Kedalaman tanah Struktur tanah

Aswanto Sitepu : Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit Elaeis quenensis Jacq, Coklat Theobroma cacao Dan Karet Havea brasiliensis Di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, 2007. USU Repository © 2009 11 tanah yang dibagi-bagi berdasarkan kesamaan sifat-sifatnya sehingga terbentuk soil mapping unit atau satuan peta tanah SPT. Dengan adanya pola penyebaran tanah ini maka dimungkinkan untuk menduga sifat-sifat tanah yang dihubungkan dengan potensi penggunaan lahan dan responsnya terhadap perubahan pengelolaannya Abdullah, 1993 Survey tanah merupakan proses penelitian dan pemetaan permukaan bumi dimana istilah unitnya disebut tipe tanah. Laporan suatu survey terdiri dari dua bagian yaitu 1 pada tanah, yang dilengkapi oleh 2 satu diskripsi daerah yang diperlihat dalam peta. Proses sebenarnya pemetaan atau survey terdiri dari berjalan diatas lahan dengan interval yang sama dan mencatat perbedaan- perbedaan tanah dan gambaran yang berhubungan dengan permukaan seperti tingkat kemiringan lereng, erosi yang terjadi, penggunaan lahan, penutup vegetatif serta gambaran alami Foth, 1998 Survey tanah menetapkan jenis tanah, sifat-sifatnya, penyebarannya, luasnya, genesis dan tingkah laku tanahnya a sifat yang dianggap penting dari seluruh sifat tanah tersebut, b kombinasi sifat-sifat morfologi tanah yang merupakan hasil proses pembentukan tanah tersebut yang seyogianya dikenal dan ditetapkan, c distribusi jenis tanah ini, d luasan masing-masing jenis tersebut, d bagaimana tanah itu terbentuk, e apa reaksi tanah jika diusahakan untuk suatu jenis tanaman tertentu atau jenis hutan tertentu. Abdullah, 1993 Karakteristik Lahan untuk Evaluasi Kesesuaian Sifat fisik tanah

a. Kedalaman tanah

Aswanto Sitepu : Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit Elaeis quenensis Jacq, Coklat Theobroma cacao Dan Karet Havea brasiliensis Di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, 2007. USU Repository © 2009 12 Kedalaman tanah atau solum tanah adalah tanah yang berkembang secara genetis oleh gaya genesa tanah artinya lapisan tanah mineral dari atas sampai sedikit dibawah batas horizon C Darmawidjaya, 1997. Ketebalan tanah lapisan atas dan tanah bawah ini berkepentingan untuk usaha pertanian jangka panjang yang berkesinambungan sustainable agriculture. Lapisan olah yakni pada ketebalan 0-20 cm mempunyai arti yang sangat penting, karena mengandung berbagai bahan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti bahan-bahan organik humus dan berbagai zat hara mineral. Selain itu, pada lapisan tanah tersebut hidup mikroflora dan mikrofauna atau jasad renik biologis seperti bakteri, cacing tanah, berbagai serangga tanah yang masing-masing dapat menguntungkan dan menyuburkan tanah Kartasapoetra, 1990.

b. Struktur tanah

Struktur tanah dapat dibagi dalam struktur makro dan mikro. Yang dimaksud dengan struktur makrostruktur lapisan bawah tanah yaitu penyusunan agregat-agregat tanah satu dengan yang lainnya. Sedangkan struktur mikro ialah penyusunan butir-butir primer tanah ke dalam butir-butir majemuk agregat- agregat yang satu sama lainya dibatasi oleh bidang-bidang belah alami. Yang termasuk struktur mikro yaitu : • Yang berkondisi remah-lepas, dapat dilihat dengan jelas tanpa alat bantu keadaannya tampak cerai berai, mudah digusur atau didorong ke tempat-tempat yang dikehendaki. Aswanto Sitepu : Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit Elaeis quenensis Jacq, Coklat Theobroma cacao Dan Karet Havea brasiliensis Di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, 2007. USU Repository © 2009 13 • Yang berkondisi remah-sedang, tanah yang demikian kondisinya cenderung tampak agak bergumpal, susunan lapisan-lapisan tanah tampak ada yang dalam keadaan agregasi atau bergumpal dan terdapat pula porus yang berlubang-lubang, memudahkan aliran air menerobos menyerap ke dalam lapisan-lapisan tanah sebelah bawah. Keadaan yang demikian tidak begitu menyulitkan bagi pengolahan tanah untuk kepentingan usaha tani, ataupun bagi pekerjaan pemindahan tanah. Kartasapoetra, dkk, 1987 Beberapa hal yang menentukan sifat fisik tanah adalah tekstur, struktur, konsistensi, kemiringan tanah, permeabilitas, ketebalan lapisan tanah, dan kedalaman permukaan air tanah. Secara ideal tanaman kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, mempunyai solum yang dalam tanpa lapisan padat, tekstur mengandung liat dan debu 25-30 , serta berdrainase baik. Setyamidjaja, 1999. Sesungguhnya pada susunan remah terdapat pori-pori makro non kapiler yang tidak menampung air yang biasanya diisi udara tanah. Struktur remah ini adalah keadaan agregat yang paling dikehendaki dalam pertanian karena pada struktur ini terdapat keseimbangan yang baik antara udara yang diperlukan untuk pernafasan akar tanaman dan air tanah sebagai medium larutan unsur hara tanaman Kartasapoetra , dkk, 1987.

c. Tekstur tanah

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Tanggap Pertumbuhan Vegetatif Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Pemberian Vermikompos dan Air pada Berbagai Kapasitas Lapang

3 75 93

Pencirian Tanah Berbahan Induk Tuff Dasit di Desa juhar Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Dengan Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cacao (Theobroma cacao Q)

0 25 70

Aplikasi Asam Humik Dan Aktivator Orgadec Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona sureni) Pada Tanah Pasca Tambang Emas (Kelurahan Simpang Gambir, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal)

0 34 62

Penggunaan Berbagai Macam Fungi Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

0 21 49

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr) dan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) di Desa Bahbalua Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

15 151 52

Pertumbuhan Bibit Buah Naga Merah (Hylocereuscostaricensis (Web) Britton & Rose) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam dan Panjang Setek

4 53 78

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG | W | AGROTEKBIS 8423 27659 1 PB

0 0 6