Analisis Neraca Common Size Tabel 44. Neraca Common Size

5. Analisis Neraca Common Size Tabel 44. Neraca Common Size

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN - COMMON SIZE

31 Desember 2008-2012 Tahun

Nama Akun

ASET ASET LANCAR

19.31% Piutang Usaha : Pihak yang memiliki hubungan istimewa

Kas dan setara kas

0.00% Pihak ketiga

0.00% Piutang Lain-lain : Pihak yang memiliki hubungan istimewa Pihak ketiga

Total Piutang

0.00% Pajak dibayar dimuka

0.34% Uang muka dan biaya dibayar dimuka

0.00% Sewa dibayar dimuka

0.00% Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki

untuk dijual

Jumlah Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR

0.00% Aset pajak tangguhan

Sewa dibayar dimuka

0.00% Aset tetap

0.00% Biaya tangguhan hak atas tanah

0.00% Aset lain-lain

Jumlah Aset Tidak Lancar

TOTAL ASET

(……lanjutan)

KEW AJIBAN dan EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank

0.00% Hutang usaha Pihak yang memiliki hubungan istimewa Pihak ketiga

0.00% Hutang pajak

0.90% Hutang lain-lain

0.00% Biaya yang masih harus dibayar

0.00% Hutang deviden

0.00% Surat hutang jangka menengah

0.00% Sewa pembiayaan

0.00% Beban akrual

0.00% Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual

Jumlah Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Surat hutang jangka menengah

0.00% Sewa pembiayaan

0.00% Cadangan imbalan pasti pasca-kerja

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

114.45% Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan

TOTAL KEW AJIBAN

Modal saham-nilai nominal Rp 500 per saham

Modal dasar - 104.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor - 52.000.000 saham

Tambahan modal disetor

Kepentingan Nonpengendali

Jumlah Ekuitas

TOTAL KEW AJIBAN dan EKUITAS

4.2.1 Analisis Neraca Common Size Horizontal

4.2.1.1 Grafik Neraca Aktiva Lancar Common Size Horizontal

Gambar 50. Grafik Kas dan Setara Kas

Gambar 51. Grafik Total Piutang

Gambar 52. Grafik Persediaan

Gambar 53. Grafik Pajak dibayar Dimuka

Gambar 54. Grafik Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka

Gambar 55. Grafik Aset Tidak Lancar yang Diklasifikasikan sebagai

Dimiliki untuk Dijual

Gambar 56. Grafik Jumlah Aset Lancar

4.2.1.2 Grafik Neraca Aktiva Tidak Lancar Common Size Horizontal

Gambar 57. Grafik Aset Tetap

Gambar 58. Grafik Aset Lain-lain

Gambar 59. Grafik Jumlah Aset Tidak Lancar

Gambar 60. Grafik Total Aset

4.2.1.3 Grafik Neraca Aktiva Kewajiban Lancar Common Size Horizontal

Gambar 61. Grafik Hutang Usaha

Gambar 62. Grafik Hutang Lain-lain

Gambar 63. Grafik Biaya yang Masih Harus Dibayar

Gambar 64. Grafik Hutang Pajak

Gambar 65. Grafik Jumlah Kewajiban Lancar

4.2.1.4 Grafik Neraca Aktiva Kewajiban Tidak Lancar Common Size Horizontal

Gambar 66. Grafik Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

Gambar 67. Grafik Total Kewajiban

4.2.1.5 Grafik Neraca Ekuitas Common Size Horizontal

Gambar 68. Grafik Modal Ditempatkan dan Disetor – 52.000.000

saham

Gambar 69. Grafik Tambahan Modal Disetor

Gambar 70. Grafik Jumlah Ekuitas

Gambar 71. Grafik Total Kewajiban dan Ekuitas

4.2.1.6 Hasil Analisis Neraca Common Size Horizontal Aset lancar pada yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan dari tahun 2008 hingga 2012 berfluktuasi. Penurunan terjadi pada kas dan setara kas, piutang, persediaan dan uang muka dan biaya dibayar dimuka. Sedangkan peningkatan yang 4.2.1.6 Hasil Analisis Neraca Common Size Horizontal Aset lancar pada yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan dari tahun 2008 hingga 2012 berfluktuasi. Penurunan terjadi pada kas dan setara kas, piutang, persediaan dan uang muka dan biaya dibayar dimuka. Sedangkan peningkatan yang

Total kewajiban lancar merupakan total kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan dalam mengembalikan pinjaman ke kreditur dalam jangka waktu tertentu. Dari data yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan total kewajiban lancar menurun di tahun 2009, meningkat secara signifikan dari tahun 2009 hingga 2010, menurun kembali di tahun 2011, kemudian meningkat cukup tajam pada tahun 2012. Hasil tren yang ditunjukkan untuk total kewajiban lancar adalah meningkat. Kewajiban lancar tertinggi di tahun 2012 dan terendah di tahun 2009. Kewajiban tidak lancar yang dimiliki PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan di tahun 2009, penurunan yang signifikan di tahun 2010, kemudian mengalami peningkatan kembali yang cukup tajam di tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali di tahun 2012. Kewajiban tidak lancar tertinggi terdapat pada tahun 2011 dan terendah di tahun 2010.

Total ekuitas menunjukkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan. Dari data PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan dihasilkan total ekuitas yang berfluktuasi. Penurunan yang tajam terjadi pada tahun 2011 dan 2012, hal ini mengakibatkan tren yang dihasilkan menurun. Tren yang menurun berarti perusahaan lebih senang menggunakan utang daripada modal sendiri.

4.2.2 Analisis Neraca Common Size Vertikal

4.2.2.1 Analisa Neraca Common Size Vertikal Tahun 2008 Jumlah aset yang terbanyak adalah aset lancar yaitu sebesar 60,04%, sedangkan jumlah aset tidak lancar sebesar 39,96%. Hal ini dikarenakan pengaruh dari jumlah persediaan yang lebih besar daripada kas dan setara kas mencapai 27.520.831.343, sedangkan kas dan setara kas berjumlah 21.117.485.014.

Tahun 2008 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki jumlah total kewajiban yang lebih besar daripada total ekuitas, yaitu sebesar 95,93%. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari hutang usaha pihak ketiga yang mendominasi jumlah persentase kewajiban, yaitu sebesar 55.534.486.428. Sedangkan pada ekuitas, nilai modal yang ditempatkan dan disetor sudah cukup baik namun defisit yang dialami cukup tinggi sehingga jumlah ekuitas menjadi kecil.

4.2.2.2 Analisa Neraca Common Size Vertikal Tahun 2009 Total aset yang terbanyak adalah aset lancar yaitu sebesar 65,96%, sedangkan aset tidak lancar hanya setengah dari aset lancar yaitu sebesar 34,04%. Hal ini dikarenakan jumlah persentase aset lancar yaitu persediaan dan kas dan setara kas yang memiliki jumlah yang lebih dominan daripada aset yang lain, yaitu sebesar 34.665.119.532 pada persediaan dan 21.975.402.830 pada kas dan setara kas.

Pada tahun 2009 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki jumlah total kewajiban yang lebih besar daripada total ekuitas, yaitu sebesar 95,91%. Hal ini disebabkan oleh hutang usaha pihak ketiga yang lebih mendominasi jumlah kewajiban, yaitu sebesar 56.162.451.390. Sedangkan pada ekuitas, nilai modal yang ditempatkan dan disetor sudah baik namun sayangnya defisit yang dialami juga cukup tinggi sehingga jumlah ekuitas menjadi lebih kecil.

4.2.2.3 Analisa Neraca Common Size Vertikal Tahun 2010 Aset terbanyak adalah aset lancar yaitu sebesar 64,99%, sedangkan jumlah aset tidak lancar sebesar 35, 01%. Hal ini disebabkan dari pengaruh jumlah persediaan dan kas dan setara kas yang memiliki nilai yang paling besar, yaitu sebesar 36.233.567.275 pada persediaan dan 24.037.506.735 pada kas dan setara kas.

Sedangkan yang nilai yang paling mempengaruhi jumlah aset tidak lancar adalah aset tetap, yaitu sebesar 21.961.709.736.

Di tahun 2010 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki total kewajiban lebih besar daripada total ekuitas, yaitu sebesar 102,55%. Hal ini disebabkan hutang usaha pihak ketiga lebih mendominasi dari jumlah kewajiban, yaitu sebesar 57.357.202.299. Pada ekuitas, nilai modal yang ditempatkan dan disetor sebenarnya sudah baik namun defisitnya juga cukup tinggi sehingga hal ini menyebabkan jumlah ekuitas menjadi lebih kecil.

4.2.2.4 Analisa Neraca Common Size Vertikal Tahun 2011 Jumlah aset terbanyak adalah aset lancar yaitu sebesar 60,39%, sedangkan aset tidak lancar sebesar 39,61%. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya jumlah dari persediaan dan kas dan setara kas, yaitu sebesar 252.748.173 pada persediaan dan 25.110.195.389 pada kas dan setara kas.

Tahun 2011 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki total kewajiban lebih besar daripada total ekuitas, yaitu sebesar 107,57%. Hal ini karena pengaruh dari hutang usaha pihak ketiga yang memiliki jumlah yang sangat besar, yaitu 61.667.090.035. Pada ekuitas nilai modal yang ditempatkan dan disetor sebenarnya sudah termasuk baik, namun defisitnya tinggi sehingga hal ini menyebabkan jumlah ekuitas menjadi lebih kecil.

4.2.2.5 Analisa Neraca Common Size Vertikal Tahun 2012 Total aset terbanyak ada pada aset lancar yaitu sebesar 96,01%, sedangkan aset tidak lancar sebesar 3,99%. Aset lancar banyak dipengaruhi oleh jumlah aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual yang sangat besar yaitu sebesar 78.719.863.877. Hal ini terjadi karena PT Toko Anak Agung Tbk dan Anak Perusahaan pada tahun 2012 menjual seluruh asetnya untuk menggantikan bidang usahanya menjadi pertambangan batu bara.

Pada tahun 2012 PT Toko Gunung Agung Tbk dan Anak Perusahaan memiliki total kewajiban lebih besar daripada total ekuitas, yaitu sebesar 114,45%. Hal ini dikarenakan Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual mendominasi jumlah kewajiban, yaitu sebesar 100.622.070.669. Pada ekuitas, nilai modal yang ditempatkan dan disetor sebenarnya sudah baik namun defisitnya juga cukup tinggi sehingga hal ini menyebabkan jumlah ekuitas menjadi lebih kecil.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63