini digunakan ketika sedang melangsungkan permainan golf. Merchandise ini dibuat untuk membedakan Persatuan Golf Alumni-ITS dengan klub lain ketika sedang dalam pertandingan golf.

Desain T-shirt ini memiliki 2 variasi warna yaitu biru muda dan putih. Desain yang digunakan sangat simpel namun terlihat elegan, juga tidak memasukan banyak elemen-elemen didalamnya.


(54)

50

4.5.5 Topi Golf

Gambar 4.16 Desain Topi Golf 1 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Gambar 4.17 Desain Topi Golf 2 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(55)

Topi golf ini digunakan ketika sedang melangsungkan permainan golf. Topi ini dirancang untuk menutupi kepala dari panasnya terik matahari. Merchandise ini dibuat untuk membedakan Persatuan Golf Alumni-ITS dengan klub lain ketika sedang dalam pertandingan golf.

Desain topi golf ini memiliki 2 variasi. Desain yang digunakan sangat simpel namun terlihat elegan, juga tidak memasukan banyak elemen-elemen didalamnya hanya menggunakan warna dasar putih.

4.5.6 Handuk Golf

Gambar 4.18 Desain Handuk Golf Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Handuk golf ini digunakan untuk mengusap keringat ketika sedang melangsungkan permainan golf. Handuk sangat diperlukan saat berolah raga.


(56)

52

Desain yang digunakan untuk handuk ini sangat simpel namun terlihat elegan, tidak memasukan banyak elemen-elemen didalamnya hanya menggunakan warna biru dan putih, lalu terdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS di tengahnya.


(57)

53

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam dunia bisnis peranan stationery set sangatlah penting untuk membentuk suatu citra dari perusahaan tersebut. Stationery set juga dapat dijadikan media promosi oleh suatu perusahaan. Dari laporan kerja praktik di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Stationery set adalah salah satu media untuk menerapkan desain konsep corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki fungsi. Sederhananya, stationery set adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakandalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna dan hal-hal yang mencerminkan image perusahaan.

2. Dalam desain grafis arti stationery adalah peralatan kantor yang dicetak dan merupakan gambar yang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra perusahaan. Sebagai contoh: kartu nama, kop surat, email template, amplop, cover cd, member card, dll. Sedangkan dalam membuat stationery kita dapat menggunakan software desain gratis dan umum seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun Corel Draw. Selain sebagai media promosi, stationery set juga dapat membangun identitas perusahaan di kalangan masyarakat luas.


(58)

54

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis berdasarkan “Perancangan Stationery Set Persatuan Golf Alumni-ITS di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman” adalah : 1. Untuk merancang sebuah desain stationery set sebaiknya menggunakan

data-data yang dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Dalam merancang stationery set maupun media promosi harus berlandaskan teori, sebuah desain yang penggarapannya melalui proses dan mengikuti prosedur pasti akan menghasilkan suatu desain yang baik bagi para konsumen atau klien.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Rustan, Surianto. 2011. Layout. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ambrose, G. dan P. Harris. 2005. Basics Design 02 - Layout. Lausanne: AVA Publishing.

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: ANDI.

Arsad, Arfial. 1984. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra). Yogyakarta: ANDI

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gerlach, Vernon S. dan Donald P. E. 1971. Teaching And Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual - Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: ANDI.

Andy. 2005. Menjadi Seorang Desainer (Elemen-elemen Dasar Desain Grafis). Semarang: Wahana Komputer

Sumber Dari Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster Diakses 22 Agustus 2015

http://mitradesain.com/jasa-pembuatan-desain-stationery Diakses 5 September 2015

http://tatawarna.com/


(1)

50

4.5.5 Topi Golf

Gambar 4.16 Desain Topi Golf 1 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Gambar 4.17 Desain Topi Golf 2 Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015


(2)

Topi golf ini digunakan ketika sedang melangsungkan permainan golf. Topi ini dirancang untuk menutupi kepala dari panasnya terik matahari. Merchandise ini dibuat untuk membedakan Persatuan Golf Alumni-ITS dengan klub lain ketika sedang dalam pertandingan golf.

Desain topi golf ini memiliki 2 variasi. Desain yang digunakan sangat simpel namun terlihat elegan, juga tidak memasukan banyak elemen-elemen didalamnya hanya menggunakan warna dasar putih.

4.5.6 Handuk Golf

Gambar 4.18 Desain Handuk Golf Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015

Handuk golf ini digunakan untuk mengusap keringat ketika sedang melangsungkan permainan golf. Handuk sangat diperlukan saat berolah raga.


(3)

52

Desain yang digunakan untuk handuk ini sangat simpel namun terlihat elegan, tidak memasukan banyak elemen-elemen didalamnya hanya menggunakan warna biru dan putih, lalu terdapat logo Persatuan Golf Alumni-ITS di tengahnya.


(4)

53

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam dunia bisnis peranan stationery set sangatlah penting untuk membentuk suatu citra dari perusahaan tersebut. Stationery set juga dapat dijadikan media promosi oleh suatu perusahaan. Dari laporan kerja praktik di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Stationery set adalah salah satu media untuk menerapkan desain konsep

corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki fungsi. Sederhananya, stationery set adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakandalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna dan hal-hal yang mencerminkan image perusahaan.

2. Dalam desain grafis arti stationery adalah peralatan kantor yang dicetak dan merupakan gambar yang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra perusahaan. Sebagai contoh: kartu nama, kop surat, email template, amplop, cover cd, member card, dll. Sedangkan dalam membuat stationery kita dapat menggunakan software desain gratis dan umum seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun Corel Draw. Selain sebagai media promosi, stationery set juga dapat membangun identitas perusahaan di kalangan masyarakat luas.


(5)

54

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis berdasarkan “Perancangan Stationery Set Persatuan Golf Alumni-ITS di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman” adalah : 1. Untuk merancang sebuah desain stationery set sebaiknya menggunakan

data-data yang dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Dalam merancang stationery set maupun media promosi harus berlandaskan teori, sebuah desain yang penggarapannya melalui proses dan mengikuti prosedur pasti akan menghasilkan suatu desain yang baik bagi para konsumen atau klien.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Rustan, Surianto. 2011. Layout. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ambrose, G. dan P. Harris. 2005. Basics Design 02 - Layout. Lausanne: AVA Publishing.

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: ANDI.

Arsad, Arfial. 1984. Nirmana Dwimatra (Desain Dasar Dwimatra). Yogyakarta: ANDI

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gerlach, Vernon S. dan Donald P. E. 1971. Teaching And Media. A Systematic

Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual - Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: ANDI.

Andy. 2005. Menjadi Seorang Desainer (Elemen-elemen Dasar Desain Grafis). Semarang: Wahana Komputer

Sumber Dari Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster Diakses 22 Agustus 2015

http://mitradesain.com/jasa-pembuatan-desain-stationery Diakses 5 September 2015

http://tatawarna.com/