Rele waktu seketika Instantaneous relay Rele arus lebih waktu tertentu Definite time relay Sistem Kelistrikan di Pabrik Coca – Cola di Medan

sensitivitas, selektivitas, dan kecepatan kerja rele hendaknya tidak menyebabkan harga rele tersebut menjadi mahal.

2.4. Rele Pengaman Generator

9 10

2.4.1. Arus Lebih Overcurrent

Rele arus lebih adalah rele yang bekerja terhadap arus lebih, rele akan bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya I set . Prinsip kerjanya adalah pada dasarnya rele arus lebih adalah suatu alat yang mendeteksi besaran arus yang melalui suatu jaringan dengan bantuan trafo arus. Harga atau besaran yang boleh melewatinya disebut dengan setting. Macam-macam karakteristik relay arus lebih :

a. Rele waktu seketika Instantaneous relay

Rele yang bekerja seketika tanpa waktu tunda ketika arus yang mengalir melebihi nilai settingnya, rele akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik. Dapat kita lihat pada Gambar 2.9 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Karakteristik rele waktu seketika

b. Rele arus lebih waktu tertentu Definite time relay

Rele ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya Is, dan jangka waktu kerja rele mulai pick up sampai kerja rele diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus yang mengerjakan rele, lihat Gambar 2.10. dibawah ini. Gambar 2.10 Karakteristik rele waktu definite Universitas Sumatera Utara

c. Rele arus lebih waktu terbalik Inverse time relay

Rele ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya arus secara terbalik inverse time, makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Dapat kita lihat pada Gambar 2.11 dibawah ini. Karakteristik ini bermacam-macam. Setiap pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok : Normally inverse, Very inverse, Extremely inverse. Gambar 2.11 Karakteristik rele waktu Inverse Normally inverse :t = 0,02 0,14 1 x k I I −       .................. 2.3 Very inverse :t = 13,5 1 x k I I −       ....................... 2.4 Extremely inverse :t = 80 2 1 x k I I −       .................... 2.5 Dimana : t : Waktu kerja dalam det ik k : Time mult iplier Universitas Sumatera Utara I : Nilai arus gangguan I : Nilai penyetelan arus

2.4.2. Reverse power Relay

Reverse power biasanya digunakan untuk menjelaskan mengenai fenomena perubahan bentuk kerja dari generator menjadi motor, jadi dalam kejadian ini, sebuah generator yang tadinya menghasilkan daya listrik, berubah menjadi menggunakan daya listrik, dengan kata lain generator menjadi motor listrik. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya antara generator dan motor memiliki konstruksi yang sama dan jika: 1. Generator dihubungkan paralel atau bergabung dalam suatu jaringan dengan generator lain. 2. Torsi yang dihasilkan oleh penggerak mula prime mover, dalam hal ini misalkan turbin uap, turbin air, atau mesin diesel lebih kecil dari torsi yang dibutuhkan untuk menjaga agar kecepatan rotornya berada pada kecepatan proporsionalnya dengan referensi frekuensi sistem. 3. Terjadi kehilangan torsi dari penggerak mulanya dengan kata lain penggerak mulanya seperti turbin atau mesin diesel TRIP atau mengalami kegagalan operasi dan generator masih terhubung dengan jaringan. Karena masih ada kecepatan sisa pada rotornya, sedangkan disisi statornya ada tegangan dari jaringan, sehingga tegangan di stator menginduksi ke lilitan rotor yang berputar. Universitas Sumatera Utara Dampak reverse power adalah sebagai berikut: 1. Untuk diesel generator dapat terjadi ledakan pada ruang bakarnya karena adanya akumulasi bahan bakar yang tak terbakar sedangkan rotor terus berputar 2. Pada gas turbin juga akan merusak gearboxnya. 3. Pada hydro plant turbin air akan terjadi kavitasi. Inti dari semuanya, jika terjadi reverse power pada suatu unit pembangkit listrik adalah terjadi kerusakan pada peralatan penggerak mulanya prime mover atau turbinnya. oleh karena itu pada generator dipasang relay reverse power sebagai pengamannya, dan biasanya interlock dengan generator CB nya, segera diamankan berdasarkan IEEE Std C37.102-1995 tergantung dari prime mover. Tabel 2.1 Batas daya Motoring yang harus diamankan berdasarkan jenis penggerak mula prime mover Jenis Penggerak Daya Aktif yang diserap Diesel Turbin Uap Turbin Gas 25 Name plate rating 3 Name plate rating 5 Name plate rating Universitas Sumatera Utara BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PENGAMAN STANDBY GENERATOR

3.1. Sistem Kelistrikan di Pabrik Coca – Cola di Medan

Tenaga listrik di Pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia Martubung – Medan Belawan dipasok oleh PLN yang terbagi atas tiga buah trafo yang besar masing-masing trafo sebesar 360 KVA yang terdiri atas 28 beban LD dengan total lebih kurang sebesar 1870.5 KW, sesuai dengan proses produksi Pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia Martubung – Medan Belawan tersebut, dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gambar 3.1 : Gambar 3.1 diagram satu garis dari PLN Universitas Sumatera Utara Coca-Cola Bottling Indonesia Martubung – Medan Belawan memiliki tiga buah bus main yang besar, dan jumlah dari tiap-tiap pembebanan dalam keadaan normal dapat dilihat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1 Peralatan pada Pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia 1. Rel Utama 1 Dengan jumlah total adalah 620 KW Dari Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Blower MGO 11 KW 400 V 19,84 0,8 Comperssor 60 KW 400 V 108,3 0,8 Boiler 2 55 KW 400 V 99,23 0,8 Power Telkomsel 1 KW 400 V 1,804 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power Line-1 Rel Sub Line 1 80 KW 400 V 144,3 0,8 Glycold Pump Rel Sub Line 1 30 KW 400 V 54,12 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power WWTP Line 1 Rel Sub Pemurnian air-1 90 KW 400 V 163,1 0,8 Power WTP line 1 Rel Sub Pemurnian air-1 35 KW 400 V 63,15 0,8 Power Hydrant Rel Sub Pemurnian air-1 48 KW 400 V 86,6 0,8 Power Got Pump Rel Sub Pemurnian air-1 15 KW 400 V 27.06 0,8 Universitas Sumatera Utara Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power Workshop Rel Sub Bengkel 35 KW 400 V 63,08 0,8 Power Uniplas Rel Sub Bengkel 160 KW 400 V 288,7 0,8

2. Rel Utama 2

Dengan jumlah total adalah 624.5 KW Dari Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Emergency Lightning 2,5 KW 400 V 4,511 0,8 Cooling Tower 45 KW 400 V 81,18 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power Line-2 Rel Sub Line 2 85 KW 400 V 153 0,8 Power Extract Line-2 Rel Sub Line 2 50 KW 400 V 90,21 0,8 Pwr Mycom PET Rel Sub Line 2 150 KW 400 V 270,6 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power WTP Rel Sub Pemurnian air-2 175 KW 400 V 316,1 0,8 Power WWTP-2 Rel Sub Pemurnian air-2 117 KW 400 V 210,7 0,8 Universitas Sumatera Utara

3. Rel Utama 3

Dengan jumlah total adalah 626 KW Dari Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Pwr Eroom 10 KW 400 V 18,04 0,8 Boiler 15 KW 400 V 27,06 0,8 Compressor Sulair+Atlas 80 KW 400 V 144,3 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Power Line-3 Rel Sub Line 3 211 KW 400 V 381,1 0,8 Power Mycom line3 Rel Sub Line 3 150 KW 400 V 270,6 0,8 Power Liang Chi Rel Sub Line 3 30 KW 400 V 54,13 0,8 Dari Ke Daya KW Tegangan Volt Arus Ampere Power Factor Pwr Main Officer Rel Sub Kantor 30 KW 400 V 54,13 0,8 Lightning villa,wsg,store Rel Sub Kantor 55 KW 400 V 99,23 0,8 Power Marketing Office. Rel Sub Kantor 45 KW 400 V 81,19 0,8 Pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia Martubung – Medan Belawan memiliki dua buah generator sebagai cadangan listrik pada saat terjadi pemadaman oleh PLN, yaitu Gambar 3.2: Universitas Sumatera Utara 1. Genset Caterpillar sebesar Reting genset Caterpillar: Daya :1500 KVA1200 KW Tegangan : 400 Volt Arus : 2165 Amper Power faktor : 0,8 1500 rpm 2. Genset MGO sebesar Daya : 625 KVA500 KW Tegangan : 400 Volt Arus : 902,1 Amper Power faktor : 0,8 1500 rpm Gambar 3.2 Diagram satu garis Genset dari Caterpillar dan Genset MGO Universitas Sumatera Utara PT. PLN Persero wilayah Sumatra Utara dengan generator tidak mengalami interconection dan bekerja secara manual dan sendiri-sendiri, maka generator terlebih dahulu telah dihidupkan dengan seling waktu lebih kurang 1 jam sebelum pemadaman akan tetapi belum dihubungkan dengan jaringan beban. Generaor akan memasok listrik kesebagian beban, sebagian lagi mengalami pemadaman, beban yang mengalami pemadaman adalah sebagai berikut dan memiliki data impedasi setiap unit dan impedansi base Tabel 3.2 : 1. Power WWTP Line 1 90 KW Rel Utama 1 2. Power WTP line 1 35 KW Rel Utama 1 3. Power Uniplas 160 KW Rel Utama 1 Dengan mengkelompokkan jaringan PLN dan generator dengan beban, maka dapat di gambarkan keseluruhannya, seperti gambar di bawah Gambar 3.3: Gambar 3.3 Diagram satu garis sistem kelistrikan Universitas Sumatera Utara Table 3.2 Impedansi setiap unit dan impedansi base Mesin Impedansi per unit Impedansi 1,5 MVA Base Caterpillar MGO Kabel 1,2 dan 3 Power Line-1 Glycold Pump Power Hydrant Power Got Pump Power Workshop BLOWER MGO COMPRESSOR Boiler2 Power Line2 Power Extract Line-2 0,12 0,12 0,2 0,2783 0,2 0,2783 0,2 0,2783 0,2 0,2 0,2 0,2 0,12 0,288 0,048 3,75 11,282 5 21,971 9,677 29,817 4 4,347 4,054 6,818

3.2. Sistem Proteksi