Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah rutin:

b. Lesi sedang moderately advanced lesion: Bila proses penyakit lebih luas dari lesi minimal dan dapat menyebar dengan densitas sedang, tetapi luas proses tidak boleh lebih luas dari satu paru, atau jumlah dari seluruh proses yang ada paling banyak seluas satu paru atau bila proses tuberkulosis tadi mempunyai densitas lebih padat, lebih tebal maka proses tersebut tidak boleh lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses ini dapat tidak disertai kavitas. Bila disertai kavitas maka luas diameter semua kavitas tidak boleh lebih dari 4 cm. c. Lesi luas far advanced: Kelainan lebih luas dari lesi sedang. 42

2.6.3. Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah rutin:

Hasil pemeriksaan darah rutin kurang spesifik untuk tuberkulosis paru. Laju endapan darah sering meningkat pada proses aktif, tetapi laju endapan darah yang normal tidak menyingkirkan tuberkulosis. Limfositosis juga kurang spesifik. 44,45 Pemeriksaan bakteriologik: Untuk pemeriksaan bakteriologik ini spesimen dapat diambil dari sputum, bilasan lambung, jaringan baik lymph node atau jaringan reseksi operasi, cairan pleura, cucian lambung, cairan serebrospinalis, pus aspirasi abses, urine, apusan laring. 29,44 1. Pemeriksaan mikroskopik biasa Pada pemeriksaan ini dapat dilihat adanya basil tahan asam. Dibutuhkan paling sedikit 5000 batang kuman per cc sputum untuk mendapatkan kepositifan. Pewarnaan yang umum dipakai adalah pewarnaan Ziehl Nielsen dan pewarnaan Kinyoun-Gabbett. Cara pengambilan sputum tiga kali 3 X dengan cara; 1. Spot sputum saat kunjungan pertama 2. Sputum pagi keesokan harinya Universitas Sumatera Utara 3. Spot pada saat mengantarkan sputum pagi pada hari kedua. Untuk penilaian terlihat pada tabel berikut: 46 Tabel 1. Penilaian Sputum BTA kutip dari 46 Jumlah Basil Tahan Asam Penilaian Tidak dijumpai BTA 100 lapangan pandang Dijumpai 1-9 BTA 100 lapangan pandang Dijumpai 10-99 BTA 100 lapangan pandang Dijumpai 1-10 BTA lapangan pandang dalam 50 lapangan pandang Dijumpai 10 BTA lapangan pandang dalam 20 lapangan pandang catat jumlah yang ada 1+ 2+ 3+ Interpretasi hasil pemeriksaan mikroskopik yaitu: bila 2x positif → mikroskopik + bila 1x positif,2x negatif → ulang BTA 3x bila 1x positif → mikroskopik positif bila 3x negatif → mikroskopik negatif. 46 2. Pemeriksaan mikroskopik fluorescens: Dengan mikroskop fluorescens ini gambaran basil tahan asam yang terlihat lebih besar dan lebih jelas karena daya pandang diperluas dan adanya fluorescens dari zat warna auramin- rhodamin. 46 3. Kulturbiakan kuman: Pada pemeriksaan kultur ini dibutuhkan paling sedikit 10 kuman tuberkulosis yang hidup. Jenis-jenis pemeriksaan kultur sputum ini antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Metode konvensional seperti Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudoh, Middlebrook 7H-10 dan 7H-11. b. Metode Radiometrik seperti BACTEC. Dengan teknik ini waktu yang dibutuhkan untuk isolasi dan identifikasi mikobakterium tuberkulosis menjadi tiga minggu saja.Untuk test sensitifitas ditambah 5-7 hari lagi. 46 Pemeriksaan sitologi pada tuberkulosis kelenjar Pemeriksaan biopsi aspirasi untuk diagnosis penyakit ini adalah aman, mudah dan murah untuk dikerjakan meskipun pasiennya anak-anak. 44,45 Secara makroskopi nodul mula-mula berisi zat yang berwarnah abu-abu dan jernih tapi lama kelamaan warnah bisa berubah menjadi kekuningan seperti keju. Penglihatan dibawah mikroskop terhadap sekret tampak tuberkel-tuberkel yang khas dengan sel Datia langhans. Jika terjadi perkejuan yang lama dan meluas maka struktur kelenjar dapat hilang sama sekali dan digantikan dengan struktur yang atipik. Pada peroses penyembuhan dapat terjadi fibrosis dan pengapuran. Bahayanya dari penyakit ini ialah meskipun kelihatannya penyakit sudah tenang akan tetapi terkadang ia dapat menyebar ke tempat lain seperti tulang, perut dan lain-lain. Dengan ditemukannya sel epiteloid, datia langhans ataupun massa nekrosis perkejuan maka pemeriksaan sitologi dikatakan positif. 47 ImmunologiSerologi: 1. Uji Tuberkulin: Di Indonesia dengan prevalensi TB yang tinggi pemeriksaan ini kurang berarti apalagi pada orang dewasa. Uji ini akan bermakna jika didapatkan konversi dari uji yang sebelumnya atau apabila kepositifan dari uji yang didapat besar sekali atau timbul bulla. Tes tuberkulin berguna dalam menentukan diagnosis penderita terutama pada anak-anak yang mempunyai kontak dengan seorang penderita tuberkulosis yang menular, namun penderita tersebut harus diperiksa oleh dokter yang berpengalaman. Uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menunjukkan sedangpernah terinfeksi Universitas Sumatera Utara Mycobacterium tuberculosis dan sering digunakan dalam Screening TBC . Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 90. Uji tuberkulin dibaca setelah 48-72 jam saat ini dianjurkan 72 jam setelah penyuntikan. Indurasi diperiksa dengan cara palpasi untuk menentukan tepi indurasi, ditandai dengan alat tulis, kemudian diukur dengan alat pengukur transparan, diameter transversal indurasi yang terjadi dan dinyatakan hasilnya dalam milimeter. Jika tidak timbul indurasi sama sekali hasilnya dilaporkan sebagai 0 mm. 8,29 2. ELISA: Enzyme Linked Immmunosorbent Assay: merupakan test serologi yang dapat mendeteksi respons humoral berupa proses antigen-antibodi yang terjadi. Dengan cara ini maka dapat ditentukan kadar antibodi terhadap basil tuberkulosis pada serum penderita. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa IgG saja yang memberikan kenaikan diatas normal secara bermakna. Sayangnya uji serologis ini hanya memberikan sensitifitas yang sedang saja 62 46 Pada penelitian ini untuk menetapkan diagnosis pasien sebagai penderita tuberkulosis paru ditetapkan berdasarkan gambaran klinis, bakteriologik dan radiologik. Dikatakan menderita tuberkulosis jika didapatkan salah satu dari berikut ini: 1. Klinis +, bakteriologik +, radiologik + 2. Klinis +, bakteriologik -, radiologik + 46

2.6.4. Diagnosis TB pada anak