Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Uji normalitas dan asumsi klasik telah dilakukan. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa data yang digunakan adalah normal dan memenuhi seluruh asumsi klasik setelah dilakukan pengeluaran data outlier. Terdapat 9 (sembilan) data outlier, sehingga jumlah sampel yang semula 108 sampel berkurang menjadi 99 sampel. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, baik secara bersama- sama (simultan) maupun secara sendiri-sendiri. Berikut adalah hasil dari analisis regresi berganda.

1. Koefisien determinasi (R 2 )

Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai koefisiennya antara nol sampai satu. Semakin kecil R 2 berarti kemampuan Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai koefisiennya antara nol sampai satu. Semakin kecil R 2 berarti kemampuan

Tabel 4.10

Model Summary b

Model

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

a. Predictors: (Constant), LnROA, LnMBVA, LnDPR

b. Dependent Variable: LnPBV Nilai Adjusted R 2 digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena

koefisien determinasi (R 2 ) setiap tambahan satu variabel independen, maka (R 2 ) pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen ataupun tidak (Ghozali, 2006).

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Dari tabel 4.10 diperoleh nilai F hitung 49,996 dan nilai signifikan yang lebih

DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap PBV.

Tabel 4.11

ANOVA b

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F Sig. Regression

49.996 .000 a Residual

a. Predictors: (Constant), LnROA, LnMBVA, LnDPR

b. Dependent Variable: LnPBV

3. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indenpenden secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). sehingga akan diketahui pengaruh ROA, MBVA, dan DPR, secara parsial/sendiri-sendiri terhadap PBV. Tabel 4.11 juga menyajikan hasil pengujian hipotesis secara parsial. Pengujian statistik t bermaksud untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Berikut adalah pengujian hipotesis untuk masing-masing hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Dari tabel 4.11 diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :

PBV = -7,709 + 0,187 LnROA + 0,624 LnMBVA + 0,022 LnDPR + e

Tabel 4.12

Coefficients a

t Sig.

Std. Error

a. Dependent Variable: LnPBV

a. Kinerja Keuangan

H1. Terdapat Pengaruh ROA terhadap PBV

Tabel 4.11 menunjukkan tingkat signifikansi LnROA adalah 0,034 dengan koefisien regresi LnROA sebesar 0,187. Nilai signifikansi LnROA lebih kecil dari 5% dan nilai koefisien yang positif ini berarti bahwa H1 diterima. ROA berpengaruh positif terhadap PBV.

b. Keputusan Investasi

H2. Terdapat Pengaruh MBVA terhadap PBV

Hasil pengujian statistik t untuk Market to Book Value Asset Ratio diperoleh koefisien regresi sebesar 0,624 dan tingkat signifikansi pada 0,00. Dengan demikian H2 yang menyatakan bahwa Market to Book Value Asset Ratio (MBVA) berpengaruh Hasil pengujian statistik t untuk Market to Book Value Asset Ratio diperoleh koefisien regresi sebesar 0,624 dan tingkat signifikansi pada 0,00. Dengan demikian H2 yang menyatakan bahwa Market to Book Value Asset Ratio (MBVA) berpengaruh

H3. Terdapat Pengaruh DPR terhadap PBV

Dividend Payout Ratio pada pengujian t menghasilkan koefisien regresi LnDPR sebesar 0,022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,509. Nilai signifikan LnDPR lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H3 yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif terhadap PBV ditolak.