C. Dasar Hukum Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Setiap pemungutan atau pemotongan yang dilakukan oleh Negara tentu ada dasar hukumnya, yang menjadi dasar hukum pemungutan clan pemotongan Pajak Penghasilan
PPh Pasat 21 adalah : 1. Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana yang diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007.
2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 dan dirubah kembali menjadi
UndangUndang PPh No.36 Tahun 2008. 3. Peraturan pemerintah No. 149 Tahun 2000 Tentang Pemotongan Pajak Penghasilan
Pasal 21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang tebusan, pensiun, dan tunjangan hari tua.
4. Keputusan DIRJEN Pajak No. KEP-545PJ2000 tanggal 29 Desember 2000 Tentang pelaksanaan pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 dan 26
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan Orang Pribadi.
Universitas Sumatera Utara
D. Pemotong dan Pemungut Pajak Penghasilan PPh Pasa1 21
Yang bertindak sebagai pemotong Pajak Penghasilan PPh 21 antara lain: l. Pemberi kerja yang terdiri dari Orang Pribadi dan Badan termasuk BUT, badan,
organisasi internasional yang tidak dikecualikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.
2. Bendaharawan Pemerintah termasuk bendaharawan pusat maupun daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga Negara yang lain dan kedutaan besar
Indonesia di luar negeri. 3. Dana pensiun, badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja clan badan lain
yang membayar uang pensiun dan Tabungan Hari Tua. 4. Perusahaan, Badan, dan BUT yang membayar honorarium atau pembayaran lain
sebagai imbalan atas kgiatan clan jasa. 5. Perusahaan, Badan, dan BUT yang membayar honorarium atau pembayaran lain
sebagai imbalan atas kegiatan dan jasa yang dilakukan Orang Pribadi dengan status sebagai wajib Pajak Luar Negeri.
6. Yayasan termasuk bidang kesejahteraan, rumah sakit, pendidikan, kesenian, olahraga, kebudayaan lembaga kepanitiaan, asosiasi, perkumpulan, organisasi
massa, organisasi politik dan organisasi lainnya. 7. Perusahaan, badan dan BUT yang membayarkan honorarium atau imbalan lain
kepada peserta pendidikan, pelatihan, dan pemagangan. 8. Penyelenggara kegiatan yang membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan
dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Ialam Negeri berkenaan dengan suatu kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
E. Objek dan Subjek Pajak Penghasilan PPh Pasa1 21