3.7. Diagram Proses Pengujian Metal Tanpa Las
Secara sederhana proses pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan pengaruh pengelasan terhadap kekuatan tarik dapat dilihat pada
diagram alir berikut ini:
Gambar 3.20. Diagram Proses Penelitian Metal Tanpa Las Baja St
Pembentukan Spesimen Baja St 40
Pengujian Tarik Baja St 40
Data Pengujian Baja St 40
Analisa Hasil Pengujian tanpa las
Selesai Mulai
Pemotongan Spesimen Baja St 40
Universitas Sumatera Utara
3.8. Diagram Proses Pengujian Pengelasan 120 A dan 140 A
Secara sederhana proses pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan pengaruh pengelasan terhadap kekuatan tarik dapat dilihat pada
diagram alir berikut ini:
Gambar 3.21. Diagram Proses Penelitian Pengelasan 120 A dan 140 A Baja St 40
Pengelasan Spesimen 120 A dan 140 A
Pembentukan Spesimen 120 A dan 140 A
Pengujian Tarik 120 A dan 140 A
Data Pengujian 120 A dan 140 A
Analisa Hasil Pengujian 120 A dan 140 A
Selesai Mulai
Pemotongan Spesimen 120 A dan 140 A
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Diagram Proses Penelitian Diatas: 1.
Proses pengujian di laksanakan sepenuhnya, pada penyambungan las busur listrik terhadap sambungan pelat baja karbon yang hanya ditinjau
dari pemeriksaan pengujian tarik. 2.
Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari proses pengelasan yang dilakukan dari hasil pengujian tarik terhadap benda uji sebanyak 15
spesimen, masing-masin 5 spesimen untuk uji material dasar base metal, 5 spesimen untuk 140 A dan 5 spesimen untuk 120 A di
lakukan pengujian tarik dengan standarisasi ASTM. 3.
Metoda analisa dan evaluasi data yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan di laboratorium pada masing-masing spesimen.
Dari data inilah akan dicari harga rata-rata mean untuk uji tarik dari masing-masing spesimen dan merupakan nilai yang dicapai dari uji
tarik dari bahan tersebut. 4.
Dari sinilah penelitian akan mendapatkan kesimpulan yang sebenarnya bagaimana pengaruh pengelasan las busur listrik dengan arus 120 A dan
140 A terhadap kekuatan tarik dari baja karbon rendah didalam standar pengujian yang berlaku.
5. Penyusunan laporan, yang termasuk di dalamnya kesimpulan dari hasil
yang dicapai serta pengambilan langkah-langkah yang berhubungan terhadap hasil kekuatan sambungan las pada material uji, dan akhirnya
tujuan penelitian dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa hasil percobaan uji tarik dapat dilihat pada monitor dari setiap spesimen : 5 spesimen base metal, 5
spesimen dengan las listrik menggunakan arus 120 A, dan 5 spesimen dengan las listrik menggunakan arus 140 A. Untuk seterusnya untuk membedakan 3
spesimen uji yang ada, setiap spesimen di bedakan berdasarkan tahapan pengujian. Sebagai contoh:
1. Untuk metal tanpa las yang pertama diuji berturut-turut dengan kode :
MD-1, MD-2, MD-3, MD-4, dan MD-5. 2.
Dengan las listrik menggunakan arus 120 A yang kedua diuji berturut- turut dengan kode : W120-1, W120-2, W120-3, W120-4, dan W120-5.
3. Dengan las listrik menggunakan arus 140 A yang ketiga diuji berturut-
turut dengan kode : W140-1, W140-2, W140-3, W140-4, dan W140-5. Dari grafik dibawah ini, akan diperlihatkan diagram tegangan-regangan
dari salah satu spesimen uji tarik yang akan menjelaskan proporsional stress, yield stress, dan maksimum stress.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Diagram Tegangan-Regangan Dari grafik tegangan-regangan di atas dapat dilihat bahwa garis linear dari
harga 100-300 Nmm
2
menunjukkan elastis suatu material, untuk proporsional stress batas elastis yang masih bisa ditolerir dan dari hasil pengujian tarik yang
dilakukan untuk grafik diatas 335.56 Nmm
2
. Untuk yield stress daerah peralihan elastis ke plastis dari grafik diatas 341.21 Nmm
2
. Untuk maximum stress tegangan tarik maximum dari grafik diatas 466.56 Nmm
2
. Untuk nilai regangan dari grafik diatas 0.2083.
4.1. Metal Dasar St 40 Metal Tanpa Las
Setelah dilakukan uji tarik pada metal tanpa las yang hasilnya dapat dilihat dibawah, dimana untuk uji tarik metal tanpa las ada 5 spesimen yaitu : MD-1,
MD-2, MD-3, MD-4, dan MD -5. Diagram gabungan uji tarik metal dasar 5 spesimen yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Diagram Tegangan-Regangan Metal Tanpa Las Dari diagram tegangan – regangan metal tanpa las, dapat dilihat bahwa
pada sumbu Y tegangan , pada sumbu x regangan . Nilai tegangan maksimum
tertinggi terdapat pada MD 2 ditunjukkan dengan warna hijau, dan MD 4 ditunjukkan dengan warna biru sebesar 478.18 Nmm
2
. Dan nilai regangan
maksimum terendah terdapat pada MD 5 ditunjukkan dengan warna orange
sebesar 466.23 Nmm
2
. Untuk proporsional stress tertinggi pada MD 2 ditunjukkan dengan warna
hijau sebesar 340.88 Nmm
2
, dan nilai terendah pada MD 3 ditunjukkan dengan
warna hitam sebesar 334.39 Nmm
2
.
Untuk yield stress tertinggi pada MD 4 dengan warna biru sebesar 350.84
Nmm
2
, dan nilai terendah pada MD 2 dengan warna hijau sebesar 341.20
Nmm
2
.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Las Listrik Menggunakan Arus 120 A
Setelah dilakukan uji tarik pada metal tanpa las yang hasilnya dapat dilihat dibawah, dimana untuk uji tarik metal tanpa las ada 5 spesimen yaitu : 120 A-1,
120 A -2, 120 A-3, 120 A -4, dan 120 A -5. Diagram gabungan uji tarik metal dasar 5 spesimen yaitu:
Gambar 4.3 Diagram Tegangan-Regangan Arus 120 A Dari diagram tegangan – regangan 120 A, dapat dilihat bahwa pada sumbu
Y tegangan , pada sumbu x regangan . Nilai tegangan maksimum tertinggi
terdapat pada 120 A 1 ditunjukkan dengan warna merah sebesar 354.28 Nmm
2
. Dan nilai regangan maksimum terendah terdapat pada 120 A 5 ditunjukkan
dengan warna biru sebesar 351.51 Nmm
2
. Untuk proporsional stress tertinggi pada 120 A 1 ditunjukkan dengan
warna merah sebesar 300.83 Nmm
2
, dan nilai terendah pada 120 A 3
ditunjukkan dengan warna ungu sebesar 296.81 Nmm
2
.
Untuk yield stress tertinggi pada 120 A 1 dengan warna merah sebesar
302.82 Nmm
2
, dan nilai terendah pada 120 A 2 dengan warna hijau sebesar
301.23 Nmm
2
.
Untuk 120 A 4 ditunjukkan warna kuning ada pengecualian, pada 120 A 4
terdapat kesalahan dalam pengujian uji tarik karena spesimen uji putus di luar sambungan las yang mengakibatkan hasil sifat uji tarik dari spesimen ini tidak
Universitas Sumatera Utara
sempurna. Fenomena seperti ini dapat dianalisa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, yaitu :
1. Hasil pengelasan lebih kuat dari pada logam induk.
2. Kemungkinan terjadi kecacatan pada pembuatan spesimen baik ukuran
maupun bentuk spesimen. 3.
Luas permukaan dari spesimen uji tarik tidak rata yang mengidentifikasi daerah yang putus pada luas permukaan kecil.
4. Kemungkinan pada daerah putus mempunyai nilai tegangan yang rendah
dari pada daerah-daerah lainnya pada spesimen.
4.3. Las Listrik Menggunakan Arus 140 A