Kamus Java Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition

Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kamus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan 2008, kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. 2.2 Perangkat Mobile Perangkat mobile mempunyai pengertian yaitu perangkat yang bergerak, tidak diam di satu tempat, dan bisa dibawa kemana-mana. Contoh dari perangkat mobile ini adalah telepon selular, pagers, PDA Personal Digital Assistant, dan lain-lain Riyanto et all, 2008: 157. Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari sistem desktop. Beberapa karakteristik dari perangkat mobile adalah Jeni, 2009:1: a. Ukuran yang kecil Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka. b. Memori yang terbatas Perangkat mobile juga memiliki memori yang kecil, yaitu primary RAM dan secondary disk. Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini. Dengan pembatasan jumlah dari memori, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yang mahal ini. c. Daya proses yang terbatas Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desktop. Ukuran, teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini. Seperti harddisk dan RAM, kita dapat menemukan mereka dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil. d. Mengkonsumsi daya yang rendah Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalan pada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai. e. Kuat dan dapat diandalkan Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air. f. Konektivitas yang terbatas Perangkat mobile memiliki bandwidth rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi wireless.

2.3 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang dibantu oleh rekan-rekannya seperti Patrick Naugton, Chris Warth, Ed Frank dan Mike Sheridan di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microsystem, pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama “Oak”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java”. Alasan utama pembentukan bahasa Java adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dapat diletakkan di berbagai macam perangkat elektronik, seperti microwave oven dan remote control, sehingga Java harus bersifat portabel atau yang sering disebut flat platform independent tidak tergantung pada platform. Itulah yang menyebabkan dalam dunia pemrogaman Java, dikenal adanya istilah ‘Write Once, Run Everywhere’, yang berarti kode program hanya ditulis sekali, namun dapat dijalankan di bawah platform manapun, tanpa harus melakukan perubahan kode program Kadir, 2003: 2. Java adalah bahasa pemrograman berorientasikan obyek : satu program Java bukanlah terdiri dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, akan tetapi merupakan gabungan dari struktur data yang kita sebut obyek. Setiap obyek terdiri dari data-data dan metode-metode satu fungsi atau prosedur, kita sebut metode di Java untuk manipulasi data. Sun Microsystems sendiri mendeskripsikan Java sebagai bahasa pemrograman yang Wahana, 2003: 3: a. Sederhana Pengembang Java banyak membuang fitur-fitur yang tidak diperlukan seperti yang dimiliki oleh bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya. b. Berorientasi objek Seperti halnya C++, Java menggunakan kelas-kelas untuk mengelola kode ke dalam modul-modul logika. Pada saat runtime, program menciptakan objek dari kelas-kelas yang ada. Kelas-kelas Java dapat merupakan warisan dari Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. kelas lain, tetapi pewarisan majemuk di mana suatu kelas mewariskan metode- metode dan field yang berasal lebih dari satu kelas tidak diperkenankan. c. Bertipe statik Semua objek yang digunakan dalam program harus dideklarasikan sebelum digunakan. Cara ini memungkinkan kompilator Java melaporkan dan melokalisir terjadinya konflik-konflik tipe. d. Terkompilasi Sebelum dapat menjalankan program yang ditulis dengan bahasa pemrograman Java, program harus dikompilasi oleh kompilator Java. Hasil kompilasinya berupa file kode byte byte-code, yang mirip dengan file kode mesin, yang dapat dieksekusi di bawah sistem operasi apa pun asal memiliki interpreter Java. Interpreter membaca file kode byte dan menerjemahkan perintah kode byte itu menjadi perintah bahasa mesin yang dapat dieksekusi langsung oleh mesin yang menjalankan program Java. Jadi dapatlah dikatakan bahwa Java merupakan bahasa yang dikompilasi sekaligus diinterpretasi. e. Multi-threaded Program Java dapat berisi eksekusi multiple threads, yang memungkinkan program mengulas citra pada layar pada satu thread,sementara tetap menerima masukan dari keyboard pada thread utamanya. Semua aplikasi memiliki paling tidak satu thread yang menggambarkan alur eksekusi utama program. f. Garbage collected Pembuang sampah. Program java menyingkirkan sendiri ‘sampah-sampah’ yang tak berguna, artinya program tidak perlu menghapus objek-objek yang dialokasikannya di memori. Ini menjadikan pemrogram bebas dari masalah-masalah pengelolaan memori. g. Bebas arsitektur Pada dasarnya, Java tidak dirancang untuk prosesor ataupun sistem operasi tertentu. Ia dirancang untuk bekerja pada berbagai arsitektur prosesor dan berbagai sistem operasi. Oleh karena itu, ia bekerja dengan interpreter Java untuk mengubah program Java menjadi byte-code sebelum dijalankan oleh mesin tertentu. h. Tangguh robust Karena interpreter Java memeriksa seluruh akses sistem yang dilakukan program, maka program Java tidak akan membuat sistem menjadi crash. Bila terjadi masalah serius, program Java membuat pengecualian exception. Exception ini dapat ditangani dan dikelola oleh program tanpa berisiko memacetkan sistem. i. Aman Sistem Java tidak hanya memverifikasi seluruh akses ke memori tetapi juga menjamin bahwa tidak ada virus yang ‘membonceng’ pada applet yang sedang berjalan. Karena Java tidak mendukung pointer, program tidak dapat memperoleh akses ke area sistem di mana ia tidak mendapat otorisasi. j. Dapat diperluas Program Java mendukung metode native yakni fungsi-fungsi yang ditulis dalam bahasa lain, biasanya C++. Dukungan terhadap metode native ini Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. memungkinkan pemrogram menulis fungsi yang bisa dieksekusi secara lebih cepat daripada fungsi yang sama yang ditulis dalam Java. Metode native dikaitkan secara dinamis dynamically linked ke program Java, yakni dikaitkan dengan program saat runtime. Dalam perkembangannya, bila Java berkembang lebih jauh dan mampu mengeksekusi fungsi-fungsi lebih cepat dari bahasa lain, metode native barangkali tidak diperlukan lagi. 2.3.1 Arsitektur Java Secara arsitektur, Java tidak berubah sedikit pun semenjak awal mula bahasa tersebut dirilis. Kompiler Java yang disebut dengan javac atau Java Compiler akan mentransformasikan kode-kode ke dalam suatu kode byte byte-code. Kode byte byte-code adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat dieksekusi melalui sebuah mesin computer abstrak, yang disebut dengan JVM Java Virtual Machine. JVM juga sering dinamakan sebagai interpreter, karena sifatnya yang selalu menerjemahkan kode-kode yang tersimpan dalam kode byte byte-code dengan cara baris demi baris. 2.3.2 Java Versi Lama Java 1 Pada awal perilisannya, versi Java masih disebut dengan JDK Java Development Kit. Dalam JDK, semua kebutuhan untuk pengembangan program dan eksekusi program masih tergabung menjadi satu. Penamaan ini berlaku sampai Java 1.1. Namun sekarang, setelah Java 1.2, Sun Microsystems menamainya dengan JSDK Java Software Development Kit dalam hal ini kebutuhan untuk pengembangan program dipisahkan dengan kebutuhan eksekusi. Bagian software yang digunakan untuk kebutuhan eksekusi program disebut dengan JRE Java-Runtime Environment. Selanjutnya, Java 1.2 disederhanakan penamaannya menjadi Java 2.

2.3.3 Java 2 Sun Microsystems telah mendefinisikan tiga buah edisi dari Java, yaitu sebagai

berikut Raharjo et al, 2007:3: 1. Java 2 Standard Edition J2SE, yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi desktop dan applet aplikasi Java yang dapat dijalankan di dalam browser web. 2. Java 2 Enterprise Edition J2EE, merupakan superset dari J2SE yang memperbolehkan kita untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi berskala besar enterprise. J2EE menitikberatkan aplikasi berbasis web dan server-side. 3. Java 2 Micro Edition J2ME, merupakan subset dari J2SE yang digunakan untuk menangani pemrograman di dalam perangkat-perangkat kecil, yang tidak memungkinkan untuk mendukung implementasi J2SE secara penuh. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.1 berikut ini menunjukkan gambar dari tiga edisi Java. Gambar 2.1 Tiga Edisi Java 2. 4 Java 2 Micro Edition J2ME J2ME merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface Java yang sering disebut dengan Java API Application Programming Interface dengan JVM Java Virtual Machine yang didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruang yang terbatas. Kombinasi tersebut kemudian digunakan untuk melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan di atas perangkat mobile Raharjo et al, 2007:3. J2ME merupakan subset dari Java 2 Standard Edition J2SE yang ditujukan untuk implementasi pada peralatan embedded system dan mobile devices yang tidak mampu mendukung secara penuh implementasi menggunakan J2SE. Embedded system adalah produk-produk dengan komputer kecil berada di dalamnya, namun aplikasi yang bisa dimanfaatkan dari peralatan tersebut sangatlah spesifik. Contoh embedded System adalah aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan mikroprosesor seperti televisi dan sistem keamanan gedung Hartanto.A,2003. J2ME pada dasarnya terdiri dari tiga buah bagian, yaitu konfigurasi, profil, dan paket-paket opsional, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.2 berikut. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.2 Bagian-bagian di dalam J2ME 2.4.1 Konfigurasi Konfigurasi merupakan bagian yang berisi JVM Java Virtual Machine dan beberapa library kelas lainnya. Terdapat dua buah konfigurasi yang disediakan yaitu CLDC Connected Limited Device Configuration yang menangani alat-alat kecil, seperti telepon selular, PDA, dan pager. Yang kedua adalah CDC Connected Device Configuration yang menangani perangkat yang memiliki memory yang lebih besar. CDC merupakan superset dari CLDC sehingga semua kelas yang didefinisikan di dalam CLDC akan ada juga di dalam CDC. Tabel 2.1 dibawah ini menunjukkan perbandingan antara konfigurasi CLDC dan CDC. Tabel 2.1 Perbandingan antara konfigurasi CLDC dan CDC CLDC Connected Limited Device Configuration CDC Connected Device Configuration Mengimplementasikan subset dari J2SE. Mengimplementasikan seluruh fitur dari J2SE. JVM yang digunakan adalah JVM yang digunakan adalah Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. KVM. CVM. Digunakan pada perangkat handheld handphone, PDA, two way pager dengan memory terbatas 160-512 kb. Digunakan pada perangkat handheld internet TV, Nokia Communicator, car TV dengan memory minimal 2 Mb. Prosesor : 16 32 bit. Prosesor : 32 bit.

2.4.1.1 Konfigurasi CLDC

CLDC Connected Limited Device Configuration adalah sebuah konfigurasi yang terdapat di dalam J2ME untuk alat-alat yang memiliki keterbatasan ruang memori atau RAM kurang dari 512 Kb dan pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan baterai serta memiliki bandwidth yang kecil. Terdapat tiga buah paket dari J2SE yang didukung oleh CLDC, yaitu sebagai berikut: a. java.lang b. java.io c. java.util Dengan kata lain, kelas-kelas dan interface lain yang terdapat pada J2SE akan dikeluarkan atau tidak semua diikutkan ke dalam J2ME, termasuk paket-paket penting seperti java.awt untuk kebutuhan pengembangan aplikasi GUI – Graphical User Interface dan java.sql untuk kebutuhan konektivitas dengan basis data melalui driver JDBC – Java Database Connectivity. Tabel 2.2 di bawah ini akan menunjukkan daftar kelas yang terdapat pada tiga buah paket yang didukung oleh CLDC di atas. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Tabel 2.2 Paket-paket dalam J2SE yang didukung oleh CLDC Nama Paket Nama Kelas Java.lang Boolean Byte Character Class Integer Long Math Object Runnable String StringBuffer System Thread Throwable java.io ByteArrayInputStream ByteArrayOutputStream DataInput DataInputStream DataOutput DataOutputStream InputStream InputStreamReader OutputStream OutputStreamWriter PrintStream Reader Writer java.util Calendar Date Enumeration Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Hashtable Random Stack Time Vector

2.4.2 Profil

Profil merupakan bagian perluasan dari konfigurasi. Artinya, selain sekumpulan kelas yang terdapat pada konfigurasi, terdapat juga kelas-kelas spesifik yang didefinisikan lagi di dalam profil. Dengan kata lain, profil akan membantu secara fungsional yaitu dengan menyediakan kelas-kelas yang tidak terdapat di level konfigurasi. Profil yang sangat populer penggunaannya adalah profil yang disediakan oleh Sun Microsystems, yaitu MIDP Mobile Information Device Profile. Selain itu terdapat beberapa profil lainnya yaitu: a. PDAP Personal Digital Assistant Profile, yaitu profil untuk PDA yang memperluas fungsi-fungsi pada konfigurasi CLDC dan digunakan khusus untuk menambahkan kemampuan-kemampuan lebih apabila dibandingkan dengan penggunaan profil MIDP. b. Foundation Profile, yaitu profil yang digunakan untuk konfigurasi CDC. Profil ini menambahkan beberapa kelas dari J2SE ke dalam konfigurasi CDC, dan berperan juga sebagai pondasi untuk membentuk profil baru lainnya. c. Personal Profile, yaitu profil yang mendefinisikan ulang Personal Java sebagai profil yang dapat digunakan sebagai profil dalam J2ME. Profil ini merupakan hasil perluasan dari Foundation Profile. d. RMI Profile, yaitu profil yang menambahkan dukungan RMI Remote Method Invocation ke dalam konfigurasi CDC. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009.

2.4.3 Paket-paket Opsional

Paket-paket opsional merupakan paket-paket tambahan yang dibutuhkan oleh aplikasi sehingga pada saat proses deployment paket-paket tersebut perlu didistribusikan juga sebagai bagian dari aplikasi bersangkutan.

2.4.4. MIDlet

MIDlet adalah sebutan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat di dalam handphone dengan menggunakan profil MIDP Mobile Information Device Profile Riyanto et all, 2008: 157. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan subkelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan aplikasi manajemen pada perangkat dapat terbentuk.

2.4.5 Siklus Hidup Aplikasi J2ME

AMS Application Management Software merupakan lingkungan tempat sebuah MIDlet dapat diinstall, dijalankan, dihentikan maupun di-unistall. AMS juga kadang disebut dengan nama JAM Java Application Manager. AMS akan membuat setiap instance baru dari MIDlet dapat mengontrol keadaannya, yaitu dengan cara menjalankan start, mengistirahatkan pause maupun menghentikannya destroy secara langsung oleh dirinya sendiri. Seperti yang sempat dikemukan sebelumnya, terdapat tiga buah method yang harus diimplementasikan oleh setiap MIDlet. Dengan kata lain, setiap MIDlet yang dibuat harus memiliki ketiga buah method tersebut. Adapun method-method tersebut adalah sebagai berikut: a. startApp b. pauseApp Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. c. destroyApp Setiap MIDlet dapat berada dalam salah satu keadaan state berikut: Paused, Active maupun Destroyed. Pada gambar 2.3 berikut ini diilustrasikan ketiga buah keadaan tersebut dan pada saat kapan MIDlet akan berada dalam keadaan tertentu. Gambar 2.3 Siklus hidup MIDlet Seperti yang terlihat pada gambar 2.3 di atas bahwa pada saat pembuatan MIDlet baru, mula-mula MIDlet akan berada dalam keadaan Paused. Apabila proses pembuatan MIDlet gagal atau mengakibatkan kesalahan menimbulkan eksepsi, maka MIDlet akan langsung berada dalam keadaan Destroyed. Namun apabila proses pembuatan MIDlet berjalan dengan baik, maka setelah MIDlet dijalankan, maka AMS secara otomatis akan mengeksekusi method startApp dan hal ini akan mengubah MIDlet untuk berada dalam keadaan Active. MIDlet yang berada dalam keadaan Active dapat diubah kembali menjadi keadaan Paused melalui pemanggilan method pauseApp atau diubah menjadi keadaan Destroyed melalui pemanggilan method destroyApp . Paused Active Destroyed pauseApp destroyApp startApp Apabila proses pembuatan MIDlet gagal Pembuatan MIDlet baru Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Sebagai contoh, pada saat MIDlet dijalankan dan kemudian dihentikan oleh user, maka MIDlet akan mengalami perubahan keadaan, yaitu dari Active menjadi Destroyed.

2.4.5.1 Method startApp

AMS akan memanggil method startApp untuk memerintahkan MIDlet agar memperoleh fokus dan menjadikan MIDlet berada dalam keadaan Active. Untuk lebih memudahkan pemahaman, dapat dikatakan pula bahwa method startApp itu digunakan untuk mengaktifkan MIDlet. Hal ini dapat terjadi ketika MIDlet baru saja dibuat atau MIDlet yang akan kembali diaktifkan dari keadaan Paused. Bentuk umum deklarasi method startApp adalah sebagai berikut: public static void startApp

2.4.5.2 Method pauseApp

AMS akan memanggil method pauseApp untuk memerintahkan MIDlet agar tidak memiliki fokus dan menjadikan MIDlet berada dalam keadaan Paused. Dalam keadaan ini, aplikasi tidak dapat memiliki satu pun tampilan UI User Interface. Apabila aplikasi yang dibuat mengandung objek Thread maupun Timer , maka objek-objek tersebut tidak akan dihentikan secara otomatis. Artinya harus dihentikan secara manual melalui penulisan kode. Aplikasi akan kembali berada dalam keadaan Active bila diaktivasi ulang. Bentuk umum deklarasi method pauseApp adalah sebagai berikut: public static void pauseApp

2.4.5.3 Method destroyApp

AMS akan memanggil method destroyApp untuk memerintahkan MIDlet agar membuang atau membebaskan semua resource biasanya berupa file yang digunakan sekaligus menutup atau menghentikan aplikasi sesegera mungkin. Ini berarti bahwa harus ditutup semua stream yang masih terbuka serta menghentikan semua thread dan timer yang digunakan. Pemanggilan method destroyApp akan mengakibatkan MIDlet berada dalam keadaan Destroyed sehingga pada saat tersebut MIDlet sudah tidak dapat lagi melakukan pengaksesan terhadap objek Display . Bentuk umum deklarasi method destroyApp adalah sebagai berikut: Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Public static void destroyApp boolean unconditional

2.4.6 J2ME Wireless Toolkit

J2ME Wireless Toolkit adalah sekumpulan tool yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dalam handphone dan mobile device lainnya. Sun Microsystems telah menyediakan J2ME Wireless Toolkit sering disingkat dengan J2ME WTK untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dalam handphone. Toolkit ini kemudian banyak digunakan oleh pihak luar vendor-vendor handphone sebagai bagian dari toolkit yang dikembangkan, contohnya adalah Sony Ericsson SDK. 2.4.6.1 Emulator dalam J2ME Wireless Toolkit J2ME Wireless Toolkit menyediakan empat buah emulator. Emulator itu sendiri digunakan untuk menyimulasikan device di dalam komputer sehingga aplikasi yang dibuat dapat dijalankan dan diuji coba tanpa harus di-install ke dalam device yang bersangkutan terlebih dahulu. Tabel 2.3 berikut ini menunjukkan daftar emulator yang disediakan oleh J2ME Wireless Toolkit. Tabel 2.3 Daftar emulator dalam J2ME Wireless Toolkit Nama Emulator Ukuran Layar Ukuran Canvas DefaultColorPhone 240 x 320 240 x 289 DefaultGrayPhone 120 x 208 180 x 177 MediaControlSkin 120 x 208 180 x 177 QwertyDevice 636 x 235 540 x 204 2.4.6.1.1 Emulator DefaultColorPhone Gambar di bawah ini merupakan gambar dari emulator DefaultColorPhone dalam J2ME Wireless Toolkit. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.4 Emulator DefaultColorPhone 2.4.6.1.2 Emulator DefaultGrayPhone Gambar di bawah ini merupakan gambar dari emulator DefaultGrayPhone dalam J2ME Wireless Toolkit. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.5 Emulator DefaultGrayPhone 2.4.6.1.3 Emulator MediaControlSkin Gambar di bawah ini merupakan gambar dari emulator MediaControlSkin dalam J2ME Wireless Toolkit. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.6 Emulator MediaControlSkin 2.4.6.1.4 Emulator QwertyDevice Gambar di bawah ini merupakan gambar dari emulator QwertyDevice dalam J2ME Wireless Toolkit. Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. Gambar 2.7 Emulator QwertyDevice Memorita Ariyani Putri : Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Dan Indonesia-Inggris Untuk Perangkat Mobile Menggunakan Java 2 Micro Edition, 2009. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis