Analisis Rasio

4. Analisis Rasio

4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas

Gambar 4. Grafik Rasio Likuiditas

Hasil Analisis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah bagaimana kemampuan perusahaan mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan perusahaan menjual aktiva guna mendapatkan kas dalam waktu yang singkat. Rasio likuiditas yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan pada modal kerja bersih, rasio kas terhadap kewajiban lancar, rasio operasi, rasio modal kerja bersih terhadap aktiva, rasio arus kas terhadap penjualan, perioda penagihan piutang dan jumlah hari dalam piutang. Tetapi PT Toko Gunung Agung Tbk juga mengalami peningkatan

pada rasio lancar dan rasio cepat. Dari hasil yang didapatkan, rasio likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatakan baik dikarenakan rasio lancar dan rasio cepat yang dimiliki perusahaan cenderung meingkat dari tahun ke tahun. Rasio lancar dan rasio cepat membandingkan antara aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Jika rasio lancar dan rasio cepat cenderung meningkat dari tahun ke tahun maka dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban lancar semakin meningkat. Akan tetapi rasio operasi perusahaan yang menurun dapat menunjukan kondisi yang buruk bagi perusahaan dimana arus kas bersih operasi lebih menurun dari kewajiban lancar yang dimiliki.

4.1.1.1 Analisis Rasio Modal Kerja Bersih Tabel 4. Modal Kerja Bersih Tahun 2008 - 2012

(9,274,638,791) (2,068,382,721) (24,801,175,185) (21,165,176,841) (2,568,566,611) Modal Kerja Bersih

Aktiva lancar-Kewajiban Lancar

Gambar 5. Grafik Modal Kerja Bersih

Hasil Analisis Rasio Modal Kerja Bersih

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan modal kerja bersih dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian mengalami penurunan modal kerja bersih yang sangat drastis dari tahun 2009 hingga 2010. Namun setelah itu modal kerja bersih mengalami peningkatan sedikit demi sedikit namun angka masih tetap menunjukkan di bawah nol. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal ini menandakan bahwa modal kerja bersih secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan dan ini menandakan bahwa perusahaan masih belum mampu untuk meningkatkan aktiva lancarnya dari tahun ke tahun meskipun sempat mengalami peningkatan di tahun 2011.

4.1.1.2 Analisis Rasio Lancar Tabel 5. Rasio Lancar Tahun 2008 - 2012

0.9701 0.7327 0.7619 0.9747 Rasio Lancar

Aset Lancar

Kewajiban Lancar

Gambar 6. Grafik Rasio Lancar

Hasil Analisis Rasio Lancar

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan rasio lancar dari tahun ke tahun, dan hanya sekali mengalami penurunan secara signifikan di tahun 2010. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik yang menandakan bahwa rasio lancar secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa aset lancar yang dimiliki perusahaan makin meningkat atau kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan makin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat dengan lebih mudah untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.

4.1.1.3 Analisis Rasio Cepat Tabel 6. Rasio Cepat Tahun 2008-2012

Aktiva Lancar - Persediaan

Rasio Cepat

Kewajiban Lancar

Gambar 7. Grafik Rasio Cepat

Hasil Analisis Rasio Cepat

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan rasio cepat dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian mengalami penurunan dari tahun 2009 ke 2010. Kemudian mengalami kenaikan lagi dari tahun 2010 ke 2011.Tahun 2012 perusahaan mengalami kenaikan rasio cepat secara signifikan. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, menandakan bahwa rasio cepat secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan. Hal ini juga menandakan bahwa aset lancar

(selain persediaan)yang dimiliki perusahaan makin meningkat atau kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan makin menurun. Kewajiban lancar yang semakin menurun atau aset lancar (selain persediaan) yang semakin meningkat membuat perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka pendek dengan lancar.

4.1.1.4 Analisis Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar Tabel 7. Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar Tahun 2008-2012

Kas

Rasio Kas terhadap

0.2590 0.2937 0.1961 Kewajiban Lancar

Kewajiban Lancar

Gambar 8. Grafik Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

Hasil Analisis Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan rasio kas terhadap kewajiban lancar dari tahun 2008 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan rasio kas terhadap kewajiban lancar dari tahun 2008

4.1.1.5 Analisis Rasio Operasi Tabel 8. Rasio Operasi Tahun 2008 – 2012

Arus Kas Operasi

Rasio Operasi

Total Kewajiban Lancar

Gambar 9. Grafik Rasio Operasi

Hasil Analisis Rasio Operasi

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan rasio operasi dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami penurunan secara signifikan dari tahun 2009 hingga tahun 2010, kemudian mengalami kenaikan di tahun 2011 dan di tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, menandakan bahwa rasio operasi secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Hal tersebut juga menandakan bahwa peningkatan arus kas operasi yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan kewajiban lancar dari tahun ke tahun sehingga hal ini mengakibatkan perusahaan mudah untuk melunasi kewajiban jangka pendek.

4.1.1.6 Analisis Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva Tabel 9. Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva Tahun 2008-2012

Modal Kerja Bersih

Modal Kerja Bersih

(0.0203) (0.2371) (0.1887) (0.0249) terhadap Aktiva

Total Aktiva

Gambar 10. Grafik Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva

Hasil Analisis Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan modal kerja bersih terhadap aktiva secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami penurunan lagi dari tahun 2009 hingga tahun 2010 kemudian mengalami kenaikan sedikit di tahun 2011 dan penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa modal kerja bersih terhadap aktiva secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan, sehingga perusahaan memiliki total aktiva yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan total aktiva tidak menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, kondisi seperti itu tidak begitu baik bagi perusahaan.

4.1.1.7 Analisis Rasio Arus Kas terhadap Penjualan Tabel 10. Rasio Arus Kas terhadap Penjualan 2008-2012

Kas + Investasi Jangka Pendek

Arus Kas terhadap

0.0152 0.0142 #DIV/0! Penjualan

Gambar 11. Grafik Rasio Arus Kas terhadap Penjualan

Hasil Analisis Rasio Arus Kas terhadap Penjualan

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan arus kas terhadap penjualan dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami penurunan dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa arus kas terhadap penjualan secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Tren yang turun menunjukkan bahwa kas dan investasi jangka pendek dari tahun ke tahun mengalami penurunan dibandingkan dengan pendapatan.

4.1.1.8 Analisis Rasio Perioda Penagihan Piutang Tabel 11. Rasio Perioda Penagihan Piutang Tahun 2008-2012

Rata-rata Piutang x 360

Perioda Penagihan

0.2712 0.2163 0.2331 #DIV/0! Piutang

Penjualan

Gambar 12. Grafik Rasio Perioda Penagihan Piutang

Hasil Analisis Rasio Perioda Penagihan Piutang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perioda penagihan piutang secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2010, kemudian mengalami kenaikan di tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perioda penagihan piutang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa rata-rata PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perioda penagihan piutang secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2010, kemudian mengalami kenaikan di tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perioda penagihan piutang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

4.1.1.9 Analisis Rasio Jumlah Hari dalam Piutang Tabel 12. Rasio Jumlah Hari dalam Piutang

Piutang Usaha

Jumlah Hari dalam

0.2599 0.2102 0.2915 #DIV/0! Piutang

Penjualan Bersih / 365

Gambar 13. Rasio Jumlah Hari dalam Piutang

Hasil Analisis Rasio Jumlah Hari dalam Piutang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan jumlah hari dalam piutang dari tahun 2008 hingga 2010, kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa jumlah hari dalam PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan jumlah hari dalam piutang dari tahun 2008 hingga 2010, kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa jumlah hari dalam

4.1.2 Analisis Rasio Profitabilitas

Gambar 14. Grafik Rasio Profitabilitas

Hasil Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk melihat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Rasio profitabilitas yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan pada margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba bersih, margin laba sebelum pajak, kemampuan dasar menghasilkan laba dan rasio arus kas operasi terhadap laba, sedangkan peningkatan terjadi pada tingkat laba per ekuitas pemegang saham. Dari Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk melihat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Rasio profitabilitas yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan pada margin laba kotor, margin laba operasi, margin laba bersih, margin laba sebelum pajak, kemampuan dasar menghasilkan laba dan rasio arus kas operasi terhadap laba, sedangkan peningkatan terjadi pada tingkat laba per ekuitas pemegang saham. Dari

4.1.2.1 Analisis Rasio Margin Laba Kotor Tabel 13. Rasio Margin Laba Kotor Tahun 2008 – 2012

Penjualan - Harga Pokok Penjualan

0.0613 0.0488 0.0474 #DIV/0! Margin Laba Kotor

Penjualan

Gambar 15. Grafik Rasio Margin Laba Kotor

Hasil Analisis Rasio Margin Laba Kotor

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan sedikit margin laba kotor dari tahun 2008 hingga 2009, penurunan terjadi dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa margin laba kotor secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan, sehingga hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki laba kotor dari tahun ke tahun cenderung menurun dibandingkan dengan penjualan bersih. Laba kotor yang menurun menunjukkan penurunan penjualan bersih perusahaan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan harga pokok penjualan.

4.1.2.2 Analisis Rasio Margin Laba Operasi Tabel 14. Margin Laba Operasi Tahun 2008 – 2012

Laba Operasi

Margin Laba Operasi

0.0026 (0.0018) - #DIV/0!

Penjualan

Gambar 16. Grafik Rasio Margin Laba Operasi

Hasil Analisis Rasio Margin Laba Operasi

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan margin laba operasi dari tahun 2008 hingga 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun yang menandakan bahwa margin laba operasi secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Margin laba operasi merupakan tingkat pengembalian laba terhadap beban-beban operasi. Tren yang menurun menandakan bahwa perusahaan memiliki laba operasi dari tahun ke tahun yang menurun dibandingkan dengan penjualan bersih, sehingga beban usaha, pendapatan operasi lainnya dan beban operasi lainnya yang dapat mengurangi laba kotor cenderung lebih besar dari laba kotor perusahaan yang berarti bahwa kinerja perusahaan menurun.

4.1.2.3 Analisis Rasio Margin Laba Bersih Tabel 15. Rasio Margin Laba Bersih

Laba Bersih

0.0002 (0.0043) (0.0032) #DIV/0! Margin Laba Bersih

Penjualan

Gambar 17. Grafik Rasio Margin Laba Bersih

Hasil Analisis Rasio Margin Laba Bersih

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan margin laba bersih dari tahun 2008 hingga 2010 dan mengalami kenaikan dari tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa margin laba bersih secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Tren yang menurun menandakan bahwa perusahaan memiliki laba bersih dari tahun ke tahun yang menurun dibandingkan dengan penjualan bersih, sehingga jika margin laba bersih perusahaan terus menerus menurun dan tidak ada tindakan dari perusahaan untuk membuat peningkatan maka perusahaan akan mengalami kerugian.

4.1.2.4 Analisis Rasio Margin Laba sebelum Pajak Tabel 16. Rasio Margin Laba sebelum Pajak

Laba sebelum Pajak

Margin Laba sebelum Pajak

Gambar 18. Grafik Rasio Margin Laba sebelum Pajak

Hasil Analisis Margin Laba sebelum Pajak

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan margin laba sebelum pajak dari tahun 2008 hingga 2010, dan mengalami kenaikan dari pada tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa margin laba sebelum pajak secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Margin laba sebelum pajak merupakan tingkat pengembalian laba kotor sebelum pajak terhadap penjualan, sehingga dalam hal ini jika penjualan mengalami penurunan dari PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan margin laba sebelum pajak dari tahun 2008 hingga 2010, dan mengalami kenaikan dari pada tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa margin laba sebelum pajak secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Margin laba sebelum pajak merupakan tingkat pengembalian laba kotor sebelum pajak terhadap penjualan, sehingga dalam hal ini jika penjualan mengalami penurunan dari

4.1.2.5 Analisis Rasio Tingkat Laba per Ekuitas Pemegang Saham Tabel 17. Rasio Tingkat Laba per Ekuitas Pemegang Saham

Laba Bersih

Tingkat Laba per Ekuitas

(9.3404) 1.0407 - Pemegang Saham

Rata-rata Ekuitas Pemegang Saham

Gambar 19. Grafik Rasio Tingkat Laba per Ekuitas Pemegang Saham

Hasil Analisis Rasio Tingkat Laba per Ekuitas Pemegang Saham

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan tingkat laba per ekuitas pemegang saham dari tahun 2008 hingga 2010 dan mengalami kenaikan pada tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahu 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa tingkat laba PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan tingkat laba per ekuitas pemegang saham dari tahun 2008 hingga 2010 dan mengalami kenaikan pada tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahu 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa tingkat laba

4.1.2.6 Analisis Rasio Kemampuan Dasar menghasilkan Laba Tabel 18. Rasio Kemampuan Dasar menghasilkan Laba Tahun 2008-

EBIT

Kemampuan Dasar

(0.0268) - - Menghasilkan Laba

Total Aktiva

Gambar 20. Grafik Rasio Kemampuan Dasar menghasilkan Laba

Hasil Analisis Rasio Kemampuan Dasar menghasilkan Laba

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan kemampuan dasar menghasilkan laba dari tahun 2008 hingga 2010 secara signifikan dan mengalami peningkatan dari tahun

2010 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal ini menandakan bahwa kemampuan dasar menghasilkan laba secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Kemampuan dasar menghasilkan laba merupakan

menghasilkan laba dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva, sehingga dalam hal ini kemampuan perusahaan menghasilkan laba mengalami penurunan.

4.1.2.7 Analisis Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Tabel 19. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Tahun 2008-2012

Arus Kas Operasi

Rasio Arus Kas Operasi

17.7031 (0.3812) (0.5944) #DIV/0! terhadap Laba

Laba Bersih

Gambar 21. Grafik Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba

Hasil Analisis Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan rasio arus kas operasi terhadap laba dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian mengalami penurunan secara signifikan dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio arus kas operasi terhadap laba secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio arus kas operasi terhadap laba menggambarkan pengaruh antara arus kas operasi terhadap laba bersih. Sehingga tren yang menurun menandakan bahwa penurunan arus kas operasi yang dimiliki perusahaan dari tahun 2008 hingga 2012 lebih besar dibandingkan peningkatan laba bersih perusahaan.

4.1.3 Analisis Rasio Tingkat Pengembalian Atas Investasi

Gambar 22. Grafik Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi

Hasil Analisis Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi

Rasio tingkat pengembalian atas investasi merupakan rasio yang digunakan untuk melihat tingkat pengembalian atas investasi pada perusahaan. Rasio tingkat pengembaian atas investasi dapat dilihat dari 3 rasio yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Return on Investment (ROI). PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki nilai ROA yang menurun dan ROE dan ROI yang meningkat. Tingkat pengembalian atas investasi yang meningkat menandakan bahwa laba yang dimiliki perusahaan baik untuk ekuitas pemegang saham maupun laba bersih meningkat dan kondisi merupakan kondisi yang cukup baik bagi perusahaan.

4.1.3.1 Analisis Rasio Return on Equity Tabel 20. Rasio Return on Equity Tahun 2008-2012

Laba Bersih

Return on Equity

Rata-rata Total Ekuitas

Gambar 23. Grafik Rasio Return on Equity

Hasil Analisis Rasio Return on Equity

Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba bersih terhadap modal sendiri (ekuitas). Rasio ini banyak diamati oleh pemegang saham maupun calon pemegang saham dan calon investor di pasar modal yang ingin membeli saham. Pada PT Toko Gunung Agung Tbk ROE terbesar terdapat pada tahun 2011 dan terkecil pada tahun 2010. ROE pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup tajam tetapi pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan. Dalam grafik scatter ditunjukkan garis linear yang naik. ROE yang naik membuat pengembalian ekuitas pemegang saham dari tahun 2008-2012 meningkat.

4.1.3.2 Analisis Rasio Return on Asset Tabel 21. Rasio Return on Asset Tahun 2008 - 2012

Laba Bersih + Beban Bunga

-3.261% -1.866% 0.000% Return on Asset

Rata-rata Total Aktiva

Gambar 24. Grafik Rasio Return on Asset

Hasil Analisis Rasio Return on Asset

Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memeroleh keuntungan secara keseluruhan. ROA yang semakin besar maka rentabilitas perusahaan akan semakin baik. Pada PT Toko gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan ROA terbesar terdapat pada tahun 2008 dan terkecil pada tahun 2010. ROA pada tahun 2009 mengalami penurunan tetapi pada tahun 20010 mengalami penurunan yang cukup tajam, peningkatan terjadi pada tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan garis linear yang menurun. ROA yang semakin menurun menandakan bahwa laba bersih yang dimiliki perusahaan semakin menurun.

4.1.3.3 Analisis Rasio Return on Investment Tabel 22. Rasio Return on Investment Tahun 2008-2012

Laba Bersih yang Tersedia untuk Pemegang Saham

Return on Investment

Total Investasi

Gambar 25. Grafik Rasio Return on Investment

Hasil Analisis Rasio Return on Investment

Return on Investment (ROI) merupakan rasio antara laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham terhadap total investasi. Pada PT Toko Gunung Agung Tbk ROI terbesar terdapat pada tahun 2010 dan terkecil pada tahun 2012. ROI pada tahun 2009 mengalami penurunan tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup tajam, penurunan juga terjadi pada tahun 2011 dan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan garis linear yang naik. ROI yang naik menandakan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham dibandingkan total investasi meningkat.

4.1.4 Analisis Rasio Leverage

Gambar 26. Grafik Rasio Leverage

Hasil Analisis Rasio Leverage

Rasio Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang. Rasio leverage yang dimiliki PT Toko Gunung

Agung Tbk mengalami kenaikan pada rasio kewajiban utang jangka panjang dan rasio utang. Sedangkan penurunan terjadi pada aktiva tetap per utang jangka panjang, rasio ekuitas, kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas, rasio total kewajiban terhadap ekuitas dan rasio pengungkit keuangan. Hasil yang diperoleh PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan berfluktuasi tetapi cenderung mengalami penurunan. Dapat disimpulkan bahwa rasio leverage yang dimiliki PT Toko gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan kurang baik terbukti dengan rasio aktiva tetap terhadap utang jangka panjang dan rasio total kewajiban terhadap ekuitas yang menunjukkan hasil yang buruk dimana hasil tersebut dapat menyulitkan perusahaan memeroleh pinjaman dari kreditor.

4.1.4.1 Analisis Rasio Kewajiban Utang Jangka Panjang Tabel 23. Rasio Kewajiban Utang Jangka Panjang Tahun 2008-2012

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Utang Jangka

Kewajiban Jangka Panjang + Ekuitas

Gambar 27. Grafik Rasio Kewajiban Utang Jangka Panjang

Hasil Analisis Rasio Kewajiban Utang Jangka Panjang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan kewajiban utang jangka panjang dari tahun 2008 hingga 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa kewajiban utang jangka panjang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan. Rasio kewajiban utang jangka panjang membandingkan kewajiban jangka panjang dengan kewajiban jangka panjang dan ekuitas perusahaan. Tren yang meningkat menandakan bahwa kewajiban jangka panjang yang dimiliki perusahaan dari tahun 2008-2012 lebih besar dibandingkan kewajiban jangka panjang dan ekuitas.

4.1.4.2 Analisis Rasio Aktiva Tetap per Utang Jangka Panjang Tabel 24. Rasio Aktiva Tetap per Utang Jangka Panjang Tahun 2008- 2012

Aktiva Tetap

Aktiva Tetap per Utang

0.7353 1.5146 0.7224 - Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang

Gambar 28. Grafik Rasio Aktiva Tetap per Utang Jangka Panjang

Hasil Analisis Rasio Aktiva Tetap per Utang Jangka Panjang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan aktiva tetap terhadap utang jangka panjang dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian terjadi peningkatan dari tahun 2009 hingga 2010 dan mengalami penurunan di tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa aktiva tetap terhadap utang jangka panjang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Tren yang menurun menandakan bahwa aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan utang jangka panjang, hal ini mengakibatkan perusahaan sulit untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor.

4.1.4.3 Analisis Rasio Ekuitas Tabel 25. Rasio Ekuitas Tahun 2008- 2012

Total Ekuitas

Rasio Ekuitas

Total Aktiva

Gambar 29. Grafik Rasio Ekuitas

Hasil Analisis Rasio Ekuitas

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami sedikit peningkatan rasio ekuitas dari tahun 2008 hingga 2009, dan mengalami penurunan yang cukup tajam pada tahun 2010 hingga tahun 2011. Kemudian mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio ekuitas secara total dari tahun 2008 hingga 20112 mengalami penurunan. Rasio ekuitas membandingkan antara total ekuitas dengan total aktiva. Rasio ekuitas terbesar terdapat pada tahun 2009 dan terendah terdapat pada tahun 2011.

4.1.4.4 Analisis Rasio Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas Tabel 26. Rasio Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang

(5.4273) (3.7374) (1.1035) terhadap Ekuitas

Gambar 30. Grafik Rasio Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas

Hasil Analisis Rasio Kewajiban Jangka Panjang terhadap Ekuitas

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas dari tahun 2008 hingga 2009, dan mengalami penurunan yang tajam pada tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan kembali dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa kewajiban jangka PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan kewajiban jangka panjang terhadap ekuitas dari tahun 2008 hingga 2009, dan mengalami penurunan yang tajam pada tahun 2010 kemudian mengalami peningkatan kembali dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa kewajiban jangka

4.1.4.5 Analisis Rasio Utang Tabel 27. Rasio Utang Tahun 2008-2012

Total Kewajiban

Rasio Utang 0.9593 0.9591 1.0255 1.0757 1.1445

Total Aktiva

Gambar 31. Grafik Rasio Utang

Hasil Analisis Rasio Utang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami sedikit penurunan rasio utang dari tahun 2008 hingga 2009,

mengalami peningkatan dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa rasio utang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan. Rasio utang membandingkan antara total kewajiban dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin kecil rasio utang perusahaan maka akan semakin baik perusahaan dikarenakan jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan lebih kecil dari total aktiva. Tren yang meningkat menandakan bahwa total kewajiban yang dimiliki perusahaan lebih besar dari total aktiva perusahaan. Kondisi ini buruk bagi perusahaan karena memiliki total kewajiban yang besar dari total aktiva perusahaan.

4.1.4.6 Analisis Rasio Total Kewajiban terhadap Ekuitas Tabel 28. Rasio Total Kewajiban terhadap Ekuitas Tahun 2008-2012

Total Kewajiban

Rasio Total Kewajiban

(40.1606) (14.2025) (7.9195) terhadap Ekuitas

Ekuitas

Gambar 32. Grafik Rasio Total Kewajiban terhadap Ekuitas

Hasil Analisis Rasio Total Kewajiban terhadap Ekuitas

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan rasio total kewajiban terhadap ekuitas dari tahun 2008 hingga 2010, peningkatan juga terjadi pada tahun 2011 hingga 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio total kewajiban terhadap ekuitas secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio total kewajiban terhadap ekuitas merupakan rasio yang dilihat oleh para kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan mengembalikan utang dilihat dari ekuitas yang dimiliki. Tren yang menurun menandakan bahwa total kewajiban yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibandingkan ekuitas, hal ini juga memudahkan perusahaan mendapatkan pinjaman dari kreditor dikarenakan kemampuan perusahaan melunasi utang dapat dikatakan baik.

4.1.4.7 Analisis Rasio Pengungkit Keuangan Tabel 29. Rasio Pengungkit Keuangan Tahun 2008-2012

Total Aktiva

Rasio Pengungkit

24.6528 (39.1606) (13.2025) (6.9195) Keuangan

Ekuitas

Gambar 33. Grafik Rasio Pengungkit Keuangan

Hasil Analisis Rasio Pengungkit Keuangan

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan rasio pengungkit keuangan yang cukup tajam dari tahun 2008 hingga 2010, dan mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio pengungkit keuangan secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio kewajiban utang jangka panjang membandingkan total aktiva dengan ekuitas perusahaan. Tren yang menurun menandakan bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dari tahun 2008-2012 lebih kecil dibandingkan ekuitas perusahaan.

4.1.5 Analisis Rasio Efisiensi

Gambar 34. Grafik Rasio Efisiensi

Hasil Analisis Rasio Efisiensi

Rasio Efisiensi merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan pemanfaatan utang, piutang, dan aktiva dalam meningkatkan penjualan perusahaan. Rasio Efisiensi yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan pada rasio jumlah hari menjual persediaan. Sedangkan penurunan terjadi pada rasio total perputaran aktiva, rasio perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, rasio jumlah hari penjualan dalam piutang, rasio penjualan terhadap persediaan, perputaran utang usaha, perputaran utang lancar, perputaran persediaan, dan rasio perputaran aktiva tetap. Rasio Efisiensi yang dimiliki berfluktuasi tetapi cenderung mengalami penurunan. Dapat disimpulkan bahwa rasio efisiensi yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan kurang baik dan menggambarkan bahwa perusahaan kurang dapat mengelola aktiva, utang, piutang, dan persediaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Namun beberapa rasio seperti rasio total perputaran aktiva, rasio perputaran piutang, perputaran utang usaha dan perputaran aktiva tetap Rasio Efisiensi merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan pemanfaatan utang, piutang, dan aktiva dalam meningkatkan penjualan perusahaan. Rasio Efisiensi yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan pada rasio jumlah hari menjual persediaan. Sedangkan penurunan terjadi pada rasio total perputaran aktiva, rasio perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang, rasio jumlah hari penjualan dalam piutang, rasio penjualan terhadap persediaan, perputaran utang usaha, perputaran utang lancar, perputaran persediaan, dan rasio perputaran aktiva tetap. Rasio Efisiensi yang dimiliki berfluktuasi tetapi cenderung mengalami penurunan. Dapat disimpulkan bahwa rasio efisiensi yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan kurang baik dan menggambarkan bahwa perusahaan kurang dapat mengelola aktiva, utang, piutang, dan persediaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Namun beberapa rasio seperti rasio total perputaran aktiva, rasio perputaran piutang, perputaran utang usaha dan perputaran aktiva tetap

4.1.5.1 Analisis Rasio Total Perputaran Aktiva Tabel 30. Rasio Total Perputaran Aktiva Tahun 2008-2012

Penjualan

14.0922 15.3127 14.5790 - Total Perputaran Aktiva

Rata-rata Total Aktiva

Gambar 35. Grafik Rasio Total Perputaran Aktiva

Hasil Analisis Rasio Total Perputaran Aktiva

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan total perputaran aktiva dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami peningkatan di tahun 2010 , dan penurunan di tahun 2011 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan total perputaran aktiva dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami peningkatan di tahun 2010 , dan penurunan di tahun 2011

4.1.5.2 Analisis Rasio Perputaran Modal Kerja Tabel 31. Rasio Perputaran Modal Kerja Tahun 2008-2012

Penjualan

Perputaran Modal Kerja

89.7210

64.4791 68.6806 73.0766 -

Rata-rata Modal Kerja

Gambar 36. Grafik Rasio Perputaran Modal Kerja

Hasil Analisis Rasio Perputaran Modal Kerja

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran modal kerja dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami peningkatan di tahun 2010 hingga 2011 , dan penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa total perputaran modal kerja total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Total perputaran modal kerja membandingkan penjualan dengan rata-rata modal kerja perusahaan. Total perputaran modal kerja tertinggi terdapat pada tahun 2008 dan terendah di tahun 2012. Tren yang menurun menandakan bahwa penjualan yang dimiliki perusahaan dari tahun 2008-2012 lebih kecil dibandingkan rata-rata modal kerja perusahaan.

4.1.5.3 Analisis Rasio Perputaran Kas Tabel 32. Rasio Perputaran Kas Tahun 2008-2012

Penjualan

Perputaran Kas

Rata-rata Saldo Kas dan Setara Kas

Gambar 37. Grafik Rasio Perputaran Kas

Hasil Analisis Rasio Perputaran Kas

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran kas cukup tajam dari tahun 2008 hingga 2009, mengalami peningkatan di tahun 2010 dan tahun 2011 , dan kembali menurun di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran kas secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Perputaran kas membandingkan penjualan dengan rata-rata saldo kas dan setara kas perusahaan. Rasio ini juga digunakan untuk menghitung perputaran kas yang terjadi dalam penjualan pada perusahaan. Perputaran kas tertinggi terdapat pada tahun 2008 dan terendah di tahun 2012. Tren yang menurun menandakan bahwa perputaran kas perusahaan semakin rendah dari tahun 2008-2012.

4.1.5.4 Analisis Rasio Perputaran Piutang

Tabel 33. Rasio Perputaran Piutang Tahun 2008-2012

Penjualan

Perputaran Piutang

Rata-rata Piutang

Gambar 38. Grafik Rasio Perputaran Piutang

Hasil Analisis Rasio Perputaran Piutang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan perputaran piutang dari tahun 2008 hingga 2010, kemudian mengalami penurunan di tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran piutang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Perputaran piutang membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang perusahaan. Rasio ini juga digunakan untuk menghitung perputaran kas yang terjadi dalam penjualan pada perusahaan. Rasio perputaran piutang menggambarkan penggunaan piutang untuk menghasilkan laba pada PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan perputaran piutang dari tahun 2008 hingga 2010, kemudian mengalami penurunan di tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran piutang secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Perputaran piutang membandingkan penjualan dengan rata-rata piutang perusahaan. Rasio ini juga digunakan untuk menghitung perputaran kas yang terjadi dalam penjualan pada perusahaan. Rasio perputaran piutang menggambarkan penggunaan piutang untuk menghasilkan laba pada

4.1.5.5 Analisis Rasio Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang Tabel 34. Rasio Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang

Piutang x 360

Jumlah Hari Penjualan

0.2073 0.2875 #DIV/0! dalam Piutang

Gambar 39. Grafik Rasio Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang

Hasil Analisis Rasio Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan jumlah hari penjualan dalam piutang dari tahun 2008 hingga 2010, mengalami peningkatan yang cukup tajam di tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan jumlah hari penjualan dalam piutang dari tahun 2008 hingga 2010, mengalami peningkatan yang cukup tajam di tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal

4.1.5.6 Analisis Rasio Jumlah Hari Menjual Persediaan Tabel 35. Rasio Jumlah Hari Menjual Persediaan

Rata-rata Persediaan

Jumlah Hari Menjual

8.6089 7.1242 #DIV/0! Persediaan

Harga Pokok Penjualan / 365

Gambar 40. Grafik Rasio Jumlah Hari Menjual Persediaan

Hasil Analisis Rasio Jumlah Hari Menjual Persediaan

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan jumlah hari menjual persediaan dari tahun 2008 hingga 2010, dan mengalami penurunan di tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan jumlah hari menjual persediaan dari tahun 2008 hingga 2010, dan mengalami penurunan di tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang naik, hal itu menandakan bahwa

4.1.5.7 Analisis Rasio Penjualan terhadap Persediaan Tabel 36. Rasio Penjualan terhadap Persediaan Tahun 2008-2012

Penjualan

Rasio Penjualan terhadap

44.5734 12.8085 - Persediaan

54.2479

11.1705

Rata-rata Persediaan

Gambar 41. Grafik Rasio Penjualan terhadap Persediaan

Hasil Analisis Rasio Penjualan terhadap Persediaan

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan rasio penjualan terhadap persediaan yang tajam dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian mengalami peningkatan di tahun 2010 dan menurun kembali secara signifikan dari tahun 2011 hingga 2012.

Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio penjualan terhadap persediaan secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio penjualan terhadap persediaan membandingkan penjualan dengan rata-rata persediaan perusahaan. Rasio penjualan terhadap persediaan menggambarkan bagaimana manajemen perusahaan menghasilkan laba setiap tahun. Perputaran piutang yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa manajemen perusahaan kurang baik dalam menentukan tindakan untuk menghasilkan laba yang tinggi bagi perusahaan. Perputaran piutang tertinggi terdapat pada tahun 2010, tertinggi kedua terdapat pada tahun 2008 dan terendah di tahun 2012. Manajemen perusahaan menghasilkan laba tertinggi pada tahun 2008 dikarenakan rasio penjualan terhadap persediaan di tahun 2008 paling tinggi dibandingkan tahun lainnya.

4.1.5.8 Analisis Rasio Perputaran Utang Usaha Tabel 37. Rasio Perputaran Utang Usaha Tahun 2008-2012

Penjualan

Perputaran Utang Usaha

Rata-rata Utang Usaha

Gambar 42. Grafik Rasio Perputaran Utang Usaha

Hasil Analisis Rasio Perputaran Utang Usaha

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran utang usaha dari tahun 2008 hingga 2009, penurunan kembali pada tahun 2012 secara signifikan, kemudian mengalami peningkatan dari tahun 2009 hingga 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran utang usaha secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio perputaran utang usaha membandingkan penjualan dengan rata-rata utang usaha perusahaan. Rasio perputaran utang usaha menggambarkan besarnya utang usaha yang digunakan perusahaan meningkatkan penjualan. Perputaran utang usaha yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik dalam menggunakan PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran utang usaha dari tahun 2008 hingga 2009, penurunan kembali pada tahun 2012 secara signifikan, kemudian mengalami peningkatan dari tahun 2009 hingga 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran utang usaha secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio perputaran utang usaha membandingkan penjualan dengan rata-rata utang usaha perusahaan. Rasio perputaran utang usaha menggambarkan besarnya utang usaha yang digunakan perusahaan meningkatkan penjualan. Perputaran utang usaha yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik dalam menggunakan

4.1.5.9 Analisis Rasio Perputaran Utang Lancar Tabel 38. Rasio Perputaran Utang Lancar Tahun 2008-2012

Penjualan

20.3620 19.5098 20.1703 - Perputaran Utang Lancar

Rata-rata Utang Lancar

Gambar 43. Grafik Rasio Perputaran Utang Lancar

Hasil Analisis Rasio Perputaran Utang Lancar

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran utang lancar dari tahun 2008 hingga 2010, peningkatan terjadi pada tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran utang lancar secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio perputaran utang usaha membandingkan penjualan dengan rata-rata PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran utang lancar dari tahun 2008 hingga 2010, peningkatan terjadi pada tahun 2011, kemudian mengalami penurunan di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran utang lancar secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio perputaran utang usaha membandingkan penjualan dengan rata-rata

4.1.5.10 Analisis Rasio Perputaran Persediaan Tabel 39. Rasio Perputaran Persediaan Tahun 2008-2012

Harga Pokok Penjualan

Perputaran Persediaan

Persediaan Rata-rata

Gambar 44. Grafik Rasio Perputaran Persediaan

Hasil Analisis Rasio Perputaran Persediaan

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan perputaran persediaan secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2010, kenaikan di tahun 2011, kemudian mengalami penurunan kembali di tahun 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran persediaan secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Tren yang menurun menandakan bahwa perusahaan memiliki total harga pokok penjualan dari tahun ke tahun menurun dibanding dengan persediaan rata-rata.

4.1.5.11 Analisis Rasio Perputaran Aktiva Tetap Tabel 40. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Tahun 2008-2012

Penjualan

Perputaran Aktiva Tetap

33.6835

37.9418 44.3431 45.2170 -

Rata-rata Aktiva Tetap

Gambar 45. Grafik Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Hasil Analisis Rasio Perputaran Aktiva Tetap

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan perputaran aktiva tetap dari tahun 2008 hingga 2011, dan penurunan terjadi pada tahu 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa perputaran aktiva tetap secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio perputaran aktiva tetap membandingkan penjualan dengan rata-rata aktiva tetap perusahaan. Rasio perputaran aktiva tetap menggambarkan seberapa besar perusahaan menggunakan aktiva tetap untuk meningkatkan penjualan. Perputaran aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa perusahaan kurang baik dalam menggunakan aktiva tetap untuk meningkatkan penjualan. Rasio perputaran aktiva tetap tertinggi terdapat pada tahun 2011 dan terendah di tahun 2012.

4.1.6 Analisis Rasio Pasar

Gambar 46. Grafik Rasio Pasar

Hasil Analisis Rasio Pasar

Rasio pasar menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memertahankan posisi ekonomi. Selain itu, rasio pasar juga digunakan untuk mengetahui pembagian deviden perusahaan ke pemegang saham. Rasio pasar yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan pada rasio harga saham terhadap laba, rasio laba per lembar saham dan imbalan hasil laba. Rasio yang dimiliki berfluktuasi tetapi memiliki tren yang cenderung menurun. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan kurang dapat memertahankan posisi ekonomi dan melakukan pembagian deviden ke pemegang saham semakin kecil.

4.1.6.1 Analisis Rasio Laba per Lembar Saham Tabel 41. Rasio Laba per Lembar Saham Tahun 2008-2012

Laba Bersih - Deviden Saham Preferen

Laba per Lembar Saham 16.27 5 (130.75) (112) -

Lembar Saham yang Beredar

Gambar 47. Grafik Rasio Laba per Lembar Saham

Hasil Analisis Rasio Laba per Lembar Saham

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan laba yang tajam per lembar saham dari tahun 2008 hingga 2010, peningkatan terjadi pada tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa laba per lembar saham secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio laba per lembar saham membandingkan laba bersih dikurangi deviden saham preferen dengan jumlah saham yang beredar. Rasio Laba per lembar saham menggambarkan laba yang diperoleh untuk masing-masing saham yang diterbitkan perusahaan. Rasio laba per lembar saham yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa laba per lembar saham menurun, sehingga kondisi ini kurang baik bagi perusahaan karena harga saham per lembar mengalami penurunan sehingga laba yang diperoleh pemegang saham juga menurun.

4.1.6.2 Analisis Rasio Harga Saham terhadap Laba Tabel 42. Rasio Harga Saham terhadap Laba Tahun 2008-2012

Harga Pasar per Saham

Rasio Harga Saham

(3.82) (4) #DIV/0! terhadap Laba

Laba per Saham

Gambar 48. Grafik Rasio Harga Saham terhadap Laba

Hasil Analisis Rasio Harga Saham terhadap Laba

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan rasio harga saham terhadap laba secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2009, kemudian menurun secara drastis pada tahun 2010, dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2011. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio harga saham terhadap laba secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio harga saham terhadap laba membandingkan harga per saham dengan laba per saham perusahaan. Rasio harga saham terhadap laba menggambarkan harga saham per lembarnya terhadap laba per lembar saham. Rasio harga saham terhadap laba yang dimiliki perusahaan yang menurun menunjukkan bahwa harga saham perusahaan per lembar menurun dan hal ini membuat peluang bertambahnya investor menjadi kurang. Rasio harga saham terhadap laba tertinggi terdapat pada tahun 2008 dan terendah di tahun 2011.

4.1.6.3 Analisis Rasio Imbalan Hasil Laba Tabel 43. Rasio Imbalan Hasil Laba Tahun 2008-2012

Laba per Saham Dasar

Imbalan Hasil Laba 0.03 0.01 (0.26) (0.22) -

Harga per Saham Dasar

Gambar 49. Grafik Rasio Imbalan Hasil Laba

Hasil Analisis Rasio Imbalan Hasil Laba

PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami penurunan rasio imbalan hasil laba dari tahun 2008 hingga 2010, peningkatan terjadi pada tahun 2011 dan 2012. Dalam grafik scatter ditunjukkan adanya garis linear yang turun, hal itu menandakan bahwa rasio imbalan hasil laba secara total dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami penurunan. Rasio

imbalan hasil laba

membandingkan laba per saham dasar dengan harga per saham perusahaan. Rasio imbalan hasil laba menggambarkan laba saham per lembarnya terhadap harga per lembar saham. Rasio harga saham membandingkan laba per saham dasar dengan harga per saham perusahaan. Rasio imbalan hasil laba menggambarkan laba saham per lembarnya terhadap harga per lembar saham. Rasio harga saham

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63