khabar muqaddam laki yang dibuang keduanya berhubungan dengan khabar yang dibuang”. Al-Ibrahim, 2006:54
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini mempunyai arti ‘bagaimana’. Kata ‘bagaimana’ ini juga mempunyai makna leksikal yang beragam. Salah satunya mengandung
makna ‘dari mana’. Dengan demikian fungsi
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini sebagai khabar muqaddam.
3. Surat Ali Imran ayat 47
Q lat rabbi ann yak ūnu l waladun wa lam yamsasn basyarun q la każ lika
all hu yakhluqu m yasy u i ż qa
ḍ
amran fa innam yaq ūlu lahū kun fa
yak ūnu
“Maryam berkata: Ya Tuhanku, betapa mungkin Aku mempunyai anak,
padahal Aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. Allah berfirman dengan perantaraan Jibril: Demikianlah Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: Jadilah, lalu jadilah Dia”.
Kalimat insya’ talabi pada ayat di atas
ﲎ ﳝ و ﺪو نﻮ ﺷﱏأ ﺷبﺜ ﺎ ﺮ
Q lat rabbi ann yak ūnu l waladun wa lam yamsasn basyarun . Isim
istifham
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini menunjukkan arti ya Tuhanku, betapa mungkin Aku mempunyai anak, padahal Aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-
lakipun.
ﺷﱏأ
’ann adat istifham berbentuk isim dalam ayat ini menggunakan makna leksikal berarti ‘betapa’ menanyakan tentang sesuatu keadaan atau
keterangan waktu. Dan isim istifham
ﺷﱏأ
’ann ini keluar dari makna aslinya, yaitu menunjukkan makna
ﺷ ﺒ
at-taajjubu “keheranan, kekaguman”. Karena Maryam heran, betapa mungkin dia mempunyai anak, padahal dia belum pernah
Universitas Sumatera Utara
disentuh oleh seorang lelaki yang bukan mahramnya, apalagi melakukan hubungan yang mengakibatkan lahirnya seorang anak. Shihab Volume 2,
2007:94 Fungsi jabatan
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini sebagai
ﳏ نﻮ ب
ﺔﺷ ﺎ ﺰﺒ ﺔﺷﺮ ﺒ ﺎ
مﺎﻬ ﺒ ﺒ
ismu istifh min s kinun f
ī
ma
ḥ
alli na
ṣ
bin ‘al a
ẓ-ẓ
arfiyyati az-zam niyyati muta allaqun bi yak
ū
nu’ism istifham yang menempati tempat nasab zaraf zamankata keterangan waktu yang berhubungan dengan kalimat
نﻮ
yak
ū
nu’. Al-Ibrahim, 2006:55 Dengan demikian fungsi
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini sebagai zaraf zaman.
4. Surat Ali Imran ayat 165
Awalamm a
ṣ
batkum mu
ṣ
batun qad a
ṣ
abtum mi
ś
layh qultum ann h ż qul
huwa min indi anfusikum inna all h al kulli syai in qad run”Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah pada peperangan Uhud, padahal kamu Telah
menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu pada peperangan Badar, kamu berkata: dari mana datangnya kekalahan ini? Katakanlah: Itu
dari kesalahan dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Kalimat insya’ talabi pada ayat di atas
ﺬ ﺷﱏأ
ﺒ
qultum ann h ż . Isim
istifham
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini menunjukkan arti dari mana datangnya kekalahan ini?
ﺷﱏأ
’ann adat istifham berbentuk isim dalam ayat ini menggunakan makna leksikal berarti ‘dari mana’ menanyakan tentang sesuatu
keadaan atau keterangan tempat. Dan isim istifham
ﺷﱏأ
’ann ini keluar dari
Universitas Sumatera Utara
makna aslinya, yaitu menunjukkan makna
ﺷ ﺒ
at-taajjubu “keheranan, kekaguman”. Karena kaum muslimin heran dari mana dan apa sebab mereka
kalah pada perang Uhud, mengapa mereka tidak mengikuti pendapat Rasul untuk tinggal dan bertahan di Madinah, mereka telah melanggar perintahnya agar jangan
meninggalkan posisi, mereka kemudian bergegas mengambil rampasan perang, mereka jadi kocar-kacir setelah datangnya serangan kedua dari kaum musyrikin.
Mestinya itu yang mereka pertanyakan pada diri mereka karena kegagalan yang menimpa adalah karena kesalahan mereka sendiri. Ayat ini mengisyaratkan siapa
yang mengindahkan Rasul akan berhasil dan yang mengabaikannya akan mendapat kekalahan. Shihab Volume 2, 2007:270-271, Hamka Juz III-IV,
2001:148-149. Fungsi jabatan
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini sebagai
مﺷﺪ ﱪ ﺧوﺬ ﺔﺷ ﺎ ﺒ ﺔﺷﺮ ﺒ ﳏ ﺎ
ﺒ مﺎﻬ ﺒ
ismu istifh min s kinun f
ī
ma
ḥ
alli na
ṣ
bin ‘al a
ẓ-ẓ
arfiyyati az-mak niyyati muta allaqun bi ma
ḥ ū
fin khabarun muqaddamun’ isim istifham menempati tempat nasab zaraf makan kata keterangan tempat yang berhubungan dengan khabar
muqaddam’. Al-Ibrahim, 2006:71 Dengan demikian fungsi
ﺷﱏأ
’ann dalam ayat ini sebagai khabar muqaddam.
5. Surat Al-An’am ayat 95