Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

(1)

PELAKSANAAN SENAM HAMIL

DI RUMAH SAKIT ST. ELISABETH

MEDAN TAHUN 2010

RATIH HANDAYANI 095102050

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TA. 2009 – 2010


(2)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Ratih Handayani

Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

viii + 45 hal + 12 tabel + 1 skema + 9 lampiran Abstrak

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam. Banyak manfaat yang diperoleh ibu hamil setelah melakukan senam hamil yaitu mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini, waktu pastus singkat dan mengurangi rasa nyeri persalinan. RS St. Elisabet merupakan salah satu Rumah Sakit di Medan yang menyelenggarakan senam hamil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan senam hamil yang meliputi minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan keluhan di Rumah Sakit St. Elisabet Medan. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mengikuti senam hamil berjumlah 37 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Hasil penelitian diperoleh minat rendah 51,4%, kepatuhan rendah 56,8%, keseriusan rendah 52,4%, usia kehamilan tua 81,1% dan tidak ada keluhan 51,4%.

Berdasarkan uji statistik deskriptif diketahui penyelenggaraan senam hamil di RS St. Elisabeth Medan pada tingkat kurang terlaksana 56,8%.

Disarankan kepada instruktur senam 1) melakukan penyuluhan dan sosialisasi sebelum senam dilaksanakan. 2) membuat jadwal senam hamil sesuai dengan waktu luang ibu hamil dan kepada ibu hamil perlu meningkatkan minat senam hamil melalui konsultasi dengan dokter secara rutin dan informasi melalui media.

Kata Kunci : Senam, hamil, rumah, sakit, evaluasi Daftar Pustaka : 12 (1998 – 2009)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2010” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc., SpKK. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy, SpOG, MSc., selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

5. Direktur Rumah Sakit St. Elisabeth Medan dan seluruh staff yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.


(4)

6. Kedua orang tua, Abang dan adik-adikku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan pada penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah Ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan, dorongan, dan semangat yang telah diberikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menyertai kita semua.

Medan, Juni 2010


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Evaluasi ... 5

B. Kehamilan ... 5

C. Persalinan ... 8

D. Ibu Hamil ... 9

E. Senam Hamil ... 9

F. Minat Ibu-Ibu Mengikuti Senam Hamil ... 27

G. Kepatuhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil ... 27

H. Keseriusan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil ... 28

I. Usia Kehamilan Pertama Kali Ibu-ibu Mengikuti ... 28

J. Keluhan-keluhan Ibu-ibu Mengikuti Senam hamil ... 28

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 29

A. Kerangka Konsep ... 29

B. Defenisi Operasional ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN... 31

A. Desain Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

D. Pertimbangan Etik dan Penelitian... 32

E. Instrumen Penelitian ... 32


(6)

G. Analisa Data ... 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 42

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan... 44

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(7)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Ratih Handayani

Pelaksanaan Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

viii + 45 hal + 12 tabel + 1 skema + 9 lampiran Abstrak

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam. Banyak manfaat yang diperoleh ibu hamil setelah melakukan senam hamil yaitu mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini, waktu pastus singkat dan mengurangi rasa nyeri persalinan. RS St. Elisabet merupakan salah satu Rumah Sakit di Medan yang menyelenggarakan senam hamil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan senam hamil yang meliputi minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan keluhan di Rumah Sakit St. Elisabet Medan. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mengikuti senam hamil berjumlah 37 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Hasil penelitian diperoleh minat rendah 51,4%, kepatuhan rendah 56,8%, keseriusan rendah 52,4%, usia kehamilan tua 81,1% dan tidak ada keluhan 51,4%.

Berdasarkan uji statistik deskriptif diketahui penyelenggaraan senam hamil di RS St. Elisabeth Medan pada tingkat kurang terlaksana 56,8%.

Disarankan kepada instruktur senam 1) melakukan penyuluhan dan sosialisasi sebelum senam dilaksanakan. 2) membuat jadwal senam hamil sesuai dengan waktu luang ibu hamil dan kepada ibu hamil perlu meningkatkan minat senam hamil melalui konsultasi dengan dokter secara rutin dan informasi melalui media.

Kata Kunci : Senam, hamil, rumah, sakit, evaluasi Daftar Pustaka : 12 (1998 – 2009)


(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak mengalami perubahan. Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk memberi tempat kepada rahim yang akan mengembang 20 (dua puluh) kali lebih besar dan ukuran semula (Musbilan, 2005:14).

Kehamilan dan persalinan pada seorang ibu merupakan suatu proses yang alamiah. Agar proses alamiah berjalan lancar dan baik serta tidak berkembang menjadi keadaan yang patologis, tidak berteriak pada kala I (satu) persalinan yang disebabkan oleh pelepasan oksitoksin dan hipofise posterior yang menyebabkan nyeri kontraksi uterus dapat dikurangi dengan perawatan antenatal salah satunya adalah senam hamil.

Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Keuntungan wanita-wanita hamil melakukan senam hamil secara teratur mencegah terjadinya gestasional diabetes atau kehamilan dengan diabetes mellitus khususnya pada wanita hamil gemuk. Bahkan di Amerika, perkumpulan para ahli diabetes telah menyutujui senam hamil menyerupai suatu terapi tambahan yang berguna disamping melakukan diet (Mellyana, 2001).


(9)

Tidak semua ibu hamil dapat mengikuti senam hamil, hambatan ibu-ibu tidak dapat melakukan senam hamil dikarenakan ibu-ibu tersebut memiliki penyakit dalam kehamilannya, seperti penyakit jantung karena target frekuensi jantung pada ibu hamil sebaiknya tidak melebihi 70% dari denyut nadi semula.

Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati (2002) menunjukkan terdapat perbedaan rasa nyeri pada kala I persalinan antara ibu yang melakukan senam hamil dengan ibu yang tidak melakukan senam hamil (P < 0,05). Ibu yang melakukan senam hamil pada anak pertama rasa nyeri kala I persalinan dapat berkurang 8 (delapan) kali dibandingkan dengan ibu yang bersalin yang tidak melakukan senam hamil.

Penelitian Artal dkk (1999) menyatakan bahwa persalinan lebih singkat pada wanita yang melakukan senam hamil dibandingkan yang tidak melakukan senam hamil, dengan perbandingan 233 banding 302 menit. Salah satu penelitian yang dilakukan di Yogyakarta oleh Sofoewan (1998) juga menunjukkan bahwa 100 wanita primigravida, di dapat bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna (1,9%-15%). Dikalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil juga lama persalinan kala II nya juga bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil.

Manfaat lainnya menurut penelitian Hatch, mengungkapkan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil sekitar 3-5 jam setiap minggunya mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini (prematur) dibandingkan yang tidak melakukan senam hamil (Kurnia, 2009).


(10)

Melihat fenomena diatas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah yang

berjudul “Evaluasi pelaksanaan Ibu-Ibu yang Senam Hamil di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan tahun 2009”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Salah satu manfaat senam hamil adalah untuk mendapatkan kebugaran pada ibu hamil. Senam hamil baru didapatkan hasilnya bila dilakukan dengan minat ibu mengikuti senam hamil, kepatuhan jadwal senam, dan keseriusan ibu mengikuti senam hamil .Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti ingin mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan senam hamil yang dilakukan oleh ibu-ibu di RS.ST.Elisabeth Medan 2009.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengevaluasi pekaksanaan senam hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun 2009.

2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui :

a. Minat ibu-ibu dalam mangikuti senam hamil. b. Kepatuhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil. c. Keseriusan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.

d. Usia kehamilan pertama kali ibu-ibu mengikuti senam hamil. e. Keluhan-keluhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.


(11)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman awal dalam melakukan riset dan menambah pengetahuan ilmu bagi peneliti khususnya mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Ibu-ibu yang Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun 2009 “.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan data dasar untuk melihat apakah “Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun 2010” tergantung dari pendidikan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini berguna sebagai bahan data dasar untuk mengidentifikasi lagi “Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan tahun 2010”.


(12)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap senam hamil..

1. Pengertian Evaluasi.

Evaluasi berarti penilaian atau penaksiran (John & Hasan).

Menurut Stufflebeam,dkk,Evaluasi berarti proses menggambarkan,memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif

keputusan.

Menurut Rooijackers,Evaluasi berarti setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai.

B. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

2. Proses Hamil

Setiap bulannya wanita melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam saluran telur. Waktu parsetubuhan,cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.

Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang menggembung di tubafallopii di sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi


(13)

untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Untuk menyuplai dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani). Pembuahan (konsepsi=fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Mochtar,hal.17).

3. Perubahan Fisiologis Pada Saat Kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitelia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan

pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada :

a. Rahim atau uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasi sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasi dan hipertropi manjadi lebih besar,lunak dan dapat mngikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan

janin.Perubahan pada isthmus uteri (rahim) yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.Perlunakan isthmus disebut tanda hegar. Hubungan besarnya rahim dengan tua nya kehamilan penting untuk diketahui karena kemungkinan penyimpangan kehamilan seperti hamil ganda, hamil mola hidatidosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar.


(14)

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks).

c. Ovarium (indung telur)

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan villi korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis anterior.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin.

e. Sirkulasi darah

Peredaran ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

2. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter

3. Pengaruh hormon dan progesteron semakin meningkat. (Manuaba,1998, hal.106-109).

C. Persalinan


(15)

Persalinan adalah Suatu Proses Pengeluaran hasil konsepsi ( janin + uri ), yang dapat hidup kedunia luas, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, hal. 91)

Persalinan adalah proses koordinasi antara : kekuatan, janin dan plasenta, jalan lahir (Manuaba, hal.123).

Persalinan merupakan proses alamiah, dalam menyambut persalinan harus dipersiapkan :

a. Persiapan Mental

Selama hamil wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Perubahan-perubahan dalam kehamilan dapat menimbulkan stress, dengan keadaan tersebut wanita hamil akan mempersiapkan diri agar proses dalam kehamilannya berjalan normal dan baik. Persiapan mental dapat berupa dukungan dan kenyamanan dalam psikologis nya dapat berasal dari dukungan keluarga, dukungan dari tenaga kesehatan, rasa aman dan nyaman selama kehamilannya, persiapan menjadi orang tua (Kusmiyati, 2009, hal.137-141).

b. Persiapan fisik

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatran fisik, untuk ibu-ibu hamil diadakan latihan senam hamil memberi keuntungan memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktivitas otot-otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan (Banyu Media,2009,hal.16).

D. Ibu Hamil


(16)

Ibu hamil adalah seorang wanita yang membawa embrio atau fetus di dalam

tubuhnya yang terjadi kehamilan dari akhir haid sampai dengan persalinan. (Wiki, 2005)

E. Senam Hamil

1. Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah suatu program kebugaran yang diperuntukan bagi ibu hamil yang memiliki gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi Ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikis Ibu dalam menghadapi persalinan (Khusartati, 2009, hal 9).

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen atau dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Azaroh, 2008).

Senam hamil adalah terapi latihan gerakan untuk mempersiapkan Ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan (Evariny, 14 Januari 2007).

Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan otot-otot dinding perut, otot dasar pangggul serta jaringan penyanggahnya berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi, dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dassar panggul saat persalinan. Dengan senan juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga


(17)

tercapai hasil optimal menuju jalan lahir, dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani Ibu hamil (Manuaba, 1999, hal. 116).

Senam hamil dapat mempermudah persalinan. Menurut Ervin Indarti, Fisioterapis RSI Jemursari Surabaya, senam hamil bermanfaat untuk mempermudah proses kelahiran, mengurangi rasa sakit saat melahorkan serta memperkuat otot-otot dasar panggul dan dinding perut Ibu dalam memperlancar proses kelahiran. Bahkan Ervin menjelaskan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Ibu hamil yang melakukan senam hamil dan ketika proses kehamilan (Banyu Media, hal.15).

Senam hamil berguna untuk mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses kehamilan dan mempermudah proses persalinan (Dyah, 2005).

Menurut dr. Tjahja Sanggara SPOG, senam hamil juga dapat mengurangi rasa sakit pada waktu persalinan, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi keluhan pada Ibu hamil, Ibu lebih bugar, memberikan relaksasi, mengurangi kejang kaki, mengurangi kaki bengkak, menguatkan otot perut dan mempercepat penyembuhan setelah kehamilan, meningkatkan stamina yang sangat diperlukan selama persalinandan menguatkan serta mengencangkan otot-otot yang paling banyak dipengaruhi oleh kehamilan (Tjahja, 20 Januari 2009).

Senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar (Banyu Media, hal. 16).


(18)

Tujuan lain senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara bertahap agar Ibu dapat menjalani proses persalinan dapat berjalan dengan lancer dan mudah (Banyu Media, hal.16).

2. Kasus-kasus yang tidak boleh dilakukan senam hamil.

Senam hamil di tujukan bagi Ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal dan penyulit dalam kehamilan, (hamil dengan perdarahan, kelainan letak dan kelainan yang di sertai dengan Anemia) (Kusmiati, hal.106).

Ada dua tipe kondisi wanita yang tidak bias melakukan senam hamil, yaitu yang bersifat relatif (riwayat kebidanan jelek, janin kembar, menderita diabetes, letak bayi sungsang), sementara yang bersifat mutlak tidak boleh dilakukan senam hamil adalah menderita penyakit jantung, hipertensi, resiko kelahiran prematur (Banyu Media,hal.16).

Latihan senam ini harus dihentikan jika terjadi keluhan nyeri dibagian dada, nyeri kepala, nyeri persendian, kontraksi rahim yang sering, keluar cairan, denyut jantung meningkat lebih dari 140/menit, kesulitan untuk berjalan, mual dan muntah yang menetap (Banyu Media, hal.16).

Ibu hamil yang berindikasi disarankan untuk tidak mengikuti senam hamil, yang dimaksud ibu hamil berindikasi yakni ibu hamil dengan plasenta yang menutupi jalan lahir atau plasenta previa, panggul sempit, kehamilan kembar (Tjahja, 2009).

3. Tujuan Senam Hamil

Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.


(19)

1. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

2. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

3. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen-ligamen dan jaringan serta hal-hal yang berperan dalam mekanisme persalinan.

4. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.

5. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.

4. Manfaat senam hamil :

a. Mengoptimalkan kekuatan fisik, ini sangat berguna pada saat proses kelahiran nanti.

b. Sirkulasi darah akan berjalan dengan baik sehingga kelak akan membantu dalam penyembuhan setelah melahirkan.

c. Mengurangi bengkak-bengkak pada kaki d. Menguatkan otot perut dan panggul. e. Mengurangi resiko gangguan sembelit.

f. Mengurangi kejang-kejang pada kaki/kram/kesemutan. g. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.

h. Mengurangi rasa mual, nyeri dan pusing (Renvilia dan Linggarjati, 2009 : 5).


(20)

5. Metode senam hamil

Senam hamil dilakukan atas dasar instruktur senam, agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan antara lain :

1. Carilah tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik 2. Menggunakan pakaian yang senyaman mungkin

3. Minum air putih sebelum dan sesudah minum air putih 4. Boleh ditambah dengan musik yang disukai

5. Lakukan kurang lebih dua kali dalam seminggu. Apabila pada saat melakukan senam timbul keluhan seperti pusing, nyeri apalagi pendarahan maka hentikan dengan segera senam tersebut. Beristirahatlah, cari tempat senyaman mungkin, kalau perlu periksakan ke dokter.

6. Gerakan-gerakan dalam senam hamil

Meliputi tiga macam tahap yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan. Pemanasan

Sebelum melakukan senam, sebaiknya terlebih dahulu pemanasan. Ini berguna agar saat kita senam nanti otot-otot tidak menegang. Pemanasan dapat dilakukan selama kurang lebih 10 menit.

a. Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, jalan di tempat secara

perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

b. Masih seperti pada posisi pertama, namun tambahkan : 1) Gerak tangan


(21)

a). Rentangkan kedua tangan, tekuk ke arah bahu, lalu luruskan kembali. Lakukan secara berulang ( 1 x 8 hitungan ).

b). Rentangkan kedua tangan, tarik ke depan lurus, lipat ke depan dada, luruskan kembali ke depan dan rentangkan ( 1 x 8 hitungan )

c). Letakkan tangan sejajar dengan badan, putar bahu ke depan dan ke

belakang (1x8 hitungan ).

d). Letakkan tangan sejajar dengan badan, tarik bahu ke atas dan ke bawah ( 1x8 hitungan ).


(22)

2) Gerak kepala

a). Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, tekuk kepala ke depan dan ke belakang ( 1 x 8 hitungan ).

b). Berdiri tegak, letakkan tangan di pinggang, jatuhkan kepala ke arah bahu kanan kemudian ke bahu kiri ( 1 x 8 hitungan ).

c). Berdiri tegak, letakkan kedua tangan di pinggang, putar kepala ke

samping, ke belakang dan ke depan. Lakukan pemutaran kepala secara bergantian, berlawan arah. Ke samping, ke depan dan ke belakang.


(23)

a. Berpeganglah pada sesuatu, misal bahu kursi.

1) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

tahan, kira-kira 15 detik.

2) Condongkan badan kedepan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

gerakkan badan maju-mundur ( 1 x 8 hitungan ).

3) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi.


(24)

4) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi. Angkat kaki kiri ke samping turunkan kembali secara perlahan (1 x 8 hitungan).

5) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kanan ke bahu kursi, tangan kiri di belakang, miringkan sedikit badan ke arah kiri, tahan (15 detik)


(25)

6) Condongkan badan ke depan, letakkan tangan kiri ke bahu kursi, tangan kanan di belakang, miringkan sedikit badan ke arah kanan, tahan (15 detik).

7) Condongkan badan ke depan, letakkan kedua tangan pada bahu kursi,

tekuk kepala ke bawah, ke atas ( 2 x 8 hitungan )

2. Inti

Setelah pemanasan yang dilakukan dirasa cukup, marilah kita masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap inti. Ini berguna untuk penguat otot kaki dan panggul. Dapat dilakukan selama kurang lebih 20 menit.

a. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan


(26)

b. Gunakan matras, telentangkan badan di atas matras, letakkan kedua tangan sejajar dengan badan. Putar pergelangan ke dua kaki ( 2 x 8 hitungan ).

c. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Angkat kaki kanan ke atas perlahan turunkan ( 2x8 hitungan ).

d. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.


(27)

e. Gunakana matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Angkat kedua kaki bersamaan, perlahan. Turunkan ( 2 x 8 hitungan ).

f. Gunakan matras, telentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang

paha. Tarik kaki kanan lurus ke arah panggul, luruskan kembali secara perlahan (2 x 8 hitungan).

g. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang

paha. Tarik kaki kiri ke arah panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8 hitungan ).


(28)

h. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di belakang paha. Tarik kedua kaki secara bersamaan ke arah panggul, perlahan luruskan kembali ( 2 x 8 hitungan ).

i. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki kanan ke arah panggul, miringkan badan ke arah kiri. Tahan ( 15 detik ).

j. Gunakan matras, terlentangkan badan, rentangkan ke dua tangan, tekuk kaki kiri ke arah panggul. Miringkan badan ke arah kanan. Tahan (15 detik).


(29)

k. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul. Tekuk dan tarik kaki kanan ke arah perut secara perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

l. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Tekuk dan tarik kaki kiri ke arah perut, perlahan ( 2 x 8 hitungan ).

m. Gunakan matras, terlentangkan badan, letakkan kedua tangan di panggul.

Tekuk kedua kaki secara bersamaan ke arah perut secara perlahan (2x8 hitungan).


(30)

n. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tekuk kepala ke arah dada kemudian ke atas ( 2 x 8 hitungan ).

o. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik punggung ke depan dan ke

belakang ( 2 x 8 hitungan ).

p. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kanan ke arah pantat,


(31)

q. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik kaki kiri ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).

r. Gunakan matras, posisi badan merangkak, tarik ke dua kaki secara bersamaan ke arah pantat, kembalikan (2 x 8 hitungan).


(32)

3. Pendinginan

Tahap ini penting untuk dilakukan karena berfungsi sebagai relaksasi otot-otot yang bekerja. Carilah tempat yang paling nyaman, dapat dilakukan dengan duduk di sofa, sandarkan bahu di sofa yang empuk.

a. Berbaringlah dengan mencari posisi yang paling nyaman, misal dengan

miring. Tahan selama 10 detik.

b. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Genggam tangan dan menekuk


(33)

c. Duduklah dengan bahu tetap bersandar. Tekuk jari-jari kaki, lepaskan (10 detik). Bisa gunakan alat seperti kayu bergerigi sebagai alat bantu memijat bagian telapak kaki. (10 detik).

d. Mengatur pernafasan. 1) Melalui perut

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua tangan di atas perut. Tarik nafas dalam-dalam dengan menarik perut, kemudian buang nafas tersebut melalui mulut secara perlahan dengan mengempiskan perut. Lakukan secara berulang.


(34)

2) Melalui dada

Gunakan matras, posisi badan terlentang, letakkan kedua telapak tangan di samping dada. Tarik nafas dalam-dalam dengan mengembangkan dada kemudian

buang nafas tersebut melalui mulut secara perlahan dengan mengecilkan dada. (Renvilia Agnesti dan Hendrik Linggarjati, 2009 : 7- 46).

F. Minat Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Minat dapat diartikan sebagai kehendak atau keinginan ibu-ibu dalam mengikut i senam hamil.

G. Kepatuhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Kepatuhan diartikan sebagai ketaatan ibu-ibu hamil dalam mengikuti senam hamil di RS.ST.Elisabeth Medan 2009.kepatuhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil dapat dinilai dari:


(35)

Frekuensi dapat dilihat dari berapa kali ibu-ibu mengikuti senam hamil dalam satu minggu.

2. Berapa jumlah ibu-ibu yang mengikuti senam hamil dalam satu kali senam hamil.

3. Berapa jumlah ibu-ibu yang terlambat datang mengikuti senam hamil.

H. Keseriusan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Keseriusan diartikan sebagai kesungguhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil. Keseriusan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil dapat dilihat dari cara ibu melakukan senam hamil dengan ibu melakukan seluruh gerakan senam hamil atau tidak.

I. Usia Kehamilan Pertama Kali Ibu-ibu Mengikuti

Dilihat dari usia ibu-ibu pertama kali datang mengikuti pelaksanaan senam hamil. Usia kehamilan yang boleh ikut senam hamil:

Senam hamil biasanya dilakukan ketika kandungan berusia 22-36 minggu (Banyu Media, hal.15).

Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu (Kusmiati, hal.106).

Senam hamil pada kehaamilan normal atas nasehat dari dokter atau bidan dimulai pada kehamilan kurang lebih 16-38 minggu (Banyu Media, hal.17).


(36)

Menurut penelitian Evariny, senam hamil dilakukan jika kandungan mencapai 6 bulan keatas (Evariny, 2009).

J. Keluhan-keluhan Ibu-ibu Mengikuti Senam Hamil

Keluhan berarti suatu perasaan yang dialami seseorang. Bagaimana perasaan yang dialami ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil, dapat dilihat dari kondisi fisik ibu-ibu tersebut.


(37)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Skema 3.1. Kerangka Konsep

B. Defenisi Operasional

1. Evaluasi adalah penilaian atau penafsiran (Echols & Hasan)

2. Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri), yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, hal. 91)

4. Ibu Hamil adalah seorang wanita yang membawa embrio atau

fetus didalam tubuhnya dan terjadi kehamilan dari akhir haid sampai dengan

persalinan (Wiki, 2005).

• Minat mengikut i senam

hamil

• Kepatuhan mengikuti

senam hamil

• Keseriusan mengikuti

senam hamil

• Usia Kehamilan

pertama kali ikut senam hamil

• Keluhan-keluhan

mengikuti senam hamil


(38)

5. Senam Hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen atau dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Azaroh, 2008).

6. Minat adalah kehendak atau keinginan ibu-ibu dalam mengikuti senam

hamil.

7. Kepatuhan adalah ketaatan ibu-ibu hamil dalam mengikuti senam hamil. 8. Keseriusan adalah kesungguhan ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil. 9. Usia kehamilan pertama kali datang adalah usia ibu-ibu pertama kali datang

mengikuti pelaksanaan senam hamil.

10. Keluhan adalah perasaan yang tidak nyamam yang dialami ibu-ibu dalam mengikuti senam hamil.


(39)

BAB 1V

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crosssectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi evaluasi pelaksanaan di Rumah Sakit Elisabeth Medan tahun 2010 terhadap senam hamil.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang senam hamil di Ruang BKIA Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebanyak 37 ibu hamil selama periode September-November 2009.

2. Sampel

Sampel yang di ambil mewakili populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling hanya 37 ibu hamil.

Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Elisabeth Medan. Karena di rumah sakit Santa Elisabeth Medan sudah mempunyai program senam hamil. Senam hamil di lakukan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sejak 24 Juli 2002.

2. Waktu Penelitian


(40)

Pertimbangan Etik Dan Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu program studi D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin Bapak Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apbila calon responden bersedia, maka calon responden di persilakan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia,maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument penelitian,tapi menggunakan inisial.

Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk mendapatkan pengetahuan dan sikap responden di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan setelah mengisi kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang di gunakan adalah kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan peneliti

mengkonsultasikan kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang ada.

2 . Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji validitas

Uji validitas, dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bias mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut.


(41)

Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variable penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,50. uji validitas akan dilakukan dengan content validity oleh pakarnya, yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas, uji dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel yang dikatakan realiabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat realibilitas.

F. Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang tujuan pengumpulan data dan cara mengisi lembar kuesioner kepada responden. Kuisiner dalam bentuk pertanyaan dalam bentuk multiple choice.

G. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara acak deskriptif dengan melihat persentase data yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, analisa data dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan teori dan kepustakaan yang ada.


(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Hasil Penelitian yang dilakukan terhadap ibu-ibu hamil yang mengikut i senam hamil di RS St. Elisabeth Medan dalam evaluasi pelaksanaan senam hamil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dibawah ini :

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Yang Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

Karakteristik Jumlah

n (orang) Persentase (%) Umur

- < 25 tahun - 25 – 35 tahun - > 35 tahun

22 10 5 59,5 27,0 13,5

Jumlah 37 100

Umur kehamilan - < 28 minggu

- 28 – 37 minggu

- > 37 minggu

1 26 10 2,7 70,3 27,0

Jumlah 37 100

Hamil anak ke

- Pertama

- Kedua

- Ketiga

26 10 1 70,3 27,0 2,7

Jumlah 37 100

Pendidikan

- SMP

- SMA

- PT

3 26 8 8,1 70,3 21,6

Jumlah 37 100

Pekerjaan

- IRT

- Pegawai swasta

- Wiraswasta

- PNS

18 5 10 4 48,6 13,5 37,0 10,8


(43)

Pada tabel 5.1 diketahui bahwa berdasarkan karakteristik responden menurut umur ibu rata-rata berumur 25,92 tahun dengan kelompok umur ibu mayoritas pada umur < 25 tahun yaitu sebanyak 22 orang (59,5%) dan minoritas pada umur ibu > 35 tahun sebanyak 5 orang 13,5%. Berdasarkan usia kehamilan ibu rata-rata 35,14 minggu dengan kelompok usia kehamilan mayoritas 28 – 37 minggu yaitu sebanyak 26 orang (70,3%) dan minoritas < 28 minggu sebanyak 1 orang (2,7%). Berdasarkan gravida mayoritas ibu hamil anak ke 1 yaitu sebanyak 26 orang (70,3%) dan minoritas ibu hamil anak ke tiga sebanyak 1 orang (2,7%).

Berdasarkan pendidikan responden mayoritas berpendidikan SMA yaitu sebanyak 26 orang (70,3%) dan minoritas berpendidikan SMP sebanyak 3 orang (8,1%). Berdasarkan pekerjaan responden mayoritas ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 orang (48,6%) dan minoritas sebangai PNS sebanyak 4 orang (10,9%).

2. Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil

2.1. Distribusi Frekwensi Minat Responden Mengikuti Senam Hamil

Pada penelitian ini, minat ibu hamil mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Minat Ibu Hamil Yang Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Minat N %

1 Yang membuat ibu mengikuti senam hamil di RS : a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikutan teman

6 24 7 16,2 64,9 18,9 2 Ibu suka semua gerakan senam hamil :

a. Ya b. Tidak

22 15

59,5 40,5 3 Ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan dari

pelaksanaan selama kehamilan : a. Ya

b. Tidak

24 13

64,9 35,1 4 Selain di rumah sakit, ibu melakukan senam hamil di

rumah


(44)

b. Tidak semua gerakan

5 Atas anjuran siapa ibu melakukan senam hamil di rumah a. Atas anjuran dokter

b. Keinginan sendiri c. Teman

24 6 7 64,9 16,2 18,9 Pada tabel 5.2. di atas, diketahui berdasarkan minat ibu mengikuti senam hamil mayoritas atas anjuran dokter sebanyak 24 orang (64,9%), ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan pada pemeriksaan selama kehamilan mayoritas menjawab iya sebanyak 24 orang (64,9%), ibu suka semua gerakan senam hamil mayoritas menjawab tidak suka sebanyak 34 orang (91,9%), selain di rumah sakit ibu melakukan senam hamil di rumah mayoritas menjawab tidak sebanyak 35 orang (94,6%), ibu melakukan senam hamil dirumah mayoritas atas anjuran dokter sebanyak 24 orang (64,8%).

2.2. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Kepatuhan Responden Mengikuti Senam Hamil

Adapun tabel distribusi frekwensi kepatuhan responden mengikuti senam hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Kepatuhan n %

1 Ibu rutin senam hamil sesuai jadwal yang

telah ditentukan a. Rutin

b. Tidak rutin

1 36

2,7 97,3

2 Setiap jadwal senam ibu terlambat datang

dikarenakan : a. Malas

b. Sibuk pekerjaan rumah c. Tidak ada mengantar

3 23 11 8,1 62,1 29,8 Pada tabel di atas, dapat diketahui mayoritas ibu rutin mengikuti senam hamil sebanyak 36 orang (97,3%), setiap jadwal ibu terlambat datang mayoritas

dikarenakan sibuk pekerjaan rumah sebanyak 23 orang (62,1%).

2.3. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keseriusan Mengikuti Senam Hamil


(45)

Adapun tabel distribusi frekwensi berdasarkan keseriusan mengikuti senam hamil :

Tabel 5.4. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keseriusan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseriusan n %

1 Melakukan senam hamil dirumah sakit,

selalu mengikuti gerakan senam hamil : a. Ya b. Tidak 3 34 8,1 91,9

2 Ibu mengikuti gerakan-gerakan pada

pemanasan : a. Ya b. Tidak

4 33

10,8 89,2

3 Ibu mengikuti gerakan inti pada senam

hamil a. Ya b. Tidak

4 33

10,8 89,2

4 Ibu melakukan gerakan pendinginan pada

senam hamil a. Ya b. Tidak 3 34 8,1 91,9

Dari tabel 5.4 di atas, dapat diketahui berdasarkan keseriusan dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu tidak selalu mengikuti gerakan senam hamil sebanyak 34 orang (91,9%), ibu tidak mengikuti gerakan–gerakan pada pemanasan sebanyak 33 orang (89,2%), ibu tidak mengikuti gerakan inti pada senam hamil sebanyak 33 orang (89,2%), ibu tidak melakukan gerakan pendinginan pada senam hamil sebanyak 34 orang (91,9%).


(46)

2.4. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Hamil

Adapun tabel distribusi frekwensi responden berdasarkan usia mengikuti senam hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Kehamilan Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Usia Kehamilan n %

1 Usia kehamilan ibu pertama kali mengikuti

senam hamil a. 22 minggu b. 24 minggu c. 26 minggu lebih

2 5 29 5,4 16,2 78,4

Pada tabel 5.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas ibu pertama kali mengikuti senam kehamilan pada usia kehamilan > 26 minggu yaitu sebanyak 29 orang (78,4%).

2.5. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Keluhan mengikuti Senam Hamil Adapun tabel distribusi frekwensi responden berdasarkan Keluhan mengikuti senam hamil adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Keluhan mengikuti Senam Hamil. Di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keluhan n %

1 Dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu mengalami pusing

a. Pusing b. Tidak pusing

14 23

37,8 62,2 2 Dalam latihan pernafasan adakah merasa sesak :

a. Muncul sesak b. Tidak merasa sesak

10 27

27,0 73,0 3 Selama mengikuti senam hamil ibu pernah merasakan

kram atau kesemutan pada kaki a. Pernah

b. Tidak pernah

3 34

8,1 91,9 4 Ibu sering lemas dan nyeri pada perut ibu selama


(47)

mengikuti senam hamil a. Pernah

b. Tidak pernah

2 35

5,4 94,6

Pada tabel 5.6 diketahui, dalam mengamati senam hamil di rumah sakit, mayoritas ibu tidak mengalami pusing sebanyak 23 responden (62,2%), ibu tidak merasa sesak dalam latihan pernapasan mayoritas sebanyak 27 orang (73,0%), selama mengikuti senam hamil ibu tidak pernah merasakan kram atau kesemutan pada kaki mayoritas sebanyak 34 orang (91,9%),ibu tidak pernah sering lemas dan nyeri mayoritas sebanyak 35 orang (94,6%).

3. Tingkat Evaluasi Pelaksanaan Senam Kehamilan

3.1. Tingkat Minat Responden Mengikuti Senam hamil Di RS St. Elisabeth Medan

Tingkat minat responden mengikuti senam hamil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel .5.7 Tingkat Minat Ibu Hamil Mengikuti Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Minat n (orang) Persentase (%)

1 2 Tinggi Rendah 18 19 48,6 51,4

Total 37 100

Pada tabel 5.7. di atas dapat diketahui mayoritas responden mempunyai tingkat minat rendah yaitu sebanyak 19 orang (51,4%) di banding dengan minat tinggi sebanyak 18 orang (48,6%).


(48)

3.2. Tingkat Kepatuhan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan

Tingkat kepatuhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.8. Tingkat Kepatuhan Ibu Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Kepatuhan n %

1 2

Patuh Tidak patuh

16 21

43,2 56,8

Total 37 100

Pada tabel 5.8. di atas, dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan responden mayoritas tidak patuh sebanyak 21 orang (56,8%) dibandingan dengan yang patuh sebanyak 16 orang (43,2%).

3.3 Tingkat Keseriusan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat keseriusan responden tentang pelaksanaan senam kehamilan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.9. Tingkat Keseriusan Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseriusan n %


(49)

2 Tidak serius 19 51,4

Total 37 100

Pada tabel 5.9. di atas dapat diketahui tingkat keseriusan responden

mayoritas tidak serius sebanyak 19 orang (51,4%) dibanding dengan serius yaitu 18 orang (48,6%).

3.4. Tingkat Usia Kehamilan Responden Mengikuti Senam Hamil Di RS St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat usia kehamilan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui melalui tabel sebagai berikut :

Tabel 5.10. Tingkat Usia Kehamilan Ibu mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Usia Kehamilan n %

1 2

Hamil tua Hamil muda

30 7

81,1 18,9

Total 37 100

Pada tabel 5.10 di atas dapat diketahui, responden dengan usia kehamilan hamil tua trimester dua mayoritas mengikuti senam hamil sebanyak 30 orang (81,1%) dibanding dengan hamil muda sebanyak 7 orang (18,9%).

3.5 Tingkat Keluhan Responden Mengikuti Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat keluhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.11. Tingkat Keluhan Ibu Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010


(50)

No Keluhan n % 1

2

Tidak ada keluhan Ada keluhan

19 18

51,4 48,6

Total 37 100

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat keluhan responden mengikuti senam hamil mayoritas tidak ada keluhan sebanyak 19 orang (51,4%) dibanding dengan ada keluhan sebesar 48,6%.

3.6 Tingkat Keseluruhan Responden Mengikuti Senam Hamil di RS St. Elisabeth Medan

Adapun tingkat keseluruhan responden mengikuti senam hamil dapat diketahui pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.12. Tingkat Keseluruhan Ibu Mengikuti Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan Tahun 2010

No Keseluruhan n %

1 2 Terlaksana Kurang Terlaksana 16 21 43,2 56,8

Total 37 100

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat keseluruhan responden mengikuti senam hamil mayoritas kurang terlaksana sebanyak 21 orang (56,8%) dibanding dengan terlaksana sebesar 16 orang (43,2%).

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian telah diperoleh 37 orang jumlah responden yang dikumpul dari bulan Desember 2009 – Mei 2010 bertempat di Rumah Sakit St. Elisabeth dan hasil penelitian ini diperoleh dengan wawancara dan observasi.


(51)

Penelitian ini berupa karakteristik responden dan evaluasi pelaksanaan yang berupa tujuan yaitu mengetahui minat, kepatuhan, keseriusan, usia kehamilan dan keluhan ibu mengikuti senam hamil.

Senam hamil merupakan suatu program yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki gerakan khusus yang disesuakan dengan kondisi ibu hamil,

mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalammenghadapi persalinan. Rumah Sakit St. Elisabeth merupakan salah satu rumah sakit yang menyelenggarakan program senam hamil. Evalusi terhadap penyelenggaran senam hamil tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan senam hamil diikuti oleh ibu-ibu hamil di rumah sakit tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis deskriptif diketahui bahwa 51,4% minat responden mengikuti senam hamil rendah (Tabel 5.7), hal ini terjadi oleh karena 64,9% ibu hamil mengikuti senam dikarenakan atas anjuran dokter bukan karena keinginan sendiri 16,2% (Tabel 5.2). Didukung oleh tingkat pendidikan yang mayoritas SMA 70,3% dan 48,6% bekerja sebagai ibu rumah tangga (Tabel 5.1). Berdasarkan hal ini diketahui tingkat pengetahuan dan informasi yang kurang diperoleh ibu, serta 59,9% usia ibu yang masih muda dan 70,3% merupakan kehamilan anak pertama (Tabel 5.1).

56,8% tidak patuhnya responden dalam mengikuti senam hamil dikarenakan tidak rutin ibu datang pada jadwal senam 62,1% alasan sibuk dengan pekerjaan rumah (Tabel 5.3). Hal ini didukung pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga. 51,4% Ketidak seriusan responden mengikuti senam hamil (Tabel 5.9)


(52)

dikarenakan ibu tidak mengikuti gerakan senam (Tabel 5.4) dengan alasan hamil anak 1 sehingga rasa khawatir terhadap kehamilan sangat tinggi.

81,1% usia hamil responden tua mengikuti senam hamil (Tabel 5.10) dikarenakan anjuran dokter. Melaksanakan senam kehamilan 51,4% tidak ada keluhan (Tabel 5.11) karena guna senam hamil adalah mengurangi keluhan pada ibu hamil. Hal ini didukung oleh dr. Tjahja Sanggara Sp.OG dalam penelitiannya bahwa senam hamil mengurangi keluhan yang terjadi pada ibu hamil selama kehamilan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa senam hamil kurang terlaksana sebanyak 21 orang (56,8%) oleh sebab itu ibu-ibu hamil perlu diberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya melakukan senam hamil oleh tenaga kesehatan dan instansi-instansi kesehatan yang terkait. Kepada ibu hamil perlu menggali informasi yang lebih banyak terhadap pentingnya perawatan antenatal care mulai dari pola makan, kebiasaan serta aktivitas fisik yang akan dilakukan untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Frekwensi minat ibu hamil mengikuti senam hamil di RS St Elisabeth Medan

rendah 51,4%

2. Frekwensi ketidak patuhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth


(53)

3. Frekwensi ketidak seriusan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 51,4%

4. Frekwensi usia hamil tua ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth

Medan 81,1%

5. Frekwensi tidak ada keluhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 51,4%

6. Kurang terlaksana ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan

56,8%.

B. Saran

Kepada instruktur senam

1. Peningkatan minat ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam melalui

penyuluhan sebelum dilaksanakan senam tentang manfaat senam hamil oleh tenaga ahlinya.

2. Meningkatkan kepatuhan ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam hamil

melalui pengaturan jadwal kehamilan sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara rutin.

Kepada ibu-ibu hamil

1. Meningkatkan pengetahuan tentang senam kehamilan melalui tenaga ahlinya

dan media informasi lainnya.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati, S. ST, dkk, (2009), Perawatan ibu hamil (Asuhan Ibu

hamil).Yogyakarta.

Rustam Mochtar, Prof, Dr, (1998), Sinopsi obstetric, Jakarta : EGC

Ida Bagus Gde Manuaba, prof, dr, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan

dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC

G.A. Mandriwati, Dra, (2007), Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Jakarta: EGC

Renvilia Agnest, Hendrik Linggar Jati, (2009), Senam Hamil Praktis, Yogyakarta : Media Pressindo.

TIM , (2009), Olahraga bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Yogyakarta : Banyu Media. Supriatmaja,(l 1 maret 2007), Senam Hamil Bisa Lancarkan persalinan.

Evariny,(14 Januari 2009), Manfaat Senam Hamil.

Tjahja Sanggara,(20 Januari 2009), Senam hamil bayi lahir besar dan sehat. Lala,(l 1 Maret 2008), Senam Hamil Di Rurnali.

Riwayadi Susilo dan Nur Suci Anisyah, 1998, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Yandianto, 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, M2S Bandung.


(55)

KUESIONER PENELITIAN

PENELITIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI RS. St. ELISABETH MEDAN 2010

Daftar pertanyaan ini mengumpulkan data tentang seberapa jauh evaluasi pelaksanaan

senam hamil. Pelayanan ini berguna untuk meningkatkan pelayanan Antenatal care di RS. St. Elisabeth khususnya ruangan BKIA dalam kegiatan senam hamil.

Responden :

Alamat :

Tanggal diisi : Petunjuk pengisian :

1. Semua pertanyaan harus dijawab 2. Jawab titik-titik yang disediakan

3. Pilihlah dari salah satu jawaban yang disediakan dengan memberi tanda silang

(X)

A. Data Karakteristik Ibu Hamil

1. Gravida ke ……….

2. Berapa usia kehamilan ibu pada saat ini ……….. minggu 3. Pendidikan berakhir ibu

a. SD / sederajat c. SLTA / sederajat

b. SLTP / sederajat d. Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan ibu : a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta d. Pengawai Negeri

B. Pertanyaan Tentang Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan 2010

1. Yang membuat ibu mengikuti senam hamil di RS : a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikut an teman


(56)

2. Ibu suka semua gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

3. Ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan dari pelaksanaan selama kehamilan :

a. Ya b. Tidak

4. Selain di rumah sakit, ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Ya, semua gerakan

b. Tidak semua gerakan

5. Atas anjuran siapa ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Atas anjuran dokter

b. Keinginan sendiri c. Teman

6. Ibu rutin senam hamil sesuai jadwal yang telah ditentukan : a. Rutin

b. Tidak rutin

7. Setiap jadwal senam ibu terlambat datang dikarenakan : a. Malas

b. Sibuk pekerjaan rumah c. Tidak ada yang mengantar

8. Melakukan senam hamil dirumah, selalu mengikuti gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

9. Ibu mengikuti gerakan-grakan pada pemanasan : a. Ya

b. Tidak

10. Ibu mengikuti gerakan inti pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

11. Ibu melakukan gerakan pendinginan pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

12. Usia kehamilan ibu pertama kali mengikuti senam hamil : a. 22 minggu


(57)

c. 26 minggu lebih

13. Dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu mengalami pusing : a. Pusing

b. Tidak pusing

c. Hanya beberapa gerakans aja

14. Dalam latihan pernafasan adalah merasa sesak : a. Muncul sesak

b. Tidak merasa sesak

15. Selama mengikuti senam hamil ibu pernah merasakan kram atau kesemutan pada kaki :

a. Pernah b. Tidak pernah

16. Ibu sering lemas dan nyeri pada perut ibu selama mengikuti senam hamil : a. Pernah


(1)

dikarenakan ibu tidak mengikuti gerakan senam (Tabel 5.4) dengan alasan hamil anak 1 sehingga rasa khawatir terhadap kehamilan sangat tinggi.

81,1% usia hamil responden tua mengikuti senam hamil (Tabel 5.10) dikarenakan anjuran dokter. Melaksanakan senam kehamilan 51,4% tidak ada keluhan (Tabel 5.11) karena guna senam hamil adalah mengurangi keluhan pada ibu hamil. Hal ini didukung oleh dr. Tjahja Sanggara Sp.OG dalam penelitiannya bahwa senam hamil mengurangi keluhan yang terjadi pada ibu hamil selama kehamilan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa senam hamil kurang terlaksana sebanyak 21 orang (56,8%) oleh sebab itu ibu-ibu hamil perlu diberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya melakukan senam hamil oleh tenaga kesehatan dan instansi-instansi kesehatan yang terkait. Kepada ibu hamil perlu menggali informasi yang lebih banyak terhadap pentingnya perawatan antenatal care mulai dari pola makan, kebiasaan serta aktivitas fisik yang akan dilakukan untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Frekwensi minat ibu hamil mengikuti senam hamil di RS St Elisabeth Medan rendah 51,4%

2. Frekwensi ketidak patuhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 56,8%


(2)

3. Frekwensi ketidak seriusan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 51,4%

4. Frekwensi usia hamil tua ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 81,1%

5. Frekwensi tidak ada keluhan ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 51,4%

6. Kurang terlaksana ibu mengikuti senam hamil di RS St. Elisabeth Medan 56,8%.

B. Saran

Kepada instruktur senam

1. Peningkatan minat ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam melalui penyuluhan sebelum dilaksanakan senam tentang manfaat senam hamil oleh tenaga ahlinya.

2. Meningkatkan kepatuhan ibu-ibu hamil untuk pelaksanaan senam hamil melalui pengaturan jadwal kehamilan sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara rutin.

Kepada ibu-ibu hamil

1. Meningkatkan pengetahuan tentang senam kehamilan melalui tenaga ahlinya dan media informasi lainnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati, S. ST, dkk, (2009), Perawatan ibu hamil (Asuhan Ibu hamil).Yogyakarta.

Rustam Mochtar, Prof, Dr, (1998), Sinopsi obstetric, Jakarta : EGC

Ida Bagus Gde Manuaba, prof, dr, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC

G.A. Mandriwati, Dra, (2007), Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Jakarta: EGC

Renvilia Agnest, Hendrik Linggar Jati, (2009), Senam Hamil Praktis, Yogyakarta : Media Pressindo.

TIM , (2009), Olahraga bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Yogyakarta : Banyu Media. Supriatmaja,(l 1 maret 2007), Senam Hamil Bisa Lancarkan persalinan.

Evariny,(14 Januari 2009), Manfaat Senam Hamil.

Tjahja Sanggara,(20 Januari 2009), Senam hamil bayi lahir besar dan sehat. Lala,(l 1 Maret 2008), Senam Hamil Di Rurnali.

Riwayadi Susilo dan Nur Suci Anisyah, 1998, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Yandianto, 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, M2S Bandung.


(4)

KUESIONER PENELITIAN

PENELITIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI RS. St. ELISABETH MEDAN 2010

Daftar pertanyaan ini mengumpulkan data tentang seberapa jauh evaluasi pelaksanaan

senam hamil. Pelayanan ini berguna untuk meningkatkan pelayanan Antenatal care di RS. St. Elisabeth khususnya ruangan BKIA dalam kegiatan senam hamil.

Responden : Alamat : Tanggal diisi : Petunjuk pengisian :

1. Semua pertanyaan harus dijawab 2. Jawab titik-titik yang disediakan

3. Pilihlah dari salah satu jawaban yang disediakan dengan memberi tanda silang (X)

A. Data Karakteristik Ibu Hamil

1. Gravida ke ……….

2. Berapa usia kehamilan ibu pada saat ini ……….. minggu 3. Pendidikan berakhir ibu

a. SD / sederajat c. SLTA / sederajat b. SLTP / sederajat d. Perguruan Tinggi 4. Pekerjaan ibu :

a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta d. Pengawai Negeri

B. Pertanyaan Tentang Evaluasi Pelaksanaan Senam Hamil di RS. St. Elisabeth Medan 2010

1. Yang membuat ibu mengikuti senam hamil di RS : a. Keinginan sendiri

b. Atas anjuran dokter c. Ikut-ikut an teman


(5)

2. Ibu suka semua gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

3. Ibu mengikuti senam hamil merupakan keharusan dari pelaksanaan selama kehamilan :

a. Ya b. Tidak

4. Selain di rumah sakit, ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Ya, semua gerakan

b. Tidak semua gerakan

5. Atas anjuran siapa ibu melakukan senam hamil di rumah : a. Atas anjuran dokter

b. Keinginan sendiri c. Teman

6. Ibu rutin senam hamil sesuai jadwal yang telah ditentukan : a. Rutin

b. Tidak rutin

7. Setiap jadwal senam ibu terlambat datang dikarenakan : a. Malas

b. Sibuk pekerjaan rumah c. Tidak ada yang mengantar

8. Melakukan senam hamil dirumah, selalu mengikuti gerakan senam hamil : a. Ya

b. Tidak

9. Ibu mengikuti gerakan-grakan pada pemanasan : a. Ya

b. Tidak

10. Ibu mengikuti gerakan inti pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

11. Ibu melakukan gerakan pendinginan pada senam hamil : a. Ya

b. Tidak

12. Usia kehamilan ibu pertama kali mengikuti senam hamil : a. 22 minggu


(6)

c. 26 minggu lebih

13. Dalam mengikuti senam hamil di rumah sakit ibu mengalami pusing : a. Pusing

b. Tidak pusing

c. Hanya beberapa gerakans aja

14. Dalam latihan pernafasan adalah merasa sesak : a. Muncul sesak

b. Tidak merasa sesak

15. Selama mengikuti senam hamil ibu pernah merasakan kram atau kesemutan pada kaki :

a. Pernah b. Tidak pernah

16. Ibu sering lemas dan nyeri pada perut ibu selama mengikuti senam hamil : a. Pernah