Kebijakan Pengembangan Koleksi Seleksi Bahan Pustaka

memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga. Oleh sebab itu bahan pandang dengar merupakan media pembawa pesan yang sangat kuat untuk bisa ditangkap oleh manusia.

2.4 Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi ini sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan, dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara efektif dan efisien. Maka dari itu kebijakan pengembangan koleksi sebaiknya dirumuskan secara tertulis. Karena dengan adanya kebijakan ini, pada saat melakukan kegiatan pengadaan bahan pustaka akan memudahkan pustakawan untuk memilih keriteria bahan pustaka sebagai koleksi perpustakaan yang mutakhir dan mampu memenuhi semua kebutuhan pemakai. Menurut Massofa 2008, menyatakan kebijakan pengembangan koleksi berfungsi sebagai: 1. Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah. 2. Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya. 3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:44, yang perlu di pertimbangkan dalam kebijakan pengembangan koleksi antara lain: 1. Program Lembaga 2. Model Pembelajaran yang dijalankan 3. Kebutuhan Pengguna 4. Jenis Koleksi 5. Kriteria Bahan Perpustakaan 6. Jumlah Eksemplar 7. Bahasa Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kebijakan pengadaan tergantung pada beberapa hal antara lain: anggaran, tujuan dan prioritas dari organisasi, jenis pemakai dan kebutuhannya, hubungan dengan perpustakaan lain atau dokumentasi lain, kekhususan, staf perpustakaan, dan bahasa maka pengadaan bahan pustaka akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya. Universitas Sumatera Utara

2.5 Seleksi Bahan Pustaka

Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan koleksi dengan kebutuhan pengguna baik kwalitas maupun kwantitasnya. Selain itu seleksi bahan pustaka dilakukan berdasarkan kemampuan dana yang tersedia. Kegiatan seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan mengumpulkan semua sumber informasi literatur yang akan dipergunakan dalam proses penyeleksian, pedoman penyeleksian dan penentuan bahan pustaka yang akan diadakan. Menurut Massofa 2008, Pedoman dasar untuk melakukan seleksi yaitu: 1. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran 2. Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja 3. Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani 4. Mengenal prinsip-prinsip seleksi 5. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi 6. Memahami berbagai kendala yang ada. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:48, menyatakan asas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan pustaka sebagai berikut: 1 Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut untuk bidang studi tertentu 2 Isi buku hendaknya bertahan lama dan tidak cepat berubah. 3 Isi buku bermakna bagi pengembangan bidang studi. 4 Buku tersedia di toko buku atau penerbit. 5 Bahasan buku memuat pandangan yang seimbang , khusus buku yang memuat masalah yang kontreversial. 6 Buku harus tercantum dalam bibliografi atau indeks penerbit. 7 Kewibawaan buku perguruan tinggi 8 Kepantasan harga Universitas Sumatera Utara

2.5.1 Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Untuk meningkatkan mutu koleksi, perpustakaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka. Hal ini dilakukan agar perpustakaan terhindar dari beberapa kekeliruan dalam menentukan koleksinya. Secara umum prinsip pemilihan bahan pustaka menurut Soeatminah 1992:76, meyebutkan bahwa bahan pustaka harus dipilih sesuai dengan: - Minat dan kebutuhan pemakaian - Tujuan, fungsi dan ruang lingkungan layanan perpustakaan - Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti positif - Bahan pustaka memenuhi kwalitas persyaratan Selanjutnya menurut Siregar 1998:10, yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan pustaka antara lain: - Pemilihan buku dapat dilakukan berdasarkan saran pengguna perpustakaan. - Pemilihan buku dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pemilihan buku seperti:katalog penerbit, bibliografi dan abstrak. - Pemilihan buku dapat dilakukan dengan mengevaluasi bukumya secara langsung melalui contoh yang dikirim oleh penerbit untuk diperiksa oleh perpustakaan desk copy. - Berdasarkan hasil pembicaraan atau diskusi tentang buku dari kelompok atau media komunikasi.

2.5.2 Alat Bantu Seleksi Bahan Pustaka

Alat bantu pemilihan bahan pustaka sangat diperlukan untuk menyeleksi bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Menurut Yulia dalam Buku Pengadaan Bahan Pustaka 1993:30, secara garis besar alat bantu seleksi bahan pustaka dapat dibedakan menjadi 2 kelompok: 1. Alat Bantu Seleksi Yaitu alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah bahan pustaka diseleksi, karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut tidak terbatas pada data bibliografi, tetapi juga mencakup keterangan mengenai isi bahan pustaka tersebut, dan keterangan lain yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Informasi ini dapat diberikan dalam bentuk anotasi singkat saja, bisa berupa tinjauan dengan panjang yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara Contoh alat bantu seleksi antara lain: - Majalah tinjauan bukubahan pustaka lain. - Daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu, subjek tertentu, atau kelompok tertentu. - Indeks 2. Alat Indentifikasi dan Verifikasi Yaitu alat bantu seleksi yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan pustaka. Alat seperti ini dipakai untuk mengetahui judul yang telah terbit atau yang akan diterbitkan dalam bidang subjek tertentu, dari pengarang atau penerbit tertentu dinegara tertentu dalam kurun waktu tertentu. Alat bantu ini dipakai untuk melakukan verifikasi apakah judul atau nama pengarang tepat, berapa harganya, terbitan berseri atau bahan pandang dengar, masih ada dipasaran atau tidak. Contoh alat identifikasi dan verifikasi adalah: - Katalog penerbit - Bibliografi - Katalog perpustakaan penting untuk subjek atau media tertentu. Selanjutnya Menurut Darmono 2001, menyatakan alat bantu seleksi adalah sebagai berikut: 1. Katalog Penerbit dari berbagai Penerbit Katalog penerbit berisi informasi buku-buku terbaru dari penerbit dalam dan luar negeri. Informasi yang dikandung biasanya berisi judul, pengarang, tahun terbit, jumlah halaman, harga buku dan sering pula menyertakan anotasi atau deskripsi cakupan isi buku. 2. Tinjauan Buku Tinjauan buku biasanya dimuat pada majalah ilmiah, surat kabar serta majalah popular. Ini merupakan salah satu alat untuk mengevaluasi dan seleksi tulisan bagi tulisan orang-orang ternama. 3. Bibliografi Nasional Indonesia Berisi informasi tentang terbitan seluruh Indonesia yang mencakup buku, laporan penelitian, bacaan anak-anak, terbitan pemerintahan, laporan konferensi serta peta. 4. Daftar Buku IKAPI Daftar ini merupakan katalog berbagai penerbit Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI. Katalog ini diterbitkan IKAPI dan isi dari daftar ini memuat judul, pengarang, jumlah halaman, ISBN, dan harga buku. Alat ini memuat informasi judul buku yang merupakan gabungan dari berbagai bidang pengetahuan. 5. Resensi Adalah suatu uraian pembicaraan maupun penilaian terhadap suatu karya yang menyangkut bentuk fisik maupun isinya. Resensi dapat disampaikan pada media tatap muka, diskusi buku, media cetak buku, majalah, dan surat kabar, media dengar radio, maupun media pandang dengar atau televisi. Universitas Sumatera Utara Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:53, alat bantu seleksi sebagai berikut: 1 Silabus mata kuliah 2 Bibliografi 3 Tinjauan dan resensi 4 Pangkalan data perpustakaan lain 5 Sumber-sumber lain dari internet. Dalam pemilihan bahan pustaka, perpustakaan harus memiliki alat bantu seleksi, identifikasi dan verifikasi. Hal ini dilakukan agar mempermudah kerja para pustakawan dalam memilih bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan.

2.5.3 Pihak Yang Berwenang Melakukan Seleksi

Pemilihan bahan pustaka di suatu perpustakaan tidak hanya melibatkan pustakawannya saja, akan tetapi ada beberapa pihak lain yang ikut terlibat di dalamnya. Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:45, pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi yaitu sebagai berikut: 1. Pustakawan 2. Tenaga pengajar dan peneliti 3. Mahasiswa 4. Unsur unit lain, bila diperlukan Selanjutnya menurut Yulia 1993:27, pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi yaitu sebagai berikut: 1. Pada perpustakaan sekolah yang berhak melakukan seleksi adalah kepala sekolahwakilnya dan guru. Pelajar juga boleh menyarankan. 2. Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah dewan penasehatpenyantun perpustakaan itu, tokoh masyarakat di sekitar perpustakaan umum itu berada. 3. Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen. Mahasiswa juga boleh menyarankan, tetapi harus dipertimbangkan apakah sesuai dengan kebutuhan perkuliahan. 4. Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah pimpinan institusi dimana perpustakaan itu bernaung, dan orang-orang yang mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.6 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka