Penentuan Umur Simpan Bubuk Zat Warna Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) dengan Metode Akselerasi Berdasarkan Pendekatan Kadar Air Kritis
rInG
.>3
OP
PENENTUAN UMUR SIMPAN BUBUKZAT WARNA ALAMI
KA YU SECANG
(Caesalpinia sppan Linn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITlS
Oleh
SUKRON KURNIAWAN
v
F0249023
2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTlTlIT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENENTUAN UMUR SIMPAN BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAYU SECANG (Caesaipinia sppan
inn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRIT1S
OIeh
SUKRON KURNIAWAN
F0249023
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memeroieh gelar
SARJANA TENOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknoiogi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
2003
FAKllLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
BOGOR
KAYU SECANG (Ca.sa/pinia sappan Linn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat nk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fkuls Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
OIeb
SURON KURNIAWAN
F02499023
Dilahirkan pada tanggal6 November 1981
di Pati
Tanggal Lulus: 1 September 2003
Menyetujui,
Bogor,
」w@
x Wi.. MSi.
September 2003
1.
Dosen Pembimbing II
ii
Sukron Kurniawan. F02499023. Penentuan Umur Simpan Bubuk Zat Wa
Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) dengan Metode Akselerasi
Berdasarkan Pendekatan Kadar Air Kritis. Di bawah bimbingan Dede Robiatul
Adawiyah dan Nur Wulandari.
INGKASAN
Samel bubuk zat wana alami kayu secang dibuat dengan spray drying
dan teknik kokrisaliasi. Selama ini entuk bubuk dianggap mempunyai nitai
ekonomis tinggi, lebih praktis dalam enggunaan dan lebih mudah diangkut serta
dikemas. Tujuan enelitian ini adalah untuk menentukan
mr
siman bubuk zat
wama alami kayu secang dengan metode akselerasi berdasarkan endekaan r
air kritis.
Sebelum disimpan bubuk zat waa alami tersebut diukur karacteristinya
yang meliputi kelarutan, intensitas wa (absorbansi) dan wama (kromasitas).
Bubuk zat wama hasil spray drying memiliki kelarutan 99.11%, intensitas
a
1.215, dan nilai L 65.00, nilai a 24.05, nilai b 40.19, nilai c 46.83, "Hue 59.1
(wama kuning merah), sedangkan dalam bentuk larutan memiliki nilai L 43.27,
nilai a 24.08, nilai b 20.11, nilai c 31.36, °Hue 39.8 (na merah). Bubuk zat
wama hasil kokristalisasi memiliki kelarutan 99.12%, intensitas waa 0.036, dan
nilai L 68.32, nilai a 17.65, nilai b 24.79, nilai c 30.43, Cfue 54.6, (waa kuning
merah), sedangkan dalam entuk tarutan memiliki nilai L 54.56, nilai a 9.21, nilai
b -4.23, nilai c 10.13, "Hue 335.5 (wana ungu).
Parameter-parameter yang dierlukan untuk menentukan umur simpan
adalah kadar air awal (mi), kadar air kesetimbangan (me), sloe kurva sorpsi
isothennis (b), kadar air kritis (me), nilat enneabilias kemasan
(lx). luas
kenasan (A), berat kering produk (Ws), dan tekanan uap air jenub (Po). Kadar air
awal bubuk zat wana hasil spry drying sebear 5.83%, sedangkan bubuk at
wama hasil kokristalisasi sebesar 0.62%. Penentuan kadar air kesetinbangan
dilakukan dengan cara menyinpan samel pada H yang berbeda, yaitu 7.58%
(NaOH), 27.27% (KF), 43.17% (K,CO)), 56.03% (NaBr), 67.00% (KI), 75.09%
(NaCI), 86.30% (NaI), dan 98.00% (K2S04). Kadar air kesetinbangan bubuk zat
wana hasil spray drying secara beruutan adalah 4.92%, 7.27%, 9.23%, 11.48%,
14.85%, 18.81%, 25.69%, dan 47.07%. Sedangkan bubuk zat wama hasil
kokristalisasi mempunyai kadar air kesetimbangan secara erurutan sebesar
0.21%,
0.35%,
kesetlmbangan
0.46%,
0.62%,
digunakan
untuk
0.92%,
0.51%,
membuat
7.97%.
kurva
15.94%. Kadar air
sorpsi
isothennis
untuk
menentukan nilai sloe kuva (b). Kenulusan kurva sorpsi isothennis ditentukan
dengan model �urva sorpsi Hasley, Chen-Clayton, Henderson, Caurie, dan Oswin_
Berdasarkan nilai MRD (Aka" Relaflve f)etenunaflOn), bubuk zat wama hasil
spray drYing sesuai dengan model Henderson dengan ersamaan 10g[ln 1I( I-a" )]=1_3 284+1.1539 logme, sedangkan bubuk zat wana hasil kokristahsasi tidak
mengikuti model-model yang dlcobakan.
Pada saat mencapai kadar air kesehmbangan, baik bubuk zat wana hasil
spy drymg
maupun
koknstalisasi
dlUkur
karakteristiknya
yang
meliputJ
kelarutan, absorbansi dan warna (kromasitas). Hasil engukuran menunjukkan
bahwa kelarutan, intensitas wana (absorbansi) dan wama (kromasitas) kcdua
samel relatifturun seiring meningkatnya kadar air.
o
Kadar air kritis ditentukan dengan cara menyimpan samel pada suhu
30 e, RH 98.00% (K2S04) dengan lama enyimpanan bereda. Kemudian samel
diuji secara organoleptik dengan uji beda terhadap kontrol (different
test) terhadap penggumpalannya. Hasil engujian menunjukkan bahwa bubuk zat
wana hasil spray drying dinyatakan bereda oleh panelis saat mencapai kadar air
18.26 %bk dengan enilaian rata-rata 3.3. Sedangkan bubuk zat wana hasil
koknstalisasi dinyatakan berbeda oleh panelis saat mencapai kadar air 1.59 %bk
dengan enilaian rata-rata 3.8. Hal ini erarti bahwa menurut panelis kadar air
kritis bubuk at wna alami hasil
spray drying dan kokristalisasi tercaai di
3) dan perbedaan agak besar (skoT J kontro!. Saat
mencaai kadar air kritis bubuk zat wana hasil spray drying mempunyai
antara perbedaan sedang (skoT
kelarutan 99.06%, absorbansi 0.774, nilai L 70.07, nilai a 21.87, nilai b 44.75,
°
nilai c 49.80 dan Hue 64.1 (wana kuning merah). Sedangkan bubuk zat wana
hasil kokristalisasi mempunyai kelarutan 98.96%, absoTbansi 0.024, nilai L 68.25,
<
nilai a 17.17, nilai b 24.41, nilai c 29.84 dan Hue 54.9 (wama kuning merah).
Kromasitas larutan zat wama hasil spray d,ying saat mencapai kadar air kritis
°
mempunyai nilai L 44.47, nilai a 26.97, nilai b 25.01, nilai c 36.78, dan Hue 42.8
(wama merah). Sedangkan larutan zat wama hasil kokristalisasi saat mencapai
kadar air kritis mempunyai nilai L 59. to, nilai a 6.45, nilai b -2.74, ni1ai c 7.00,
°
dan Hue 337.2 (waa ungu). Selain itu juga dilakukan uji beda nyata terhadap
wamanya. Panelis sudah menyatakan erbedaan waa setelah disimpan 12 jam
baik untuk bubuk zat wama hasil
spray rying
maupun bubuk zat wana hasil
kokristalisasi.
Kemasan yang dipakai adalah LDPE, MDPE, HDPE, dan PP yang
2
mempunyai enneabilitas 0.5, 0.3, 0.1, 0.185 g/m . hari. mmHg. Kemasan yang
2
dipakai mempunyai luas berukuran 2 x 14 x 17.5 cm dan erat kering produk
yang diuji sebesar 45 gram. Nilai tekanan uap air jenub pada saat engujian (suhu
°
30 C) sebesar 31.824 mmHg.
Berdasarkan hasil perhitungan, umur simpan terlama bubuk zat wana
hasil
spray dry;ng
selama 1189 hari yang disimpan pada H 75% dengan
kemasan HDPE. Sedangkan bubuk zat wana hasil kokristalisasi tidak dapat
ditentukan umor simpannya dengan metode akselerasi berdasarkan endekatan
kadar air kritis karena kurvanya tidak berbentuk sigmoid. Umur simpan akan
semakin lama dengan semakin kecilnya mlai enneabilitas kemasan dan atau
semakin rendahnya kelemhaban relatifkondisi enyimpanan.
menyelesalkan sknpsi
1m.
t'enulls Juga IIlgm II::Uydlll.11.4U
�"
Hl,
..W........p....
seluruh pihak yang telah membantu, antara lain:
t. Bapak dan Ibu yang telah membawa ananda menatap indah wana dunia.
2. Kedua adikku (Dik Kukuh dan Dik Mila). Aku sangat bahagia memilii
saudara sebaik kalian.
3. Ibu IT. Dede Robiatul Adawiyah, MSi selaku embimbing I. Tenma kasih atas
seluruh bantuan, bimbingan, dan kebaikannya.
4. lbu Nur Wulandari, STP, MSi selaku embimbing II. Terima kasih alas seluruh
bimbingan dan kesabarannya.
5. Baak Dr. Ir. Fen Kusnandar, MSi selaku dosen enguji yang telah banyak
memberikan masukan dalam enyusunan skripsi ini.
6. Tenan-tenan seerjuangan (Yulis, Yulia, dan Afandi) atas kebersanya.
n
7. Seluruh laboran TPG (Bu Rubiab, Mbak Ida, Pak Gatot, Pak Rojak, Pak Wahid,
Pak Sobirin, Pak Koko, Pak Sidik, dan Pak Yabya).
8. Keluarga besar Pondok Angsa (Heri, Achmat, Kresno, Paimo, Andi, SN,
Danang, Andri, dan Sobar), terima kasih inspirasinya.
9. Delaan Kejora (Achmat, Pracoyo, Vinon, Liliek, Sari, Ambar, dan lndah),
ingin rasanya tetap bersama sampai ujung waktu.
10. Sahabatku Achmat Sarifudin. Segala kisah yang tertumpah serasa begitu indah
kala bersama.
11 Heri Sutanto yang tidak pemah bosan menjadi tenan baikku.
12. Imawati dan Mira MaJasari Oktavia, meski hanya terajut dalam dekapan
angan. Desi Hendriyani yang mehntas begitu lekas namun begitu membekas.
Maya Tri\�agla, persahabatan ternyata lebih indah.
13. Virna Bedlam Putri, tenma kaslh alas setJap helai kenangan yang telah
kaulukiskan. Tenvata tidak semudah yang terbayang, maaf atas segaJa
kesalahan yang terclpla.
"'
14. Yunita ·'Ita" Noorariyanh, meski belum genap satu pumama berjumpa, namun
serasa berjuta masa bcrsama. Semoga kejora senantiasa menyapa setiap
Jmgga senJa.
15. Tenan-teman TPG
'36 alas persahabatan, keramahan, keercayaan dan
keceriaannva. Kisah Klasik Untuk Masa Depan masih menanti goresan
goresan pena kita.
16. Tenan-tenan TPG '37 yang te1ah ikut newamai lembaran perjalanan
hidupku.
17. Tenan-tenan senua dimanapun berada, semoga kita tetap bersama neski
dimensi ruang dan waktu berbeda.
18. Senja, pumana dan kejora yang setia nenemani dalam meniti han dan
memberi wama setiap kelam gaun nalan di cakrawala utara.
19. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu ersatu.
Penulis menyadari bahwa skrips! ini masih kurang sempuma. Semoga
keterbatasan yang ada tidak mengurangi hakekat ilmiah dari skripsi ini, sehingga
dapat dimafaatkan oeh piak yang erkeentingan.
Bogor,
September 2003
Penuhs
IV
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR ........
. .......... .. " .... III
.
.... v
DAFTAR lSI
VIII
DAFTAR TABEL
...... IX
DAFTARGAMBAR .
.... XI
DAFTAR LAMPlRAN
I.
PENDAHULUAN .......
... 1
.
................ 1
A LATAR BELAKANG
B. TUJUAN ........... ..........
......... 2
.
II. TNJAUAN PUSTAKA
......... 3
A KA U SECANG «(:aesalpinia sappan Linn)
I. Tanaman ....
...
.............
.
.....
..
.... 3
............ ............. ..... J
,
. . . . . ..
2. Pimen Kayu Secang ....... ..........
..
.
3. Pemanfaatan .....
.............. .......... 5
B. SPRAY DRYING ............
............ ............. ........ 6
.
C. KOKRIST ALiSASI ........ ..................................
D. BAHAN PENGISI ..
1. Gum Arab . ..........
4
..............
.
2. Sukrosa
.
.....................
. ........... ........ 7
............. ..........
8
.8
..9
E UMUR SIMPAN ............. .
.. 10
F. METODE AKSELERASI .
. .. . 12
G. KEMASAN .....
III.METODOLOGI
A BAHAN DAN ALAr
. ........... ............ ............. ................. .. 16
... ........................................ 19
............ 19
I Bahan.
19
2. Alat
19
.
B. METODE PENELITIAN .
...... ..... 19
v
I. Pemhuatan Bubuk Zat Warna Alami daTi Kayu Secang dengan
........ 19
'''pray Drying ....
2. Pembuatan Buhuk Zat Warna Alami dan Kayu Secang dengan
Teknik Kokristalisasi
..
..
.. ........ 20
.. .
3. Pengukuran Karakteristik Bubuk Zat Wana Alami
Kayu Secang ........
a. Kelarutan
.
. .......... 22
. . . . ..
C.
Intensitas Wama ..............
................... ................ ... 23
.
4. Penentuan Umur Simpan ............
a. Penentuan Kadar Air
. . .. 22
...........
b. Wama ............
.......
........ ...................... . 23
.
. .. .
.
............................................ 23
...
b. Penentuan Kurva Sorpsi lsothennis ..
.
c. Penentuan Model Sorpsi lsothennis
d. Uji Ketepatan Model ........
..
e. Penentuan Kadar Air Kritis
.. ..
..
..
.
.
...
...
....
.
. ..
..
..
........
.....
. ...
.
.
..
.....
......
.
.
...............
..........
. ..
..
.......
..............
..................
............
f. Pengukuran Umur Simpan . ..
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
...........
24
. 25
. ......... 27
............. .......... 27
.. ..
...
...........
...
.........
. ..
..
.
.
.
................
28
............... .. 29
A. KARAKTERISTIK A W AL BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAU SECANG
...................... ....................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
....... 29
B. KARAKTERISTIK SORPSI ISOTHERMIS
BUBUK ZAT WARNA ALAMI AYU SECANG
I. Model Sorpsi Isothennis
2. Uji Ketepatan Model .
...... 3 2
............ 35
......... 41
C. KARAKTERISTIK BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAYU SECANG PADA BERBAGAI TINGKAT RH
... . . .... 43
1 . Kclarutan
.. ...... 43
2. Absorbansi
3. Warna
a. Bubuk Zat Warna .
. . .... 45
............. .... 46
..47
VI
.>3
OP
PENENTUAN UMUR SIMPAN BUBUKZAT WARNA ALAMI
KA YU SECANG
(Caesalpinia sppan Linn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITlS
Oleh
SUKRON KURNIAWAN
v
F0249023
2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTlTlIT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENENTUAN UMUR SIMPAN BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAYU SECANG (Caesaipinia sppan
inn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRIT1S
OIeh
SUKRON KURNIAWAN
F0249023
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memeroieh gelar
SARJANA TENOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknoiogi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
2003
FAKllLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
BOGOR
KAYU SECANG (Ca.sa/pinia sappan Linn) DENGAN METODE
AKSELERASI BERDASARKAN PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat nk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fkuls Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
OIeb
SURON KURNIAWAN
F02499023
Dilahirkan pada tanggal6 November 1981
di Pati
Tanggal Lulus: 1 September 2003
Menyetujui,
Bogor,
」w@
x Wi.. MSi.
September 2003
1.
Dosen Pembimbing II
ii
Sukron Kurniawan. F02499023. Penentuan Umur Simpan Bubuk Zat Wa
Alami Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) dengan Metode Akselerasi
Berdasarkan Pendekatan Kadar Air Kritis. Di bawah bimbingan Dede Robiatul
Adawiyah dan Nur Wulandari.
INGKASAN
Samel bubuk zat wana alami kayu secang dibuat dengan spray drying
dan teknik kokrisaliasi. Selama ini entuk bubuk dianggap mempunyai nitai
ekonomis tinggi, lebih praktis dalam enggunaan dan lebih mudah diangkut serta
dikemas. Tujuan enelitian ini adalah untuk menentukan
mr
siman bubuk zat
wama alami kayu secang dengan metode akselerasi berdasarkan endekaan r
air kritis.
Sebelum disimpan bubuk zat waa alami tersebut diukur karacteristinya
yang meliputi kelarutan, intensitas wa (absorbansi) dan wama (kromasitas).
Bubuk zat wama hasil spray drying memiliki kelarutan 99.11%, intensitas
a
1.215, dan nilai L 65.00, nilai a 24.05, nilai b 40.19, nilai c 46.83, "Hue 59.1
(wama kuning merah), sedangkan dalam bentuk larutan memiliki nilai L 43.27,
nilai a 24.08, nilai b 20.11, nilai c 31.36, °Hue 39.8 (na merah). Bubuk zat
wama hasil kokristalisasi memiliki kelarutan 99.12%, intensitas waa 0.036, dan
nilai L 68.32, nilai a 17.65, nilai b 24.79, nilai c 30.43, Cfue 54.6, (waa kuning
merah), sedangkan dalam entuk tarutan memiliki nilai L 54.56, nilai a 9.21, nilai
b -4.23, nilai c 10.13, "Hue 335.5 (wana ungu).
Parameter-parameter yang dierlukan untuk menentukan umur simpan
adalah kadar air awal (mi), kadar air kesetimbangan (me), sloe kurva sorpsi
isothennis (b), kadar air kritis (me), nilat enneabilias kemasan
(lx). luas
kenasan (A), berat kering produk (Ws), dan tekanan uap air jenub (Po). Kadar air
awal bubuk zat wana hasil spry drying sebear 5.83%, sedangkan bubuk at
wama hasil kokristalisasi sebesar 0.62%. Penentuan kadar air kesetinbangan
dilakukan dengan cara menyinpan samel pada H yang berbeda, yaitu 7.58%
(NaOH), 27.27% (KF), 43.17% (K,CO)), 56.03% (NaBr), 67.00% (KI), 75.09%
(NaCI), 86.30% (NaI), dan 98.00% (K2S04). Kadar air kesetinbangan bubuk zat
wana hasil spray drying secara beruutan adalah 4.92%, 7.27%, 9.23%, 11.48%,
14.85%, 18.81%, 25.69%, dan 47.07%. Sedangkan bubuk zat wama hasil
kokristalisasi mempunyai kadar air kesetimbangan secara erurutan sebesar
0.21%,
0.35%,
kesetlmbangan
0.46%,
0.62%,
digunakan
untuk
0.92%,
0.51%,
membuat
7.97%.
kurva
15.94%. Kadar air
sorpsi
isothennis
untuk
menentukan nilai sloe kuva (b). Kenulusan kurva sorpsi isothennis ditentukan
dengan model �urva sorpsi Hasley, Chen-Clayton, Henderson, Caurie, dan Oswin_
Berdasarkan nilai MRD (Aka" Relaflve f)etenunaflOn), bubuk zat wama hasil
spray drYing sesuai dengan model Henderson dengan ersamaan 10g[ln 1I( I-a" )]=1_3 284+1.1539 logme, sedangkan bubuk zat wana hasil kokristahsasi tidak
mengikuti model-model yang dlcobakan.
Pada saat mencapai kadar air kesehmbangan, baik bubuk zat wana hasil
spy drymg
maupun
koknstalisasi
dlUkur
karakteristiknya
yang
meliputJ
kelarutan, absorbansi dan warna (kromasitas). Hasil engukuran menunjukkan
bahwa kelarutan, intensitas wana (absorbansi) dan wama (kromasitas) kcdua
samel relatifturun seiring meningkatnya kadar air.
o
Kadar air kritis ditentukan dengan cara menyimpan samel pada suhu
30 e, RH 98.00% (K2S04) dengan lama enyimpanan bereda. Kemudian samel
diuji secara organoleptik dengan uji beda terhadap kontrol (different
test) terhadap penggumpalannya. Hasil engujian menunjukkan bahwa bubuk zat
wana hasil spray drying dinyatakan bereda oleh panelis saat mencapai kadar air
18.26 %bk dengan enilaian rata-rata 3.3. Sedangkan bubuk zat wana hasil
koknstalisasi dinyatakan berbeda oleh panelis saat mencapai kadar air 1.59 %bk
dengan enilaian rata-rata 3.8. Hal ini erarti bahwa menurut panelis kadar air
kritis bubuk at wna alami hasil
spray drying dan kokristalisasi tercaai di
3) dan perbedaan agak besar (skoT J kontro!. Saat
mencaai kadar air kritis bubuk zat wana hasil spray drying mempunyai
antara perbedaan sedang (skoT
kelarutan 99.06%, absorbansi 0.774, nilai L 70.07, nilai a 21.87, nilai b 44.75,
°
nilai c 49.80 dan Hue 64.1 (wana kuning merah). Sedangkan bubuk zat wana
hasil kokristalisasi mempunyai kelarutan 98.96%, absoTbansi 0.024, nilai L 68.25,
<
nilai a 17.17, nilai b 24.41, nilai c 29.84 dan Hue 54.9 (wama kuning merah).
Kromasitas larutan zat wama hasil spray d,ying saat mencapai kadar air kritis
°
mempunyai nilai L 44.47, nilai a 26.97, nilai b 25.01, nilai c 36.78, dan Hue 42.8
(wama merah). Sedangkan larutan zat wama hasil kokristalisasi saat mencapai
kadar air kritis mempunyai nilai L 59. to, nilai a 6.45, nilai b -2.74, ni1ai c 7.00,
°
dan Hue 337.2 (waa ungu). Selain itu juga dilakukan uji beda nyata terhadap
wamanya. Panelis sudah menyatakan erbedaan waa setelah disimpan 12 jam
baik untuk bubuk zat wama hasil
spray rying
maupun bubuk zat wana hasil
kokristalisasi.
Kemasan yang dipakai adalah LDPE, MDPE, HDPE, dan PP yang
2
mempunyai enneabilitas 0.5, 0.3, 0.1, 0.185 g/m . hari. mmHg. Kemasan yang
2
dipakai mempunyai luas berukuran 2 x 14 x 17.5 cm dan erat kering produk
yang diuji sebesar 45 gram. Nilai tekanan uap air jenub pada saat engujian (suhu
°
30 C) sebesar 31.824 mmHg.
Berdasarkan hasil perhitungan, umur simpan terlama bubuk zat wana
hasil
spray dry;ng
selama 1189 hari yang disimpan pada H 75% dengan
kemasan HDPE. Sedangkan bubuk zat wana hasil kokristalisasi tidak dapat
ditentukan umor simpannya dengan metode akselerasi berdasarkan endekatan
kadar air kritis karena kurvanya tidak berbentuk sigmoid. Umur simpan akan
semakin lama dengan semakin kecilnya mlai enneabilitas kemasan dan atau
semakin rendahnya kelemhaban relatifkondisi enyimpanan.
menyelesalkan sknpsi
1m.
t'enulls Juga IIlgm II::Uydlll.11.4U
�"
Hl,
..W........p....
seluruh pihak yang telah membantu, antara lain:
t. Bapak dan Ibu yang telah membawa ananda menatap indah wana dunia.
2. Kedua adikku (Dik Kukuh dan Dik Mila). Aku sangat bahagia memilii
saudara sebaik kalian.
3. Ibu IT. Dede Robiatul Adawiyah, MSi selaku embimbing I. Tenma kasih atas
seluruh bantuan, bimbingan, dan kebaikannya.
4. lbu Nur Wulandari, STP, MSi selaku embimbing II. Terima kasih alas seluruh
bimbingan dan kesabarannya.
5. Baak Dr. Ir. Fen Kusnandar, MSi selaku dosen enguji yang telah banyak
memberikan masukan dalam enyusunan skripsi ini.
6. Tenan-tenan seerjuangan (Yulis, Yulia, dan Afandi) atas kebersanya.
n
7. Seluruh laboran TPG (Bu Rubiab, Mbak Ida, Pak Gatot, Pak Rojak, Pak Wahid,
Pak Sobirin, Pak Koko, Pak Sidik, dan Pak Yabya).
8. Keluarga besar Pondok Angsa (Heri, Achmat, Kresno, Paimo, Andi, SN,
Danang, Andri, dan Sobar), terima kasih inspirasinya.
9. Delaan Kejora (Achmat, Pracoyo, Vinon, Liliek, Sari, Ambar, dan lndah),
ingin rasanya tetap bersama sampai ujung waktu.
10. Sahabatku Achmat Sarifudin. Segala kisah yang tertumpah serasa begitu indah
kala bersama.
11 Heri Sutanto yang tidak pemah bosan menjadi tenan baikku.
12. Imawati dan Mira MaJasari Oktavia, meski hanya terajut dalam dekapan
angan. Desi Hendriyani yang mehntas begitu lekas namun begitu membekas.
Maya Tri\�agla, persahabatan ternyata lebih indah.
13. Virna Bedlam Putri, tenma kaslh alas setJap helai kenangan yang telah
kaulukiskan. Tenvata tidak semudah yang terbayang, maaf atas segaJa
kesalahan yang terclpla.
"'
14. Yunita ·'Ita" Noorariyanh, meski belum genap satu pumama berjumpa, namun
serasa berjuta masa bcrsama. Semoga kejora senantiasa menyapa setiap
Jmgga senJa.
15. Tenan-teman TPG
'36 alas persahabatan, keramahan, keercayaan dan
keceriaannva. Kisah Klasik Untuk Masa Depan masih menanti goresan
goresan pena kita.
16. Tenan-tenan TPG '37 yang te1ah ikut newamai lembaran perjalanan
hidupku.
17. Tenan-tenan senua dimanapun berada, semoga kita tetap bersama neski
dimensi ruang dan waktu berbeda.
18. Senja, pumana dan kejora yang setia nenemani dalam meniti han dan
memberi wama setiap kelam gaun nalan di cakrawala utara.
19. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu ersatu.
Penulis menyadari bahwa skrips! ini masih kurang sempuma. Semoga
keterbatasan yang ada tidak mengurangi hakekat ilmiah dari skripsi ini, sehingga
dapat dimafaatkan oeh piak yang erkeentingan.
Bogor,
September 2003
Penuhs
IV
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR ........
. .......... .. " .... III
.
.... v
DAFTAR lSI
VIII
DAFTAR TABEL
...... IX
DAFTARGAMBAR .
.... XI
DAFTAR LAMPlRAN
I.
PENDAHULUAN .......
... 1
.
................ 1
A LATAR BELAKANG
B. TUJUAN ........... ..........
......... 2
.
II. TNJAUAN PUSTAKA
......... 3
A KA U SECANG «(:aesalpinia sappan Linn)
I. Tanaman ....
...
.............
.
.....
..
.... 3
............ ............. ..... J
,
. . . . . ..
2. Pimen Kayu Secang ....... ..........
..
.
3. Pemanfaatan .....
.............. .......... 5
B. SPRAY DRYING ............
............ ............. ........ 6
.
C. KOKRIST ALiSASI ........ ..................................
D. BAHAN PENGISI ..
1. Gum Arab . ..........
4
..............
.
2. Sukrosa
.
.....................
. ........... ........ 7
............. ..........
8
.8
..9
E UMUR SIMPAN ............. .
.. 10
F. METODE AKSELERASI .
. .. . 12
G. KEMASAN .....
III.METODOLOGI
A BAHAN DAN ALAr
. ........... ............ ............. ................. .. 16
... ........................................ 19
............ 19
I Bahan.
19
2. Alat
19
.
B. METODE PENELITIAN .
...... ..... 19
v
I. Pemhuatan Bubuk Zat Warna Alami daTi Kayu Secang dengan
........ 19
'''pray Drying ....
2. Pembuatan Buhuk Zat Warna Alami dan Kayu Secang dengan
Teknik Kokristalisasi
..
..
.. ........ 20
.. .
3. Pengukuran Karakteristik Bubuk Zat Wana Alami
Kayu Secang ........
a. Kelarutan
.
. .......... 22
. . . . ..
C.
Intensitas Wama ..............
................... ................ ... 23
.
4. Penentuan Umur Simpan ............
a. Penentuan Kadar Air
. . .. 22
...........
b. Wama ............
.......
........ ...................... . 23
.
. .. .
.
............................................ 23
...
b. Penentuan Kurva Sorpsi lsothennis ..
.
c. Penentuan Model Sorpsi lsothennis
d. Uji Ketepatan Model ........
..
e. Penentuan Kadar Air Kritis
.. ..
..
..
.
.
...
...
....
.
. ..
..
..
........
.....
. ...
.
.
..
.....
......
.
.
...............
..........
. ..
..
.......
..............
..................
............
f. Pengukuran Umur Simpan . ..
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
...........
24
. 25
. ......... 27
............. .......... 27
.. ..
...
...........
...
.........
. ..
..
.
.
.
................
28
............... .. 29
A. KARAKTERISTIK A W AL BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAU SECANG
...................... ....................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
....... 29
B. KARAKTERISTIK SORPSI ISOTHERMIS
BUBUK ZAT WARNA ALAMI AYU SECANG
I. Model Sorpsi Isothennis
2. Uji Ketepatan Model .
...... 3 2
............ 35
......... 41
C. KARAKTERISTIK BUBUK ZAT WARNA ALAMI
KAYU SECANG PADA BERBAGAI TINGKAT RH
... . . .... 43
1 . Kclarutan
.. ...... 43
2. Absorbansi
3. Warna
a. Bubuk Zat Warna .
. . .... 45
............. .... 46
..47
VI