POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN KEAMANAN PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN KETAHANAN ENERGI KETAHANAN PANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN PEMBANGUNAN WILAYAH

Revolusi Mental Kesetaraan Gender Perubahan Iklim Tata kelola Pemerintahan yang Baik Pemerataan

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN KEAMANAN

27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN

PARIWISATA 8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata dari 10 9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus KEK dari 10 10. Pengembangan 3 Kawasan Industri KI dari 14 11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja 12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI

13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN

15. Peningkatan Produksi pangan 16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian termasuk irigasi

I. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN

3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 5. Preventif dan Promotif Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6. Penyediaan Perumahan Layak 7. Air Bersih dan Sanitasi

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN

20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi darat, laut, udara, dan inter-moda 21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH

22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal 23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria 25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a.l Kebakaran Hutan 26. Percepatan Pembangunan Papua PRIORITAS KHUSUS Asian Games dan Asian Para Games Tema RKP 2018 “Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan” = Highlight prioritas pada slide selanjutnya = contoh penajaman prioritas dari slide sebelumnya = PengarusutamaanMainstreaming PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN 3 KAWASAN PARIWISATA KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Danau Toba KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Borobudur dan Sekitarnya KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Mandalika KEGIATAN PRIORITAS Dukungan Pengembangan Destinasi Prioritas PROYEK PRIORITAS Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar Pembentukan Kelembagaan Destinasi Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata Penumbuhan Inovasi Produk dan Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Peningkatan Citra Pariwisata Indonesia di dalam dan luar Negeri branding Peningkatan Akses Informasi dan Pemasaran Produk Wisata Advertising dan Selling Peningkatan Jumlah dan Kualitas SDM Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Daya Saing Produk dan Jasa UMKM Homestay dan Desa Wisata Penciptaan Destinasi Wisata Bersih, Sehat dan Berkelanjutan Mitigasi Bencana dan Risiko lain di Destinasi Wisata Penciptaan Destinasi Wisata yang Aman dan Tertib PROYEK PRIORITAS Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata Penyusunan Masterplan Terpadu dan Rencana Rinci Tata Ruang Penumbuhan Inovasi Produk dan Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Peningkatan Citra Pariwisata Indonesia di dalam dan luar Negeri branding Peningkatan Akses Informasi dan Pemasaran Produk Wisata Advertising dan Selling Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Daya Saing Produk dan Jasa UMKM Homestay dan Desa Wisata Penciptaan Destinasi Wisata Bersih, Sehat dan Berkelanjutan Mitigasi Bencana dan Risiko lain di Destinasi Wisata Penciptaan Destinasi Wisata yang Aman dan Tertib PROYEK PRIORITAS Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata Penumbuhan Inovasi Produk dan Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Peningkatan Citra Pariwisata Indonesia di dalam dan luar Negeri branding Peningkatan Akses Informasi dan Pemasaran Produk Wisata Advertising dan Selling Peningkatan Jumlah dan Kualitas SDM Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Daya Saing Produk dan Jasa UMKM Homestay dan Desa Wisata Penciptaan Destinasi Wisata Bersih, Sehat dan Berkelanjutan Mitigasi Bencana dan Risiko lain di Destinasi Wisata Penciptaan Destinasi Wisata yang Aman dan Tertib PROYEK PRIORITAS Pembentukan Kelembagaan Destinasi Penyusunan Masterplan Terpadu dan Rencana Rinci Tata Ruang Penumbuhan Inovasi Produk dan Kapasitas Daya Tarik Pariwisata Peningkatan Citra Pariwisata Indonesia di dalam dan luar Negeri branding Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan dayasaing produk UKM sektor pariwisata desa wisata dan homestay Peningkatan Jumlah dan Kualitas SDM Pariwisata Penyediaan Regulasi dan Fasilitasi untuk Mendorong Investasi di Destinasi Pariwisata Penyediaan regulasi dan fasilitasi untuk mendorong investasi di destinasi pariwisata Peningkatan aksesibilitas pariwisata penyediaan sistem dan sarana transportasi darat, laut, udara terintegrasi 7 destinasi prioritas lainnya yaitu Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo, Wakatobi, Kepulauan Seribu, Pulau Morotai, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung Pelaksana: Kementerian Pariwisata, Kemenkeu, KemenPUPR, Kemenhub, KemenKominfo, KemenLHK, KemenKKP, POLRI, BNPB, Kemendikbud, KemenESDM, BKPM, BPS, Pemda PKH bagi 6 juta Keluarga Termiskin Bantuan pendidikan bagi 19.7 juta anak usia sekolah bagi keluarga sangat miskin dan miskin RastraBantuan Pangan Non-Tunai bagi keluarga sangat miskin, miskin dan rentan Bantuan iuaran kesehatan bagi 94.4 juta penduduk miskin dan rentan termasuk bayi baru lahir Subsidi energi bagi masyarakat sangat miskin, miskin dan rentan Perluasan kepersetaan Jaminan Kesehatan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi Percepatan kepemili- kan identitas hukum akta kelahiran, NIK Penyediaan infrastruktur dasar: sanitasi, air minum, jalan, jembatan Bantuan pembiayaan KPR swadaya, sejahtera tapak, dan satuan rumah susun Penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah UMKM dan Koperasi sebagai penggerak Ekonomi rakyat Pengembangan sarana dan prasarana usaha bagi UMKM Fasilitasi sertifikasi, standardisasi, merek, dan pengemasan Akses UMKM untuk mendapat kredit Perbaikan tata kelola dan kelembagaan koperasi Registrasi usaha skala mikro dan kecil Penyaluran bantuan sosial kartu kombo untuk mendukung inklusi keuangan Penajaman target wilayah prioritas kantong-kantong kemiskinan Mendorong usaha mikro dan kecil “ naik kelas” Terfasilitasinya akses terhadap pelayanan kesehatan untuk mengurangi angka stunting Rasio Elektrifikasi 96.6 Akses Sanitasi 100 Akes Perumahan Layak Huni Aksesibilitas Perbatasan Tertinggal Penyediaan Pelayanan Dasar Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan Konektivitas Tol Laut + intermoda Pembangunan TIK: • Palapa Ring • Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan, E- Kesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan Pembangunan Energi 35 GW • Sasaran 1.200 kWhKap. di 2019 saat ini Vietnam 1.300 kWhKap, Malaysia 4.400 kWhKap. Sektor Unggulan Jasa Pariwisata Pertanian Industri Pengolahan Infrastruktur Perkotaan Keamananan dan Keselamatan Transportasi Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel Intermoda Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan Mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan Shift Improve Jaringan yang Mendukung Efisiensi Perjalanan Peningkatan Pangsa Angkutan Umum Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan Avoid Energi untuk Transportasi Perkotaan Akses Air Minum 100 Pengendalian Banjir Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas Kebijakan Penyelarasan RKPD dengan RKP Tahun 2018 4 Sinergi Perencanaan Pusat dan Daerah 1. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 258 ayat 3 mengamanatkan bahwa kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional. 2. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 259 ayat 1 mengamanatkan bahwa untuk mencapai target pembangunan nasional dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah non kementerian dan Daerah. 3. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 259 ayat 2 mengamanatkan bahwa koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. 4. UU No.23 Tahun 2014, Pasal 263 Ayat 4 menyebutkan bahwa RKPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. • Dalam UU No.25 Tahun 2004, disebutkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain bertujuan untuk : • Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan • Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar fungsi pemerintahan dan sinergi pusat dan daerah. • Pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional, • Kewenangan hanya oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, keamanan, politik luar negeri. • Kewenangan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan, spt pertumbuhan ekonomi, angka kematian ibu dan bayi, angka partisipasi murni, dll. • Dalam kerangka pencapaian tujuan tersebut, maka sasaran prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat dan fungsi pemerintahan sesuai dengan kewenangan. • Saat ini, • Sinergi dan integrasi perencanaan antar pusat dan daerah belum sepenuhnya terwujud, karena tidak seluruh perencanaan yang disusun oleh Pemerintah Pusat mencerminkan kebutuhan di tiap-tiap daerah. • Disisi lain, perencanaan pembangunan di daerah yang perlu dukungan pemeritah pusat masih belum disusun berdasarkan isu strategis daerah yang sinergi dengan Prioritas Nasional. • Penyusunan RKP 2018 didasarkan pada kebijakan money follows program yang dilaksanakan melalui pendekatan perencanaan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial. • Pendekatan perencanaan tersebut perlu diperkuat dengan peran Pemerintah Provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dari awal penyusunan perencanaan tahunan nasional yang ditujukan untuk : • Integrasi perencanaan antara pusat RKP dan daerah RKPD; • Integrasi penganggaran antara pusat APBN dan daerah APBD; • Penguatan perencanaan spasial kesiapan dan keakuratan lokasi pembangunan. • Rapat Koordinasi Teknis Pusat dan Daerah  forum antara pusat dan daerah pembahasan Prioritas Nasional  sebagai masukan dalam penyusunan Rancangan Awal RKP, • Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional  forum antara pusat dan daerah pembahasan Prioritas Nasional  sebagai masukan dalam penyusunan Rancangan Akhir RKP APLIKASI Aplikasi SIMU RKP Rencana Kerja Pemerintah RKP Tema RKP Prioritas Nasional PN Program Prioritas PP e -Planning KemenPPNBappenas Sasaran PN Kegiatan Prioritas KP Sasaran KP Indikator KP Proyek PN Proyek KL Proyek Non KL Proyek Daerah Kegiatan Prioritas KP Sasaran KP Indikator KP Proyek PN Proyek KL TATA KELOLA, PROSES, ISI SUBSTANSI DAN KETERKAITAN Sumber Pendanaan : APBN Sumber Pendanaan : SWASTA Sumber Pendanaan : APBD SIMLARAS RKP Prioritas Nasional Rancangan Awal RKP 2018 di Provinsi Banten 5 Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018 sebesar 5,4 - 6,1 persen, maka pertumbuhan ekonomi di Banten diharapkan dapat tumbuh sebesar 5,24 - 5,52 persen, dengan tingkat kemiskinan 5,14 persen dan tingkat pengangguran 2,30 persen . Keterangan: Proyeksi Bappenas dalam Rancangan Awal RKP 2018 Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten didukung oleh sektor Pertanian, Kehutanan Perikanan, sektor Industri Pengolahan, sektor Konstruksi, sektor Perdagangan Besar Eceran, sektor Transportasi Pergudangan, dan sektor Real Estate dengan kontribusi total sebesar 78,8 persen. Pemerintah daerah perlu menjaga pertumbuhan keenam sektor tersebut agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Banten. Keterangan: Realisasi angka kemiskinan BPS bulan September Proyeksi Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Bappenas Provinsi Banten Share ADHB Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,17 5,90 5,81 6,00 5,82 5,98 2 Pertambangan dan Penggalian 0,96 1,07 1,08 0,90 0,87 0,81 3 Industri Pengolahan 39,71 38,49 37,50 37,30 34,64 33,48 4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,49 1,65 1,71 1,44 2,55 2,74 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 0,11 0,09 0,09 0,08 0,08 0,08 6 Konstruksi 7,99 8,17 8,64 9,16 9,77 10,01 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,68 13,34 13,40 12,91 12,48 12,08 8 Transportasi dan Pergudangan 5,99 6,45 6,99 7,60 9,25 10,22 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,28 2,25 2,28 2,27 2,40 2,45 10 Informasi dan Komunikasi 4,14 4,07 3,85 3,59 3,64 3,54 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 2,45 2,58 2,81 2,88 2,78 2,80 12 Real Estate 7,56 7,37 7,23 7,15 6,99 7,03 13 Jasa Perusahaan 0,91 0,92 0,93 0,97 0,99 1,02 14 Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,84 1,95 1,97 1,91 1,89 1,94 15 Jasa Pendidikan 3,03 3,02 3,13 3,16 3,14 3,11 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,25 1,22 1,21 1,16 1,15 1,13 17 Jasa lainnya 1,45 1,46 1,39 1,50 1,54 1,55 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Growth ADHK 2011 2012 2013 2014 2015 3,01 3,20 6,73 2,45 7,08 5,08 -0,05 -6,21 4,12 3,82 5,25 4,75 7,81 1,49 3,30 0,55 3,46 -3,43 6,91 -2,55 3,43 0,54 3,43 7,15 5,17 7,39 10,81 9,99 11,46 8,62 12,33 9,33 5,40 5,57 4,49 12,10 9,49 4,15 6,26 6,69 8,48 5,54 3,89 11,81 7,98 9,75 14,47 8,03 18,71 9,81 11,51 10,82 8,65 4,75 8,40 7,26 8,11 7,32 9,06 5,62 7,93 7,21 7,64 8,78 7,97 3,22 6,20 1,03 6,21 6,62 4,12 4,18 3,94 6,83 7,90 4,35 5,30 1,65 6,34 5,24 5,68 2,55 6,88 7,49 6,54 7,03 6,83 6,67 5,47 5,37 3,59 3,55 4,98 5,13 5,35 5,33 5,59 5,61 5,14 5,84 5,30 5,34 5,11 5,28 5,44 5,26 3,64 4,50 4,78 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,63 6,22 6,17 6,03 5,56 5,02 4,79 5,02 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Laju PDRB Provinsi Banten Vs. PDB dalam persen Sumber : Badan Pusat Statistik, Kalkulasi Direktorat Pengembangan Wilayah Bappenas Prov. Banten Nasional No Provinsi Tingkat Kemiskinan Jumlah Kabupaten dengan kemiskinan = 10 tahun 2015 Realisasi Proyeksi Target 2015 2016 2017 2018 1 DKI Jakarta 3,61 3,75 3,50 3,23 1 2 Jawa Barat 9,57 8,77 8,68 8,32 14 3 Jawa Tengah 13,32 13,19 12,52 12,10 26 4 DI Yogyakarta 13,16 13,1 13,80 13,63 3 5 Jawa Timur 12,28 11,85 11,49 11,06 25 6 Banten 5,75 5,36 5,42 5,11 1 4,46 5,53 4,33 7,54 5,52 5,28 5,97 4,84 5,10 5,17 5,24 5,53 5,14 4,96 4,97 5,04 4,73 4,66 4,74 5,04 4,91 5,19 5,04 4,94 - 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 I II III IV I II III IV I II III IV 2014 2015 2016 PDRB Provinsi PDB Nasional • Kontributor pertumbuhan ekonomi Banten adalah konsumsi rumah tangga yang cenderung stabil. Investasi stabil dengan tren yang meningkat disertai dengan ekspor yang mulai membaik merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi Banten. Namun perlu dicermati keberlanjutan investasi di tengah ketidakpastian global. Peningkatan impor merupakan signal positif bagi ekonomi Banten karena 72,0 persen merupakan impor bahan baku untuk industri utamanya. • Dari sisi sektoral, Banten termasuk progresif dalam mendorong industri pengolahan karena merupakan kontributor utama ekonomi. Kapasitas produksi akan meningkat dengan selesainya pembangunan beberapa pabrik dan diharapkan mampu mendorong ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi y-o-y, Persen Pertumbuhan Sisi Pengeluaran y-o-y, Persen Pertumbuhan Sisi Produksi y-o-y, Persen Sumber: BPS Uraian 2016 I II III IV Total Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,6 2,8 7,7 18,6 7,1 Pertambangan dan Penggalian 5,6 4,4 2,0 1,8 3,4 Industri Pengolahan 2,5 2,5 3,1 4,0 3,1 Pengadaan Listrik dan Gas 0,5 -0,7 -8,3 -7,8 -4,1 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, Daur Ulang 5,9 6,2 8,4 6,8 6,8 Konstruksi 6,2 5,8 6,2 6,1 6,1 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,9 4,2 4,1 3,1 3,8 Transportasi dan Pergudangan 9,2 7,8 7,2 6,4 7,6 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,3 8,7 6,9 5,5 7,6 Informasi dan Komunikasi 9,4 9,7 7,9 7,2 8,5 5,02 5,26 5,6 0,3 4,8 5,6 5,5 5,7 5,2 5,0 1,2 0,3 5,2 1,5 5,2 2,1 0,8 5,2 6,5 5,5 2,5 2,0 Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri 2016 I 2016 II 2016 III 2016 IV Inflasi, IHK y-o-y NPL kredit investasi Korporasi Sumber: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Perkembangan Kredit Korporasi • Inflasi Banten sama 3,02 persen dengan inflasi nasional 3,02 persen dan di rentang target inflasi 4,0±1,0 persen. Stabilnya inflasi ini dipicu oleh perlambatan di komponen perlengkapan tumah tangga dan elektronik sedangkan komponen inflasi harga pangan masih menjadi tantangan ke depan karena belum terjaganya stabilitas harga seperti pada harga cabai merah, bawang merah dan daging ayam. • Perkembangan kredit korporasi cenderung stabil dengan sektor listrik, gas dan air masih terkontraksi. Pada TW-IV 2016 kredit perdagangan terkontraksi dan kredit konstruksi serta real estate melambat seiring telah selesainya proyek pabrik swasta dan melambatnya permintaan rumah. Namun seiring pelonggaran kebijakan makroprudensial LTV kemungkinan sektor real estate tetap tumbuh. Hampir semua sektor mengalami penurunan risiko usaha kecuali perdagangan yang meningkat namun masih di bawah batas 5,0 . 65 1 1 3 4 8 18 Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Lain-lain PAD DBH DAU DAK Lain-lain Proporsi Belanja APBD Banten Persen • Provinsi Banten merupakan provinsi yang mandiri secara fiskal dengan proporsi PAD lebih dari 60,0 persen dari total pendapatan. Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan utama PAD. Namun penerimaan pajak secara proporsi tahun 2016 menurun karena dampak perlambatan ekonomi sangat terasa pada industri pengolahan. • Belanja APBD Banten semakin menunjukkan kemajuan, proporsi belanja pegawai yang kecil dengan belanja barang dan jasa cenderung menurun. Pengadaan tanah merupakan salah yang besar dengan belanja jalan irigasi dan jaringan yang masih mendominasi belanja modal. Selain itu porsi yang besar lainnya adalah belanja hibah untuk BOS dan belanja bagi hasil pada kabupaten dan kota. Secara umum pola belanja Banten sudah baik apabila diikuti efisiensi yang baik pada implementasinya maka dapat meningkatkan produkstivitas Banten. Proporsi Pendapatan APBD Banten Persen Sumber: DPPKD Banten, Bank Indonesia, Ditjen Perbendaharaan Negara 2015 2016 2015 2016 60 1 1 1 6 8 23 9 21 2 8 2 24 4 9 4 17 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Hibah Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Operasional Lainnya Pengadaan Tanah Belanja Jalan Irigasi Jaringan Belanja Modal Lainnya Belanja Hibah BOS 8 18 7 6 2 23 2 7 6 21 Pp • RekonstruksiPeningkatan Struktur Jalan Binangun - Cikeusik - Cibaliung - Citeurep - Tg. Lesung • Pembangunan Jalur Ganda KA antara Maja- Rangkas Bitung SBSN • Peningkatan Jalan Tg. Lesung – Sumur • Peningkatan Kapasitas Jalan Binangeun - Malimping - Bayah – Cibarenok • Reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan Untuk mendukung kegiatan prioritas konektivitas nasional, dan berbagai rencana indikatif pembangunan infrastuktur lainnya yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembangunan di Provinsi Banten. Proyek Pendukung Konektivitas INDIKATOR 2014 Baseline Target 2019 Jawa - Bali Kabupaten Terentaskan 6 Kab 6 Kab 6 Kab terentaskan Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 5.78 6.23 Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 15.82 11.92 Indeks Pembangunan Manusia IPM di daerah tertinggal 67.51 70.10 • Rendahnya angka melek huruf yang dipengaruhi oleh budaya lokal dalam menempuh jalur pendidikan No. Kabupaten Produk Komoditas Unggulan 1 Bondowoso Kopi, Ubi kayu, Pariwisata 2 Situbondo Mangga, Ubi kayu 3 Bangkalan Garam, Padi, Pisang, Pariwisata 4 Sampang Garam, Ubi kayu, Jagung, Pariwisata 5 Pandeglang Padi, Cabe, Pariwisata 6 Lebak Ikan Air Tawar 7 Bondowoso Kopi, Ubi kayu, Pariwisata Ketertinggalan Utama:  SDM IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN Pembangunan Daerah Tertinggal Jawa-Bali 41 Jatim: 1. Rehab D.I. Pacal Kab. Bojonegoro 2. Rehab D.I. Prijetan Kab. Lamongan 3. Rehab D.I. Gondang Kab. Lamongan 4. Pembangunan Lumbung Air Sukodono Kab. Gresik 5. Rehab D.I. Delta Brantas Kab. Sidoarjo 6. Rehab D.I. Baru Kab. Banyuwangi, 15.910 Ha 7. Rehab D.I. Sampean Baru Kab. Bondowoso 8. Rehab Bendung Sungkur 9. Rehabilitasi DI Sampean Lama Kab. Situbondo Jabar: 1. Pembangunan D.I. Rengrang Kab. Sumedang 2. Modernisasi Jaringan Irigasi Sekunder D.I. Rentang Kab. Majalengka, Cirebon dan Indramayu 3. Pembangunan DI. Leuwigoong Kab. Garut 4. Rehab D.I. Manganti SI. Lakbok Selatan 4600 Ha 5. Rehab DI Cikunten I dan II Jateng: 1. Rehab D.I. Sidorejo Kab. Grobogan 2. Rehab D.I. Klambu Kab. Demak 3. Rehab D.I. Sedadi Kab. Grobogan 4. Rehabilitasi DI. Pemali 27.482 ha 5. Rehab DI Colo 6. Rehab Drainase Sistem DI. Kalibawang 7. Rehab DI Kedung Puteri Purworejo 8. Rehab DI Grogek Sungapan Pemalang 7.064 ha 9. Pembangunan tampungan air suplesi DI Dumpil Grobogan Sulsel: 1. Pembangunan Bendung D.I. Baliase Kab. Luwu Utara 2. Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Baliase Kanan 2 dan Baliase Kiri Kab. Luwu Utara 3. Rehab D.I. Kaleana I,II,III Kab. Luwu Timur 4. Rehab D.I Palakka Kab. Bone 5. Rehab D.I Pattiro Kab. Bone 6. Rehab D.I Pamukkulu Kab. Takalar Sumsel: 1. Pembangunan D.I. Lematang Kota Pagar Alam 2. Pembangunan D.I. Komering Kab. OKU Timur, 3.112 ha 3. Review Desain, AMDAL, LARAP sistem interkoneksi DI Bumi Agung dan Tulung Mas 7.299 ha Sumut: 1. Pembangunan Bendung D.I. Sei Wampu Kab. Langkat 2. Rehab D.I. Sei Ular Kab. Deli Serdang dan Serdang Bedagai 3. Pembangunan Bendung DI Sittakurak Tapanuli Tengah, 1000 ha 4. Pembangunan Bendung DI Sidilanitano 5. Pembangunan Bendung Sei Padang Lampung: 1. Pembangunan dan SS D.I. Jabung 2. Pembanguhnan SS Way Besai Kab Way Kanan 7.500 ha Sumbar: 1. Pembangunan D.I. Batang Sinamar Kab. Tanah Datar 2. Pembangunan DI Kawasan Sawah Laweh Tarusan 3.723 ha Aceh: 1. Pembangunan Bendung dan Saluran Penyambung DI. Kr.Pase Aceh Utara, 9.000 ha 2. Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Jambo Aye Kanan 3.028 Ha di Kab. Aceh Utara dan Aceh Timur 3. Pembangunan DI Lhok Guci Aceh Barat 1000ha Banten: 1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Pamarayan Utara Kalsel: 1. Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Batang Alai 2. Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Pitap 3. Pembangunan DI Amandit Kab. Hulu Sungai Selatan Sulteng: 1. Rehab D.I. Gumbasa Kab.Sigi 2. Rehab D.I. Sausu Atas Kab.Parigi Moutong Padi Tahun 2018 Sumber: diolah dari workshop internal ketahanan pangan, 2016 Selesai 2018 ditunjukkan dengan warna merah 42 BENDO, GONGSENG, TUKUL, TUGU, SEMANTOK KEUREUTO, RUKOH, TIRO KARIAN, SINDANGHEULA LOGUNG, BENER, RANDUGUNTING, GONDANG, PIDEKSO SEI GOONG TAPIN, RIAM KIWA ROTIKLOD, NAPUNGGETE, TEMEF, MBAY, MANIKIN LOLAK, KUWIL PASSELORENG, PAMUKKULU, KARALLOE BINTANG BANO, MENINTING CIAWI, SUKAMAHI, CIPANAS, LEUWIKERIS, SADAWARNA, KUNINGAN SUKOHARJO, SUKARAJA III LADONGI, KOMERING II LAUSIMEME SIDAN, TELAGA WAJA WAY APU BALIEM BOLANGO HULU 7 28 11 2018 10 20 30 Groundbreaking On Going Selesai Selesai 2017: Marangkayu, Raknamo, Tanju, Mila Selesai 2018: Kuningan, Tugu, Logung, Gondang, Rotiklod, Bintang Bano, Sei Gong Sei Gong diupayakan percepatan selesai 2017 43 Pembangunan Intake Pipa Transmisi Air Baku Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar Pembangunan Intake dan Tunnel Air Baku Ciuyah - SPAB Karian Pembangunan Prasarana Penyediaan Air Baku Gunung Mentas di Kab. Belitung Pembangunan penyediaan air baku Purwakarta, Gambung Kab. Bandung, Pembangunan sarpras air baku Kota Sambas Pembangunan pipa transmisi air baku Banjarbakula Pembangunan embung air baku Aji Raden Kota Balikpapan, air baku Tabang Kukar Pembangunan embung air baku DAS Kawal Bintan Pembangunan air baku Maro Kota Merauke Pembangunan jaringan air baku Kab. Sinjai Pembangunan Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku Kab. Kolaka Pembangunan Intake dan jaringan air baku Mebidang Pembangunan Penyediaan Air Baku Kebonagung SPAB Kertamantul Selesai 2018: DAS Kawal, Gandrungmangu, Wosusokas, Kolaka, Kuburejo, Sukodono Gresik, Gambung, Maro Merauke, Purwakarta, Mentas, Tabang Pembangunan jaringan air baku Brebes, Kuburejo Purworejo, Wosusokas Wonogiri, Klambu Kudu Semarang, Gandrungmangu Cilacap 44 Pemb. Pengendali Banjir S. Krueng Singkil Aceh Singkil S. Lawe Alas Aceh Tenggara; Pemb. Pengaman Pantai Pelangi Pidie dan Kota Meulaboh Aceh Barat Pemb. Pengendali Banjir Tukad Mati di Kab. Badung Pembangunan Pengaman Pantai Desa Pasar Ipuh Mukomuko, dan Pantai Penyak Bangka Tengah Pemb. Pengendali Banjir S. Asahan Asahan; Pemb. Pengendali Lahar Gn. Sinabung Karo Pengendali Banjir S. Warmare di Kab. Manokwari Pemb. Pengendali Banjir S. Batang Bangko Solok Sel Batang Agam Agam; Pemb. Pengaman Pantai Pantai Tiku Agam Pemb. Pengendali Banjir S. Motamasin Kab. Malaka Pengendali Banjir S. Palu, Tanggul Pengaman Pantai Buol Pemb. Kolam Regulasi Nipa- Nipa Bantaeng, Pengendali Sedimen Bawakaraeng S. Jeneberang Kab. Gowa Pemb. Pengendali Banjir Kota Merauke Pemb. Sudetan Ciliwung- KBT, Normalisasi Ciliwung, Pemb. Pengaman Pantai Jakarta Tahap 2 Pengendali Lahar Gunung Gamalama Pemb. Pengendali Sedimen S. Matakabo; Pembangunan Pengaman Pantai Kec. Namrole Kab. Buru Selatan Pengendali Banjir S. Konaweha Kab. Konawe Pengamanan Pantai Jongor Pandeglang Pengendali Banjir S. Mamasa Mamasa Pengendali Banjir Way Ketibung Way Sulan, Pengaman Pantai Karya Tani Pembangunan Pengaman Pantai Pulau Nongsa Batam Pemb. Floodway Cisangkuy Kolam Retensi Cieunteng Kab. Bandung, Perbaikan Tebing Tanggul Kritis S. Citarum di Karawang Kab. Bekasi , Rehab Sal. Tarum Barat Ruas Bekasi-Cawang MYC Normalisasi Perkuatan Tanggul K. Bekasi, K. Cikeas, K. Cileungsi Pemb. Bendung Gerak Bojonegoro, Pengendali Banjir K. Sadar Kab Kota Mojokerto Rehab Terowongan Puncak Gn. Kelud Jalan Inspeksi Kab. Kediri Pengendali Banjir Sistem S. Jragung Demak Rehab rekonstruksi sabo dam Merapi K. Woro, Rehab Pengendali Banjir S Bogowonto Purworejo Rehab Pengendali Banjir S. Wawar, S. Cokroyasan Kebumen Purworejo , Penanganan Banjir Kota Surakarta , Pemb. Pengendali Banjir Kanal Timur Semarang, Pemb. Pengendali Banjir S. Progo Pembangunan Pompa Pengendali Banjir Sub DAS Bendung Kota Palembang Pemb. Pengendali Banjir S. Bolango Kota Gorontalo S. Tilamuta Kab. Boalemo Pemb. Pengaman Pantai Miangas, Pantai Marore Kepulauan Talaud Selesai 2018 ditunjukkan dengan warna merah Penutup 6 Desember 2016 – Juli 2017 Feb Mar Apr Mei Jun Jul  Sida ng Ka b ine t RKP  Ra ng ka ia n Musre nb a ng Pro vinsi  Pe ng e sa ha n Pe rpre s RKP 2018  Musre nb a ng Na sio na l  Pe m b a ha sa n Pe nda hulua n di DPR  Pe lunc ura n RKP 2018 o le h Pre side n • Workshop Internal • Arah Kebijakan Presiden Koordinasi dengan Mitra KL • Rancangan Awal RKP Pagu Indikatif • Rakorbangpus • Multilateral Bilateral Meeting Rakortek KL dengan Daerah Musrenbang Provinsi Musrenbang Nasional e-Planning SIMU e-Musrenbang 10 PRIO RITAS NASIO NAL • Sa sa ra n Prio rita s • Ind ika to r Sa sa ra n Ke we na ng a n: • Pusa t K L • Pro vinsi • Ka b Ko ta Pe nd a na a n: • K L • DAK Pe nug a sa n • PNM • KPBU • APBD Musre nb a ng Pro vinsi 1. Prio rita s Da e ra h d a n Na sio na l 2. Sa sa ra n Da e ra h d a n Na sio na l 3. Ke w e na ng a n • Pusa t • Pro vinsi 4. Pe nd a na a n • A PBD • DA K Pe nug a sa n • K L Musre nb a ng Ka b Ko ta 1. Prio rita s Da e ra h 2. Sa sa ra n Da e ra h 3. Ke w e na ng a n • Pusa t • Pro vinsi • Ka b Ko ta 4. Pe nd a na a n • A PBD • DA K • K L Musre nb a ng Na sio na l 1. Prio rita s Na sio na l 2. Sa sa ra n Na sio na l 3. Ke w e na ng a n • Pusa t • Pro vinsi 4. Pe nd a na a n • K L • DA K • BUMN • KPBU • PINA Re a d ine ss c rite ria Koridor Money Follow Program dan Pendekatan Holistik-Tematik, Integratif, Spasial  Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah alat untuk mencapai tujuan bernegara di semua tingkat pemerintahan. Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan nasional, bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan, keamanan, politik luar negeri, dll. Selain itu juga bisa dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan. Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka sasaran prioritas pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan.  Pelaksanaan rangkaian Musrenbang di Provinsi Banten perlu difokuskan pada pelaksanaan pertemuan multi sektor dan kewilayahan untuk mendukung upaya sinergi perencanaan antara pusat dan daerah. Dalam pembahasan dengan masing-masing KabupatenKota perlu diperhatikan:  Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dengan programkegiatan prioritas nasional lokus kegiatanproyek berikut kesiapan yang diperlukan  Perkuatan DAK penugasan dengan lebih meningkatkan keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran-sasaran programproyek prioritas nasional  Seluruh hasil kesepakatan pelaksanaan rangkaian Musrenbang Provinsi Banten agar dapat disampaikan di dalam sistem e-planning Bappenas untuk kemudian dilakukan pembahasan dalam diskusi online; serta sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Awal RKPD tahun 2018. La m p ira n 7 VII.PRIORITAS NASIONAL : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN PROGRAM PRIORITAS : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT, LAUT, UDARA, DAN INTER-MODA Kegiatan Prioritas : Konektivitas Proyek Prioritas Nasional Proyek KL Instansi Pelaksana Program Kegiatan Output Lokasi PembangunanPeningkatan Jalan Mendukung Pusat Pertumbuhan Ekonomi RekonstruksiPeningkatan Struktur Jalan Binangun - Cikeusik - Cibaliung - Citeurep - Tg. Lesung KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Penyelenggaraan Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Rekonstruksi Jalan Provinsi Banten PembangunanPeningkatan Jalur KA Mendukung Pusat Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Jalur Ganda KA antara Maja-Rangkas Bitung SBSN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api Jalan Rel Provinsi Banten Kegiatan Prioritas : Aksesibilitas PembangunanPeningkatan Jalan Mendukung Daerah Tertinggal Peningkatan Jalan Tg. Lesung - Sumur KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Penyelenggaraan Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Rekonstruksi Jalan Kab. Pandeglang PembangunanPeningkatan Jalan Mendukung Daerah Tertinggal Peningkatan Kapasitas Jalan Binangeun - Malimping - Bayah - Cibarenok KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Penyelenggaraan Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Rekonstruksi Jalan Kab. Pandeglang Penyediaan LintasRuteTrayek Angkutan Perintis Mendukung Daerah Tertinggal Reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api Jalan Rel Provinsi Banten Disampaikan pada Rakortek minggu ke-3 dan ke-4 Februari 2017 PRIORITAS NASIONAL : KETAHANAN PANGAN PROGRAM PRIORITAS : PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN TERMASUK IRIGASI Kegiatan Prioritas : Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi Proyek Prioritas Nasional Proyek KL Instansi Pelaksana Program Kegiatan Output Lokasi Rehabilitasi jaringan irigasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa dan Tambak Rehabilitasi jaringan irigasi Provinsi Banten Pembangunan jaringan irigasi Pembangunan Jaringan Irigasi di Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa dan Tambak Pembangunan jaringan irigasi baru Provinsi Banten Pembangunan Konservasi tanah dan air dalam bentuk sipil teknis dan vegetatif Pembangunan DAM Penahan KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Pembinaan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan serta Konservasi Tanah dan Air Provinsi Banten Pembangunan Konservasi tanah dan air dalam bentuk sipil teknis dan vegetatif Pembangunan DAM Pengendali KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Pembinaan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan serta Konservasi Tanah dan Air Provinsi Banten Pembangunan Konservasi tanah dan air dalam bentuk sipil teknis dan vegetatif Pembangunan Gully Plug KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan, Perencanaan DAS, serta Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Provinsi Banten Kegiatan Prioritas : Pembangunan dan Rehabilitasi Bendungan dan Embung Pembangunan bendungan Pembangunan Bendungan Sindang Heula di Kab. Serang, Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya Berlangsungnya pembangunan 30 waduk lanjutan dan groundbreaking pembangunan 9 waduk baru Kab. Serang Pembangunan bendungan Pembangunan Bendungan Karian KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya Berlangsungnya pembangunan 30 waduk lanjutan dan groundbreaking pembangunan 9 waduk baru Provinsi Banten PRIORITAS NASIONAL : PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROGRAM PRIORITAS : AIR BERSIH DAN SANITASI Kegiatan Prioritas : Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Proyek Prioritas Nasional Proyek KL Instansi Pelaksana Program Kegiatan Output Lokasi Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Terutama di Daerah dengan Akses Rendah Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BPPT Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Kota Tangerang Selatan Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Terutama di Daerah dengan Akses Rendah Pendampingan pembentukan bank sampah KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Pengelolaan Sampah Provinsi Banten Kegiatan Prioritas : Peningkatan Ketersediaan Air Baku Simpan Air : Peningkatan Ketersediaan dan Kuantitas Air di Kota-Kota Besar dan Metropolitan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku di Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Pembangunan sarana dan prasarana air baku Provinsi Banten Jaga Air : Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Baku di Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA Sarana dan prasarana infrastruktur SDA di daerah perbatasan yang di OP Provinsi Banten Jaga Air : Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Air Baku di Provinsi Banten KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Program Pengelolaan Sumber Daya Air Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku Rehabilitasi jaringan irigasi air tanah Provinsi Banten Simpan Air : Peningkatan Ketersediaan dan Kuantitas Air di Kota-Kota Besar dan Metropolitan Penyediaan Sumur Resapan Air di 15 DAS Prioritas KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan, Perencanaan DAS, serta Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Meningkatnya resapan air di perumahanpermukiman di 15 DAS prioritas Provinsi Banten Jaga Air : Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BPPT Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan Kota Tangerang Selatan

1. Prio rita s Na sio na l Pe nd id ika n