Pemeriksaan klinis: Pemeriksaan radiologik

2.6.1. Pemeriksaan klinis:

TB disebut juga The great immitator oleh karena gejalanya banyak mirip dengan penyakit lain. Pada pemeriksaan klinis dibagi atas pemeriksaan gejala klinis dan pemeriksaan jasmani. 32 1. Gejala klinis Gejala klinis TB Paru dibagi menjadi 2 dua golongan yaitu: 1 Gejala respiratorik a Batuk ; merupakan gejala yang paling dini dan paling sering dikeluhkan. Batuk timbul oleh karena bronkus sudah terlibat. Batuk-batuk yang berlangsung ≥ 3 minggu harus dipikirkan adanya tuberkulosis paru. 33 b Batuk darah ; darah yang dikeluarkan dapat berupa garis-garis, bercak-bercak atau bahkan dalam jumlah banyak. Batuk darah dapat juga terjadi pada bronkiektasis dan tumor paru. 33,34 c Sesak napas ; dijumpai jika proses penyakit sudah lanjut dan terdapat kerusakan paru yang cukup luas. d Nyeri dada ; timbul apabila sistem persarafan yang terdapat di pleura sudah terlibat. 33,35 2 Gejala sistemik a Demam ; merupakan gejala yang paling sering dijumpai, biasanya timbul pada sore dan malam hari. 33 b Gejala sistemik lain seperti keringat malam, anoreksia, malaise, berat badan menurun serta nafsu makan menurun. 36,37 2. Pemeriksaan Jasmani Pemeriksaan jasmani sangat tergantung pada luas lesi dan kelainan struktural paru yang terinfeksi. Pada permulaan penyakit sulit didapatkan kelainan pada pemeriksaan jasmani. Suara Universitas Sumatera Utara atau bising napas abnormal dapat berupa suara bronkial, amforik, ronki basah, suara napas melemah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum. 38 Sedangkan limfadenitis yang disebabkan oleh M.tuberculosis dapat menyebabkan pembesaran kelenjar limfe dalam beberapa minggu atau bulan dan selalu disertai nyeri tekan pada nodul yang bersangkutan. Lesi umumnya terletak di sekitar perjalanan vena jugularis, belakang leher ataupun di daerah supra clavicula. 29

2.6.2. Pemeriksaan radiologik

Pemeriksaan rutin adalah foto toraks PA. Pemeriksaan atas indikasi seperti foto apikolordotik, oblik, CT Scan. Tuberkulosis memberikan gambaran bermacam-macam pada foto toraks. Gambaran radiologik yang ditemukan dapat berupa: a. Bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah b. Bayangan berawan atau berbercak c. Adanya kavitas tunggal atau ganda d. Bayangan bercak milier 39 e. Bayangan efusi pleura, umumnya unilateral f. Destroyed lobe sampai destroyed lung g. Kalsifikasi h. Schwarte. 40,41 Berdasarkan luasnya proses yang tampak pada foto toraks dapat dibagi sebagai berikut: a. Lesi minimal minimal lesion Bila proses tuberkulosis paru mengenai sebagian kecil dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dengan volume paru yang terletak diatas chondrosternal junction dari iga kedua dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis IV atau korpus vertebra torakalis V dan tidak dijumpai kavitas. Universitas Sumatera Utara b. Lesi sedang moderately advanced lesion: Bila proses penyakit lebih luas dari lesi minimal dan dapat menyebar dengan densitas sedang, tetapi luas proses tidak boleh lebih luas dari satu paru, atau jumlah dari seluruh proses yang ada paling banyak seluas satu paru atau bila proses tuberkulosis tadi mempunyai densitas lebih padat, lebih tebal maka proses tersebut tidak boleh lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses ini dapat tidak disertai kavitas. Bila disertai kavitas maka luas diameter semua kavitas tidak boleh lebih dari 4 cm. c. Lesi luas far advanced: Kelainan lebih luas dari lesi sedang. 42

2.6.3. Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah rutin: