HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Kebijakan Pemberian Kompensasi

Dalam rangka mengembangkan aktivitas usaha penjualan rumah, maka salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan pemberian kompensasi, yang bertujuan :

1. Untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

2. Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan.

3. Untuk dapat mempertahankan karyawan agar tetap bekerja pada Perum Perumnas Regional VII. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dalam perusahaan, maka upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian kompensasi kepada karyawan. Adapun bentuk pemberian kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan guna dapat meningkatkan prestasi kerja dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Gaji Hak dasar yang diterima oleh seluruh karyawan Perum Perumnas Regional VII yang dibayarkan setiap bulannya yang menunjukkan suatu hubungan kerja yang relatif permanen.

2. Tunjangan Lauk Pauk Jenis tunjangan yang dikeluarkan oleh Perum Perumnas Regional VII yang dibayarkan setiap bulannya disesuaikan dengan absensi kehadiran. Tunjangan ini dimaksudkan agar karyawan lebih termotivasi untuk berprestasi

3. Tunjangan Transport Jenis tunjangan yang dikeluarkan oelh Perum Perumnas Regional VII yang dibayarkan setiap bulannya disesuaikan dengan absensi kehadiran. Dimaksudkan agar karyawan lebih termotivasi untuk berprestasi lebih baik lagi.

4. Bonus Bonus yang diberikan oleh Perum Perumnas Regional VII merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibayarkan selama dua kali dalam setahun kepada seluruh karyawan, dimaksudkan agar karyawan lebih meningkatkan kinerjanya sehingga menghasilkan prestasi untuk perusahaan.

5. Insentif Insentif yang diberikan oleh Perum Perumnas Regional VII merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang diberikan kepada seluruh karyawan untuk memotivasi karyawan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya.

5.2 Analisis dan Pembahasan Perkembangan Karyawan

Secara umum karyawan Perum Perumnas Regional VII merupakan karyawan dengan status Pegawai Perusahaan (PP). Pegawai Perusahaan dimaksudkan untuk melaksanakan program penjualan, dengan demikian untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga untuk kondisi saat ini perlu inventarisasi dan penataan kembali. Perum Perumnas perlu menyesuaikan dan membanahi diri dengan pendelegasian wewenang dan pengaturan penyebaran pegawai.

Pentingnya peranan karyawan dalam menunjang aktivitas perusahaan pada Perum Perumnas Regional VII, maka perlu dilakukan analisis perkembangan Pentingnya peranan karyawan dalam menunjang aktivitas perusahaan pada Perum Perumnas Regional VII, maka perlu dilakukan analisis perkembangan

Perum Perumnas merupakan salah satu perusahaan (BUMN) yang bergerak di bidang properti dimana perusahaan ini memiliki karyawan sebesar 88 orang. Oleh karena itu dapat disajikan data jumlah karyawan untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 5.1 Perkembangan Jumlah Karyawan Perum Perumnas Regional VII Tahun 2006 - 2010

Tahun

Jumlah Karyawan (Orang)

Sumber : Perum Perumnas Regional VII

Berdasarkan data jumlah karyawan maka rata-rata jumlah karyawan pertahun sebanyak 94 orang.. Memperhatikan data tersebut di atas tampak bahwa secara bertahap karyawan Perum Perumnas Regional VII mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena adanya mutasi karyawan dari beberapa unit kerja yang sudah tidak aktif atau tidak adanya kegiatan pembangunan dan penjualan rumah sehingga karyawan-karyawan tersebut dimutasi ke Regional VII.

5.3 Analisis dan Pembahasan Karakteristik Responden

Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan. Responden yang digunakan sebanyak 47 karyawan Perum Perumnas Regional VII Makassar. Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian akan diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan gaji. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara umum para responden penelitian.

1. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi karyawan laki-laki dan perempuan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden

Hasil Olahan Data Primer, 2012

Berdasarkan identitas responden, jumlah responden laki-laki terlihat lebih banyak (%) dibandingkan jumlah responden perempuan (%). Hal ini disebabkan karena Perum Perumnas Regional VII Makassar bergerak di bidang property (perumahan) yang lebih mengutamakan karyawan laki-laki dibandingkan karyawan perempuan untuk menjalankan aktivitas di perusahaan tersebut.

2. Identifikasi Berdasarkan Usia

Berdasarkan identifikasi menurut umur akan dilihat umur para responden. Dalam melakukan identifikasi menurut umur, dapat dibuat klasfikasi seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 5.3 Umur Responden

Hasil Olahan Data Primer, 2012

Responden dalam penelitian ini sebagian besar berumur 41 sampai 50 tahun (%). Dilihat dari segi umur menggambarkan bahwa karyawan Perum Perumnas Regional VII Makassar rata-rata memiliki keinginan yang cukup kuat untuk kerja walaupun sudah bukan lagi pada usia produktif.

3. Identifikasi Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan akan dilihat jumlah distribusi responden menurut jenjang pendidikannya, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4 Pendidikan Responden

6. S2, S3 (Pascasarjana)

3 6.38% Jumlah

47 100 Hasil Olahan Data Primer, 2012

Responden yang mempunyai pendidikan S1 lebih mendominasi dalam penelitian ini (%). Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan yang ditempuh oleh sebagian besar para karyawannya adalah S1, karena pekerjaan yang dijalani menuntut pendidikan yang tinggi, disebabkan banyaknya persaingan yang memotivasi mereka untuk berprestasi lebih baik lagi.

5.4 Analisis Variabel-Variabel Kompensasi ( Gaji, Tunjangan lauk pauk, Tunjangan Transport, Bonus, Insentif ) dan Perhitungannya

Kompensasi yang diberikan oleh Perum Perumnas Regional VII kepada karyawannya terdiri atas Basic Salary yang terdiri dari gaji, tunjangan lauk pauk, tunjangan transport, bonus dan insentif.

Untuk mengetahui perkembangan jumlah kompensasi yang diterima oleh karyawan Perum Perumnas Regional VII dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.5 Daftar Jumlah Kompensasi Karyawan Perum Perumnas Regional VII Berdasarkan Tahun 2006 - 2010

No Tahun Jumlah

Insentif Karyawan

Gaji

Tunjangan Lauk

Pauk (X 2 )

Transport (X 3 )

2,123,100,000.00 2,123,100,000.00 4,307,288,592.03 2,153,644,296.02 Sumber : Hasil Olahan Data

23,641,441,488.44

Berdasarkan data tersebut di atas, untuk lebih jelasnya akan disajikan perkembangan jumlah kompensasi pada Perum Perumnas Regional VII melalui tabel berikut ini :

Tabel 5.6 Perkembangan Jumlah Kompensasi ( Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus, Insentif ) Karyawan Perum Perumnas Regional VII Berdasarkan Tahun

(Dalam Rp)

Sumber : Hasil Olahan Data

Data di atas yakni perkembangan kompensasi yang terdiri dari : gaji, tunjangan lauk pauk, tunjangan transport, bonus dan insentif, khususnya dalam 5 tahun terakhir, tampak bahwa rata-rata perkembangan pemberian kompensasi mengalami peningkatan sebesar Rp. 220.006.360,57 atau sebesar 4,15% setiap tahunnya. Hal ini dapat dirincikan bahwa untuk tahun 2007 kompensasi meningkat sebesar 2,72%, tahun 2008 meningkat sebesar 9,18%. Pada tahun 2008 dapat dilihat persentase peningkatan terbilang paling tinggi diantara tahun-tahun yang lainnya, hal ini disebabkan pada tahun tersebut terjadi gejala-gejala perekenomian yang mengakibatkan perlunya penyesuaian kompensasi yang harus dikeluarkan oleh Perum Perumnas. Gejala tersebut merupakan krisis global, namun Negara Indonesia bisa dikatakan mampu mengatasi gejala tersebut, dikarenakan ada kebijakan-kebijakan yang membuat Negara Indonesia bisa dikatakan tidak terpengaruh dengan krisis global. Dengan demikian Perum Perumnas Regional VII sebagai salah satu perusahaan BUMN memberikan kebijakan untuk menaikkan gaji untuk perorang sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2009 peningkatan kompensasi sebesar 0,32%, peningkatan ini cenderung lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan terjadi pengurangan karyawan yang disebabkan adanya pegawai yang mutasi maupun pensiun atau berakhir masa kerjanya. Tahun 2010 kompensasi mengalami penigkatan sebesar 4,38%.

5.5 Analisis dan Pembahasan Indikator Prestasi Kerja dan Perhitungannya

Peranan pemberian kompensasi dalam perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja, sebab tanpa pemberian kompensasi yang layak maka akan dapat mengakibatkan prestasi kerja karyawan mengalami penurunan. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi berpengaruh penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Prestasi kerja merupakan salah satu ukuran terhadap hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi perusahaan dan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pelaksanaan promosi. Prestasi kerja seseorang dapat dilihat berdasarkan kualifikasi yang dimiliki, yaitu kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan lingkungan kerja (kemampuan adaptasi). Seluruh komponen tersebut merupakan indicator yang membantu perusahaan dalam mendapatkan tenaga kerja yang baik dan dibutuhkan sesuai dengan jabatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini adalah indikator prestasi kerja yang menjadi bahan penelitian penulis, yaitu :

4. Lingkungan Kerja

Kuesioner Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perum Perumnas Regional VII

Identitas Responden

1. Nama

…………………… ( boleh tidak diisi )

2. Umur

……. Tahun

3. Jenis Kelamin

L/P

4. Status Perkawinan

a. Kawin

b. Belum kawin

c. Janda

d. Duda

5. Pendidikan tertinggi :

a. SD

d. Diploma

f. Pascasarjana (S2, S3)

Indikator Penilaian

Analisa deskripsi terhadap variabel kompensasi dan Prestasi Kerja akan dilakukan dari hasil pernyataan responden mengenai kompensasi dan Prestasi Kerja, dimana hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 5.7 Kuesioner (Skala likert)

No Pertanyaan/Pernyataan

SS

TS STS Jml

A Variabel X Indikator X 1 (gaji)

1 Struktur gaji sesuai

2 Gaji dapat memenuhi kebutuhan

3 Gaji yang diterima diberikan secara adil

47 sebagaimana karyawan lain

Indikator X 2 (tunjangan lauk pauk)

4 Jumlah tunjangan lauk pauk yang diberikan

5 24 10 5 3 47 sudah sesuai

5 Tunjangan lauk pauk yang diberikan dapat

47 dirasakan manfaatnya

47 dipahami

6 Perhitungan tunjangan lauk pauk mudah

Indikator X 3 (tunjangan transport)

7 Jumlah tunjangan transport yang diberikan

21 12 13 1 47 sudah sesuai

8 Tunjangan transport yang diberikan dapat

24 18 4 1 47 dirasakan manfaatnya

9 Tunjangan transport diberikan secara adil

Indikator X 4 (bonus)

10 Pemberian bonus tepat waktu

8 36 3 - -

11 Memastikan upaya memperoleh balas jasa

12 Pemberian bonus dapat memenuhi kebutuhan

Indikator X 5 (insentif)

13 Pemberian insentif tepat waktu

7 30 10 - -

14 Insentif yang diberikan bernilai guna bagi

15 Perhitungan insentif mudah dipahami

B Variabel Y

47 bekerja

1 Bekerja sama memberikan kemudahan dalam

2 Keterampilan mempengaruhi prestasi kerja

3 Karyawan diberikan kesempatan berkreativitas

7 30 10 - -

4 Pengalaman membantu dalam pekerjaan

5 Kesesuaian hasil pekerjaan dikaitkan dengan

47 target

6 Pimpinan memberikan jaminan terhadap

47 keamanan kerja

7 Kedisiplinan memacu prestasi kerja

8 32 7 - -

8 Jenjang pendidikan skala prioritas dalam

9 Promosi memacu prestasi kerja karyawan

10 Tugas yang diberikan sesuai dengan minat

Pada tabel 5.7 terlihat bahwa sebagian besar responden menyetujui pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kompensasi dan prestasi kerja, artinya bahwa responden sangat mendukung dan menerima bahwa pemberian kompensasi dapat merangsang prestasi kerja dan memiliki keinginan untuk breprestasi serta mendukung program kompensasi yang diberikan perusahaan.

5.6 Proses dan Hasil Uji Hipotesis

5.6.1 Deskriptif Statistik Sampel Penelitian

Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing- masing variabel yang telah diolah menggunakan SPSS versi 19, adapun hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian antara lain meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel ( mean ), minimum dan maksimum serta

standar deviasi (σ) untuk masing-masing variabel, yang disajikan dalam Tabel 5.8 berikut:

Tabel 5.8 Deskriptif Statistic Prestasi Kerja, Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus, Insentif

Mean

Std. Deviation N

Prestasi Kerja 3.60 .948 47

Gaji 3.51 .930 47

Tunjangan Lauk Pauk 3.17 .985 47

Tunjangan Transport 3.45 .951 47

Bonus 3.32 1.024 47

Insentif 3.28 1.015 47 Sumber: Olahan Data dengan SPSS Ver.16

Variables Entered/Removed b

Variables

Model Variables Entered

Removed

Method

1 Insentif, Tunjangan Lauk Pauk, Gaji,

. Enter

Tunjangan Transport, Bonus a

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui statistic descriptif dari masing- masing variabel. Dari 47 sampel ini variabel Prestasi Kerja (Y) memiliki standar deviasi sebesar 0,948% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.60%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simpangan data pada variabel Prestasi Kerja Baik. Variabel Gaji (X 1) diperoleh rata-rata sebesar 3,51% dan standar deviasi sebesar 0.930% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Ini

menunjukkan bahwa data pada variabel X 1 baik.

Variabel Tunjangan Lauk Pauk (X 2) memiliki standar deviasi sebesar 0,985% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata sebesar 3,17%

menunjukkan bahwa data pada variabel X 2 baik. Variabel Tunjangan Transport (X 3 ) dengan nilai standar deviasi sebesar 0,951% masih lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,45%,

menunjukkan bahwa data pada variabel X 3 baik.

Variabel Bonus (X4) dengan nilai standar deviasi sebesar 1,024% masih lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,32%, menunjukkan bahwa data pada variabel X4 baik.

Variabel Insentif (X5) dengan nilai standar deviasi sebesar 1,015% masih lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,28%, menunjukkan bahwa data pada variabel X5 baik.

Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan (Gujarati, 1995). Dalam kasus seperti ini, dimana nilai mean masing-masing variabel lebih kecil dari pada standar deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier (data yang terlalu ekstrim). Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim (Ghozali, 2006). Data-data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak

normalnya distribusi data. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel penelitian diperoleh standar deviasi yang jauh lebih kecil dari nilai rata rata variabel, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat data yang outliner.

5.6.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients berdasarkan output SPSS versi 16 terhadap variabel independen yang terdiri dari Gaji, Tunjangan lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus, dan Insentif terhadap Prestasi Kerja ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 5.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients a

Unstandardized Coefficients

Model B Std. Error

Tunjangan Lauk Pauk

Tunjangan Transport

.195 a. Dependent Variabel : Prestasi Kerja Sumber : Olahan Data dengan SPSS ver.16

Insentif

Pada tabel coefficients yang diinterpretasikan adalah nilai dalam kolom B, ba\ris pertama menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Dengan melihat Tabel 5.9 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = -1,439 + 0,857X 1 + 0,102X 2 + 0,152X 3 + 0,250X 4 – 0,286X 5 ………….................(1)

Persamaan regresi linear berganda mempunyai konstanta sebesar 1,439. Dari rumus di atas didapatkan persamaan yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 1,439 artinya bahwa jika tidak terdapat pengaruh dari X 1,

X 2, X 3, X 4, X 5, maka prestasi kerja sebesar nilai konstanta tersebut.

2. Besaran konstanta menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan dalam keadaan tetap, maka variabel dependen Prestasi Kerja (Y) akan naik sebesar 1,439%.

3. Koefisien regresi X 1 sebesar 0,857 berarti bahwa setiap peningkatan nilai pada gaji maka akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,857.

4. Koefisien regresi X 2 sebesar 0,102 berarti bahwa setiap peningkatan nilai pada tunjangan lauk pauk maka akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,102.

5. Koefisien regresi X 3 sebesar 0,152 berarti bahwa setiap peningkatan nilai pada tunjangan transport maka akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,152.

6. Koefisien regresi X 4 sebesar 0,250 berarti bahwa setiap peningkatan nilai pada bonus maka akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,250.

7. Koefisien regresi X 5 sebesar -0,286 berarti bahwa setiap penurunan nilai pada insentif maka akan menurunkan prestasi kerja sebesar 0,286.

5.6.3 Hasil Uji F (ANOVA)

Uji statistik F atau Analisis Of Variance (ANOVA) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Nilai

F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat apakah model yang digunakan sudah tepat atau tidak. Hasil perhitungan Uji F ini dengan menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut:

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Uji F

ANOVA b

Model

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Insentif, Tunjangan Lauk Pauk, Gaji, Tunjangan Transport, Bonus b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Olahan Data dengan SPSS ver.16

Untuk menguji apakah model yang digunakan tepat dapat dilakukan dengan cara yaitu membandingkan Sig. pada tabel ANOVA dengan taraf nyatanya (alfa 0,05%). Jika Sig. > 0,05 maka model ditolak namun jika Sig. <0,05 maka model diterima. Pada tabel uji F di atas nilai sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan model dapat diterima.

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel dan nilai probabilitas 0.00 yang lebih kecil dari 0.05. Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Prestasi Kerja atau dapat dikatakan bahwa Gaji

(X 1 ), Tunjangan Lauk Pauk (X 2 ), Tunjangan Transport (X 3 ), Bonus (X 4 ), dan

Insentif (X 5 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Prestasi Kerja (Y).

5.6.4 Hasil Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus, Insentif) terhadap variabel dependen (Prestasi Kerja). Hasil uji analisis regresi coefficients dengan menggunakan SPSS versi 16 terlihat pada di bawah ini :

Tabel 5.11 Hasil Uji t

a Coefficients

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

B Std. Error

Beta

T Sig.

Tunjangan Lauk Pauk

Tunjangan Transport

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber : Olahan Data dengan SPSS ver.16 Pengaruh dari masing-masing variabel Gaji, Tunjangan Lauk Pauk,

Tunjangan Transport, Bonus, Insentif terhadap Prestasi Kerja dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi (probabilitas). Berdasarkan tabel koefisien di

atas nilai P (sig) Gaji (X 1 ), Tunjangan Lauk Pauk (X 2 ), Tunjangan Transport (X 3 ) masing-masing sebesar 0,000, 0,017, dan 0,043 dengan nilai α sebesar 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka disimpulkan atas nilai P (sig) Gaji (X 1 ), Tunjangan Lauk Pauk (X 2 ), Tunjangan Transport (X 3 ) masing-masing sebesar 0,000, 0,017, dan 0,043 dengan nilai α sebesar 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut lebih kecil dari 0,05. Maka disimpulkan

1. Interpretasi Hasil variabel X 1, X 2, X 3

Variabel Gaji (X 1 ), Tunjangan Lauk Pauk (X 2 ), Tunjangan Transport (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja dikarenakan besarnya pembayaran yang diberikan kepada karyawan untuk setiap tahunnya sudah dianggarkan dan merupakan kebijakan dasar yang dikeluarkan perusahaan sesuai keputusan direksi Perum Perumnas. Dengan demikian ketiga variabel tersebut secara langsung ikut mendorong kinerja dan motivasi dari karyawan untuk dapat memacu prestasi, sehingga perusahaan akan mendapatkan output dari hasil kinerja karyawannya. Semakin besar pembayaran (gaji, tunjangan lauk pauk, tunjangan transport) maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Maka ketiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja.

2. Intrepetasi Hasil variabel X 4, X 5

Variabel Bonus (X 4 ) dan Insentif (X 5 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja disebabkan karena besarnya pembayaran yang diberikan kepada karyawan untuk setiap tahunnya disesuaikan dari bagian keuntungan yang diperoleh perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka karyawan akan mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar 400% dari gaji untuk bonus dan 200% dari gaji untuk insentif selama setahun. Namun besarnya keuntungan yang diberikan sangat bergantung pada profit yang dihasilkan perusahaan tiap tahunnya, apabila perusahaan tidak Variabel Bonus (X 4 ) dan Insentif (X 5 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja disebabkan karena besarnya pembayaran yang diberikan kepada karyawan untuk setiap tahunnya disesuaikan dari bagian keuntungan yang diperoleh perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka karyawan akan mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar 400% dari gaji untuk bonus dan 200% dari gaji untuk insentif selama setahun. Namun besarnya keuntungan yang diberikan sangat bergantung pada profit yang dihasilkan perusahaan tiap tahunnya, apabila perusahaan tidak

5.6.5 Hasil Koefisien Determinasi

Kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R 2 ), yang berada antara nol

dan satu.

Tabel 5.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary b

Model R

R Square

Adjusted R Square

1 a .967 .935

a. Predictors: (Constant), Insentif, Tunjangan Lauk Pauk, Gaji, Tunjangan Transport, Bonus

b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Tabel 5.12 menunjukkan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R square ). Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dari hasil olehan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 96,7% artinya hubungan antara variabel X (Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus dan Insentif) terhadap variabel Y Prestasi Kerja dalam kategori kuat

R square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang disebabkan oleh X, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R 2 sebesar 0,935 atau 93,5% artinya 93,5%

Prestasi Kerja dipengaruhi oleh variabel bebas Kompensasi yang terdiri dari Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus dan Insentif. Sedangkan sisanya 6,50% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Adjusted R

square 2 merupakan nilai R yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model, dari hasil perhitungan nilai adjusted R square

sebesar 92,7%..