Transformasi Domain Citra Pengenalan Wajah Berdasarkan Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Gabor Wavelet

Lestya Dila Rahma : Pengenalan Wajah Berdasarkan Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Gabor Wavelet, 2010. Gambar 2.2 Hubungan Citra Foto, SCA, dan CP

2.4 Transformasi Domain Citra

Transformasi wavelet merupakan hasil pengembangan transformasi fourier yang merupakan metode tradisional untuk menentukan kandungan frekuensi dari sebuah sinyal. Transformasi fourier pada dasarnya membawa sinyal dari domain spasial spatial-domain ke domain frekuensi frequency-domain. Transformasi fourier adalah alat mengubah sinyal menjadi fungsi sinus dan cosinus dengan beragam frekuensi. Transformasi fourier menggunakan basis sinus dan cosinus yang memiliki frekuensi berbeda. Hasil transformasi fourier adalah distribusi densitas spektral yang mencirikan amplitudo dan fase dari beragam frekuensi yang menyusun sinyal. Hal ini merupakan salah satu kegunaan transformasi fourier, yaitu untuk mengetahui kandungan frekuensi sinyal Munir, 2004. Transformasi fourier digunakan dalam pengolahan sinyal untuk merepresentasikan sinyal dalam domain frekuensi murni. Keterbatasan dari transformasi fourier konvensional adalah tidak adanya informasi waktu dari kemunculan suatu frekuensi. Informasi waktu tersembunyi dan tidak terakses dalam domain frekuensi murni, akibatnya transformasi fourier tidak cocok diterapkan pada sinyal yang frekuensinya bervariasi terhadap waktu. Permasalahan tersebut diatasi dengan menggunakan transformasi fourier jangka pendek STFT, short-time fourier Subcitra Pencarian Lestya Dila Rahma : Pengenalan Wajah Berdasarkan Pengolahan Citra Digital Dengan Metode Gabor Wavelet, 2010. transform. Hasil yang diperoleh adalah suatu deret analisis spektral yang berkorespondensi dengan suatu posisi dalam waktu, namun metode ini memiliki kelemahan sebagai akibat dari penggunaan fungsi jendela dengan lebar yang sama untuk tiap komponen spektral. STFT memberikan resolusi waktu dan frekuensi yang buruk pada komponen frekuensi tinggi durasi rendah. Komponen berdurasi pendek merupakan hasil rata-rata sesuai lebar jendela. Selain itu, komponen yang durasinya lebih besar dari lebar jendela tidak dianalisis Misiti, et al, 2004. Transformasi wavelet merupakan pengembangan dari STFT. Pada STFT pengamatan antar-komponen spektral dilakukan dengan mengubah jumlah osilasi di dalam fungsi jendela. Sedangkan pada transformasi wavelet pengamatan komponen spektral dilakukan dengan mengubah lebar jendela dengan tetap mempertahankan jumlah osilasi di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan istilah frekuensi tidak lagi dipakai dalam analisis wavelet, namun terdapat istilah “skala” yang berkorespondensi dengan frekuensi. Keunggulan transformasi wavelet, sifat natural sinyal dipertahankan. Pada komponen berdurasi pendek, fungsi jendela yang digunakan memiliki lebar yang sempit. Sedangkan komponen yang berdurasi lebih panjang, fungsi jendela diperlebar. Gambar 2.3 Teknik Penjendelaan Frekuensi dari Metode Transformasi Domain

2.5 Sinyal dan Spektrum