yang ketika diaktifkan, menghambat atau memutuskan taransmisi informasi yang menyakitkan atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Seringkali area
ini disebut “gerbang”. Kecendrungan alamiah gerbang adalah membiarkan semua input yang menyakitkan dari perifer untuk mengaktifkan jaras asenden dan
mengaktifkan nyeri. Namun demikian, jika kecendrungan ini berlalu tanpa perlawanan, akibatnya sistem yang ada akan menutup gerbang. Stimulasi dari
neuron inhibitor sistem asenden menutup gerbang untuk input nyeri dan mencegah transmisi sensasi nyeri Smeltzer Bare, 2002.
Teori gerbang kendali nyeri merupakan proses dimana terjadi interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi lain dan stimulasi serabut yang mengirim sensasi
tidak nyeri memblok transmisi impuls nyeri melalui sirkuit gerbang penghambat. Sel-sel inhibitor dalam kornu dorsalis medula spinalis mengandung eukafalin
yang menghambat transmisi nyeri Wall, 1978 dikutip dari Smeltzer Bare, 2002.
1.5. Nyeri post-operasi
Toxonomi Comitte of The International Assocation mendefinisikan nyeri post operasi sebagai sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosi
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan potensial atau nyata atau menggambarkan terminologi suatu kerusakan Alexander, 1987.
Nyeri post operasi akan meningkatkan stres post operasi dan memiliki pengaruh negatif pada penyembuhan nyeri. kontrol nyeri sangat penting sesudah
Universitas Sumatera Utara
pembedahan, nyeri yang dibebaskan dapat mengurangi kecemasan, bernafas lebih mudah dan dalam, dapat mentoleransi mobilisasi yang cepat. Pengkajian nyeri dan
kesesuaian analgesik harus digunakan untuk memastikan bahwa nyeri pasien post operasi dapat dibebaskan Weist et all, 1983; Torrance Serginson, 1997.
Menurut Potter dan Perry 1993; Torrance dan Sergison 1997 secara umum respon pasien terhadap nyeri terbagi atas: 1 respon perilaku, dan 2
respon yang dimanifestasikan oleh otot dan kelenjar otonom.
Respon perilaku terdiri dari 1 secara vokal: merintih, menangis, menjerit, bicara terengah-engah dan menggerutu, 2 ekspresi wajah: meringis, merapatkan
gigi, mengerutkan dahi, menutup rapat atau membuka lebar mata atau mulut, menggigit bibir dan rahang tertutup rapat, 3 geraakan tubuh: kegelisahan,
immobilisasi, ketegangan otot, peningkatan pergerakan tangan dan jari, melindungi bagian tubuh, 4 interaksi sosial: menghindari percakapan, hanya
berfokus pada untuk aktivitas penurunan nyeri, menghindari kontak sosial, berkurangnya perhatian.
Respon yang dimanifestasikan oleh otot polos dan kelenjar-kelenjar Philips Cousin, 1986, dikutip dari Torrance Serginson, 1997, terdiri atas 1
nausea, 2 muntah, 3 stasis lambung, 4 penurunan motilitas usus, 5 peningkatan sekresi usus, 6 gangguan aktivitas ginjal.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Manajenen nyeri non-farmakologi: teknis distraksi
Distraksi adalah teknis memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri Brunner Suddarth, 1996. Distraksi diduga dapat menurunkan
nyeri, menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sistem kontrol desendens, yang mengakibatkan lebih sedikit stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri Brunner Suddarth, 1996.
Distraksi dapat berkisar dari hanya pencegahan menoton sampai
menggunakan aktivitas fisik dan mental yang sangat kompleks. Kunjungan dari keluarga dan teman-teman sangat efektif dalam meredakan nyeri. Orang lain
mungkin akan mendapatkan peredaan nyeri melalui permainan dan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi. Tidak semua pasien mencapai peredaan nyeri melalui
distraksi, terutama mereka yang mengalami nyeri hebat. Dengan nyeri hebat klien mungkin tidak dapat berkonsentrasi cukup baik untuk ikut serta dalam aktivitas
mental atau fisik yang kompleks Smeltzer Bare, 2002.
Menurut Taylor 1997, cara-cara yang dapat digunakan pada teknik distraksi antara lain: 1 penglihatan: membaca, melihat pemendangan dan
gambar, menonton TV, 2 pendengaran: mendengarkan musik, suara burung, gemercik air, 3 taktil kinestik: memegang orang tercinta, binatang peliharaan
atau mainan, pernafasan yang berirama, 4 projek: permainan yang menarik, puzzle, kartu, menulis cerita, mengisi teka-teki silang.
Universitas Sumatera Utara
2. Anak 2.1. Anak usia sekolah