13
Sifat khusus industri perbankan ada dua, yaitu: 1. Sebagai salah satu sub-sistem industri jasa keuangan Bank bisa disebut juga
sebagai jantung jasa keuangan. Disebut sebagai jantung, karena bank sebagai motor penggerak roda perekonomian suatu negara, salah satu leading
indicator kestabilan tingkat perekonomian suatu negara .Jika perekonomian suatu negara.Jika perbankan mengalami suatu masalah keterpurukan, hal ini
adalah indikator perekonomian negara yang sedang sakit. 2. Industri perbankan adalah industri yang sangat bertumpu kepada kepercayaan
masyarakat fiduciary financial institution. Kepercayaan masyarakat fiduciary financial institution adalah segala-galanya bagi bank. Begitu
masyarakat tidak percaya pada bank, bank akan menghadapi “rush” dan akhirnya koleps.
2.1.2 Profitabilitas
Menurut Hasibuan 2009 profitabilitas adalah suatu kemampuan bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase.Athanasoglou
et al
. 2006, menyatakan bahwa profitabiltas bank merupakan fungsi dari faktor internal dan
eksternal. Para peneliti sepakat bahwa faktor internal mempengaruhi profitabilitas bank seperti ukuran, modal, manajemen risiko dan manajemen biaya, sedangkan
faktor eksternal yang perlu diperhatikan adalah inflasi, suku bunga dan siklus
output
, serta variabel yang mempresentasikan karakteristik pasar. Dalam penelitian ini lebih
Universitas Sumatera Utara
14
menekankan pada faktor eksternal seperti inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang.
Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam usahanya memperoleh keuntungan dengan menggunakan aktiva yang
dimiliki.Profitabilitas menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak.Efisiensi sebuah usaha baru
dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut
.
Menurut Riyadi 2006 rasio profitabilitas dapat diukur melalui: 1
Return on Asset
ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba sebelumpajak dengan total aset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi
pengelolaan aset yangdilakukan oleh bank yang bersangkutan; 2
Return on Equity
ROE adalah rasio profitabilitasyang menunjukkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan Modal Modal inti bank,rasio ini menunjukan tingkat persentase yang
dapat dihasilkan; 3
Net Interest Margin
NIMmerupakan perbandingan antara
interest income
pendapatan bungabank yang diperoleh dikurangi
interest expense
biaya bunga bank yang menjadi beban dibagi dengan
average interest earning assets
rata-rata aktiva produktif yang digunakan.
2.1.3
Return on Assets
ROA
Return on Assets
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak
Universitas Sumatera Utara
15
yang dihasilkan dari total aset bank yang bersangkutan. Riyadi, 2006. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata-rata
total asset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. ROA dirumuskan sebagai berikut:
ROA = x 100
. 2.1.4 Nilai Tukar Mata Uang Kurs Tukar
Menurut Triyono 2008 kurs
exchange rate
adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua
mata uang tersebut. Sedangkan menurut Sukirno 2008:397 kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara yang
dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Nilai tukar satu mata uang mempengaruhi perekonomian apabila nilai tukar
mata uang tersebut terapresiasi atau terdepresiasi. Fluktuasi atas perubahan nilai tukar merupakan pusat perhatian pasar mata uang luar negeri
foreign exchange market
Manurung dan Manurung, 2009. Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka perbandingan
nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut kurs valuta asing.
Universitas Sumatera Utara
16
Sistem nilai tukar dapat diklasifikasikan menurut seberapa jauh nilai tukar dikendalikan oleh pemerintah, kategori-kategori sistem nilai tukar menurut Madura
2006:165adalah sebagai berikut : 1. Sistem nilai kurs tetap
Sistem nilai tukar tetap adalah suatu sistem moneter dimana nilai tukar dibuat konstan atau hanya dibiarkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sangat
sempit.Jika nilai tukar mulai bergerak terlalu tajam, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk mempertahankannya dalam batas-batas yang dimaksud.
2. Sistem nilai kursmengambang bebas Sistem nilai tukar mengambang bebas merupakan suatu sistem moneter dimana
nilai tukar dibiarkan bergerak mengikuti kekuatan-kakuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.Dalam system ini perusahaan-perusahaan multinasional perlu
menyerahkan sumber daya yang substansial untuk mengukur dan mengelola resiko valuta asing.
3. Sistem nilai kursmengambang terkendali Sistem mengambang terkendali adalah suatu sistem moneter dimana nilai tukar
dibiarkan berfluktuasi tanpa batas-batas yang eksplisit, tetapi bank sentral bisa melakukan intervensi untuk mempengaruhi pergerakan nilai tukar tersebut.
Universitas Sumatera Utara
17
4. Sistem nilai kurs terpatok Sistem nilai tukar terpatok yang merupakan sistem moneter dimana valuta-valuta
dipatokan ke suatu valuta lain atau ke suatu unit perhitungan dalam batas-batas tertentu.
Naik turunnya nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing bisa terjadi dengan berbagai cara, yakni bisa dengan cara dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu
negara yang menganut sistem
managed floating exchange rate
atau bisa juga karena tarik menariknya kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran di dalam pasar
ma rket mechanism
dan lazimnya perubahan nilai tukar mata uang tersebut bisa terjadi karena 4 empat hal, yaitu:
1. Depresiasi
depreciation,
yaitu penurunan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik menariknya kekuatan-
kekuatan
supply
dan
demand
di dalam pasar
market mechanism
2. Apresiasi
appreciation,
yaitu peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik menariknya kekuatan-
kekuatan
supply
dan
demand
di dalam pasar
market mechanism
3. Devaluasi
devaluation,
yaitu penurunan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah
suatu negara. 4.
Revaluasi
revaluation,
yaitu peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah
suatu negara.
Universitas Sumatera Utara
18
2.1.5 Tingkat Suku Bunga BI