BAB 1 PENDAHULUAN
Vitamin E adalah antioksidan yang mencegah terbentuknya metabolit oksidasi yang bersifat toksik seperti lipid peroksidasi. Vitamin E dibentuk dari asam lemak yang
tidak tersaturasi dan bertindak sebagai antioksidan dengan cara menangkap radikal bebas Obara H
et al, 1985.
Pada penelitian yang dilakukan terhadap tikus yang bertujuan untuk mengetahui efek dari diet asam lemak yang tersaturasi dan tidak tersaturasi, dan diet vitamin E
terhadap lipid peroksidasi didapat bahwa vitamin E memiliki efek yang signifikan dalam menurunkan lipid peroksidasi dimulai pada dosis 40 IUkgBBhari Buckingham K,
1985. Pada penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dosis minimal dari
suplementasi vitamin E yang dibutuhkan unutk melindungi LDL dari lipid peroksidasi pada manusia didapat bahwa vitamin E dengan dosis hanya 25 IUhari sudah dapat
meningkatkan ketahanan LDL terhadap oksidasi dan bahwa efeknya pada setiap individu bervariasi Princen H
et al, 1994.
Pada penelitian yang dilakukan terhadap manusia yang merokok dengan tujuan untuk menentukan efek vitamin C dan vitamin E baik secara sendiri sendiri maupun
kombinasi terhadap kadar lipid peroksidasi secara in vivo ditemukan bahwa vitamin C dan vitamin E secara sendiri sendiri dapat mereduksi lipid peroksidasi dengan kadar
yang sama. Sedangkan pemberian vitamin C dan vitamin E dengan cara kombinasi juga memberikan efek yang sama tidak lebih besar dari pada pemberian secara sendiri
sendiri Huang H et al,
2002. Penelitian terhadap kualitas semen dan parameter biokimia pada kelinci jantan
yang diberikan vitamin C, vitamin E dan minuman suplemen juga menemukan bahwa vitamin C, vitamin E, minuman suplemen atau kombinasinya dapat mengurangi produksi
radikal bebas dan dapat memperbaiki kualitas cairan semen kelinci.Yousef et al, 2003
Universitas Sumatera Utara
Vitamin E juga diindikasikan dapat meningkatkan kemampuan antioksidan dan menekan stress oksidatif pada anak ayam yang induknya di berikan suplementasi
vitamin E Lin Y et al,
2005. Penelitian yang dilakukan Farombi 2006 untuk menguji efek diet anti oksidan
yaitu vitamin C dan vitamin E terhadap kerusakan oksidatif di hati, ginjal dan otak akibat pemaparan MSG menunjukkan bahwa diet antioksidan memiliki potensi untuk melawan
stress oksidatif yang diakibatkan oleh MSG. Vitamin E bila dibandingkan dengan -carbolines yang diisolasi dari sistem saraf
mamalia yaitu, trypoline dan pinoline ternyata lebih efisien dalam menghambat pembentukan nitric oxide yang berlebihan yang diakibatkan oleh lipid peroksidase
Fyiad, 2007. Pada penelitian yang dilakukan untuk menentukan potensi vitamin E dan
quercetin untuk mencegah tumor paru yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok yang dilakukan terhadap manusia, menunjukkan bahwa vitamin E dapat mencegah terjadinya
tumor paru yang diakibatkan oleh rokok, hal ini disebabkan karena vitamin E bertindak sebagai anti oksidan yang meningkatkan kadar superoxide dismutase SOD dan
menurunkan kadar spesies oksigen reaktif ROS yang semula meningkat akibat rokok Yang J
et al, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 PEMBAHASAN