Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

1. Bacalah puisi berikut ini dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isinya!

DOA kepada pemeluk teguh Tuhanku

Dalam termangu Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku aku hilang bentuk

remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku

di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling

Chairil Anwar 13 November 1943

2. Tulislah pengumuman yang ditujukan kepada seluruh siswa di sekolahmu, yang berisi pemberitahuan bahwa pada tanggal 11 September 2007 kegiatan belajar mengajar ditiadakan karena akan diadakan rapat pleno komite sekolah!

104 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Selebriti Indonesia

A. Menyimak Wawancara

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara, memberi tanggapan catatan wawancara yang dibuat siswa lain.

1. Menyimak Wawancara Topik yang dibicarakan dalam suatu wawancara tentu berbeda. Hal

tersebut bergantung dari apa yang dibutuhkan oleh pewawancara. Begitu pula dengan pendengar. Wawancara akan menarik apabila pendengar merasa topiknya aktual dan dibutuhkan.

Bapak/Ibu guru akan memperdengarkan sebuah wawancara. Simaklah dengan saksama wawancara tersebut. Sambil menyimak, catatlah informasi-informasi penting dan menarik yang terdapat dalam wawancara.

Teks Wawancara untuk dibacakan

Iwan Fals

Menanti Manusia Setengah Dewa Iwan Fals, nama aslinya Virgiawan Listanto, punya

tempat istimewa dalam peta musik Indonesia. Generasi awal 1980-an hingga sekarang menempatkan Iwan sebagai idola. Mereka merasa terwakili oleh lagu-lagunya. Karya-karya Iwan memang khas; kadang bernada keras menyengat, kadang lembut menyentuh, tak jarang pula bertutur dengan canda. Liriknya kuat menggunakan kata- kata yang tak klise. Di telinga teman-temannya semasa belia, suara Iwan terdengar fals.

Ternyata predikat fals yang kemudian ditempelkan di belakang nama panggilannya itu justru mengantarnya menjadi penyanyi dan musisi besar negeri ini. Tapi, sukses besar yang diraihnya tak membuat dia berubah. Lelaki kelahiran Jakarta, 3 September 1961, ini tetap bersahaja, tetap rendah hati, dan apa adanya. Beristrikan Rosanna, Iwan Fals dikaruniai tiga anak; almarhum Galang Rambu Anarki (lahir 1982), Annisa Cikal Rambu Basae

106 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

(1985), dan Rayya Rambu Robbani (2002). Sebelum berpulang ke pangkuan Illahi (April 1997), Galang --yang juga menjadi judul lagu Iwan dan cukup populer --mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik.

Musik yang diusung galang berbeda dengan jenis musik yang menjadi trade mark ayahnya. Galang menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album, Jangan Kau Pergi. Sepeninggal Galang, Iwan Fals mengaku makin mencintai keluarganya. Sejak kecil Iwan sebenarnya bercita-cita jadi tentara. Untuk mewujudkan cita-citanya itu, dia menekuni olahraga karate dan sepakbola. Iwan sempat mencatat prestasi; juara II karate tingkat nasional. Ia pun sempat masuk pelatnas dan juga melatih karate. Iwan juga menjadi pemain inti tim sepakbola di kampusnya, Sekolah Tinggi Publisistik (STP) pada 1985-1988 di Liga Mahasiswa.

Belum lama meluncurkan album In Collaboration With, Iwan Fals merilis album terbarunya pada 2 April lalu. Album baru yang diberi tajuk Manusia Setengah Dewa itu akan menyuguhkan lagu-lagu khas Iwan yang dikenal sarkastik, dengan hanya menggandalkan vokal dan petikan gitar saja.

Album yang dirilis Musica Studio ini konon dibuat dengan konsep seperti album Suara Hati. Judul beberapa lagu dalam album itu tampak jelas menyiratkan perasaan Iwan. Sebut saja; Politik Uang, Para Tentara Desa, dan Negeriku. Manusia Setengah Dewa ini rupanya juga saluran jawaban atas kegelisahannya yang tak terbendung. Iwan Fals tetap konsisten memilih musik sebagai jawaban, tak ikutan menjadi caleg, misalnya. Apalagi Iwan lebih memilih tidak manggung walau dibayar berapa pun di saat kampanye pemilu berlangsung. Ia lebih suka tampil di stasiun televisi swasta untuk menyanyi sambil memetik gitar dengan gaya tetap bersahaja.

Di sela-sela acara selamatan sinetron Oemar Bakrie di Kampung Artis, Jakarta Timur, Sabtu, (10/4), Iwan Fals yang oleh majalah Time dinobatkan sebagai Pahlawan Asia, menjawab pertanyaan wartawan Republika, Rusdy Nurdiansyah. Berikut cuplikannya:

Katanya Anda akan meluncurkan album baru? Album terbaru saya Manusia Setengah Dewa yang diluncurkan pada 2 April

lalu. Album tersebut mengenai persoalan-persoalan sosial politik dari zaman Orba sampai orde yang paling baru.

Kenapa nama albumnya Manusia Setengah Dewa? Karena ada misi, yaitu harapan terhadap seorang presiden yang baru. Harapan

saya, presiden yang baru nanti dapat melakukan penegakan hukum dan dapat menekan harga sehingga harga-harga murah dapat terjangkau oleh rakyat. Dan

Hiburan 107 Hiburan 107

Apa kriterianya untuk dapat menjadi presiden? Bagi saya, untuk seseorang dapat menjadi presiden, dia yang jelas tidak

melanggar hukum, percaya kepada Tuhan, syukur-syukur kalau orang Islam, karena kan mayoritas kita 90 persen penduduknya beragama Islam. Terus, dia mampu memberikan motivasi buat orang lain untuk bekerja. Ada orang yang pintar, tapi tidak dapat memberikan motivasi, percuma juga. Penting sekarang ini seorang presiden bisa mendorong rakyat untuk bekerja. Banyak hal lain, seperti dia harus berkepribadian, kejujuran, sopan santun, punya prestasi. Nggak ujuk-ujuk nongol begitu aja, jelas perjalanannya. Terus juga dia harus mampu mengendalikan diri. Kenapa? Karena semua keputusan kan di dia. Apalagi soal keputusan perang, kalau dia tidak bisa menggendalikan diri, ya kacau nanti.

Kembali ke album Manusia Setengah Dewa, katanya liriknya lebih keras mengecam pemerintah dari album-album sebelumnya?

Album ini merupakan potret menyikapi keadaan-lah. Nggak ada waktu lagi untuk menunda album itu, sebenarnya album itu harus dikeluarkan saat pemilu tahun 1999. Tapi, karena ada pertimbangan lain, nggak jadi keluar. Sekarang ini nggak ada pilihan lain buat saya untuk keluarkan album itu.

Apa yang membedakan album Manusia Setengah Dewa dengan al- bum-album sebelumnya?

Secara fisik, itu sendirian. Saya main gitar sama vokal. Jadi, instrumen yang ada itu vokal sama gitar saja. Terus, lagu saya buat sendiri semua, kemudian temanya lebih ke politik.

Temanya seperti apa? Lagunya menyikapi mengenai soal turunkan harga, hukum ditegakkan, politik

uang, dan pesta poranya para binatang. Itulah yang saya nyanyikan di situ. Bisa dibilang sebenarnya album ini terlambat, bukankah fans Anda

telah menantikan hal-hal seperti itu? Di album, ya, terlambat. Tapi, kalau secara penampilan, tidak. Karena kan di

rumah saya ada panggung, saya sering bawakan lagu-lagu itu di rumah saya. Sebenarnya sudah lama. Jadi, album itu saya buat dari zaman peralihan, dari zaman Pak Harto ke Pak Habibie, kemudian zaman Gus Dur dan Megawati sekarang ini.

108 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

3. Penilaian Menyimak Wawancara Berikan penilaian terhadap hasil simakan temanmu dengan pedoman

penilaian berikut ini.

Format Penilaian Pembelajaran Menyimak Wawancara

Nama Siswa : .......................................... Kelas

: .......................................... Kegiatan

: Mencatat hal-hal penting

No Aspek/Indikator

Skor

Keterangan

1. Aspek kebahasaan

a. pemahaman isi

b. ketepatan penang- kapan isi

c. ketahanan konsen- trasi

2. Aspek pelaksanaan dan sikap

a. menghormati

b. menghargai

c. kritis

Keterangan: Bobot skor 1 - 5 1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik

Hiburan 111

B. Berbicara untuk Menceritakan Tokoh Idola

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: menceritakan tokoh idolanya dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang menarik, memberi tanggapan penceritaan tokoh idola yang disampaikan siswa lain.

1. Berdiskusi tentang Tokoh Idola Kamu memiliki idola bukan? Jika kamu mengidolakan seseorang, pasti

kamu akan berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai idolamu. Dapat dipastikan pula bahwa kamu memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar mengenai tokoh idolamu itu.

Memiliki tokoh idola memang perlu dan penting agar kamu termotivasi untuk mengikuti jejak dan langkah tokoh idolamu itu. Tentu saja yang diikuti dan diteladani adalah keistimewaan-keistimewaan tokoh.

Berikut ini ditampilkan gambar-gambar tokoh terkenal yang mungkin saja salah satu di antara mereka adalah idola kamu.

Amatilah gambar-gambar tokoh berikut ini dengan seksama!

Berdasarkan gambar tersebut, kerjakan tugas-tugas berikut ini !

a. Tentukan siapa tokoh idolamu!

b. Bentuk kelompok diskusi, tiap kelompok terdiri atas empat anak.

c. Diskusikan dalam kelompokmu apa saja yang harus diceritakan mengenai tokoh idolamu?

112 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs 112 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

1) tulis identitasnya secara lengkap

2) keunggulannya

3) alasan mengidolakannya

4) manfaat yang diperoleh dengan mengidolakannya.

2. Menceritakan Tokoh Idola Secara individu, ceritakan di depan kelas tokoh idolamu dengan ekspresi

yang baik, lafal, dan intonasi yang baik. Ketika bercerita kamu dapat membayangkan seolah-olah kamu sedang menjadi prsenter sehingga cerita yang kamu sampaikan tampak lebih hidup.

Berikan penilaian terhadap penampilan temanmu dengan menggunakan format berikut ini!

Format Penilaian untuk Menceritakan Tokoh Idola Nama Siswa : ………………………………

Nomor : ……………………………… No

Aspek/Indikator bobot Jumlah

1. Kejelasan isi cerita

a. Isi cerita jelas skor 3

b. Isi cerita kurang jelas skor 2

c. Isi cerita tidak jelas skor 1

2. Kelancaran

a. Lancar dalam bercerita skor 3

b. Kurang lancar dalam bercerita skor 2

c. Tidak lancar dalam bercerita skor 1

3. a. Lafal, intonasi, dan ekspresi baik skor 3

b. Lafal, intonasi, dan ekspresi kurang baik skor 2

c. Lafal, intonasi, dan ekspresi tidak baik skor 1

Jumlah Nilai : skor x bobot x 10 = ……

Hiburan 113

3. Memahami dan Menggunakan Kata Sifat Perbandingan dalam Menceritakan Tokoh Idola

a. Ajektiva tingkat perbandingan ekuatif (biasa) menyatakan dua hal yang dibandingkan sama. Contoh:

1) Dian sama cantiknya dengan Mulan.

2) Rumah selebritis itu sebagus istana.

b. Ajektiva tingkat perbandingan komparatif menyatakan dua hal yang dibandingkan yang satu lebih dari yang lain. Contoh:

1) Saya lebih suka penampilan Maudy daripada Dessy.

2) Taufik Hidayat kurang semangat daripada Raymon.

c. Ajektiva tingkat perbandingan superlatif, yaitu dari beberapa hal yang dibandingkan, ada satu yang melebihi dari yang lain. Contoh:

1) Saat ini Pasha merupakan salah satu artis terpopuler.

2) Dessy pernah mendapat honor tertinggi di antara para artis.

Latihan

Sebagai ajektiva, tingkat perbandingan apakah kata-kata dalam kalimat berikut ini?

1. Ayah berjanji membelikan baju paling mahal pada ulang tahunku nanti.

2. Adikku sama tingginya dengan adikmu.

3. Meskipun cedera, ia tetap pemain terbaik di timnya.

4. Wiwit paling ceria hari ini.

5. Mulan kurang pandai menyanyi lagu dangdut.

6. Tono lebih mahir bermain bulu tangkis daripada bermain tenis.

7. Gadis berbaju merah itu secantik bintang sinetron.

8. Gedung tertinggi di kota ini milik bank swasta.

9. Tampaknya ia kurang semangat mengikuti kegiatan ini.

10. Astri sama cantiknya dengan kakaknya.

114 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

C. Membaca Buku Cerita

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

menyebutkan hal-hal yang menarik dan tidak menarik dengan alasan yang logis, menceritakan kembali cerita anak-anak dengan urutan yang tepat dan bahasa yang menarik.

Banyak hal menarik yang kita petik dari cerita anak. Pada pembelajaran ini kamu diajak mengungkapkan hal-hal menarik dari cerita anak. Bagaimana cara menceritakan kembali cerita anak yang telah kita baca secara menarik? Mari kita pelajari kembali materi pembelajaran berikut ini!

1. Membaca Cerita Anak Bacalah kembali cerita berikut ini!

Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal Nasrudin sangatlah sabar dan bisa bersahabat, baik dengan anak-anak

maupun dengan orang dewasa. Salah satu dari anak-anak itu sangatlah nakal. Ia tidak menghormati orang dewasa dan sering mengusik anak-anak lain.

Suatu hari anak yang sangat nakal itu pergi ke kedai kopi tempat Nasrudin dan temannya biasa berkumpul dan bercakap-cakap. Ia datang menghampiri Nasrudin dan meminta uang. Nasrudin memberinya sedikit uang. Ia tidak berterima kasih bahkan memukul kepala Nasrudin sehingga sorban Nasrudin jatuh ke lantai. Lalu anak itu berlari. Nasrudin tidak marah dengannya. Ia tidak berkata apa-apa dan mengambil sorbannya dan memakainya kembali.

"Betapa nakalnya anak itu!" bisik seorang temannya. Hari selanjutnya anak itu datang lagi ke Nasrudin. Tapi, Nasrudin tidak punya uang. Anak itu marah dan memukul kepala Nasrudin lagi hingga sorbannya menggelinding ke lantai. Anak itu lari. Nasrudin dengan kalem mengambil sorbannya dan memakainya kembali. Besoknya anak itu datang lagi ke kedai kopi dan melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya.

"Nasrudin, anak itu terlalu nakal, kenapa tidak kau tangkap dan menghukumnya?" tanya salah satu temannya.

Hiburan 115

"Itu bukan cara yang baik dan waktunya belum tepat", ia menjawab. "apa maksudmu?" tanya temannya. "Tunggu, lihat saja. Tuhan akan menghukumnya sendiri", jawab Nasrudin.

Hari besoknya teman Nasrudin yang menjadi tentara, yang kuat, mengunjunginya. Nasrudin mengundangnya ke kedai kopi dan bersama- sama menikmati segelas kopi. Nasrudin mengatakan kepadanya untuk duduk di kursi yang biasanya ditempatinya.

Beberapa saat kemudian anak nakal itu datang dan memukul kepala tentara itu dari belakang. Tentara itu terkejut dan marah kepadanya. Ia cepat cepat berdiri dan mengejar anak nakal itu dan dengan mudah dapat menangkapnya. Orang-orang di dalam kedai kopi itu bisa melihat bagaimana tentara itu memukul anak itu beberapa kali.

Nasrudin berkata kepada teman-temannya, "Itulah apa yang telah kukatakan kemarin. Tunggu dan lihat saja, Tuhan akan memberi keadilan kepada anak itu".

(dikutip dari Nasrudin, Seorang yang tak pernah putus asa, 1995)

2. Mendiskusikan Hal-hal yang Menarik dari Cerita Berbagilah menjadi beberapa kelompok! Diskusikan hal-hal yang kamu

anggap menarik dari cerita tersebut! Hal menarik itu, antara lain tentang tokoh dan wataknya, aspek humor dalam cerita itu, cara pengarang menyajikan cerita itu, hikmah atau nilai-nilai yang dapat dipetik dari cerita itu, dan lain-lain. Deskripsikan kemenarikan cerita itu dalam bentuk karangan pendek. Kerjakan deskripsi ini secara individual, kemudian tempelkan hasil karyamu di dinding kelasmu secara menarik!

Contoh: Mengemukakan hal menarik dari cerita. Cerita yang berjudul Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal

sungguh sangat menarik. Aku tak bosan-bosan membacanya berulang- ulang. Anak nakal yang diceritakan membuat aku gemes. Mengapa terus- menerus anak itu melakukan kenakalan? Mengapa dia tidak takut? Mengapa nakalnya sangat keterlaluan? Dan mengapa Nasrudin begitu sabar? Jika aku yang mengalami hal seperti itu, apakah aku juga akan sabar seperti Nasrudin?

116 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

3. Memberikan Komentar terhadap Karya Teman Pilihlah salah satu karya temanmu yang sudah ditempel di majalah

dinding dan bacalah! Setelah itu, berikan komentar secara lisan tentang hasil karya temanmu itu! Komentar difokuskan pada dua kriteria, yaitu kebenaran isi dan kreativitas, jabaran dari kedua kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut!

Aspek Deskripsi kebenaran isi

Isi mengacu pada fakta cerita, tidak mengada-ada

kreativitas penggunaan Kalimat bervariasi, tidak monoton bahasa

Kata-kata khas, menarik Gaya pengungkapan khas

kreativitas Ide yang dimunculkan asli, tidak penggarapan isi

mencontoh paparan yang ada dalam cerita yang dibaca

Contoh komentar Deskripsi tentang kemenarikan cerita bersumber dari fakta yang

terungkap dalam cerita. Pengungkapan dengan gaya retoris (bertanya) cukup menarik dan enak dibaca. Ide yang dimunculkan cukup kreatif, tidak mengutip paparan yang ada dalam cerita.

Latihan

Bacalah dan hayati kutipan cerita dari buku cerita yang berjudul "Si Bahlul" karya Kubra Jafri di bawah ini. Selanjutnya, kemukakan hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari kutipan buku cerita tersebut!

Hiburan 117

Bahlul Duduk Di Singgasana Harun Ar Rasyid Suatu hari, Bahlul datang ke istana Harun dan melihat bahwa singgasana

dalam keadaan kosong. Tak ada seorang pun yang menghentikannya sehingga ia tanpa ragu-ragu dan tanpa takut duduk di singgasana Harun itu. Ketika para budak istana melihat hal itu, mereka dengan segera mencambuknya dan menariknya dari singgasana. Bahlul pun menangis. Seorang budak menceritakan kejadiannya. Harun pun memarahi mereka dan mencoba untuk menghibur Bahlul.

Bahlul berkata bahwa ia tidak menangisi keadaannya, tetapi ia menangisi keadaan Harun. Ia berkata "Aku duduk di kursi kekhalifahan dengan tidak sah untuk beberapa saat, akibatnya aku menerima pukulan dan menanggung kemalangan seperti tadi. Tetapi, engkau telah duduk di singgasana itu selama hidupmu. Alangkah banyak kesulitan yang mesti kau tanggung, namun masih saja engkau tidak takut akibatnya".

Bahlul dan Pedagang

Suatu hari, seorang pedagang dari Baghdad bertemu dengan Bahlul dan berkata, "Tuan Bahlul! Berilah aku saran apa yang harus aku beli, yang akan menguntungkanku." Bahlul lalu menjawab," Besi dan kapas".

Pedagang itu pun pergi dan membeli banyak besi dan kapas. Setelah beberapa bulan, ia menjual barang-barang itu dan mendapat keuntungan yang banyak. Ia lalu bertemu lagi dengan Bahlul dan berkata,"Wahai Bahlul Gila! Apa yang harus aku beli, yang akan menguntungkanku?

Kali ini Bahlul mengatakan untuk membeli bawang dan semangka. Pedagang itu pun pergi dan membeli bawang dan semangka dengan seluruh simpanannya. Hanya beberapa hari kemudian, bawang dan semangka itu semuanya membusuk sehingga ia mengalami banyak kerugian. Ia lalu segera menemui Bahlul dan berkata, "Ketika aku meminta nasihat padamu pertama kali, kau menyarankan aku untuk membeli besi dan kapas. Dan aku memperoleh keuntungan banyak sekali darinya. Tetapi yang kedua, saran macam apa yang kau berikan padaku! Seluruh kekayaanku habis!".

Bahlul berkata, "pada kali yang pertama kau menyapaku tuan Bahlul, dan karena kau menyapaku sebagai seorang yang cerdas, maka aku memberi saran padamu dengan kebijaksanaanku. Sementara pada kali yang kedua, kau memanggilku dengan panggilan Bahlul Gila, maka aku memberimu saran layaknya orang gila."

118 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs

Pedagang itu pun malu atas perbuatannya dan memaklumi jawaban Bahlul.

Bahlul dan Temannya

Suatu hari, seorang teman Bahlul membawa beberapa butir gandum untuk digiling ke penggilingan. Setelah selesai menggiling, ia mengangkat ke atas keledainya dan pulang. Di dekat rumah Bahlul, keledai mulai limbung lalu jatuh. Ia kemudian memanggil Bahlul dan berkata,"Pinjami aku keledaimu agar aku dapat membawa barangku pulang ke rumah.."

Bahlul telah bersumpah bahwa ia tidak akan meminjamkan keledainya pada siapa pun, ia pun lalu berkata," Aku tak mempunyai seekor keledai." Tetapi, kemudian terdengar suara ringkikan keledai."

Laki-laki itu berkata pada Bahlul,"Kau mempunyai seekor keledai, tetapi kau katakan bahwa kau tidak punya." Bahlul menjawab, "Teman macam apa kau ini! Meskipun kita telah berteman selama lima puluh tahun, kau tidak mendengarkanku, kau malah mendengarkan seekor keledai!"

Tugas

Berbagilah menjadi beberapa kelompok! Pinjam buku cerita berjudul "Si Bahlul" karya Kubra Jafri di perpustakaan sekolahmu atau jika memungkinkan membeli dari toko buku. Jika tidak ada, kalian bisa membaca buku cerita lainnya. Diskusikan garis besar, isi cerita, dan hal- hal menarik dari cerita yang baru saja kamu baca!

- Hal-hal yang menarik Apa yang kamu Diskusikan?

atau tidak menarik - Tokoh dan wataknya - Nilai-nilai yang ter-

kandung dalam buku cerita

Hiburan 119

D. Menulis Puisi

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, diharapkan kamu mampu: menunjukkan keaslian gagasan puisi yang ditulis, menulis puisi tentang peristiwa yang dialami dengan memperhatikan rima, irama, tipografi, nada, suasana, dan makna puisi.

1. Bahan Penulisan Puisi Pada pembelajaran yang lalu (Bab III bagian D), kamu sudah dapat

menulis puisi tentang keindahan alam. Seperti penjelasan terdahulu bahwa banyak hal dan banyak kejadian yang dapat kamu tulis menjadi puisi. Banyak hal yang dapat kamu gubah menjadi puisi. Untuk menulis puisi kamu harus peka terhadap setiap peristiwa atau fenomena yang bisa dituangkan dalam bentuk puisi. Kepekaan seperti itulah yang membedakan antara seorang penulis puisi dengan orang kebanyakan atau orang awam.

Sering seorang penulis puisi pemula mengalami kebingungan dalam memulai menulis puisi. Dari mana kita harus memulai menulis puisi? Tentu saja dari bahan. Bahan puisi adalah realitas kehidupan dan pengalamanmu sehari-hari. Kamu dapat menulis puisi dari pengalaman-pengalaman itu.

Tugas Portofolio Berdasarkan penjelasan mengenai unsur-unsur yang membangun atau

membentuk puisi yang telah dijelaskan di depan, tulislah puisi berdasarkan pengalaman atau peristiwa yang pernah kamu alami. Dalam menulis puisi, perhatikan rima, irama, tipografi, nada, suasana, dan makna puisi yang akan kamu tulis itu.