BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak mengalami perubahan. Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk memberi
tempat kepada rahim yang akan mengembang 20 dua puluh kali lebih besar dan ukuran semula Musbilan, 2005:14.
Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang alamiah. Agar proses alamiah berjalan lancar dan baik serta tidak berkembang
menjadi keadaan yang patologis, tidak berteriak pada kala I satu persalinan yang disebabkan oleh pelepasan oksitoksin dan hipofise posterior yang menyebabkan nyeri
kontraksi uterus dapat dikurangi dengan perawatan antenatal salah satunya adalah senam hamil.
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan prenatal care dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau
persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Keuntungan wanita-wanita hamil melakukan senam hamil secara
teratur mencegah terjadinya gestasional diabetes atau kehamilan dengan diabetes mellitus khususnya pada wanita hamil gemuk. Bahkan di Amerika, perkumpulan para
ahli diabetes telah menyutujui senam hamil menyerupai suatu terapi tambahan yang berguna disamping melakukan diet Mellyana, 2001.
1
Universitas Sumatera Utara
Tidak semua ibu hamil dapat mengikuti senam hamil, hambatan ibu-ibu tidak dapat melakukan senam hamil dikarenakan ibu-ibu tersebut memiliki penyakit dalam
kehamilannya, seperti penyakit jantung karena target frekuensi jantung pada ibu hamil sebaiknya tidak melebihi 70 dari denyut nadi semula.
Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati 2002 menunjukkan terdapat perbedaan rasa nyeri pada kala I persalinan antara ibu yang melakukan senam hamil dengan ibu
yang tidak melakukan senam hamil P 0,05. Ibu yang melakukan senam hamil pada anak pertama rasa nyeri kala I persalinan dapat berkurang 8 delapan kali
dibandingkan dengan ibu yang bersalin yang tidak melakukan senam hamil. Penelitian Artal dkk 1999 menyatakan bahwa persalinan lebih singkat pada
wanita yang melakukan senam hamil dibandingkan yang tidak melakukan senam hamil, dengan perbandingan 233 banding 302 menit. Salah satu penelitian yang
dilakukan di Yogyakarta oleh Sofoewan 1998 juga menunjukkan bahwa 100 wanita primigravida, di dapat bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna
1,9-15. Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan
senam hamil. Manfaat lainnya menurut penelitian Hatch, mengungkapkan bahwa ibu hamil
yang melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap minggunya mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini prematur dibandingkan yang tidak melakukan
senam hamil Kurnia, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Melihat fenomena diatas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Evaluasi pelaksanaan Ibu-Ibu yang Senam Hamil di Rumah Sakit
St. Elisabeth Medan tahun 2009”.
B. Perumusan Masalah