Perancangan Aplikasi Web

3.2.3.1.3 Modul Basis Data

Modul ini berfungsi melakukan interaksi dengan DBMS PostgreSQL. Modul ini terdiri dari fungsi-fungsi utilitas yang berhubungan dengan akses database yaitu membuat koneksi ke database dan query unsur-unsur tabel dalam database.

3.2.3.2 Perancangan Basis Data

Aplikasi yang akan dibangun membutuhkan basis data untuk menyimpan data-data spasial beserta data atribut. Agar basis data yang dibangun dapat diimplementasikan dengan baik, maka terlebih dahulu dilakukan proses perancangan basis data. Proses perancangan basis data meliputi pendefinisian entitas, hubungan antar entitas dan pembentukan tabel.

3.2.3.2.1 Pendefinisian Entitas

Entitas-entitas yang terlibat adalah sebagai berikut ƒ Entitas kendaraan. Entitas ini menyimpan informasi mengenai kendaraan yang dipantau yaitu berupa id kendaraan, deskripsi kendaraan, dan pengemudi.

ƒ Entitas posisi kendaraan Entitas ini menyimpan informasi mengenai pergerakan kendaraan yang dipantau, yang terdiri dari posisi (x dan y atau lintang dan bujur), kecepatan, tanggal, dan waktu.

3.2.3.2.2 Hubungan Antar Entitas

Hubungan antara entitas-entitas yang telah didefinisikan di atas digambarkan dalam diagram Entity Relationship (ER) di bawah ini:

Gambar 3.6. Diagram ER

Tidak semua kendaraan memiliki posisi karena tidak semua kendaraan dipantau pada suatu saat karena alasan-alasan tertentu. Setiap kendaran dapat memiliki lebih dari satu posisi karena posisi kendaraan yang terus berubah karena bergerak.

3.2.3.2.3 Pembentukan Tabel

Tabel yang dapat dibentuk berdasarkan diagram ER di atas adalah: ƒ Tabel kendaraan(kendaraan_id,...). ƒ Tabel posisi kendaraan(posisi_id, kendaraan_id,...)

Perlu diketahui bahwa posisi kendaraan yang akan ditampilkan adalah posisi terakhir yang dikirim oleh kendaraan. Keseluruhan posisi kendaraan hanya akan ditampilkan jika pengguna ingin melihat track log dari kendaraan. Dalam implementasinya jumlah record dari tabel posisi akan berjumlah besar karena semua data pergerakan posisi dari semua kendaraan akan disimpan dalam tabel ini. Untuk menampilkan posisi terakhir, DBMS harus mencari record terakhir dari masing-masing kendaraan dalam tabel tersebut, hal ini akan memakan waktu yang cukup lama dan menjadi tidak efisien.

Untuk mengatasi masalah ini, tabel posisi kendaraan dipecah menjadi dua yaitu tabel posisi terakhir dan tabel track log. Tabel posisi terakhir hanya menyimpan posisi terakhir dari masing-masing kendaraan dan isinya terus berubah sesuai dengan pergerakan kendaran. Sedangkan tabel track log menyimpan semua record dari pergerakan posisi masing-masing kendaraan.

Karena aplikasi yang akan dibangun menggunakan dua jenis sistem Karena aplikasi yang akan dibangun menggunakan dua jenis sistem

Tabel 3.2 Tabel akhir hasil perancangan

Nama Tabel

Fungsi

tVehicle Menyimpan informasi kendaraan tLastPost_latlon

Menyimpan posisi terakhir dari masing-masing kendaraan dalam sistem koordinat geodetik (lintang-bujur)

tTrackLog_latlon Menyimpan posisi dari pergerakan masing-masing

kendaraan dalam sistem koordinat geodetik

tLastPost_utm Menyimpan posisi terakhir dari masing-masing kendaraan dalam sistem koordinat UTM

tTrackLog_utm Menyimpan posisi dari pergerakan masing-masing

kendaraan dalam sistem koordinat UTM

Deskripsi rinci dari tabel diatas dapat dilihat pada lampiran A

3.2.3.3 Perancangan Antarmuka Web

Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan perancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis web oleh karena itu antarmuka yang dibangun adalah antarmuka web. Antarmuka yang akan dibangun dirancang sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakannya. Rancangan antarmuka dari aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Halaman pembuka. Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat

pengguna membuka aplikasi. Halaman ini hanya berisi logo situs dan link ke halaman utama. Desain halaman pembuka dapat dilihat pada gambar 3.7

2. Halaman Utama

Halaman ini merupakan halaman utama dimana visualisasi posisi kendaraan ditampilkan. Antarmuka halaman utama ini terdiri atas beberapa bagian utama yaitu: ƒ Muka peta, yang merupakan tempat visualisasi posisi kendaraan yang

dilatarbelakangi oleh peta jalan. Untuk menambah kemampuan navigasi, dilatarbelakangi oleh peta jalan. Untuk menambah kemampuan navigasi,

ƒ Legenda, yaitu bagian yang menampilkan keterangan dari objek-objek peta ƒ Peta referensi, yaitu bagian yang menampilkan peta referensi dari peta pada halaman utama. ƒ Scalebar, yaitu bagian yang menampilkan scalebar dari muka peta. ƒ Refresh mode, pada bagian ini pengguna dapat memilih jenis refresh,

yaitu manual atau automatic. Jika pengguna memilih mode manual, halaman ini hanya akan direfresh jika pengguna menekan tombol refresh pada browser, sedangkan pada mode automatic, halaman secara otomatis direfresh berdasarkan refresh rate / refresh interval yang dipilih pengguna.

ƒ Info peta, merupakan bagian yang berfungsi untuk menampilkan nama peta jalan yang sedang digunakan. Desain halaman utama dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 3.8.

Halaman ini akan tampil jika pengguna memilih menu track log. Pada halaman ini pengguna dapat menampilkan track log dari suatu kendaraan dalam dua mode tampilan yaitu mode tabular dan mode visualisasi peta. Pada mode tabular, track log dari suatu kendaraan ditampilkan dalam bentuk dalam bentuk record-record dalam tabel, sedangkan pada mode peta, track log dari suatu kendaraan ditampilkan dalam bentuk visualisasi peta. Jika pengguna menggunakan mode visualisasi peta, maka setelah pengguna memilih id kendaraan yang akan ditampilkan track log nya, halaman akan diredirect ke halaman utama untuk memvisualisasikan track log dari kendaraan yang dipilih. Desain halaman track log dapat dilihat pada gambar 3.9.

4. Halaman Query Halaman ini akan muncul jika pengguna mengquery informasi kendaraan pada muka peta yang ada pada halaman utama. Halaman ini menampilkan hasil query dalam bentuk data tabular dan visualisasi peta dari kendaraan yang diquery. Desain halaman query dapat dilihat pada gambar 3.10 dan 3.11

Gambar 3.7. Desain halaman pembuka

Gambar 3.8. Desain halaman utama

Gambar 3.9. Desain halaman track log

Gambar 3.10. Desain halaman query

3.2.4 Perancangan Modul Interface Komunikasi

Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan interface komunikasi. Interface komunikasi merupakan perangkat lunak yang menangani proses komunikasi data antara kendaraan dan pusat kontrol. Interface komunikasi terdiri atas interface komunikasi kendaraan yang menangani proses komunikasi pada kendaraan dan interface komunikasi pusat kontrol yang

3.2.4.1 Perancangan Interface Komunikasi Kendaraan

Interface komunikasi kendaraan memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: ƒ Menangani proses penyaringan data keluaran GPS untuk memperoleh data posisi, kecepatan, tanggal, dan waktu. ƒ Mengirim data posisi, kecepatan, tanggal dan waktu hasil penyaringan ke modem radio untuk dikirimkan ke pusat kontrol.

Interface ini dijalankan pada komputer PC atau laptop yang terhubung dengan GPS receiver dan modem radio pada port komunikasi serial melalui kabel RS-232. Alur kerja interface ini dapat dilihat pada gambar 3.11 di bawah ini:

Gambar 3.11. Alur kerja interface komunikasi kendaraan

GPS receiver terhubung ke komputer PC atau laptop pada port komunikasi serial melalui kabel RS-232. Program membaca data yang dikirim oleh receiver GPS di buffer serial port, untuk selanjutnya disaring untuk mendapatkan string posisi, kecepatan, tanggal dan waktu. Setelah itu string tersebut digabungkan dengan id kendaraan dalam format seperti yang telah ditentukan pada sub bab 3.2.2.2. Kemudian data ditulis ke buffer serial port dimana modem radio terhubung untuk dikirimkan ke modem radio dalam interval waktu yang telah ditentukan.

Interface ini dirancang sebagai sebuah aplikasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface) dan hanya dapat dijalankan pada lingkungan desktop (Graphical Mode). Desain GUI dari interface ini dapat dilihat pada gambar 3.14. Daftar kelas yang membangun modul ini dapat dilihat pada lampiran B.

Gambar 3.12. Desain GUI interface komunikasi kendaraan

3.2.4.2 Perancangan Interface Komunikasi Pusat Kontrol

Interface komunikasi pusat kontrol memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: ƒ Membaca data yang diterima dari modem radio

ƒ Mengubah format data yang dikirim oleh kendaraan ke dalam format data basis data PostgreSQL/postGIS ƒ Menyimpan data yang dikirim kendaraan ke dalam basis data PostgreSQL/PostGIS. Interface ini dijalankan pada web server yang berjalan pada sistem operasi Linux yang terhubung dengan modem radio pada port komunikasi serial. Alur kerja interface ini dapat dilihat pada gambar 3.13. Program membaca data yang dikirim oleh kendaraan pada buffer serial port yang terhubung dengan ƒ Mengubah format data yang dikirim oleh kendaraan ke dalam format data basis data PostgreSQL/postGIS ƒ Menyimpan data yang dikirim kendaraan ke dalam basis data PostgreSQL/PostGIS. Interface ini dijalankan pada web server yang berjalan pada sistem operasi Linux yang terhubung dengan modem radio pada port komunikasi serial. Alur kerja interface ini dapat dilihat pada gambar 3.13. Program membaca data yang dikirim oleh kendaraan pada buffer serial port yang terhubung dengan

Gambar 3.13. Alur kerja modul interface komunikasi pusat kontrol

Interface ini dirancang sebagai sebuah aplikasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface) dan hanya dapat dijalankan pada lingkungan desktop (Graphical Mode). Desain GUI dari interface ini dapat dilihat pada gambar 3.14. Daftar kelas yang membangun modul ini dapat dilihat pada lampiran B.

Gambar 3.14. Desain GUI inteface komunikasi pusat kontrol

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Implementasi sistem meliputi lingkungan pengembangan, implementasi aplikasi web, dan implementasi modul interface komunikasi.

4.1 Lingkungan Implementasi

Aplikasi yang dibangun dikembangkan pada lingkungan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sebagai berikut:

4.1.1 Perangkat Keras

1. Komputer Spesifikasi komputer yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: ƒ Processor Intel Pentium III 600 Mhz ƒ Memori primer (RAM) 196 MB

ƒ Hardisk 20 GB ƒ VGA Card 8 Mb ƒ Ethernet 10/100 Mbps

2. Modem Radio Telereader TNC-220 Mr Packet dan KPC-2 Packet Communicator

4. Radio (transceiver) Kenwood TR-9130 dan Icom HT IC-2N

5. GPS Garmin II Plus

4.1.2 Perangkat Lunak

Perangkat-perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi aplikasi

ƒ Sistem Operasi Linux Red Hat 9.0 ƒ Apache Web Server versi 1.3.28 ƒ PHP versi 4.3.2 ƒ Map Server versi 4.0 beserta modul PHP Mapscript ƒ Postgresql versi 7.3.2 beserta JDBC Drivernya ƒ Postgis versi 0.75 ƒ Java SDK 1.4.2 ƒ Poseidon for UML Community Edition ƒ Forte for Java Community Edition

4.2 Implementasi Aplikasi Web

Implementasi aplikasi web meliputi implementasi modul aplikasi, implementasi basis data dan implementasi antarmuka web.

4.2.1 Implementasi Modul Aplikasi

Pada bagian ini, modul-modul yang telah dirancang pada bab sebelumnya diimplementasikan (coding) dengan menggunakan bahasa script PHP dan disimpan dalam file dengan ekstensi .php.

Tabel 4.1 Implementasi modul aplikasi web Nama Modul

File

Visualisasi Data

libMap.php

Query Posisi

libQuery.php

Basis Data

sqlObj.php

psqlObj.php

4.2.2 Implementasi Basis Data

Tabel-tabel yang telah didefinisikan pada tahap perancangan disimpan dalam sebuah basis data dengan nama itbmap

pada DBMS PostgreSQL/PostGIS. Implementasinya dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL dan dapat dilihat pada lampiran C.

Pada bagian ini, antarmuka hasil perancangan pada bab sebelumnya diimplementasikan dalam bahasa HTML dan script PHP dan disimpan dalam file dengan ekstensi .php dan .phtml.

Tabel 4.2 Implementasi antarmuka aplikasi web Nama Antarmuka

File

Halaman pembuka

Index.php

Halaman utama

map.phtml

Halaman track log tracklog.php Halaman query query.phtml

4.3 Implementasi Modul Interface Komunikasi

Pada bagian ini komponen-komponen penyusun modul yang telah dirancang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman java. Masing-masing kelas yang dibentuk disimpan dalam file yang berekstensi *.java dan dikompilasi dengan menggunakan kompiler JDK sehingga menghasilkan file-file class. File- file class tersebut kemudian disimpan dalam file archieve (JAR). Untuk menjalankan modul ini dibutuhkan Java Virtual Machine (JVM) yang terpasang pada komputer.

Tabel 4.3 Implementasi Modul Interface Komunikasi

Nama Modul

Nama File (JAR)

Inteface Komunikasi Kendaraan vehiclenavigation.jar Inteface Komunikasi Pusat Kontrol

gpstrackingserver.jar

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL

5.1 Pengujian

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibangun telah berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.

5.1.1 Konfigurasi Pengujian

Dalam tugas akhir ini, pengujian dilakukan pada area kampus ITB mengingat keterbatasan daya jangkau peralatan komunikasi yang digunakan. Konfigurasi pengujian sesuai dengan perancangan yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya.

Pusat kontrol berada pada gedung Pasca Sarjana Lt. 4 pada ruang unit Amateur Radio Club (ARC) ITB. Server berada pada jaringan LAN ARC dengan nomor IP 167.205.5.47 (rockwell.arc.itb.ac.id) dan alamat jaringan 167.205.5.32/27 serta terhubung langsung ke jaringan internet sehingga aplikasi web yang dibangun dapat diakses secara online baik pada jaringan lokal maupun pada jaringan internet. Antena radio menggunakan antena stasiun radio ARC yang terletak di atas gedung Pasca Sarjana.

Unit kendaraan menggunakan kendaraan tertutup roda empat dengan receiver GPS yang diletakkan di dalam mobil dan antena radio (HT) yang diletakkan di luar mobil. Radio HT dan receiver GPS menggunakan power dari baterai, sedangkan modem radio dan laptop menggunakan power dari kendaraan.

Pada uji coba ini disiapkan dua channel frekuensi radio yaitu satu channel

(145.8 Mhz) untuk komunikasi suara antara operator di pusat kontrol dengan operator di kendaraan. Spesifikasi teknis pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

5.1.2 Skenario Pengujian

Pengujian dilakukan dua kali yang terdiri dari: ¾ Pengujian I, dilakukan pada daerah di sekitar gedung Pasca Sarjana ¾ Pengujian II, dilakukan pada daerah yang lebih luas sampai ke depan

kampus ITB.

5.1.2.1 Pengujian I

Uji coba I dilakukan pada malam hari, dimulai dari pukul 21:00 – 22:30 WIBB pada tanggal 25 Januari 2004. Sebelumnya telah dilakukan pengujian pada tanggal 13 Januari 2004 namun dinyatakan gagal karena radio komunikasi tidak dapat berfungsi dengan baik.

Jalur yang dilalui meliputi jalan-jalan yang ada pada lingkungan kampus ITB dimulai dari depan gedung Pasca Sarjana dan kembali lagi ke tempat semula. Jalur uji coba dilalui dengan kecepatan rata-rata 1 – 25 km/jam dengan interval pengiriman data 10 detik.

Pada saat pengujian, komunikasi data dapat berjalan dengan baik dan frekuensi radio yang digunakan bersih dari gangguan frekuensi lain. Jumlah satelit yang diamati berkisar tiga sampai dengan enam satelit.

Interface komunikasi dapat berjalan dengan baik serta aplikasi web dapat diakses dengan baik dari komputer lokal (server) maupun dari komputer client yang berada jaringan LAN ARC, kecuali pada saat pertama kali membuka halaman utama aplikasi, proses loading agak sedikit lambat. Visualisasi posisi kendaraan baik pada mode posisi terakhir (gambar 5.1) maupun pada mode tracklog (gambar 5.2) serta proses query posisi kendaraan (gambar 5.3) berjalan

Overlay data posisi kendaraan dan peta jalan sebagian memberikan kesesuaian yang baik dan sebagian lagi memberikan hasil yang menyimpang dari peta jalan yaitu pada jalan di antara gedung PAU dan jalan Taman Sari (gambar 5.2).

Gambar 5.1. Visualisasi posisi kendaraan pada mode posisi terakhir

Gambar 5.2. Visualisasi posisi kendaraan pada mode tracklog dan overlay posisi kendaraan yang menyimpan dari peta jalan di sekitar gedung PAU

Gambar 5.3. Tampilan hasil query posisi kendaraan.

5.1.2.2 Pengujian II

Pengujian kedua dilakukan pada malam hari, dimulai dari pukul 22:00 sampai dengan pukul 23:30 WIBB pada tanggal 25 Januari 2004. Konfigurasi dan spesifikasi teknis pengujian sama dengan yang digunakan pada pengujian tahap pertama.

Dalam pengujian tahap kedua ini, dibuat seolah-olah kendaraan yang dipantau berjumlah lebih dari satu dengan cara mengganti ID dari kendaraan. Jalur yang dilalui meliputi jalur yang ditetapkan pada pengujian pertama dan diperluas sampai ke depan kampus ITB. Jalur uji coba dilalui dengan kecepatan rata-rata 1-25 km/jam dengan interval pengiriman data 10 detik.

Jumlah satelit yang teramati selama pengujian berkisar tiga sampai dengan enam satelit dan mengalami kesulitan dalam akuisisi data pada daerah yang berada disekitar gedung-gedung tinggi. Selama uji coba komunikasi data dapat berjalan dengan baik pada daerah di sekitar gedung Pasca Sarjana dan channel frekuensi yang digunakan dalam pengiriman data bersih dari gangguan

Komunikasi data mengalami kegagalan pada daerah di sekitar depan Kokesma sampai dengan daerah di sekitar Aula Barat dan Aula Timur. Hal ini menyebabkan server tidak mendapatkan data posisi kendaraan sehingga posisi kendaraan tidak diplot pada jalur yang dilaluinya seperti yang terlihat pada gambar 5.4.

Aplikasi web dapat diakses dengan baik, visualisasi posisi kendaraan baik pada mode tampilan posisi terakhir maupun pada mode tampilan tracklog, serta proses query posisi kendaraan berjalan dengan baik. Overlay posisi kendaraan dengan peta jalan memiliki kesesuaian yang cukup baik namun pada daerah di sekitar Teknik Mesin dan Penerbangan yang bersebelahan dengan jalan Taman Sari, posisi menyimpang jauh dari peta jalan seperti yang terlihat pada gambar

Gambar 5.4. Tampilan posisi kendaraan yang terputus pada s aat komunikasi data mengalami kegagalan.

Gambar 5.5. Tampilan overlay posisi kendaraan dengan peta jalan yang menyimpang

5.2 Analisis Hasil Pengujian

Dari kedua hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa secara keseluruhan aplikasi web dapat berjalan dengan baik. Permasalahan- permasalahan yang timbul antara lain adalah pada daya jangkau peralatan komunikasi radio dan overlay antara peta jalan dengan data posisi kendaraan pada jalur-jalur tertentu terjadi penyimpangan.

Kinerja Aplikasi Web

Aplikasi web yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis client and server, dimana semua proses komputasi, pengaksesan database dan rendering gambar hasil overlay peta jalan dan posisi kendaraan semuanya berlangsung pada server, sedangkan pihak client dalam hal ini pengguna hanya membutuhkan web browser untuk menjalankan aplikasi.

Secara keseluruhan, aplikasi web dapat berjalan dengan baik pada sisi

PostgreSQL/PostGIS, dan PHP dapat bekerja dengan baik dalam memvisualisasikan data-data spasial baik untuk data peta jalan yang berasal dari file SHP maupun data posisi kendaraan yang berasal dari basis data PostgreSQL/PostGIS.

Faktor utama yang mendukung hal ini adalah kompatibilitas yang cukup tinggi baik antara sistem operasi Linux dengan perangkat-perangkat lunak pendukung aplikasi maupun kompatibilitas di antara perangkat-perangkat lunak pendukung tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kesalahan atau error yang terjadi pada sistem operasi Linux pada saat menjalankan perangkat lunak- perangkat lunak tersebut maupun error yang terjadi pada perangkat-perangkat lunak pendukung tersebut pada saat dijalankan. Selain faktor di atas, faktor lain pendukung kinerja aplikasi di server adalah kemampuan perangkat keras yang digunakan oleh server. Performansi yang lebih tinggi tentunya dapat diperoleh dengan menambah kemampuan dari perangkat keras server khususnya kapasitas memori dan kemampuan prosesor.

Di pihak client, proses loading halaman utama yaitu halaman yang menampilkan visualisasi peta dan posisi kendaraan sedikit lambat terutama pada saat pertama kali diakses oleh pengguna. Hal ini dapat dimungkinkan karena proses visualisasi posisi di web browser dibantu dengan menggunakan applet java, dimana applet java sendiri membutuhkan waktu untuk menginisialisasi dirinya dan mendownload gambar hasil rendering Map Server dari server. Pada saat pertama kali diakses, browser mendownload applet dari server dan menginisialisasi Java Virtual Machine (JVM) untuk menjalankan applet sehingga JVM berada dalam memori utama. Hal ini yang menyebabkan agak lambatnya proses loading halaman utama. Untuk proses loading selanjutnya, browser hanya mendownload gambar dari server tanpa harus menginisialisasi JVM karena telah

Permasalahan yang ada pada pihak client adalah penggunaan applet java membutuhkan adanya plugin JVM yang terpasangl pada web browser, sedangkan hampir semua web browser tidak menginstall plugin tersebut secara default. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menginstall plugin tersebut yang dapat didownload secara cuma-cuma dari situs Sun Microsystem ( http://java.sun.com/getjava/download.html ).

Dari segi sisi pengembangan aplikasi, tersedianya API dalam script PHP dari perangkat lunak Map Server dan PostgreSQL/PostGIS mempermudah proses pembangunan aplikasi karena dengan menggunakan API, pemrograman dapat dilakukan lebih fleksibel dan fitur-fitur yang disediakan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan fasilias CGI binary yang ada pada Map Server.

Kinerja Sistem

Secara umum kinerja sistem berjalan dengan baik, aplikasi dapat menampilkan visualisasi posisi kendaraan dengan baik dari data hasil ukuran GPS handheld yang dikirim dari kendaraan melalui komunikasi radio paket. Permasalahan yang ada adalah pada daya jangkau komunikasi radio dan overlay posisi kendaraan dengan peta jalan yang pada jalur tertentu terjadi penyimpangan. Permasalahan Komunikasi Data

Dalam pengujian yang dilakukan, kekuatan peralatan komunikasi radio yang digunakan terbatas hanya pada jarak ± 400 meter dari gedung Pasca Sarjana. Hal ni dapat dilihat dari adanya jalur kosong yang sebenarnya dilalui oleh kendaraan seperti yang terlihat pada gambar 5.4 di atas. Hal ini disebabkan karena daya pancar yang kecil dari radio HT yang digunakan pada unit kendaraan (sekitar 2.5 watt), terhalangnya sinyal radio akibat gedung-gedung Dalam pengujian yang dilakukan, kekuatan peralatan komunikasi radio yang digunakan terbatas hanya pada jarak ± 400 meter dari gedung Pasca Sarjana. Hal ni dapat dilihat dari adanya jalur kosong yang sebenarnya dilalui oleh kendaraan seperti yang terlihat pada gambar 5.4 di atas. Hal ini disebabkan karena daya pancar yang kecil dari radio HT yang digunakan pada unit kendaraan (sekitar 2.5 watt), terhalangnya sinyal radio akibat gedung-gedung

Secara umum overlay posisi kendaraan dengan peta jalan memberikan kesesuaian yang cukup baik namun pada beberapa bagian tertentu, overlay posisi kendaraan menyimpang dari peta jalan. Hal ini dapat disebabkan karena sifat dynamic precision dari reciver GPS handheld yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti efek multipath yang disebabkan sinyal GPS yang datang dipantulkan oleh gedung-gedung maupun pepohonan tinggi dan geometri satelit yang kurang bagus. Selain faktor ketelitian posisi GPS, overlay posisi yang menyimpang dapat juga disebabkan kurang telitinya peta digital jalan yang digunakan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN