Definisi Gangguan Kognitif dokumen.tips penyakit degeneratif pada

“Apabila di usia paruh baya pria sudah sering mengalami masalah dengan jantungnya, berbagai masalah itu akan terakumulasi ketika lansia sehingga fungsi jantung lebih mungkin terganggu. Kondisi kesehatan dapat membaik hanya dengan memakan makanan sehat dan berolahraga,” kata Profesor Dart – Artikel informasi kesehatan Penyakit Degeneratif Pada Pria Usia Lanjut. pria mencapai usia 50 tahun. Pria sebaiknya memeriksa kulitnya setiap tiga bulan sekali jika melihat adanya perubahan. Usia 60 tahun ke atas : Penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker usus, kulit dan prostat. Setelah mencapai usia 55 tahun, semua orang sebaiknya diperiksa untuk mengetes diabetes. Gejala diabetes antara lain kelelahan, rasa haus yang berlebihan, banyak buang air kecil dan infeksi kulit. “Menjadi tua adalah faktor risiko diabetes dan tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Tapi merawat tubuh dapat mengurangi risikonya,” kata Profesor Topliss. Kanker prostat, kanker usus dan kanker kulit akan selalu menjadi masalah kesehatan utama bagi pria, terutama seiring bertambahnya usia. Pada usia ini, pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi kesehatan penting dilakukan. Denyut jantung tidak teratur juga lebih sering terjadi dialami pria lansia dan meningkatkan risiko stroke. “Apabila di usia paruh baya pria sudah sering mengalami masalah dengan jantungnya, berbagai masalah itu akan terakumulasi ketika lansia sehingga fungsi jantung lebih mungkin terganggu. Kondisi kesehatan dapat membaik hanya dengan memakan makanan sehat dan berolahraga,” kata Profesor Dart – Artikel informasi kesehatan Penyakit Degeneratif Pada Pria Usia Lanjut. Share this: BABI PENDAHULUAN

A. Definisi Gangguan Kognitif

Kognitif adalah : Kemampuan berpikir dan memberikan rasional,termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan StuartSundeen,1987. Gangguan kognitif merupakan respon maladaptive yang ditandai oleh daya ingat terganggu, disonentasi, inkoheren dan sukar bepikir logis. Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karena kemampuan pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak. a. Etiologi 1. Faktor Predisposisi Gangguan kognitif umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi susunan saraf pusat SSP. SSP memerlukan nutrisi untuk berfungsi, setiap gangguan pengiriman nutrisi mengakibatkan gangguan fungsi SSP. Faktor yang dapat menyebabkan adalah penyakit infeksi sistematik, gangguan peredaran darah, keracunan zat Beck, Rawlins dan Williams, 1984, hal 871. Banyak faktor lain yang menurut beberapa ahli dapat menimbulkan gangguan kognitif, seperti kekurangan vitamin, malnutrisi, gangguan jiwa fungsional. 2. Faktor Presipitasi Setiap kejadian diotak dapat berakibat gangguan kognitif. Hipoksia dapat berupa anemia Hipoksia, Hitoksik Hipoksia, Hipoksemia Hipoksia, atau Iskemik Hipoksia. Semua Keadaan ini mengakibatkan distribusi nutrisi ke otak berkurang. Gangguan metabolisme sering mengganggu fungsi mental, hipotiroidisme, hipoglikemia. Racun, virus dan virus menyerang otak mengakibatkan gangguan fungsi otak, misalnya sifilis. Perubahan struktur otak akibat trauma atau tumor juga mengubah fungsi otak. Stimulus yang kurang atau berlebihan dapat mengganggu fungsi kognitif. Misalnya ruang ICU dengan cahaya, bunyi yang konstan merangsang dapat mencetuskan disorientasi, delusi dan halusinasi, namun belum ada penelitian yang tepat. b. Akibat gangguan kognitif 1. Menurun kemampuan konsentrasi terhadap stimulus misalnya, pertanyaan harus diulang. 2. Proses pikir yang tidak tertata, misalnya tidak relevan atau inkoheren. 3. Minimal 2 dari yang berikut : - Menurunkan tingkat kesadaran. - Gangguan persepsi, Ilusi, halusinasi. - Gangguan tidur, tidur berjalan dan insomnia atau ngatuk pada siang hari. - Meningkat atau Menurun aktivitas psikomotor. - Disorientasi, tempat, waktu, orang. - Gangguan daya ingat, tidak dapat mengingat hal baru, misalnya nama beberapa benda setelah lima menit.

B. Pengkajian