Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

B. Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat: menyampaikan persetujuan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan menyampaikan sanggahan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan menyampaikan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau

alasan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, sering terlibat diskusi dengan orang lain, baik diskusi secara formal (seperti seminar atau simposium) maupun diskusi kelompok yang kita lakukan. Dalam berdiskusi, kita harus pandai berargumen. Argumen perlu kita sampaikan agar orang lain yakin dengan pendapat yang kita ajukan. Pendapat dalam diskusi dapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan.

Dalam bagian ini, kamu akan berlatih menyampaikan pendapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan disertai dengan bukti alasan dalam sebuah diskusi formal.

1. Menyampaikan Persetujuan dalam Diskusi Dalam berdiskusi, sering terjadi silang pendapat antarpeserta diskusi.

Namun, tidak jarang juga antara peserta yang satu memiliki pendapat yang sama dengan peserta yang lain. Persetujuan terhadap pendapat peserta lain ini tentu saja harus diikuti dengan argumentasi sehingga meyakinkan peserta diskusi. Persetujuan terhadap pendapat orang lain misalnya dapat dikemukakan dengan cara sebagai berikut.

a. Saya sependapat dengan Saudara ...... karena pada dasarnya .....

b. Saya setuju dengan pendapat ....... sebab ...........

c. Menurut saya pendapat Saudara benar sebab .......

2. Menyampaikan Sanggahan dalam Diskusi Apabila ada peserta diskusi yang manyampaikan pendapat dan

pendapatnya berbeda dengan pendapat kita, kita tidak perlu marah-marah. Kita dapat menyampaikan sanggahan terhadap pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Sanggahan harus disampaikan dengan cara

152 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs 152 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

3. Menyampaikan Penolakan Pendapat dalam Diskusi Menolak pendapat dalam diskusi boleh dilakukan, sepanjang pendapat

yang diajukan orang lain itu memang dirasakan tidak rasional dan sukar diterima oleh akal. Penolakan terhadap pendapat orang lain harus mempertimbangkan perasaan orang yang mengajukan pendapat. Penolakan pendapat juga harus disertai dengan alasan yang masuk akal.

Dalam diskusi, pemandu (moderator) berhak menentukan dan membatasi peserta diskusi yang akan mengajukan pendapatnya. Selain itu, pemandu juga berhak mengatur waktu bertanya bagi peserta diskusi.

Latihan

1. Bentuklah acara diskusi di kelas.

2. Persiapkan unsur-unsur berikut: pemakalah/kelompok pemakalah atau yang sering disebut penyaji, pemandu, penambat (notulis), dan peserta diskusi.

3. Tentukan pokok permasalahan yang dapat diangkat dalam diskusi

kelas (misalnya olahraga).

4. Tugas kelompok pemakalah adalah membuat makalah, digandakan untuk sejumlah kelompok di kelas, menyampaikan makalah, serta menjawab usulan, pendapat, atau ide peserta diskusi (dengan persetujuan, sanggahan, atau penolakan).

5. Tugas pemandu adalah mengatur jalannya diskusi.

6. Peserta bertugas mengikuti jalannya diskusi dengan tertib, kemudian

mengajukan usul atau pendapat yang disampaikan pemakalah.

7. Penambat bertugas menulis semua pertanyaan peserta dan semua

jawaban pemakalah.

8. Lakukan diskusi sederhana di kelas agar kamu memperoleh gambaran

bagaimana diskusi dilaksanakan.

Olah Raga 153

9. Berikan penilaian kepada setiap kelompok yang terlibat dalam diskusi kelas dengan format berikut ini. Berilah tanda (3 ) pada tempat yang sesuai!

No

Aspek yang Dinilai

5 Keterangan: A: amat baik, B: baik, C: cukup, K: kurang Menggunakan Kata Sapaan

Dalam berdiskusi, kita sering menggunakan kata sapaan. Penggunaan kata sapaan harus mempertimbangkan dan memperhatikan mitra bicara. Kesalahan penggunaan kata sapaan akan sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya komunikasi. Kata sapaan selalu merupakan kata ganti orang kedua dan digunakan dalam kalimat langsung. Kata sapaan dimulai dengan huruf kapital meskipun terletak di tengah atau akhir kalimat.

Perhatikan contoh kata sapaan berikut ini!

1. Kami mohon dengan hormat Bapak kepala sekolah menjelaskan permasalahan ini.

2. Saya sangat setuju dengan pendapat Saudara.

3. Meskipun Ibu tidak setuju, Ibu harus menghormati dan melaksanakan hasil keputusan rapat.

Kata bapak, saudara, dan ibu dalam kalimat-kalimat di atas merupakan kata sapaan. Namun, kata bapak, saudara, dan ibu dalam bentuk kalimat yang lain dapat berupa kata acuan.

Contoh kata acuan:

1. Setiap anak harus berbakti kepada ibu dan bapaknya.

2. Anita memiliki saudara yang bekerja sebagai dokter.

154 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Latihan

Buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata berikut sebagai kata sapaan maupun sebagai kata acuan!

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147