Batasan Operasional Analisis Keberadaan Credit Union (CU) Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun

Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. 1 Credit Union CU atau Koperasi Kredit adalah koperasi yang didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanyamemperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos yang ringan. 2 Kredit adalah sistem keuangan untuk memudahkan pemindahan modal dari pemilik kepada pemakai dengan mengharapkan memperoleh keuntungan, kredit diberikan berdasarkan kepercayaan orang yang memberikan terhadap kecakapan dan kejujuran si peminjam”. 3 Efektivitas adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang ditetapkan, yaitu sistem pemberian kredit yang menciptakan suatu sistem pemberian kredit yang sehat dan teratur sehingga benar- benar digunakan untuk kegiatan usaha. 4 Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. 5 Petani adalah seseorang yang mengusahakan tanaman sebagai pekerjaan utamanya. 6 Usaha Tani adalah suatu penataan dimana petani mengolah usaha taninya berdasarkan tanggapan terhadap faktor lingkungan fisik, biologis dan sosial; ekonomi sesuai dengan kemampuan.

b. Batasan Operasional

1 Daerah penelitian adalah Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. 2 Sampel penelitian adalah CU Cinta Mulia dan petani yang menjadi anggota CU Cinta Mulia di Kelurahan Saribudo lok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. 3 Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2009. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN Deskripsi Daerah Penelitian A.Letak dan Luas Daerah Geografis Kelurahan Saribu Dolok, Kecamatan Silimakuta terletak 64 km dari Raya, Ibukota Kabupaten Simalungun. Kelurahan Saribudolok mempunyai luas wilayah 2060 ha 20.600.000 m 2 dan berada pada ketinggian 1400 m dpl dengan topografi datar, bergelombang dan berbukit. Secara administrasi Kelurahan Saribudolok mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Purba  Sebelah Barat berbatasan dengan Nagori Sibangun Meriah  Sebelah Utara berbatasan dengan Nagori Purba Tua  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan pematang Silimakuta B. Penggunaan lahan Kelurahan Saribudolok mempunyai luas wilayah 2060 ha 20.600.000 m 2 . Penggunaan lahan di kelurahan Saribudolok menurut fungsinya terdiri dari usaha tani lahan kering, lahan sawah, halaman pekarangan dan lainnya. Jenis lahan terdiri dari tanah Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. andosol, grumusol, latosol, podsoloid merah, kuning,podsoloid coklat kemerahan dan kekuning-kuningan, yang mmbutuhkan penambahan unsur hara untuk mendapatkan unsur tanah yang baik. Gambaran luas wilayah Kelurahan Saribudolok berdasarkan jenis penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan lahan di Kelurahan Saribudolok tahun 2008 No Jenis Lahan Luas Ha Persentase 1 Lahan Kering 2030 98,54 2 Lahan Sawah 5 0,24 3 Halaman Pekarangan 15 0,73 4 Lainnya 10 0,49 Jumlah 2060 100,00 Sumber: BPS Sumatera Utara, Kelurahan Saribu dolok dalam Angka, 2008 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebanyak 2030 ha 98,54 penggunaan lahan di Kelurahan Saribudolok lebih banyak digunakan sebagai lahan kering yaitu untuk lahan pertanian yang mengusahakan tanaman hortikultura dan tanaman keras seperti kopi. Mata pencaharian masyarakat kelurahan Saribudolok yang dominan bekerja sebagai petani dimana dalam satu lahan milik petani terdapat berbagai jenis tanaman hortikultura yang ditanam. Lahan seluas 5 ha 0,24 digunakan untuk lahan pertanian sawah pengairan non teknis. Lahan pertanian sawah di Kelurahan Saribudolok menggunakan sumber mata air dari pegunungan sebagai sarana pengairan irigasi,sehingga masyarakat Kelurahan Saribudolok belum menggunakan sistem pengairan teknis. Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. Lahan seluas 15 ha 0,73 dan 10 ha 0,49 berfungsi sebagai lahan non pertanian yaitu digunakan untuk pemukiman penduduk, perkantoran, pertokoan, sekolah dan pekarangan. Keadaan penduduk Penduduk Kelurahan Saribudolok berjumlah 6536 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 1365 KK. Jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 3280 jiwa 50,18 dan jumlah penduduk perempuan adalah sebanyak 3256 jiwa 49,82. Penduduk di Kelurahan Saribudolok memiliki kelompok umur yang bervariasi. Secara terperinci keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Distribusi Penduduk menurut Usia Kelurahan Saribudolok No Golongan Umur Jumlah Jiwa Persentase 1 0-14 tahun 2363 36,16 2 15-64 tahun 3965 60,66 3 64+ 208 3,18 Jumlah 6536 100,00 Sumber: BPS Sumatera Utara, Kelurahan Saribu dolok dalam Angka, 2008 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak di Kelurahan Saribudolok menurut kelompok umur terdapat pada golongan umur 15-64 tahun yaitu sebanyak 3965 jiwa 60,66. Jumlah penduduk terkecil menurut kelompok umur di Kelurahan Saribudolok terdapat pada golongan umur 64 tahun ke atas yaitu sebanyak 208 Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. jiwa 3,18. Jumlah penduduk pada golongan umur 15-64 tahun merupakan penduduk yang produktif dan dapat bekerja sehingga dapat menghidupi kebutuhan keluarganya. Pendidikan merupakan hal utama bagi penduduk untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan Sumber Daya Manusia. Dalam proses pendidikan dapat diperoleh terapan dari nilai-nilai moral dan etika serta pengetahuan untuk mencapai tujuan pembangunan. Pendidikan terdiri dari 2 jenis yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Kelurahan Saribudolok dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Kelurahan Saribudolok No Tingkat Pendidikan Formal Jumlah Penduduk Jiwa Persentase 1 Tidak Belum Sekolah 1033 16,26 2 Tidak Tamat SD 1031 16,23 3 Tamat SD 1381 21,74 4 Tamat SLTP 1262 19,86 5 Tamat SLTA 1357 21,36 6 Tamat Diploma I-II 78 1,23 7 Tamat Diploma III 81 1,27 8 Tamat Diploma IV-S1 130 2,05 9 Tamat S2-S3 Jumlah 6353 100,00 Sumber: BPS Sumatera Utara, Kelurahan Saribu dolok dalam Angka, 2008 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pendidikan penduduk secara formal sangat bervariasi. Namun distribusi penduduk paling banyak yaitu penduduk pada tingkat pendidikan SD. Penduduk yang tamat SD dengan jumlah 1381 jiwa 21,74 dan yang tidak tamat SD jumlahnya sebanyak 1031 jiwa 16,23 . Sebahagian besar penduduk sudah menamatkan pendidikan SMP dan SLTA, dapat dilihat dari jumlah penduduk yang tamat SMP sebanyak 1262 jiwa 19,86 tamat SLTA sebanyak 1357 jiwa 21,36. Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. Penduduk yang mengikuti pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi. Jumlahnya masih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk yang mengambil pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi adalah sebanyak 258 jiwa 4,55. Jumlah yang tidakbelum sekolah mencapai 1033 jiwa 16,26. Perekonomian Desa Pada umumnya sumber mata pencaharian penduduk di kelurahan Saribu dolok adalah sektor pertanian. Komposisi penduduk Kelurahan Saribudolok menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian Di Kelurahan Saribu Dolok Tahun 2008 No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase 1 Petani Nelayan 1059 48,09 2 Pedagang 254 11,53 3 Pengusaha Ternak 3 0,14 4 Buruh Tani 415 18,85 5 PNS 471 21,39 Jumlah 2202 100,00 Sumber: BPS Sumatera Utara, Kelurahan Saribu dolok dalam Angka, 2008 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Saribu dolok mempunyai mata pencaharian dari sektor pertanian sebanyak 1059 jiwa 48,09. Penduduk dengan sumber mata pencaharian buruh tani juga mencapai 415 jiwa 18,85. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian didominasi oleh sektor pertanian. Penduduk yang mata pencahariannya sebagai PNS yaitu sebanyak 471 jiwa atau Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. sebanyak 21,39. Penduduk yang mata pencahariannya pedagang yaitu sebanyak 254 jiwa atau 11,54 . Penduduk yang menekuni mata pencaharian sebagai peternak paling sedikit terdapat di Kelurahan Saribudolok yaitu sebanyak 3 jiwa atau 0,14 . Lembaga pembiayaan cukup banyak terdapat di daerah ini. Lembaga keuangan meliputi bank dan Bank Perkreditan Rakyat BPR ada 4 buah dan lembaga bukan bank ada 4 buah seperti Credit Union dan koperasi. Karakteristik Petani Respoden Karakteristik petani diperoleh dari petani yangmenjadi responden untuk penelitian ini yaitu petani yang menjadi anggota CU Cinta Mulia sebanyak 37 responden. Adapun karakteristik petani responden dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, lama bertani, jumlah tanggungan dan luas lahan. Karakteristik petani responden dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.5. Karakteristik petani responden No. Uraian Satuan Range Rata-rata 1 Luas Lahan Ha 0,08-3 Ha 0,62 2 Umur Tahun 21-72 tahun 40,92 3 Tingkat Pendidikan Tahun 0-16 tahun 11,11 4 Lama Bertani Tahun 1-49 tahun 15,73 5 Jumlah Tanggungan Jiwa 0-7 jiwa 3,00 Sumber: Data diolah dari Lampiran 1 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa Luas Lahan untuk petani adalah 0,62 Ha dengan rentang 0,08-3 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden termasuk petani yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas untuk berusaha tani. Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. Dari tabel juga diketahui bahwa rata-rata umur petani adalah 40,92 tahun dengan range 21-71 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden masih tergolong pada usia produktif yang masih memiliki tenaga kerja potensial untuk mengusahakan usaha tani nya. Rata-rata jumlah tanggungan adalah 3 jiwa dengan rentang 0-7 jiwa. Petani masih mengandalkan tenaga kerja dalam keluarga tapi tergantung pada luas lahan yang dimiliki. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani maka semakin sedikit tenaga kerja dalam keluarga yang digunakan. Rata-rata pengalaman bertani petani responden adalah 15,73 tahun dengan range 1-49 tahun. Tingkat pendidikan yang dijalani oleh petani responden memiliki rata-rata 11,11 tahun dengan range 0-16 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan petani responden adalah setingkat SLTA. Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan terhadap petani di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun dengan jumlah petani responden sebanyak 37 orang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keberadaan Credit Union sebagai lembaga pembiayaan terhadap usaha tani. Profil Credit Union CU Cinta Mulia Koperasi kredit Credit Union Cinta Mulia merupakan perintis bertumbuhnya Koperasi kredit CU di sumatera Utara. Pada tanggal 3 Juli 1971 dibentuklah Credit Union di Budi Mulia oleh para gurupegawai dan beberapa non guru pegawai SMA Budi mulia yang terkumpul dalam kelompok studi bahasa Inggris dan studi pembangunan. Hal ini disponsori oleh bapak P. M Sitanggang dan Jaminar Sitorus kelompok guru pegawai. Dua tahun kemudian credit union tersebut dibuka untuk gurupegawai sekolah Hanna M. Aritonang : Analisis Keberadaan Credit Union CU Sebagai Lembaga Pembiayaan Di Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, Kab. Simalungun, 2009. lain yang berada dalam satu kompleks yaitu SD, SMP dan STM Cinta Rakyat, dari sejak itu nama CU Budi Mulia diubah menjadi CU Cinta Mulia. Pada permulaan tahun 1980-an dibuka juga untuk gurupegawai perguruan Katholik serta perguruan lain se-kotamadya Pematang Siantar. Dan keadaan ini berlangsung hingga akhir tahun 2000. Kelompok inilah merupakan cikal bakal pembentukan Badan Kordinasi Koperasi Kredit Daerah Sumatera Utara yang sekarang. Saat ini CU Cinta Mulia memiliki kantor pusat yang bertempat di Jl. Melanton Siregar No. IA Kodya P. Siantar.

a. Periode Pembentukan Sampai Akhir 2000

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

11 139 70

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

0 0 1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

0 1 3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

1 1 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Menggunakan Credit Union (Cu) Sebagai Lembaga Pembiayaan Dalam Usaha Tani (Studi Kasus : Cu Sondang Nauli Kab.Karo- Simalungun)

0 1 8