Sistem Proteksi Rele pengaman pada generator Setting pengaman Reverse Power Relay

Table 3.2 Impedansi setiap unit dan impedansi base Mesin Impedansi per unit Impedansi 1,5 MVA Base Caterpillar MGO Kabel 1,2 dan 3 Power Line-1 Glycold Pump Power Hydrant Power Got Pump Power Workshop BLOWER MGO COMPRESSOR Boiler2 Power Line2 Power Extract Line-2 0,12 0,12 0,2 0,2783 0,2 0,2783 0,2 0,2783 0,2 0,2 0,2 0,2 0,12 0,288 0,048 3,75 11,282 5 21,971 9,677 29,817 4 4,347 4,054 6,818

3.2. Sistem Proteksi

Peralatan proteksi yang ada pada sistem kelistrikan berfungsi untuk melindungi peralatan, operator, dan benda-benda yang ada disekitarnya terhadap gangguan atau keadaan tidak normal sistem tenaga listrik dengan membebaskan bagian yang tidak bekerja dengan normal secara cepat dan tepat. Selain itu jika terjadi gangguan pada sistem tersebut, maka peralatan proteksi dapat membatasi daerah yang terkena gangguan sehingga mutu dan keandalan sistem tenaga dapat terjamin. Universitas Sumatera Utara Segala gangguan yang timbul pada sistem tenaga listrik dapat terdeteksi dan kemungkinan akan terjadinya kerusakan pada peralatan akan lebih kecil. Peralatan proteksi memiliki beberapa persyaratan harus dipenuhi. Peralatan proteksi yang digunakan harus selektif, sensitif, dan cepat bereaksi terhadap gangguan. Berikut ini adalah tabel-tabel yang berisi data rele yang ada saat ini di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Martubung – Medan Belawan Tabel 3.3 : Tabel 3.3 Data rele dan lokasi Lokasi Jenis Rele Genset Caterpillar XP2 – R SEG Reverse Power Relay SPAJ 131 C Overcurrent Relay Genset MGO XP2 – R SEG Reverse Power Relay SPAJ 131 C Overcurrent Relay 1. Rel Utama SPAJ 131 C Overcurrent Relay 2. Rel Utama SPAJ 131 C Overcurrent Relay 3. Rel Utama SPAJ 131 C Overcurrent Relay Universitas Sumatera Utara

3.3. Rele pengaman pada generator

Over Current Relay, rele ini digunakan untuk mengamankan generator dari arus lebih yang dapat menimbulkan panas pada belitan stator. Reverse Power Relay, rele ini digunakan untuk melindungi generator apabila generator berfungsi sebagai motor akibat output dari penggerak menurun sehingga akan terjadi pengaliran daya dari sistem ke generator. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA SETTING RELE

4.1. Setting pengaman Reverse Power Relay

Generator beralih fungsi sebagai motor terjadi pada saat suplai energi ke prime mover di hentikan sementara generator masih dalam kondisi on line. Peristiwa motoring, peristiwa dimana terjadinya pernarikan daya aktif ini dapat mengakibatkan beban yang terlalu besar pada jaringan. Berdasarkan standar IEEE Std C37.102-1995, yang ada pada bab 2, standar waktu tunda delay yang diaplikasikan untuk daya balik adalah 30 detik. Delay tersebut dapat digunakan untuk mencegah operasi selama power swing yang disebabkan gangguan pada sistem atau pada saat terjadi sinkronisasi pada mesin generator ke sistem. Dengan menggunakan penggerak mula prime mover diesel, daya aktif maksimal yang diijinkan adalah 25 dari name plate rating, maka dapat diperoleh nilai setting pada rele tersebut dibawah ini : Perhitungan S Genset Caterpillar = 1500 KVA Ratio Phase PT = 400120 = 3,33 Ratio CT = 25005 = 500 Daya balik reverse power yang diijinkan : Universitas Sumatera Utara P R = N N I U nPT nCT S × × × × × 3 cos φ x P RG = 6 1,5 10 0,80 25 3 500 3, 33 120 5 × × × × × × × = 17 S Genset MGO = 625 KVA Ratio Phase PT = 400120 = 3,33 Ratio CT = 10005 = 200 Daya balik reverse power yang diijinkan : P R = N N I U nPT nCT S × × × × × 3 cos φ x P RG = 6 0,625 10 0,80 25 3 200 3, 33 120 5 × × × × × × × = 18 Jadi jika dikehendaki trip pada 25 dari reverse power Genset Caterpillar harus disetting 17 dan Genset MGO harus disetting 18 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Setting Rele reverse power Dari data yang diperoleh pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pada saat setelah 20 detik generator berubah fungsi menjadi motor dengan daya 204 KW genset Caterpillar dan 90 KW genset MGO, maka CB genset tersebut akan trip untuk geneset MGO.

4.2. Arus gangguan hubung singkat