Perancangan Rangkaian Sensor Arus

opto Relay 1.0k ฀ 100nF 4.7k ฀ VCC 5V Mikrokontroler Lampu Beban

3.8. Perancangan Rangkaian Sensor Arus

Rangkaian sensor arus ini berfungsi untuk mengetahui apakan lampu dalam keadaan hidup atau mati. Rangkaian sensor arus ditunjukkan oleh gambar 3.8 di bawah ini : Gambar 3.8 . Rangkaian Sensor Arus. Rangkaian ini terdiri dari beberapa dioda yang dirangkai secara seri. Untuk satu dioda diperlukan tegangan 0,6 volt untuk menembusnya, sehingga untuk 4 dioda diperlukan tegangan sekitar 2,4 volt. Tegangan ini yang diambil sebagai indikator arus yang mengalir dalam dioda. Tegangan ini kemudian disearahkan oleh jembatan dioda. Dari jembatan dioda tegangan diratakan oleh kapasitor 100 nF. Tegangan ini kemudian diinputkan ke opto coupler. Opto coupler merupakan komponen elektronika yang terdiri dari sebuah LED dan phototransistor, dimana jika lED menyala, maka phototransistor akan aktif. Universitas Sumatera Utara Ketika lampu menyala maka akan ada tegangan 2,4 volt pada rangkaian dioda, tegangan ini akan menghidupkan LED dan mengaktifkan pototransistor, sehingga tegangan kolektor pada opto coupler akan jatuh menjadi 0 volt. Perubahan tegangan ini yang merupakan indikator bahwasannya lampu beban dalam keadaan hidup. Output dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat mengetahui apakah lampu beban dalam keadaan hidup atau mati. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9 flowchart 9 1 2 8 1 Of f 2 Of f 8 Of f Kirim Status Cek Lampu 2 1 2 8 Cek Lampu 1 Cek Lampu 8 Start Siny al 1 2 8 1 O N 2 O N 8 O N Kirim Status Kirim Status Universitas Sumatera Utara Keterangan Flowchart: Program diawali dengan start yang berarti rangkaian diaktifkan. Kemudian program akan menunggu sinyal DTMF. Jika ada sinyal DTMF maka program akan membandingkan nilai yang masuk dengan nilai 9 atau atau . Nilai 9 merupakan perintah untuk menghidupkan lampu, Nilai merupakan perintah untuk mematikan lampu dan Nilai merupakan perintah untuk mengetahui status lampu. Jika nilai yang masuk sama dengan 9 ,maka program akan membandingkan nilai berikutnya dengan nilai 1, 2, 3 sampai 8. Jika nilai yang diterima sama dengan 1, maka program akan menghidupkan lampu 1, selanjutnya program akan kembali ke rutin awal untuk mendeteksi pengiriman sinyal DTMF berikutnya. Jika nilai yang diterima sama dengan 2, maka program akan menghidupkan lampu 2. Hal yang sama juga terjadi untuk nilai 3 sampai dengan nilai 8. Jika nilai yang masuk sama dengan ,maka program akan membandingkan nilai berikutnya dengan nilai 1, 2, 3 sampai 8. Jika nilai yang diterima sama dengan 1, maka program akan mematikan lampu 1, selanjutnya program akan kembali ke rutin awal untuk mendeteksi pengiriman sinyal DTMF berikutnya. Jika nilai yang diterima sama dengan 2, maka program akan mematikan lampu 2. Hal yang sama juga terjadi untuk nilai 3 sampai dengan nilai 8. Jika nilai yang masuk sama dengan ,maka program akan membandingkan nilai berikutnya dengan nilai 1, 2, 3 sampai 8. Jika nilai yang diterima sama dengan 1, maka program akan mengecek status lampu 1, selanjutnya program akan mengirimkan Universitas Sumatera Utara status lampu 1 tersebut program akan mengirimkan tone sekali jika lampu 1 hidup dan tone 2 kali jika lampu 1 mati, selanjutnya program akan kembali ke rutin awal untuk mendeteksi pengiriman sinyal DTMF berikutnya. Jika nilai yang diterima sama dengan 2, maka program akan mengecek status lampu 2, selanjutnya program akan mengirimkan status lampu 2 tersebut program akan mengirimkan tone sekali jika lampu 2 hidup dan tone 2 kali jika lampu 2 mati, selanjutnya program akan kembali ke rutin awal untuk mendeteksi pengiriman sinyal DTMF berikutnya. Hal yang sama juga terjadi untuk nilai 3 sampai dengan nilai 8. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya