Tuntutan Kasus 1. Posisi Kasus

cakram depan dan belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu dengan, batok lampu depan bawah, saringan hawa, tutup magnet, kipas magnet, sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang, tutup rantai, tromol cakram. - Para saksi menerangkan bahwa kemudian pihak PT. Indo Pratama Motor merasa keberatan dengan melaporkan kejadian tersebut ke Polsekta Medan Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan akhirnya terdakwa berhasil di tangkap berikut barang buktinya dan diserahkan ke Polsekta Medan Barat. - Para saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan

3. Barang bukti

a. Satu unit sepeda motor Yamaha Sporty BK 5343 EU warna hitam second tanpa: Shock depan, cakram depan dan belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu dengan, batok lampu depan bawah, saringan hawa, tutup magnet, kipas magnet, sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang, tutup rantai, tromol cakram. b. Satu unit sepeda motor Suzuki Smash warna hitam BK 6059 ID c. Satu unit sepeda motor Yamah F-1 BK 4272 BG

4. Tuntutan

Dalam tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan tuntutan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHP dalam dakwaan tunggal b. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa selama satu tahun enam bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara c. Menetapkan barang bukti berupa: - Satu unit sepeda motor Yamaha Sporty BK 5343 EU warna hitam second tanpa: Shock depan, cakram depan dan belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu dengan, batok lampu depan bawah, saringan hawa, tutup magnet, kipas magnet, sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang, tutup rantai, tromol cakram. - Satu lembar focopy BPKB Nomor R034432V97 - Satu set surat perjanjian jual beli angsuran atas nama terdakwa - Satu set berita acara serah terima kendaraan bermotor Dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor - Satu unit sepeda motor Suzuki Smash warna hitam BK 6059 IF - Satu lembar STNK asli Nomor 0225776su2008 dikembalikan kepada saksi Okto Ariwandi Akiki Sihotang Als. Okto, terkecuali tromol serta lingkar depan dan belakang pada Suzuki Smash warna hitam BK 6059 ID Dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor Universitas Sumatera Utara - Satu unit sepeda motor Yamah F-1 BK 4272 BG - Satu lembar STNK asli Nomor 00055159su200F dikembalikan kepada saksi Aulia Iskandar, terkecuali shock belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu depan, batok lampu dengan bawah, tutup magnet, kipas magnet, sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang pada Yamaha F-1 BK 4272 BG dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor. d. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara Rp. 1.000,- seribu rupiah 5. Putusan Dalam putusannya, majelis hakim memberikan keputusan sebagai berikut: a. Menyatakan bahwa terdakwa telah secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penajra selama satu tahun tiga bulan c. Menyatakan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan d. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan e. Menetapkan barang bukti berupa Satu unit sepeda motor Yamaha Sporty BK 5343 EU warna hitam second tanpa: Shock depan, cakram depan dan belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu dengan, batok lampu depan bawah, saringan hawa, tutup magnet, kipas magnet, Universitas Sumatera Utara sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang, tutup rantai, tromol cakram, Satu lembar focopy BPKB Nomor R034432V97, Satu set surat perjanjian jual beli angsuran atas nama terdakwa, Satu set berita acara serah terima kendaraan bermotor, Dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor. Satu unit sepeda motor Suzuki Smash warna hitam BK 6059 IF, Satu lembar STNK asli Nomor 0225776su2008 dikembalikan kepada saksi Okto Ariwandi Akiki Sihotang Als. Okto, terkecuali tromol serta lingkar depan dan belakang pada Suzuki Smash warna hitam BK 6059 ID, Dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor. Satu unit sepeda motor Yamah F-1 BK 4272 BG, Satu lembar STNK asli Nomor 00055159su200F dikembalikan kepada saksi Aulia Iskandar, terkecuali shock belakang, lampu depan, speedometer, batok lampu depan, batok lampu dengan bawah, tutup magnet, kipas magnet, sebeng anti lumpur, lidah tengah, lampu belakang, body, sayap depan, palang sadel belakang pada Yamaha F-1 BK 4272 BG dikembalikan kepada PT. Indo Pratama Motor. B. Aspek Pidana Penggelapan dalam Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli dalam Hal Terjadinya Penyitaan Benda Sewa Beli oleh Kreditur Aspek pidana penggelapan dalam pelaksanaan perjanjian sewa beli jika terjadi penyitaan oleh kreditur, dapat dilihat dari unsur-unsur tindak pidana Universitas Sumatera Utara penggelapan yang telah dipenuhi oleh perbuatan debitur yang melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan. Unsur-unsur yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: 1. Unsur barang siapa Unsur barang siapa dapat diuraikan sebagai berikut: Yang dimaksud dengan unsur “barang siapa” oleh undang-undang adalah orang sebagai subjek hukum yang dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, dan dalam perkara ini di muka persidangan terdakwa Sandi sebagai orang yang sehat jasmani dan rohani dan telah dewasa serta tidak terdapat alasan pemaaf ataupun alasan pembenar atas perbuatan yang telah dilakukannya dan dalam pemeriksaan persidangan terdakwa telah membenarkan identitas yang dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim dan telah menjawab dengan baik semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya benar terdakwalah yang melakukan penggelapan. Dengan demikian, unsur barang siapa telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. 2. Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu Bahwa menurut ilmu hukum, kesengajaan opzettelijk dibagi menjadi 3 tiga tingkatan, yaitu kesengajaan sebagai maksud atau tujuan, kesengajaan sebagai kepastian atau kesadaran mengenai perbuatan yang disadari sebagai pasti menimbulkan suatu akibat, dan kesengajaan sebagai Universitas Sumatera Utara kemungkinan atau suatu kesadaran mengenai suatu perbuatan terhadap kemungkinan timbulnya suatu akibat dari suatu perbuatan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang menerangkan bahwa terdakwa datang ke PT. Indo Pratama Motor untuk mengajukan kredit atas kendaraan bermotor Yamaha Sporty BK 5343 EU warna hitam second yang masih dalam keadaan baik lalu pengajuan kredit terdakwa disetujui. Lalu untuk bulan berikutnya, terdakwa tidak dapat membayar cicilan I, selanjutnya pihak PT. Indo Pratama Motor datang ke rumah terdakwa untuk menarik sepeda motor tersebut dan ternyata sepeda motor tersebut tidak ada di rumah terdakwa, namun berada di rumah teman terdakwa. Selanjutnya pihak PT. Indo Pratama Motor melihat keadaan sepeda motor tersebut sudah dalam keadaan diganti bukan bawaan aslinya, kemudian pihak PT. Indo Pratama Motor merasa keberatan dan melaporkan hal tersebut ke polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Lalu terdakwa ditangkap berikut barang buktinya dan disrahkan ke Polsekta medan Barat. Saksi- saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan dan terdakwa juga membenarkan keterangan saksi-saksi seluruhnya. Terdakwa juga menyatakan menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Berdasarkan hal tersebut, unsur dengan sengaja melawan hukum memiliki barang sesuatu telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. 3. Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud memiliki barang itu dengan melawan hak adalah niat terdakwa untuk memiliki barang milik orang lain tanpa ada haknya atau tanpa seizin dari pemilik barang tersebut atau memperlakukan barang tersebut seolah-olah sebagai barang miliknya. Jelas terlihat bahwa sepeda motor tersebut bukan kepunyaan terdakwa, tetapi milik PT. Indo Pratama Motor, dan terdakwa menguasai sepeda motor tersebut bukan dengan melakukan tindak pidana atau kejahatan tertentu, tetapi melalui pengajuan kredit, yang notabene hal tersebut bukanlah tindak pidana.

C. Analisa Kasus