Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Mandiri, TBK

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BANK MANDIRI,TBK

OLEH :

REZEKI TARIDA HARAHAP 112103055

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : REZEKI TARIDA HARAHAP

NIM : 11210305

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN

KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BANK MANDIRI, TBK

Tanggal : Januari 2015 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP: 19741012 200003 2 003

Tanggal : Januari 2015 DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak, CA NIP. 19560407 1988002 1001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : REZEKI TARIDA HARAHAP

NIM : 112103055

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN

KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BANK MANDIRI, TBK

Medan, Januari 2015 Menyetujui Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM) NIP. 19741012 200003 2 003


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan hikmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikanTugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Mandiri, Tbk”.Salawat dan salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, karena dengan syafaatnyalah kita dapat keluar dari alam kegelapan kealam yang terang benderang, kemudian dari awal yang tidak mengetahui menjadi mengetahui.Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan Tugas Akhir ini. Maka dalam kesempatan ini dengan rasa kerendahan hati ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr.dr Syahril Pasaribu DTM & H Msc (CTM) Spa(k), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum SE, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.


(5)

4. Ibu Magdalena LL Sibarani, SE, M.Si , selaku Sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi dan hormati dalam kehidupan penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis serta selalu sabar mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan saleha, buat kedua orang tua penulis Ayahanda Syamsul Bahri Harahap dan Ibunda tercinta

Cut Harnani Arsyad. penulis ucapkan banyak terima kasih atas dukungannya selama ini.

6. Buat Abang tercinta Ilham Harahap SE, Taufiq Turahman Harahap, Zikrullah Harahap dan kakak tersayang Rezekika Harahap S.Si.yang selalu memberikan semangat bagi penulis dalam membuat Tugas Akhir ini.

7. Pangeran hati penulis yang selalu membuat penulis tegar dan selalu mengajarkan penulis untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah.

8. Teman terbaik Rosida Panjaitan, Siti Lubis, Debby, Indah, Efry, Serta Sahabat- Sahabat Penulis yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yaitu: Tito, Zee, Eky, Ade, Ardy, dan juga Ganda

9. Kakak dan adik kost yang selalu membuat gembira dan membantu disaat penulis kesulitan. Kak Sarah, kak Mala, kak Reza, dan Denada.

Dan terima kasih juga untuk teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis minta maaf sebab tidak semua menyebutkan satu


(6)

persatu nama-nama semuanya dan penulis berjanji akan selalu menyimpan nama kalian didalam memori, dan penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat kepada seluruh pembaca.

Medan, Desember 2015 Penulis

Rezeki Tarida Harahap 112103055


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

1.1 Perumusan Masalah ... 3

1.2 Tujuan ... 4

1.3 Manfaat Penelitian ... 4

1.4 Sistematika Penulisan... 5

1.5 Kesimpulan Dan Saran ... 6

BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk ... 7

a. Visi dan Misi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk ………... 10

b. Slogan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk ……….. 11

c. Logo PT Bank Mandiri (Persero), Tbk……….. 11

2.2 Sekilas Sejarah Devisi Mikro & Retail Banking………. 14

2.3 Struktur PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Medan Gatot Subroto ... 17

2.4 Uraian Pekerjaan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Medan Gatot Subroto ... . 17

2.5 Kinerja Terkini PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Medan Gatot Subroto ... . 32

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Tentang Kepemimpinan ... . 35

3.2. Tinjauan Tentang Komunikasi . ... . 48

3.3. Tinjuan Tentang Prestasi Kerja Karyawan………..…. ... .. 54

3.4. Hubungan Antara Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kerja Karyawan………...62

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... . 64

B. Saran ... . 65


(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Dalamorganisasijelasdibutuhkankepemimpinan yang efektif, sehinggatujuaninitidaksalahnyabilakitamencobakembalimembukaingatantenta

ngmaknakepemmpinan.Diharpkandimasamendatanghalinidapatbermanfaatdal

ampelaksanaantugas yang dibebankan, karenapadahakikatnyakitaadalahpemimpinsetidaknyamenjadipemimpinuntuk

pikiran, emosidanprilakukitasebagaiseorangpribadimakhluktuhan yang diangkatsebagaikhalifahdimukabumiini.

Kepemimpinansebagaiupayamempengaruhipengikutdalam proses komunikasiuntukmencapaitujuantertentudefenisidiatasmenjukanbahwakepemi

mpinanmelibatkanpenggunaanpengaruh. Olehkarenaitusemuahubungan personal

dapatmerupakanupayakepemimpinan.Unsurkeduadaridefinisiitumenyangkutp

entingnya proses komunikasi. Kejelasandanketetapankomunikasimempengaruhiprilakudanprestasibawahann

ya.Unsurterakhiryaitupencapaiantujuan.Pemimpin yang efektifmungkinharusberurusandengantujuanindividu, kelompokdanorganisasi.


(10)

sangatpenting bagi setiap organisasi, prestasikerja yang sangattinggisangat di perlukandalamsetiapusahakerjasamakaryawanuntuktujuanorganisasi,

sepertidiketahuibahwamencapaitujuanorganisiadalahsesuatu yang sangat di

idam-idamkanolehorganisasi.karyawan yang mempunyaiprestasikerjarendahakansulituntukmencapaihasil yang diharapkan.

Masalahprestasikerjabukanlahtimbulbegitusajaatautimbulsembarangan.Pre stasikerjadapatditingkatkandiantaranyadenganmemberikanmotivasi

yangsudahtentudenganjalanmenyampaikaninformasimelaluikomunikasidariata sankepadabawahannya. Penilaianprestasikerjamemberikaninformasi yang

sangatmembantudalamkeputusan–keputusan yang menyangkutkebijaksanaan.Prestasi kerja juga dapat digunakan

untukmendorongdanmemimpinpengembangankaryawan.Program

penilaianprestasikerjamemberikaninformasidalambentuk yang biasanyadikomunikasikankepadakaryawan.

Denganadanyapenilaianprestasi kerja

inimembuatparaatasanmautidakmaumemperhatikanparabawahannya.

Factor-faktor yang biasanyadipakai untuk menilai prestasikerjaadalahkuantitasdankualitaspekerjaan ,kerjasama, kepemimpinan,

kehati-hatian, pengetahuan, pengenalan, jabatan, kerajinan, kesetiaandapattidaknyadiandalkandaninisiatif.


(11)

Kepemimpinanadalahperilakudimanaseseorangmemotivasi orang lain agar maubekerjamencapaitujuandansasaran.

Selain faktorkepemimpinankomunikasierathubungannyadalam mempengaruhi prestasikerja, komunikasimenjadikegiatan penting yang diperhatikan

manajemendalampendekatanhubunganmanusiawidansejalandenganperanalihp rilakumulaimenerapkanpenelitianmerekapadaorganisasi.Masalahprestasikerjai nisangatpentingartinyabagiperusahaanguna meningkatkan produktifitas,

mengingatpersaingan di eraglobalisasi yang

makinketat.Dalammenghadapipersaingan yang semakinketatiniperusahaanusahameningkatkanproduktifitasdankualitasproduk

.halinidapatdilakukanapabilaprestasi kerja karyawan

baik.Untukmengaturdanmengarahkankegiatankaryawandibutuhkankiat-kiattertentu, mengingatmerekaadalahmanusia yang mempunyaisifatdankepribadian yang berbedasatusamalainnya.

Hal ini dipengaruhi berbagai faktorantaralain, usia, jenis kelamin, pendidikan, danlingkungan, dalamupayamengelolakaryawan agar dapat

meningkatkan prestasikerjapada Bank

Mandiritbk,pimpinanperusahaanmenekankanpadagayakepemimpinandanmeto dekomunikasi, sehingga dapat mempengaruhi karyawan agar


(12)

dapatbekerjasesuaidengantujuan yang ditetapkantanpaadanyapaksaandanperasaantertekan .

untukmemahamiseberapabesarpengaruhigayakepemimpinandanmetodekomun ikasi yang dihadapiperusahaan. Makaatasdasar alas an diatas penulis mengambil judul“Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Mandiri, Tbk”

B. RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatas, makasecaraterperincirumusanmasalahadalah:

1. Untuk mengetahui

apakahadapengaruhanatarakepemimpinandankomunikasisecarabersamater hadapprestasikerjakaryawan?

2. Untuk mengetahui

sejauhmanaefektifitaskepemimpinandankomunikasimemberikanpengaruht erhadapprestasi kerja?

C. Tujuan Penelitian Dan ManfaatPenelitian Tujuan Penelitian

Tujuandaripenelitianiniadalah:

Untukmengetahuiapakahkepemimpinanberpengaruhterhadapprestasikerjakary awan Bank Mandiri,tbk


(13)

Apakahkomunikasiberpengaruhterhadapprestasikerjapegawai Bank Mandiri,tbk

ManfaatPenelitian

Diharapkanpenelitianinidapatmemberikanmanfaatsebagaiberikut:

BagiPenulis

Merupakantambahanpengetahuandalammasalahkepemimpinandankomunikasi berpengaruhterhadapprestasikerjakaryawan

Bagi Perusahaan

Sebagaibahanlebihlanjutdalammenetapkankebijaksanaan yang berkaitandenganpeningkatanprestasikerjakaryawan

Bagikaryawan

Agar dapatmenambahwacanadalambekerja Bagipembaca

Sebagaibahanuntukmenambahwawasandanpengetahuanbagisetiappembacanya Bagipenelitilanjutan

Sebagaibahanpertimbanganbagi yang inginmenelitimengenaipenelitian yang


(14)

KomunikasiTerhadapPrestasiKerjaKaryawan Bank Mandiri,tbkataubagipihak lain

SistematikaPenulisan

AdapunsistematikapenulisanLaporanTugasAkhirinidapat diuraikan sebagai beriku:

1.5 Jadwal Kegiatan Peneliti

Jadwalkegiatandanpenulisanlaporansebagaimanaterlihatdalam Tabel jadwal kegiatan dan penulisan Tugas Akhir adalahsebagaiberikut :

Table 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan Sumber :Penulis (2014).

Pada kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data selama dua minggu, dimulai tanggal 13 Oktober 2014 sampai 06 Desember2014.


(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian serta sisematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, membahas mengenai sejarah ringkas Perusahaan Bank Mandiri Tbk, struktur organisasi dan Job Description, jenis kegiatan dan kinerja usaha terkini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian tersebut dilakukan pada Bank Mandiri Medan Tbk berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan dan komunikasi terhadap prestasi kerja karyawan Bank Mandiri, Tbk

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penelitiandan saran yang merupaka nmasukan yang membangun bagi Perusahaan Bank MandiriTbk.


(16)

(17)

BAB II

PROFIL BANK MANDIRI

A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI, Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 oktober 1998 sebagai bagian dari program rektrukturikasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bula juli 1999, empat bank pemerintah yaitu bank bumi daya, bank dagang Negara, bank ekspor impor Indonesia, dan bank pembangunan Indonesia di lebur menjadi bank mandiri, dimana masing –masing bank terebut memiiki peran yang tak terpisahkan dalam pmbangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini bank mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi daam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia

Bank Negara dagang merupakan salah satubank tertua di Indonesia. Sebelumnya bank dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch indischeescompto maatschppij yang didirikan di Batavia ( Jakarta). Pada tahun 1857,.Pada tahun1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 escomptobank disosialisasi dan berubah namamenjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank pemerintah yang mebiayai sector industry dan pertambangan.

Bank Bumi Daya disirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi


(18)

(sebelumnya adalah bank milik inggris ) juga dinasiolisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan kedalam Bank Ngara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IVberalih menjadi Bank Bumi Daya.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia ( Bank Exim ) berawal dari perusahaan dagang belanda NV Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sector perbankan pada tahun 1870. pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini di gabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit , salah satunya adalah Bank Negara Indonesia II Devisi Exspor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai kegiatan export dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara ( BIN ), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan , industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo.Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui


(19)

pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Kini Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun.Masing-masing dari 4 (empat) bank bergabung memainkan peranan yang terpenting dalam pembangunan ekonomi, setelah setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurangi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.000 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiridi implimentasikan secara sekaligus kesemua jaringan Bank Mandiri dan pada semua kegiatan periklanan dan promosi lainnya.

Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan system teknologi baru.Sebelumnya Bank Mandiri mewariskan 9 ( Sembilan ) core banking system yang bereda dari keempat bank . setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, Bank Mandiri melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta untuk mengganti core banking systemBank Mandiri menjadi system yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking Bank Mandiri yang sangat agresif, insfrastruktur IT Bank Mandiri memberikn layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.


(20)

Nasabah korporat Bank Mandiri sampai saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia.Menurut sector usahanya, portofolio kredit korporasi terdiverfikasi dengan baik, dan secara khusus dengan aktif dalam sector manufktur, agrobisnis, konstruksi, kimia, dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang struktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit bisnis Bank Mandiri.

Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk mrnciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governmentyang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh dewan komisaris yang ditunjuk oleh menteri BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang.Manajemen eksekutif yang tertinggi adalah dewan direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama.Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri dari banker dan legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten.

Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offers of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi objek pemeriksaan dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP, dan BPK serta auditor internasional. Asia Money Magazine memberikan Corporate Governonce Award untuk kategori Best For Disclosure and transparency.


(21)

PT Bank Mandiri (persero), tbk. Cabang Medan Gatot Subroto yang berlokasi di jalan Jend.Gatot Subroto No.139 Medan ini merupakan salah satu cabang dari Bank Exim dan sudah berdiri sejak Bank Exim merger menjadi Bank Mandiri pada tanggal 2 Oktober 1989 dengan kepala cabang pertama setelah merger yaitu Bapak Bilson Silaen, SE.

1. Visi dan Misi PT Bank Mandiri (persero), Tbk Visi : Terdepan, Terpecaya, Tumbuh Bersama Anda Misi :

a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar b. Mengembangan sumber daya manusia professional c. Member keuntunganyang maksimal bagi stakeholder d. Melaksanakan manajemen terbuka

e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan 2. Slogan PT Bank Mandiri (persero), Tbk.

a. 1998 – 2005 : Bank Terpecaya Pilihan Anda b. 2003 – 2004 : Satu Hati, Satu Negeri, Satu Bank

c. 2005 – 2007 : Melayani Dengan Hati, Menuju Yang Terbaik d. 2008 – sekarang : Terdepan, Terpecaya, Tumbuh Bersama Anda

(slogan utama Bank Mandiri sejak 2008) e. 2009 – 2010 : Menembus Batas Keinginan


(22)

f. 2010 – 2012 : Menjawab Setiap Keinginan

g. 2012 – sekarang : Apapun Keinginan Anda, Mandiri Saja (baru disosialisasikan mulai juni 2013) 3. Logo PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Perubahan logo Bank Mandiri yang terbaru ini berlaku sejak tahun 2007 dimana perubahan logo tidak mengubah legal name (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) dan nick name (Bank Mandiri). Logo Bank Mandiri (tanpa kata Bank) sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia kedepan yang mengijinkan bank untuk menjual produk – produk non bank seperti reksadana, bank insurance, dan sebagainya serta sejalan dengan rencana Bank Mandiri ingin memiliki anak perusahaan non bank.

Logo Bank Mandiri yang ditulis dengan huruf kecil melambangkan sikap ramah dan rendah hati.Ramah trhadap semua segmen bisnis yang dimasuki, menunjukan keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati (customer focus).

Warna huruf yang biru tua melambangkan rasa nyaman,tenang, dan menyejukkan. Warna ini umum dipakai oleh institusi di bidang jasa. Di dalam warna biru tua tersebut tergambar warisan leluhur, stabilitas (command,


(23)

memimpin), serius (respect), tahan uji (reliable), dapat dipercaya (trust, intergrity) dan merupakan symbol dari spesialis (professionalism)

Gelombang emas cair di gambarkan sebagai symbol dari kekayaan financial di Asia. Lengkungan emas sebagai metamorfosa dari sifat agile, progresif, pandangan kedepan (excellence), fleksibel serata ketangguhan atas segala kemungkinan yang akan datang. Sedangkan warna kuning keemasan menggambarkan warna logam mulia yang menunjukkan keanggunan, kemuliaan, kemakmuran dan kekayaan.

Sumber :


(24)

4. Lima Nilai Budaya dan Sebelas Perilaku Insan Bank Mandiri Trust

a. Jujur, tulus dan terbuka dan tidak sungkan.

b. Memberdayakan potensi, tidak silo, selalu bersinergi dan saling mengahargai.

Integrity

c. Disiplin, konsisten dan memenuhi komitmen. d. Berpikir, berkata dab bertindak terpuji.

Professionalisme

e. Handal, tangguh, bertanggung jawab, pembelajar dan percaya diri.

f. Berjiwa entrepreneurship dan berani mengambil keputusan dengan resiko yang terukur.

Customer focus

g. Menggali kebutuhan dan keinginan pelanggan secara pro-aktif dan memberikan total solusi.

h. Memberikan layanan terbaik dengan cepat, tepat, mudah, akurat dan mengutamakan keputusan pelanggan.


(25)

Excellence

i. Patriotis, memiliki mental juara dan berani melakukan terobosan. j. Inovasi dalam menciptakan kinerja melampaui ekspektasi. k. Focus dan disiplin mengeksekusi prioritas.

Sekilas Sejarah Devisi Mikro & Retail Banking

Devisi Mikro & Retail Banking, pada bulan February 2005 menciptakan Produk Kredit Mikro Mandiri. PT Bank Mandiri Tbk. Memberikan perhatian yang besar dan berperan aktif dalam pengembangan usaha kecil dan mikro di Indonesia dengan :

1. Menyediakan berbagai fasilitas pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dengan syarat ringan dan bunga yang kompetitif.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah melalui dukungan teknologi dan tenaga professional yang berpengalaman dalam berbagai pembiayaan kepada UMKM.

3. Memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mendapatkan informasi yang transparan, melalui jaringan kantor cabang yang terbesar diseluruh wilayah Indonesia.

Kredit Segmen Mikro adalah kredit – kredit untuk untuk tujuan bisnis dan usaha yang bersifat produktif maupun konsumtif yang diberikan kepada usaha perorangan maupun badan usaha, dengan batasan sebagai berikut:


(26)

a. Berdasarkan limit kredit

1. Perorangan atau badan usaha dengan GAS sampai dengan Rp.5 Milyar dan limit sampai dengan Rp.100 juta.

2. Perorangan atau badan usaha untuk tujuan produktif atau konsumtif dengan limit sampai dengan Rp.100 juta

b. Tanpa melihat limit kredit

1. Bank perkreditan rakyat (BPR)

2. Nasabah pegadaian melalui pola chanelling 3. Nasabah dengan pola pembiayaan aliansi

Secara umum produk inti Kredit Segment Micro dapat dibedakan menjadi kredit berbasis agunan dan kredit tanpa agunan.

1. Kredit Berbasis Agunan

a. Kredit Usaha Mikro (KUM – Priama dan KUMKelompok)

Adalah kredit atau pembiayaan berbagai macam keperluan (serbaguna) kepada usaha mikro perorangan dan kelompok yang memiliki pengahasilan tetap dengan limit kredit ditas Rp.100 juta dengan masyarakat angunan.

b. Kredit Serba Guna Mikro (KSM)

Adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan berbagai macam keperluan (serbaguna) untuk usaha mikro perorangan dan


(27)

kelompok yang menghasilkan tetap dengan limit kredit diatas Rp.10 juta sampai Rp.100 juta dengan mensyaratkan agunan.

c. Kredit Kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Adalah kredit yang diberikan kepada BPR, baik yang diberikan secara Executing maupun chanelling dengan masyarakat anguanan. 2. Kredit Tanpa Agunan

a. Kredit Usaha Mikro Mandiri (KUM) Mandiri

Adalah kredit atau pembiayaan dari bank untuk multiguna usaha pada semua sector usaha/ ekonomi yang bersifat produktif kepada usaha mikro perorangan dngan limit kredit sampai Rp.10 juta dengan agunan berupa asuransi jiwa

b. Kredit Serbaguna Mikro (KSM)

Adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan sebagai macam keperluan (serbaguna) kepada usaha mikro perorangan dan kelompok yang memeiliki penghasilan tetap dengan limit kredit sampai Rp.10 juta dengan agunan berupa asuransi jiwa.

c. Kredit Usaha Mikro Layak Tanpa Agunan (KUM – LTA)

Adalah kredit yang diberikan kepada perorangan untuk membiayai usaha micro yang bersifat produktif, tanpa agunan


(28)

kebendaan.Sebagai mitigasi risiko bagi bank, dalam pemberiannya agar diupayakan adanya agunan kebendaan dari debitur.

B. Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Cabang Medan Gatot Subroto

Organisasi adalah setiap gabungan yang bergerak kearah tujuan bersama atau dengan kata lain organisasi adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah perusahaan besar maupun kecil tentunya sangat maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan – batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktivitas akan berjalan secara sistematis dan koordinir.

Dalam struktur organisasi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Cabang Medan Gatot Subroto (terlampir), sumber wewenangnya berasal dari pimpinan pusat yang selanjutnya didelegasikan kepada Kepala Cabang, OSO, Head Teller, Verifikator. Struktur organisasi pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Medan Gatot Subroto berbentuk organisasi garis dan staff dimana tanggung jawab dan wewenang didalam perusahaan secara vertical dan mencerminkan hubungan antara bagian – bagian yang horizontal.


(29)

C. Uraian Pekerjaan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Cabang Medan Gatot Subroto

Adapun setiap unit kerja memiliki tanggung jawab yang harus dilakukan dan itu disebut dengan uraian pekerjaan/job description.Uraian pekerjaan/job description tersebut adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager

Ringkasan Pekerjaan :

a. Mengelola operasional cabang, menyusundan melaksanakan strategi pemasaran, sales dan service untuk meningkatkan vmolume bisnis, kualitas layanan baik fisik maupun non-fisik, efesiensi biaya dan profitabilitas cabang. b. Mengawasi kegiatan seluruh SBU Floor/desk, supporting floor / desk, serta

unit kerja lain untuk mencapai dan meningkatkan market share dana dan kredit , volumse bisnis/transaksi serta kualitas operasional yang optimal, efektif, dan efesiens sesuai dengan target yang telah ditentukan bersama dengan Area Manager.

Tanggung jawab Utama :

a. Memelihara dan meningkatkan citra perusahaan (corporate image).


(30)

c. Memacu percepatan penjualan dan pencapaian target bisnis dan market share. d. Memastikan tingkat pelayanan di cabang telah sesuai standar pelayanan yang

ditentukan Bank Mandiri.

e. Memastikan pemenuhan Service Level Agreement (SLA).

f. Mengelola hubungan baik dengan seluruh stakeholder Bank Mandiri (Pemerintah Daerah, Otoritas dan Asosiasi Perbankan Daerah, Serikat Pekerja (SPBM), Anak Perusahaan dan Dana Pensiun, dan lain – lain)

g. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah diciptakan dan mengefektifkan fungsi internal control dicabang.

h. Meningkatkan produk holding dalam rangka customer retention.

i. Melaksanakan fungsi coordinator kliring dan pooling kas BI bagi cabang yang ditunjuk secara khusus.

j. Meningkatkan produktifitas pegawai, dengan menegakkan disiplin dan meningkatkan dedikasi pegawai dengan memberikan contoh yang baik disegala bidang (role-model).

k. Mengelola dan mengembangkan personel cabang secara optimal dengan melakukan penilaian kerja, pembinaan pegawai.

l. Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatanya.


(31)

Wewenang

a. Mewakili Bank Mandiri di area kerja cabanganya untuk berhubungan dengan stakeholder (antara lain pemda, otoritas dan sebagainya diatas).

b. Mengusulkan pembebanan biaya seluruh SBU terkait, biaya, pengelolaan relationship nasabah SBU dan biaya pengelolaan asset/aktiva di daerahnya.

2. Customer Service Officer (CSO)

Ringkasan Pekerjaan :

Menyusun dan melaksanan strategi pemasaran,sales dan service untuk meningkatkan volume bisnis, kualitas layanan baik fisik maupun non fisitabik, efisiensi biaya dan profictabilitas cabang serta pelaksanaan internal control.

Tanggung Jawab Utama.

a. Melaksanakan aktivas marketing produk dan jasa – jasa perbankan, investasi

dan bancassurance kepada nasabah/calon nasabah potensial sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan cross selling atas produk –produk Bank Mandiri kepada nasabah dalam meningkatkan product holding nasabah.

c. Mengelola dan memperbarui CIF sebagai alat bantu dalam pengembangan bisnis perbankan.

d. Memastikan dan melaksanakan pelayanan cabang telah sesuai dengan standar service excellence


(32)

e. Melaksanakan prinsip – prinsip KYC dan internal control.

f. Melaksanakan dan mengoptimalkan CRM sebagai alat cross selling dan handling complaint.

g. Meningkatkan dana Low Cost Deposit dan perolehan Fee Based Income melalui retail transaction dengan focus kepada pedagang dan pembisnis h. Menjaga kerahasian password milik sendiri dan tidak melakukan sharing

password dengan pegawai lainnya.

i. Melaksanakan action plan yang efektif sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.

j. Menindak lanjuti program aliansi antara lain dengan cara melakukan pendekatan terhadap pemilik dan pengurus perusahaan , rekanan atau debitur untuk meningkatkan dana Low Cost Fund.

k. Meningkatkan aktifitas transaksi nasabah melalui e-channel Mandiri.

l. Memastikan terlaksananya kontinuitas kerja dan operasional cabang dengan baik sesuai dengan SLA dan SPO.

m. Menindak lanjuti hasil audit

n. Melakukan pengembangan pegawai dengan cara memberikan coaching, penilaian, rencana cuti dan training kepada pegawai yang berada di bawah koondinasi langsung.


(33)

o. Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatannya.

Wewenang

a. Memberi masukan perbaikan layanan kepada customer servicerepresentasive, teller, dan security di cabang.

b. Mewakili branch manager dalam berhubungan dengan pihak ketiga.

c. Melaksanakan operasional sesuai dengan limit kewenangan pada buku intruksi internal dan intruksi operasional unit kerja

d. Memberikan usulan penyempurnaan buku pedoman dan ketentuan lainnya ke kantor pusat

e. Mengusulkan special rate untuk nasabah tertentu

3. Customer Service Representative/Service Ambassador (CSR)

Ringkasan Pekerjaan

a. Melaksanakan fungsi pemasaran dan promosi produk dan jasa Bank Mandiri. b. Melaksanakan pelayanan di front office sesuai standar yang ditentukan Bank


(34)

Tanggung Jawab Umum a. Pengembangan bisnis

1. Melaksanakan cross selling atas produk – produk Bank Mandiri kepada eksisting nasabah.

2. Melaksanakan pemasaran dan promosi produk dan Jasa Bank Mandiri antara lain:

a) Menjual dan mempromosikan produk retail melalui:

1) Secara proaktif memberikan informasi dan menawarkan produk dan jasa serta transaksi Bank Mandiri kepada nasabah.

2) Menyarankan kepada nasabah untuk memanfaatkan produk dan Jasa Bank Mandiri lainnya.

3) Memberikan brosur – brosur produk dan jasa Bank Mandiri. 4) Membantu dan mengantar nasabah ke petugas lainnya. 5) Membantu nasabah dalam pengisian formulir transaksi.

6) Memelihara nasabah lama dan mencari nasabah yang baru yang potensial.

b) Pembukuan, pemeliharaan, dan penutupan rekening seluruh produk dana antara lain:

1) Menerima permohonan pembukuan dan penutupan rekening giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito.


(35)

2) Menerima permohonan dan memproses pelayanan jasa – jasa retail lainnya antara lain : safe deposit box, kartu ATM Mandiri, payment point.

3) Memasukan data nasabah kedalam computer.

4) Memeriksa keabsahan dokumen antara lain : kartu identitas, akta pendirian perusahaan, SIUP, NPWP, TDP

5) Meneruskan permohonan dari nasabah untuk diteruskan

3. Mengelola database nasabah sebagai alat bantu dalam pengembangan bisnis perbankan

4. Menerima dan meneruskan permohonan customer loan

5. Memberikan informasi / penjelasan produk dan jasa lainnya kepada nasabah sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang berlaku.

6. Menangani keluhan / complain nasabah. b. Kegiatan Operasional

1. Melaksanakan kegiatan – kegiatan operasional cabang sesuai dengan Standar Operasional Manual (SOM) dan ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Melaksanakan pelayanan kepada nasabah sesuai standar pelayanan di tentukan Bank Mandiri.

3. Membuat database nasabah/ update dan mengadministrasikannya dengan tertib.


(36)

4. Melakukan pengamanan, pemeliharaan dan pengelolaan surat – surat berharga dengan baik sesuai dengan ketentuan, antara lain sebagai berikut:

a) Pencatatan administrasi terhadap surat – surat berharga yang diberikan kepada nasabah.

b) Mengadministrasikan dengan tertib surat tanda terima/resi cek/bilyet giro yang diterima dari nasabah.

5. Memberikan pelayana rekening, antara lain: a) Informasi saldo

b) Permintaan rekening Koran c) Permintaan buku cek/bilyet giro d) Informasi mutasi rekening e) Status transfer

f) Standing order

6. Memberikan informasi/penjelasan produk dan jasa lainnya kepada nasabah sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang berlaku

7. Melaksanakan transaksi trade service sesuai standar prosedur dan kualitas yang ditetpkan.

8. Mengadministrasikan, meng-encode dan menginput data buku cek / BG 9. Menerima dan membantu menyelesaikan keluhan nasabah, antara lain:


(37)

a) Memecahkan keluhan dan kesulitan nasabah secara cepat, dan pastikan bahwa nasabah puas.

b) Membuat surat jawaban/tanggapan kepada nasabah dan diteruskan ke CSO.

c) Melakukan diskusi dengan CSO untuk keluhan yang dianggap sulit. d) Menginformasikan jelas keluhan nasabah yang sering terjadi kepada CSO. e) Mengajak nasabah yang menyampaikan keluhan yang dianggap sulit ke

private room.

10.Melaksanakan tugas – tugas administrasi Customer Service, antara lain: a) Membantu CSO menyelesaikan tugas – tugas administrasi.

b) Membuat laporan – laporan dan meneruskannya ke CSO. c) Menyiapkan formulir – formulir transaksi di counter. 11.Melaksanakan tugas – tugas khusus yang diberikan oleh CSO 12.Melaksanakan input data kedalam computer dengan benar.

13.Bertanggung jawab atas kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya.

14.Mengdministrasikan surat – surat berharga dan dokumen lainnya sesuai dengan ketentuan.

15.Melaksanakan tugas lainnya yang diterapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatannya.


(38)

4. Customer Service Administrative (CSA)

Ringkasan pekerjaan:

a. Melaksanakan kegiatan administrative customer service b. Melaksanakan fungsi pelayanan rekening

c. Melaksanakan kegiatan surat menyurat dan laporan – laporan yang diperlukan.

d. Melaksanakan proses di cabang untuk poduk consumer loans

Tanggung jawab umum

a. Mengadministrasikan arsip SPO, PTO, serta surat – surat dari kantor pusat dan pihak ketiga lainnya yang tersusun dengan tertib

b. Mengadministrasikan arsip pembukuan rekening penutupan rekening dan pembuatan ATM, dan dokumen lain yang terkait dengan Customer Service secara tertib

c. Mengadministrasikan surat – surat berharga kedalam obligo dengan baik dan sesuai prosedur

d. Memberikan pelayanan berkaitan dengan rekening nasabah

e. Melaksanakan input completion dan administrasi transaksi remmitance, bank garansi, referensi bank, pajak dan kegiatan pendukung customer service lainnya


(39)

f. Menjaga kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya

g. Mengadministrasikan kas kecil, kepegawaian dan kegiatan general affair lainnya

h. Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatan

Wewenang

Mengakses database nasabah dan melakukan inpute kedalam system sesuai dengan tugas.

5. Head Teller

Ringkasan pekerjaan :

a. Mengelola kegiatan pelayanan diunit kerja teller sesuai dengan ketentuan : b. Melaksanakan standar pelayanan diunit kerja teller sesuai Service

LevelAgreements (SLA)

c. Mengelola kas dan surat – surat berharga

d. Mendukung kegiatan pemasaran melalui cross selling produk dan jasa-jasa perbankan


(40)

Tanggung Jawab Umum : a. Pengembangan Bisnis

1. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi aktivitas teller

2. Menjamin pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai Service Level Agreements (SLA)

3. Mndukung / ikut serta melaksanakan cross selling atas produk – produk Bank Mandiri

4. Menampung usul / saran nasabah dan menyampaikannya kepada atasannya.

b. Kegiatan Operasional :

1. Melaksanakan kegiatan – kegiatan sesuai dengan ketentuan dan SPO yang telah ditetapkan

2. Memberikan persetujuan pembyaran untuk jumlah penarikan di atas wewenang teller

3. Melaksanakan pengambilan / penyetoran uang (termasuk penukaran uang lusuh) ke cabang koordinator / pooling cash / Bank Indonesia

4. Memeriksa dan melegalisasi penjualan / pembelian Bank Notes dari/ke cabang koordinator

5. Memeriksa dan melegalisasi pengantaran / pengambilan uang ke/dari nasabah (cash collection)


(41)

6. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah kelolaan outlet 7. Menyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda tangan nasabah pada

warkat Bank dan from transaksi penarikan antar cabang

8. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan nasabah 9. Memeriksa identitas nasabah dengan benar

10.Menyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes warkat berharga 11.Melaksanakan pembukaan dan penutupan vault/khasanah setiap pagi dan sore

hari (termasuk pembukaan system cabang)

12.Memeriksa dan melegalisasi permintaan persediaan surat – surat berharga (traveler cheque/TC, bilyet giro, blankon cek/BG, sertifikat deposito)

13.Melakukan cash opname setiap hari atau sewktu – waktu bila dianggap perlu 14.Melaksanakan penutupan asuransi cash in transit serta pembuatan laporan

penutupan asuransi kas

15.Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi

16.Melakukan verifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi teller

17.Memberikan keterangan / informasi dalam rangka review/audit ataupun keperluan pengembangan lainnya

18.Mengelola likuiditas kas sesuai dengan cash in branch yang telah ditentukan 19.Menjamin keamanan fisik uang dan surat-surat berharga didalam khasanah


(42)

20.Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi

21.Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya

22.Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal komputer di unit kerja teller

23.Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatannya

c. Sumber Daya Manusia(SDM)

Mengevaluasi pelayanan teller termasuk keseimbangan volume transaksi masing-masing teller dan melaporkannya kepada kepala cabang.

Wewenang

a. Memberikan persetujuan pembayaran untuk jumlah penarikan di atas wewenang teller

b. Menandatangani slip pemindahan kas untuk penyetoran/ pengambilan uang kas ke/dari vaulut/kluis/khasanah, maupun ke/dari cabang lain ke Bank Indonesia


(43)

6. Teller

Ringkasan Pekerjaan :

Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai, pemindah bukuan/ penyetoran non tunai (rupiah dan valuta asing)

Tanggung jawab umum: a. Pengembangan Bisnis

1. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai dengan “Standar Pelayanan Teller”

2. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller

3. Mendukung/ikut serta melaksanakan cross selling atas produk – poduk Bank Mandiri

4. Menampung usul/saran nasabah dan menyampaikannya kepada atasan

b. Kegiatan Operasional

1. Melaksanakan kegitan – kegiatan sesuai dengan ketentuan dan SOM yang telah di tetapkan

2. Memproses/melaksanakan transaksi tunai dan non tunai termasuk warkat – warkat sesuai batasan wewenangnya

3. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes dan warkat berharga 4. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi


(44)

5. Melaksanakan pembukuan dan validasi dengan benar

6. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya

7. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal computer 8. Melaksanakan penukaran uang lusuh ke cabang coordinator/pooling cash/

Bank Indonesia

9. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan nasbah 10.Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller

11.Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah kelolaan outlet 12.Melakukan vaebrifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi

teller

13.Meyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda tangan nasabah pada warkat bank dan form transaksi penarikan antar cabang

14.Memeriksa identitas nasabah dengan benar

15.Menjamin keamanan books teller dan kewenangan memegang kunci books 16.Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi

17.Melaksanakan pengambilan dan pengantaran uang ke cabang koodinator/pooling cash atau nasabah

18.Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan atasan sesuai dengan fungsi jabatannya


(45)

7. Verifikator

Fungsi :

Melapor kepada kepala cabang dan melaksanakan berbagai tugas verifikasi, pelaporan, rekonsiliasi, dan computer

Wewenang dan tanggung jawab

a. Bertanggung jawab atas terlaksananya verifikasi transaksi – transaksi sesuai dengan ketentuan dan SOM yang telah ditetapkan

b. Memantau, merekonsilisasi dan mengklarifikasikan rekening antar kantor, rekening – rekening perantara (rekening sementara)

c. Melaporkan dan memantau posisi likuiditas harian

d. Membuat, memproses dan mencetak laporan – laporan internal dan eksternal yang dibutuhkan

e. Mengoperasikan, melaporkan, memelihara dan memperbaiki sisitem computer serta perangkat pendukung lainnya sesuai kewenangan

f. Melaksanakan penyusunan laporan kepada pihak eksternal g. Melaksanakan pengelolaan system computer


(46)

D. Kinerja Terkini PT Bank Mandiri (persero), Tbk Cabang Medan Gatot Subroto

Kinerja suatu perusahaan merupakan tolak ukur bagi suatu perusahaan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas serta produktivitas kerja. Pengukuran kunerja berguna untuk mengetahui sejauh mana efektivitas system atau cara kerja yang sudah ada. Untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, maka PT Bank Mandiri (persero), Tbk. Cabang Medan Gatot Subroto menerapkan beberapa strategi sebagai berikut:

1. Wholesale Transaction

a. Memberikan layanan transaksional kepada nasabah korporasi untuk meningkatkan dan memperdalam hubungan dengan nasabah

corporate,commercial, dan institutional melalui solusi keuangan

komprehensif

b. Membangun hubungan melalui pendekatan holistk dengan perusahaan – perusahaan terkemuka

c. Pada tahun 2013 berhasil meraih wholesale fees sebesar Rp.4,6 triliun. Dana Murah Wholesale sebesar Rp.79,6 triliun dan transaksi Cash Management meningkatkan 86,96% YoY menjadi 24,5 juta transaksi


(47)

2. Retail deposit and payments

a. PT Bank Mandiri (persero), Tbk. Cabang Medan Gatot Subroto senantiasa memberikan bayaran perbankan yang unik dan unggul juga menyediakan solusi transaksi yang inovatif

b. Pada tahun 2013 berhasil mencatat Total Retail Fee sebesar Rp.130,2 triliun atau tumbuhan sebesar 23,7% per tahun, kredit ritel berhasil mencatat komposisi 31,2% dari total kredit, nasabah baru UMKM tumbuh sebesar 18,4% per tahun atau sebanyak 86.333 nasabah

Adapun kinerja terkini yang dilakukan PT Bank Mandiri (persero), Tbk. adalah menjalin kerja samaAgence Francaise de Development (AFD), dimana AFD merupakan lembaga keuangan pemerintah prancis yang memeliki reputasi yang baik di dunia internasional dan kepedulian tinggi terhadap konservasi energy dan lingkungan hidup. Kerja sama tersebut untuk menyelenggarakan Green Banking Seminar di Jakarta agar mendorong pengembangan bisnis perbankan yang ramah lingkungan. Seminar yang mengupas isu seputar pembiayaan .


(48)

BAB III

PEMBAHASAN

1. Tinjauan tentang kepemimpianan A. Pengertian tentang kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan (Wursanto;2003:196).Hal ini senada dikemukakan oleh Slamet Santosa (2004:44) yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai usaha mempengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yang telah disepakati. Kepemimpinanmerupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atas melampaui tujuan organisasi .”Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang guna mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kepemimpinan di bawah ini akan dikutip beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli, sebagai mana dikutip dari buku “Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan” Karya Sanusi (2009:15) berikut ini:


(49)

a) Kepemimpinan menurut Rouch adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.

b) Kepemimpinan menururut George P adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.

c) Kepemimpinan menurut H.Koontz adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.

d) Kepemimpinan menurut Ordway Tead adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

e) Kepemimpinan menurut ketaing merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau kelompok orang untuk mencpai tuuan bersama.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mrmprngaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yng memimpinnya, Rivai (2004:55)


(50)

mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah memengaruhi atau mendapatkan pengikut.

a. Fungsi Kepemimpinan

Sesungguhnya semua orang mempunyai potensi menjadi pemimpin, yang berbeda hanya derajat bakatnya saja, namun demikian potensi itu harus dikembangkan.Menjadi pemimpin yang baik dan efektif sangat dibutuhkan keberadaannya.Kepemimpinan yang efektif harus dipelajari dan diraih.Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi social dalam kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar organisasi.

Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial karena harus mewujudkan dalam interaksi antara individu didalam sosial suatu kelompok atau organisasi.

Sutikno (2014:18) secara operasional kepemimpinan dapat dibedakan menjadi lima fungsi pokok yaitu:

a) Fungsi Instruktif. Fungsi instruktif ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.


(51)

b) Fungsi konsultatif. Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan konsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

c) Fungsi partisipasi. Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

d) Fungsi delegasi. Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan

pelimpahan wewenang atau menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.

e) Fungsi pengendalian. Kepemimpinan yang sukses harus mampu

mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.

Kelima fungsi kepemimpinan tersebut pada dasarnya merupakan strategi mengefektifkan organisasi sebagai teknik mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku atau menggerakkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.


(52)

B. Tipe Kepemimpinan

Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi menurut Sutikno (2014:35) yaitu:

Directive adalah salah satu tipe kepemimpinan tertua dan seringkali disebut juga dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini, pemimpin akan menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan mereka untuk segera melakukannya. Participative dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan Laissez-fair mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome. Adaptive gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan tipe kepemimpinan.

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa di percaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya


(53)

sebagai karunia Yang Maha Kuasa.Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistik/Maternalistik

Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut, mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/blum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, mereka bersikap terlalu melindungi, mereka jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, mereka hamper tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisitif, mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

Sedangakan tipe kepemimpinan meternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau


(54)

terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih saying yang berlebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah, lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kesabaran yang berlebihan, menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)

Kepemimpinan otokratis memiliki cirri-ciri antara lain, mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, berambisi untuk merajai siyuasi, setiap perintah dan kebijakan selalu di tetapkan sendiri, bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, semua pujian dan kritik


(55)

terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangn pribadi, adanya sikap eksklusivisme ,selalu ingin berkuasa secara absolut, sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat, dan kaku, pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh. 5. Tipe Kepemimpinan Lissesz Faire

Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya.Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan nya sendiri.Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat-marit dan kacau balau.

6. Tipe Kepemimpinan Populis

Kepemimpinan populis berpegangan teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan


(56)

serta bantuan hutang luar negeri.Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

Tipe kepemimpinan administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggrakan tugas-tugas administrasi secara efektif.Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknorat-teknorat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasidan pembangunan.Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efesien dalam pemerintahan.Pada tipe-tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industry, manajemen modern dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis beriorentasi pada manusia dan memberikan bibingan yang efesien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri ) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.


(57)

Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan.Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing.Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektifitas mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Suwatno (2001:161), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1. Faktor genetis

Adalah faktor yang menampilkan pandangan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena latar belakang keturunannya.

2. Faktor sosial

Faktor ini pada hakikatnya semua orang sama dan bisa menjadi pemimpin. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin, dan tersalur sesuai lingkungannya.

3. Faktor bakat

Faktor yang berpandangan bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik, apabila orang itu memang dari sejak kecil sudah membawa bakat kepemimpinan.


(58)

D. Ciri-Ciri Kepemimpinan

Sondang P. Siagian yang dikutip oleh Sihotang (2007:258), menyebutkan cirri-ciri dan syarat-syarat kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan umum yang luas

Memiliki pengetahuan yang luas baik yang didapat secara formal maupun nonformal.

2. Kemampuan analisis

Pimpinan mampu menganalisa dalam menetukan langkah-langkah dalam pencapaian tujuan.

3. berkomunikasi

Memilki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam penyampaian perintah kepada para karyawan.

4. Rasionalitas dan objektivitas

Pimpinan dalam menentukan tujuan haruslah bersifat rasional dan dalam menilai para bawahannya hendaknya bersifat objektif.

5. Programatis

Pimpinan dalam menyusun langkah-langkah dalam proses pencapaian tujuan harus terprogram, tersusun dan terkonsep.


(59)

6. Kesederhanaan

Pimpinan hendaknya mampu memberikan contoh dengan kesederhanaan terhadap para karyawan agar tidak terlalu royal.

7. Keberaniaan mengambil keputusan

Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan pimpinan berani mengambil resiko.

8. Kemampuan mendengar saran-saran

Pimpinan yang demokratis harus mau mendengarkan bawahannya agar terhindar dari sifat otoriter.

9. Adaptabilitas dan fleksibilitas

Seorang pemimpin harus bisa beradapatasi dengan lingkungannya agar mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

10.Ketegasan dalam bertindak

Seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan harus bersikap tegas tanpa kompromi agar disegani oleh para bawahannya.

E. Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin.Teori-teori dalam kepemimpinan pada umumnya menunjukkan perbedaan karena


(60)

setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri yang dipandang dari satu aspek tertentu Sutikno (2014:25).

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interprestasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain: latar belkang sejarah pemimpin dan kepemimpinan-kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.

Sebab-sebab munculnya pemimpin ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin Sutikno (2014:25) yaitu:

a) Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong kemauan sendiri.

b) Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.


(61)

a. Teori sifat

Dalam teori sifat, penekanan lebih pada sifat-sifat umum yang dimiliki pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir.Menurut teori sifat, hanya individu yang memiliki sifat-sifat tertentulah yang bisa menjadi pemimpin.Teori ini menegaskan ide bahwa beberapa individu dilahirkan memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka seorang pemimpin.

Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin. Menurut Stogdill, sifat-sifat tertentu efektif didalam situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi organisasi. Sebagai contoh, sifat kretivitas akan berkembang jika seseorang pemimpin berada didalam organisasi yang fleksibel dan mendorong kebebasan berekspresi, dibandingkan di dalam organisasi yang birokratis. Safaria (2004:21) menjelaskan tiga sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu kepercayaan diri, kejujuran, dan integritas, serta motivasi.Kepercayaan diri, berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin atas pertimbangannya, keputusannya, ide-idenya, dan kemampuannya sendiri.Kejujuran, berhubungan dengan keyakinan


(62)

bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa dipegang janjinya, dan pemimpin tidak suka memainkan peran palsu. Integritas berarti apa saja yang dikatakan oleh seorang pemimpin, pasti selalu dilaksanakan. Dorongan, berkaitan dengan motivasi tujuan tertinggi.Pemimpin yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.Akan memunculkan energi besar, ketekunan, kegigihan dalam mencapai tujuan.

b. Teori perilaku

Teori perilaku, lebih dikenal dengan Behaviorist Theories. Teori ini lebih terfokus kepada tindakan-tindakan yang dilakukan pemimpin dari pada memperhatikan atribut yang melekat pada diri seorang pemimpin.Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seseorang ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan Sutikno (2014:26)

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seseorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam hal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku.


(63)

Perilaku seseorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki cirri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.

Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecendrungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. c. Teori Situasional

Teori situasinal mengatakan bahwa pembawaan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung dari situasi yang sedang dihadapi.Teori situasional dari Harsey Dan Blanchard terfokus pda karakteritik kematangan bawahan sebagai kunci pokok situasi yang menentukan keefektifan perilaku seorang pemimpin. Menurut mereka, bawahan memiliki tingkat kesiapan dan kematangan yang berbeda-beda sehingga pemimpin harus


(64)

mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya, agar sesuai dengan situasi kesiapan dan kematangan bawahan. Keefektifan pemimpin seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaiakan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan tuntutan situasi. Sutikno (2014:27)

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh cirri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.

1) Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas 2) Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan 3) Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan 4) Norma yang dianut kelompok

5) Rentang kendali

6) Ancaman dari luar organisasi 7) Tingkat stress


(65)

2. Tinjauan tentang komunikasi A. Pengertian tentang komunikasi

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication dan dalam bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian menurut Lexicographer salah satu ahli kamus bahasa, mengartikan komunikasi yang menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

Beberapa pakar telah mendefinisaikan komunikasi seperti yang dikutip oleh Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, antara lain :

Berelson dan Steiner mendefinisikan bahwa komunikasi adalah “Proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain”. (Berelson dan Steiner dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Laswell memberikan definisi bahwa “Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?, mengatakan apa?, kepada siapa?, dan dengan akibat atau hasil apa atau who, say what, in which channel, to whom, and with what effect. (Laswell dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Gode mendefinisikan bahwa komunikasi adalah “Suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli


(66)

seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih”. (Gobe dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Barlund mendefinisikan bahwa “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurang rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego”. (Barlund dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Ruesch memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan”. (Ruesch dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Weaver mendefinisikan bahwa “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya”. (Weaver dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Hovland memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. (Hovland dalam Sendjaja, 2004: 1.11)

Wursanto dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, memberikan definisi bahwa “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian”. (Wursanto, 2007: 154)


(67)

B. Proses Komunikasi

Dilihat dari beberapa definisi komunikasi menurut para pakar terkandung dua pengertian yaitu proses dan informasi. Proses merupakan “Suatu rangkaian dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam usaha pencapaian tujuan. Proses komunikasi merupakan rangkaian dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengiriman informasi” (Wursanto, 2007: 154).

Sendjaja (2004:1.13) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa proses komunikasi terdiri dari dua cara yaitu :

1. Proses cara primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol sebagai media. Lambang media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya, yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan oleh sesorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau saran media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.


(68)

C. Unsur-Unsur Komunikasi

Redfield dalam bukunya yang berjudul Communication In Management, yang dikutip Wursanto dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, mengatakan sebagai berikut :

“Administrative communication can best regarded as a form of social or human communication in which there are these five elements: a Communicator (a speaker, sender, issuer), who Transmits (says, sends, issues), Message (order, responts, suggestions), to a Communicatee (addresser, respond, audience) to influence the behavior of the communicate as seen in his Response (replay, reaction)”

Jadi menurut kutipan diatas komunikasi mengandung lima unsur, yaitu : 1. Komunikator (Communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini

dalah orang yang berbicara, pengirim berita atau yang memberitakan. 2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara

mengatakan, mengirim atau menyiarkan.

3. Berita-berita yang disampaikan (Message), dapat dalam bentu perintah, laporan atau saran.

4. Komunikan (Comunicatee), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.

5. Tanggapan atau reaksi (Response), dalam bentuk jawaban atau reaksi (Wursanto, 2007: 157).

Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak


(69)

akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi deangan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

D. Komponen Komunikasi

Menurut Kotler yang dikutip oleh Sendjaja dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa komunikasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, yaitu :

1. Pengirim (Sender), yaitu pihak yang mengirim pesan.

2. Pesan (Message), merupakan gagasan atau ide yang disampaikan pengirim kepada penerima untuk tujuan tertentu.

3. Penerima (Receiver), yaitu pihak yang menerima pesan.

4. Media (Media), yaitu sarana bagi komunikator untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju.

5. Pengkodean (Encoding), yaitu proses untuk menjabarkan pesan ke dalam simbol. Simbol dapat berupa kata lisan meupun tulisan, isyarat dan lainnya ke dalam media.

6. Penerjemah (Drcoding), yaitu proses yang dilakukan oleh penerima pesan untuk menerjamahkan arti simbol yang dikirim sender.


(70)

8. Umpan balik (Feedback), yaitu bagian dari reaksi yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim pesan.

9. Gangguan (Noises), yaitu gangguan yang tak terduga selama proses komunikasi yang dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari yang dikirimkan.

E. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto 2005).

Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepada kepentingan organisasi, isinya berupa cara kerja didalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.

Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Pace dan Fauler mendefinisikan komunikasi organisasi yang diterjemahkan oleh Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, bahwa


(71)

komunikasi organisasi adalah “Pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarki antara yang satu dengan yang alinnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan” (Mulyana, 2000: 31).

Komunikasi dalam organisasi menggunakan dua saluran dasar yaitu saluran formal dan informal keduanya penting dan membawa pesan adakalanya menegaskan untuk seluruh organisasi

Saluran formal adalah saluran yang telah ditetapkan oleh organisasi atau instansi. Pesan-pesan mengalir ke dalam tiga arah : ke bawah, ke atas dan ke samping. Pesan-pesan ke bawah terutama berisi informasi yang perlu bagi staf manapun untuk melaksanakan tugasnya, seperti kebijakan-kebijakan dan prosedur, perintah dan permintaan yang diturunkan ke tingkat yang tepat dalam jenjang hirarki. Pesan-pesan ke atas berbentuk laporan, permintaan, opini dan keluhan. Pesan-pesan kesamping berlangsung antar departemen, gugusan fungsi atau antar orang-orang pada tingkat yang sama dalam organisasi. Komunikasi formal terjadi dalam struktur organisasi formal dan berwujud pola-pola hubungan formal, jadi dapat dikatakan dalam komunikasi formal terdapat pola tingkah laku yang relatif stabil dan berubah sangat lamban (Evert Dan


(72)

Rekha :79-80)

Saluran informal terbentuk dari kesamaan kepentingan diantara orang-orang dalam organisasi. Selentingan merupakan saluran yang ampuh. Diperkirakan lebih dari setengah informasi yang dibutuhkan para pimpinan dalam membuat perencanaan diperoleh melalui selentingan. Selentingan tersebut mungkin menyimpang, namun seringkali lebih dipercaya dari pada pesan yang disampaikan melalui saluran formal. Saluran informal seringkali menjadi satu-satunya sarana komunikasi ketika saluran formal mengalami kemacetan atau gangguan.

3. Tinjauan Tentang Prestasi Kerja karyawan A. Pengertian Prestasi Kerja Karyawan

Prestasi kerja karyawan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang terpenting dan selalau ingin dicapai. Prestasi kerja merupakan keadaan dimana seseorang merasa bahwa dia telah dapat menyelesaikan pekerjaan dan merasa hasil pekerjaannya itu merupakan kebutuhan orang lain (pekerjaan itu berharga)

Pengertian prestasi kerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat di capai atau di tunjukkan seseorang maupun sekelompok orang didalam pelaksanaan tugas pekerjaan yang baik.Artinya mencapai sasaran


(73)

atau standar kerja yang telah di tetapkan sebelum dan atau bahkan dapat melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan pada priode tertentu.

Dalam bukunya Penilaian Pelaksanaan Dan Pengembangan Karyawan, Jhon Suprihanto mendefenisikan prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama periode tertentu dibanding dengan berbagai kemungkinan misalnya standart, target sasaran atau kriteria yang telah ditentukan yang terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja mencakup dari kesanggupan dari seseorang bekerja atau melaksanakan tugas dalam menyelesaikan pekerjaannya, serta kecakapan dalam menggunakan metode kerja yang dikuasi dan diikuti dengan tekun agar dapat mencapai hasil yang bermutu.

Beberapa pengertian prestasi kerja menurut pendapat para ahli antara lain: Hasibuan (2008:94) menejelaskan prestasi kerja adalah sutu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan serta waktu.

Sirait (2006:128) menjelaskan bahwa prestasi kerja adalah proses evaluasi atau unjuk kerja pegawai yang dilakukan oleh organisasi.


(74)

Handoko (2007:135) menjelaskan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai organisasi mengevaluasi atau menilai karyawannya.

Dari beberapa pengertian prestasi kerja diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang berdasarkan beban tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja menurut Robert L. Mathis (2001: 82) yaitu:

1. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh Karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.


(75)

2. Faktor Motivasi

Motivasi-motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi kerja Zainun (2001:51) yaitu:

1. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan terutama antar pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan dengan para pekerja bawahan.

2. Kepuasan para pekerja terhadap tugas dan pekerjaannya karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.

3. Terdapatnya suatu rencana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-anggotanya lainnya, organisasi apabila dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaannya.

4. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula


(76)

5. Adanya tingakat kepusan ekonomi dan kepuasan-kepuasan internal lainnya yang memadai sebgai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan kepada organisasi

6. Adanya ketenangan jiwa, kepastian serta perlindungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahagiakan diri pribadi dan karier dalam pekerjaan

Seseorang mempunyai prestasi kerja yang baik akan mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi. Bila penghargaan itu dirasakan ada dan memadai maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat karena mereka menerima penghargaan dalam posisi yang sesuai dengan prestasi kerja mereka. Di laian pihak bila penghargaan dipandang tidak mencukupi untuk suatu tingkat prestasi kerja mereka, ketidak puasan kerja tersebut selanjutnya menjadi umpan balik yang akan mempengaruhi prestasi kerja yang kan datang. Bagaimanapun juga kepuasan kerja perlu untuk memelihara karyawan agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivasi yang diciptakan.

C. Penilaian Prestasi Kerja

Prestasi kerja karyawan baru dapat diketahui setelah dilakukan penilaian-penilaian.Prestasi kerja karyawan ini mempunyai arti penting


(77)

bagi karyawan mendapat penilaian dari atasannya. Disamping akan menambah gairah kerja karyawan, karena dengan penilaian prestasi ini memungkinkan karyawan yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi tersebut. Dan sebaliknya karyawan yang kurang berprestasi mungkin akan didemosikan.

Defenisi penilian kerja menurut Malayu (2008:95) adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja karyawan serta kebijaksanaan selanjutnya.Kegiatan ini sangat mempengaruhi terhadap keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kerja mereka. Jadi setiap perusahaan perlu melakukan penilaian prestasi kerja kepada para karyawannya sehingga para karyawan merasa bahwa hasil kerja mereka bermanfaat bagi orang lain dan perusahaan.

D. Pengukuran Prestasi Kerja

Pada setiap organisasi baik yang bersekala kecil atau besar prestasi kerja perlu dievaluasi sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai kenaikan gaji, penugsan promosi, keperluan training dan beberapa hal lain yang mempengaruhi karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Menjadi seorang penilai untuk mengevaliuasi prestasi kerja karyawan.


(78)

Untuk dapat mengevaluasi karyawan secara obyektif dan akuartif, seseorang penilai harus mampu mengukur tingkat prestasi kerja agar dapat berfungsi sebagai target atau sasaran, sebagai aktifitas pengukuran standart dan sebagai informasi yang dapat digunakan karyawan, dalam mengarhkan usaha-usaha melalui serangkaian prioritas tertentu.

Telah dikatakan diatas bahwa pengukuran prestasi kerja berfungsi sebagai standar dari sasaran kerja, oleh karena itu para karyawan dan atasan dapat memanfaatkan hal itu untuk menilai seberapa baik pelaksanaan pekerjaan seseorang. Menurut Darma (2009:10) penilaian pelaksanaan pekerjaan seseorang dapat digunakan untuk :

1) Mengukur tanggung jawab karyawan apabila sasaran atau standar kerja digunakan untuk mengukur pertanggung jawaban, maka basis pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji, promosi dan penugasan khusus serta yang sejenis adalah kualitas pekerjaan karyawan

2) Sebagai dasar bagi peningkatan dan pengembangan karyawan secara pribadi. Apabila standar dan sasaran digunakan sebagai alat tujuan pengembangan, maka hal itu akan merujuk pada support yang diperlukan para karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan mereka.


(79)

Support tersebut dapat berupa training, bimbingan atau bantuan lainnya.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penilain pekerjaan dapat berfungsi sebagai pengukur tanggung jawab karyawan dan sebgai dasar pengembangan karyawan untuk mengukur prestasi kerja.

Menurut T.Hani Handoko (2000:31) mengatakan bahwa prestasi kerja seseorang dapat diukur melalui :

1) Mutu kerja : berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan, ketelitian dan kepribadian dalam melaksanakan pekerjaan

2) Kualitas kerja : berkaitan dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya

3) Ketangguhan : berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian waktu lembur dan daftar keterlambatan hadir ditempat kerja

4) Sikap : merupakan sikap yang ada pada karyawan yang menunjukkan seberapa jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan seberapa jauh tingkat kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan


(80)

E. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja

Tujuan penilaian prestasi kerja adalah Wursanto (2000:60) sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a) Dapat mengetauhi kelemahan-kelemahan yang dialami oleh setiap pegawai sehingga pembinaan pegawai dapat lebih dikembangkan dan diperhatikan .

b) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk menempatkan pegawai sesuai dengan bidang-bidang dan tujuanny.

c) Penilaian pegawai memudahkan dalam menentukan apakah suatu latihan dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan 2. Bagi karyawan

a) Penilian pegawai menciptakan klaim lembaga yang dapat menjamin kepastian

b) Penilaian pegawai memberikan dorongan kepada pegawai untuk lebih giat dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan karyawan

c) Penilaian pegawai melatih pegawai untuk selalu berdisiplin dlam segala hal baik ketika pemimpin hadir atau tidak hadir


(1)

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier yang tertentu yang harus diteliti. 6) Penyimpangan – Penyimpangan Proses Staffing

Prestasi kerja baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.

7) Ketidak Akuratan Informasional

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan keslahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain. Sistem informasi manajemen personalia menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang tidak tepat. 8) Kesalahan – Kesalahan Desain Pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilian prestasi membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut.

9) Kesempatan Kerja Yang Adil

Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa di skriminasi.


(2)

10)Tantangan – Tantangan Eksternal

Kadang – kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor diluar lingkungan prestasi kerja, seperti keluarga kesehatan, kondisi financial atau masalah-masalah pribai lainnya.Dengan penilaian prestasi kerja departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.

4. Hubungan Antara Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja. Pengaruh seorang pemimpin merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi kerja karyawan karena pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin merupakan aktivitas yang utama dimana tujuan organisasi dapat tercapai. Pada umumnya pengaruh kepemimpinan didefenisikan sebagai proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Pengaruh kepemimpinan yang dapat diterima oleh bawahan, membuat karyawan tidak jenuh dalam menjalankan pekerjaannya sehingga karyawan dapat bekerja lebih berprestasi dan mempercepat tercapainya sasaran lembaga atau perusahaan.

Prestasi kerja merupakan hasil kerja seseorang selama periode tertentu dibanding dengan berbagai kemungkinan seperti target, sasaran dengan kondisi dan criteria-kriteria yang telah ditentukan. Pengaruh atau sikap pmpinan yang dapat diterima oleh bawahan adalah yang tidak membuat


(3)

karyawan jenuh dan tidak terjadinya salah paham atau miss komunikasi sehingga karyawan akan cepat menyelesaikan pekerjaannya dengan tidak ada gangguan menghambat dalam kegiatan perusahaan, maka akan dapat menghasilkan output yang maksimal dari segi kuantitas maupun kualitas, maka hal ini dapat meningkatkan pestasi kerja karyawan.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penilitan Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Mandiri, Tbk.

1. Kepemimpinan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Medan Gatot Subroto berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, walaupun tidak sepenuhnya prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh pimpinan. Tetapi disebuah lembaga/organisasi adanya seorang pimpinan sangat dibtuhkan dan mempunyai peran yang sangat penting terhadap prestasi kerja karyawannya.

2. Komunikasi mempengaruhi tingkat kinerja karyawan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Medan GatotSubroto. Karena adanya pola komunikasi di tempat kerja yang harmonis, penyampaian ide-ide dangagasan-gagasan secara mudah, sosialisasi peraturan, penyelesaian setiap konflik secara baik dan ternyata hal ini dapat membawa peningkatan kinerja pegawai walaupun masih dalam tingkat yang rendah.

B. Saran


(5)

1. Kepemimpinandankomunikasimemilikihubungan yang kuatterhadapprestasikerjakaryawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

Cabang Medan GatotSubrotohaliniperlumendapatperhatianperusahaankhusunyabagipi

mpinan agar dapatmelakukantugasnyadenganbaiklagi, dalamhaliniadalahmemimpindanberkomunikasi kepada karyawan, karena semakin erat hubungannya maka akan semakin baik pula prestasi kerjakaryawan.

2. Komunikasimerupakan salah satu faktor yang berpengaruhdominanterhadapprestasikerjakaryawan,

berartikomunikasimerupakansalahsatuhal yang sangatpentingbagikinerjakaryawan, seyogyanya (selayaknya)

bagipemimpin agar terusmeningkatkankomunikasinyadantetapmemperhatikansecaraterus


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 17 April 2014. SuratEdaran Bank Indonesia.

Bank Mandiri, 17 April 2014, Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) T

Bank Mandiri, 20 April 2014, Logo PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Daft, Richard. 2010. Era BaruManajemen, Edisi Sembilan, Jakarta: penerbit Salemba.

Edwin B. ManajemenPersonalia, Jakarta :PenerbitErlangga, 2003

Mondy, Wayne R.2003. ManajemenSumberDayaManusia, EdisiSepuluh PenerbitErlangga.

Rivai, Vaithzal. 2004. Kepemimpinan Dan PrilakuOrganisasi, Jakarta : Raja Grafindo

Siagian, Sondang P., Teori Dan PraktikKepemimpinan, Jakarta :Rineka Cipta, 2003

Sutikno ,Sobry M.2014.Pemimpin Dan Gaya Kepemimpinan, EdisiPertama Lombok :Hholistica.

www://belajarpiskologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan-menurut-para-ahli/ www://belajarpiskologi.com/ tipe-tipekomunikasi-menurut-para-ahli/


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri ,Tbk Cab. Ahmad Yani Medan

3 96 58

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Kompetensi Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada PT Bank Mandiri Tbk. Cabang Pusat Pasar Medan

32 155 132

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. XL PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. XL AXIATA Tbk YOGYAKARTA.

0 4 19

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri).

0 5 17

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR.

0 1 14

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN, DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.

1 2 16

Pengaruh Program Seleksi Dan Orientasi SDM Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Syariah Mandiri Tbk Metro

0 0 2

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK MANDIRI DI KUDUS

0 0 13

BAB II PROFIL BANK MANDIRI A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI, Tbk - Pengaruh Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Mandiri, TBK

0 0 31

PENGARUH PRESTASI KERJA KARYAWAN TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk AREA MAKASSAR

1 1 103