Pekerjaan Shearwall dan Corewall

4.1. Pekerjaan Shearwall dan Corewall

4.1.1. Definisi dan Fungsi Shesarwall dan Corewall

Shear Wall dan Core Wall merupakan dinding yang dirancang untuk menahan geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Menurut Thimothy (2005), dinding geser adalah elemen – elemen vertikal sebagai sistem penahan gay horizontal. Proyek EASTON PARK RESIDENCE Apartement Jatinangor ini memiliki enam jenis Shear Wall (Lampiran A-6) dan satu jenis Core Wall (Lampiran A-14), selain menahan gaya horizontal seperti angin dan gempa, Shear Wall dan Core Wall menahan gaya normal ( gaya vertikal ), struktur inipun berprilaku sebagai balok lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain menahan gaya geser dapat juga menahan gaya lentur.

Gambar 4. 1 Diagram Gaya Geser ( Bahan Kuliah Struktur Beton II, Teknik Sipil UPI )

Shear Wall dan Core Wall ini menahan dua tipe gaya yaitu gaya geser dan gaya angkat. Hubungan pada struktur itu dapat memindahkan gaya – gaya horizontal Shear Wall dan Core Wall. Pemindahan ini menimbulkan Shear Wall dan Core Wall ini menahan dua tipe gaya yaitu gaya geser dan gaya angkat. Hubungan pada struktur itu dapat memindahkan gaya – gaya horizontal Shear Wall dan Core Wall. Pemindahan ini menimbulkan

Fungsi dari struktur Shear Wall dan Core Wall memberikan kekuatan lateral yang dibutuhkan untuk menahan gaya – gaya horizontal seperti angin dan gempa dan struktur ini juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah lantai dan rangka atap dari gerakan pendukungnya.

Gambar 4. 2 Perancangan Tulangan Shear Wall

Gambar 4. 3 Perancangan Tulangan Core Wall

4.1.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Shearwall dan Corewall

Pada bab ini, kami akan fokus membahas tentang pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall di Proyek EASTON PARK RESIDENCE Apartement Jatinangor. Latar belakang kami mengambil fokus pada pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall adalah metoda pembangunan untuk perkerjaan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metoda yang tidak biasa atau unique. Metoda yang tak biasa atau unique yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall, terdapat dalam tahapan yang berbeda.

Tahapan pertama pada saat pembangunan shearwall, yaitu pada tahapan pekerjaan pembangunannya yang menggunakan metoda bernama metoda climbing. Metoda climbing ini adalah metoda yang dipakai hanya untuk struktur jenis Shear Wall dan Core Wall, yang istimewa dari metoda ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding Shear Wall dan Core Wall itu sendiri. Keuntungan lain yang di dapat ketika memakai metoda climbing ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada ketika pembangunan Shear Wall dan Core Wall.

Berikut ini adalah metoda kerja pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall (dapat dilihat dalam Lampiran A-15) :

1. Dilakukan pengecoran tahap awal Shear Wall dan Core Wall setinggi 3m ( elevasi -1,6 ).

2. Melakukan pemasangan table form untuk climbing bekisting Shear Wall dan Core Wall.

Gambar 4. 4 Pemasangan table form

3. Melakukan marking untuk posisi balok dan pelat lantai ground yang ada pada wall tersebut.

Gambar 4. 5 Pelaksanaan Marking Posisi Elemen Struktur

4. Perkerjaan pemasangan block out (Shear Wall dan Core Wall dengan memakai sterofoam dan kawat ayam)

Gambar 4. 6 Pekerjaan Pemasangan Block Out

5. Pekerjaan pemasangan stek besi untuk pelat lantai ground sesuai marking yang ada.

6. Melakukan checklist pembesian terpasang serta posisi dan ukuran blockout pada Shear Wall dan Core Wall tersebut.

7. Melakukan pemasangan bekisting wall dengan sistem climbing.

Gambar 4. 7 Pemasangan Bekisting Wall Sistim Climbing

8. Melakukan pengecoran beton.

Gambar 4. 8 Pengecoran Menggunakan Bucket

9. Melakukan pembongkaran bekisting

Tes Mutu

7 hari δ bk > δ bk ’ 7 hari

beton umur 7 hari

7 hari δ bk > δ bk ’ 7 hari

o Reproofing pada shear wall atau core wall o Reproofing pada shear wall atau core wall o Bongkar perancah pada shear wall atau

o perancah pada shear wall atau core wall core wall

terpasang

o Bongkar bekisting pada shear wall atau o bekisting pada shear wall atau core wall core wall

tetap terpasang

o Kerjakan konstruksi perancah dan o Kerjakan konstruksi perancah dan bekisting plat dan balok

bekisting plat dan balok

Tes Mutu beton umur 14hari

Gambar 4. 9 diagram alir pembongkaran bekisting Shear Wall dan Core Wall

B 14

hari δ bk > δ bk ’ 14 hari 14 hari δ bk ≥δ bk ’ 14

o Reproofing pada shear wall atau core wall

Reproofing pada shear wall atau core wall

terpasang

terbongkar

o Perancah shear wall atau core wall tetap

Pemasangan satu Reproofing sampai 21

terpasang

hari o Bekisting shear wall atau core wall tetap

terpasang

Cor plat dan balok

Tes mutu beton umur 21hari

21 hari δ bk > δ bk ’ 21 hari 21 hari δ bk ≥δ bk ’ 21 hari

o Cor plat dan balok 2 lantai diatasnya o Reproofing pada shear wall atau core wall o Refrooping balok lantai sudah dibongkar

dan plat lantai tidak boleh di bongkar o Menunggu hasil tes mutu beton umur > 21

hari, jika hasil tes mutu beton umur > 21 hari δ bk ≥δ bk ’ 21 hari maka refrooping boleh di bongkar.

10. Curing untuk Shear Wall dan Core Wall Dilakukan perawatan beton setelah pembongkaran bekisting pada Shear Wall dan Core Wall dengan cara menyemprotkan zat kimia khusus untuk perawatan beton. Perawatan beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah curing beton kemudian untuk zat kimia yang digunakan adalah curing compound (Antisol®-E(WP))

Tahap yang kedua terdapat pada pekerjaan pemasangan bekisting untuk Shear Wall dan Core Wall. Bekisting yang digunakan dalam pemasangan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metoda Bekisting Sistim . Bekisting Sistim ini sering disebut juga metoda investasi karena Bekisting Sistim ini pada awal pembuatannya memakan biaya yang lumayan cukup besar. Bahan dasar dalam pembuatan Bekisting Sistim adalah besi holo dan besi baja, bahan dasar inilah yang memakan biaya yang lumayan besar kemudian juga dalam hal pengerjaan Bekisting Sistim yang menggunakan metode las untuk perancangan bekisting yang diperuntukan Shear Wall dan Core Wall.

Gambar 4. 10 Lapisan Bekisting

Gambar 4. 11 Bekisting

Keuntungan dalam menggunakan metode bekisting sistim ini adalah dapat terpakai hingga beberapa kali pekerjaan proyek atau sama dengan 8 tahun. Berbeda dengan bekisting yang biasa digunakan yaitu bekisting kayu atau papan yang hanya dapat digunakan sekali saja artinya jetika proyek telah selesai bekisting kayu atau papan terbuang dengan percuma. Serti nama lain dari bekisting sistim itu sendiri yakni metoda investasi, mengeluarkan biaya besar untuk awal pembuatan untuk 8 tahun kedepan.