Analisis Komposisi Asam Lemak Penyusun Lemak atau Minyak (Andarwulan, 2011)
E. Analisis Komposisi Asam Lemak Penyusun Lemak atau Minyak (Andarwulan, 2011)
Pendahuluan Lemak/minyak terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan
ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Trigliserida dapat berwujud padat atau cair tergantung asam lemak penyusun lemak atau minyak.
Prinsip Mengubah komponen asam lemak pada lemak/minyak menjadi
senyawa volatile berupa metil dan ester. Metil ester asam lemak dipisahkan dengan GLC secara partisi. Komponen yang keluar dari kolom dideteksi dengan alat detektor ionisasi nyala api (Flame
Metode Analisis Bahan Pangan dan Komponen Bioaktif
Ionization Detector /FID). Hasil deteksi ini dapat diidentifikasi jenis dan jumlah asam lemak yang terdapat pada sampel dengan cara melakukan perbandingan terhadap standar yang telah diketahui jenis dan konsentrasi masing-masing asam lemak penyusunnya.
Pereaksi
1. NaOH 0,1N
2. Air destilat
6. HCl 0,1N
7. Na 2 SO 4 Anhidrous, standar internal (C:17)
8. NaOH /MeOH 0,5N
9. BF 3 metanol (14%b/v, NaCl jenuh )
10. Standar eksternal asam lemak yang telah diketahui komposisinya.
Peralatan
1. Seperangkat alat kromatografi gas (Shimadzu GC-9AM, Japan) dengan kromatopac (Shimadzu C-R6A) untuk identifikasidan
kolom kapiler DB-23 (60 m x 0.25 mm i.d, J & W Scientific, Folsom, CA)
2. Neraca analitik
3. Pipet tetes
4. Pipet Mohr 5 ml
5. Pipet volumetric 1 ml
6. Hotplate
7. Penangas air
8. Tabung reaksi tertutup
9. Vortex
Metode Analisis Bahan Pangan dan Komponen Bioaktif
Prosedur Kerja Transmetilasi
1. Timbang ± 25 mg sampel
2. Tambahkan larutan internal standar (asam lemak margarat/ C17:0)
3. Heksan dalam campuran diuapkan dengan N 2
4. Tambahkan 1.5 ml NaOH metanolik 0,5 N dan diisi dengan gas N 2 lalu ditutup rapat
5. Vorteks dan panaskan larutan dalam penangas bersuhu 100 0 C selama 5 menit
6. Setelah didinginkan ke dalam tabung ditambahkan 2 ml BF 3 metanol (14% b/v)
7. Tabung diisi dengan N 2 , ditutup rapat dan dipanaskan kembali pada suhu 100 0
C selama 30 menit
8. Tabung didinginkan dibawah air mengalir hingga mencapai suhu ruang
9. Ditambahkan dengan heksan dan divorteks
10. Ke dalam tabung segera ditambahkan larutan NaCl jenuh sebanyak 5 ml dan dikocok
11. Lapisan heksan dipisahkan dan diberi Na 2 SO 4 anhidrous
12. Injeksikan ke dalam alat GLC. Analisis GC
1. Suntikkan 1µ sampel ke dalam alat GC dengan menggunakan sistem langsung
2. Setting suhu injektor 250 0 C, suhu detektor 260 0 C, suhu kolom awal 140 0 C pertahankan selama 6 menit, penambahan suhu kolom 3 0 C/menit hingga mencapai suhu 230 0 C dan pertahankan selama 25 menit
3. Tekanan gas helium (gas pembawa) digunakan pada tekanan
1 kg/cm 2 , gas hydrogen dan udara masing-masing 0,5 kg/cm
4. Gunakan asam lemak standar sebagai pembanding untuk identifikasi asam lemak pada sampel.
Metode Analisis Bahan Pangan dan Komponen Bioaktif
Perhitungan Jenis asam lemak dihitung dengan membandingkan RRT (Relatif
Retentio Time) asam lemak pada sampel dengan RRT asam lemak pada standar eksternal.
Keterangan: RRT = Relatif retention asam lemak x RT Alx
= Relatif time asam lemak x RT C16:0
= Retention time asam lemak palmitat
Keterangan: Alx = Konsentrasi asam lemak tertentu dalam sampel
(mg/g)
Aalx = Area asam lemak tertentu pada sampel ASI = Area standar internal pada sampel BSI = Berat SI yang ditambahkan pada sampel (mg) BS = Berat sampel yang dimetilasi (mg) RF = Respon faktor dari masing-masing asam lemak
Keterangan: RF
= Respon faktor ASI
= Area standar internal pada standar eksternal Aalx = Area asam lemak tertentu pada standar eksternal BSI
= Berat standar internal pada standar eksternal Balx = Berat asam lemak x pada standar eksternal