Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Sesuai dengan prinsip grafik Barber-Johnson, maka dapat ditentukan efisiensi pelayanan rawat inap selama setahun apakah berada di daerah efisien atau di luar daerah efisien.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan

Rumah Sakit Haji Medan didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar pada tanggal 7 Maret 1991 No. 445.05712K, dan diresmikan pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua Gubernur Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan berlokasi di jalan Rumah Sakit Haji Estate di areal tanah seluas 6 ha dengan luas bangunan 13.017,59 m 2 . Secara operasional Rumah Sakit Haji Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk kegiatan poliklinik, di samping itu juga memberikan pelayanan bagi jamaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi. Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat dari Menteri Kesehatan RI No: YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar meliputi: 1. Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Medik 3. Pelayanan Rekam Medik 4. Pelayanan Keperawatan 5. Pelayanan Administrasi Manajemen Secara teknis administrasi Rumah Sakit Haji Medan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Sumatera Utara. Pada awalnya dalam kegiatan operasional Rumah Sakit Haji Medan mendapat bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tetapi pada tahun kedua telah berdiri sendiri dalam kegiatan operasionalnya. Pelayanan kesehatan di rumah sakit haji medan dibagi kedalam jenis pelayanan medis, pelayanan penunjang medis serta pelayanan penunjang medis lainnya.

4.2. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap, meskipun memiliki alur yang sederhana, namun karena merupakan instalasi pelayanan yang utama dan terkait dengan instalasi pelayanan lainnya, maka instalasi ini membutuhkan perhatian khusus dalam pola pengembangannya. Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Secara ringkas, pola pelayanan di Instalasi Rawat Inap adalah adalah sebagai berikut : pasien masuk yang diputuskan menjalani rawat inap dapat melalui rujukan surat rawat dari dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat, rujukan dari dokter jaga di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik. Pasien masuk tersebut kemudian menjalani pelayanan perawatan setelah dilakukan prosedur penempatan klasifikasi di kelas I, II, dan III. Pasien dengan klasifikasi perawatan di rawat super VIPVIP menjalani prosedur khusus yang terpisah. Pasien di semua kelas perawatan menjalani pemeriksaan yang dilayani oleh beberapa dokter. penanganan oleh tenaga medis di instalasi rawat inap dilaksanakan sesuai dengan penyakit yang diderita. Kegiatan pelayanan rawat inap diselenggarakan pada instalasi rawat inap. instalasi ini merupakan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan rawat inap yang terdiri dari : a. Instalasi rawat inap utama super VIP, VIP, dan Kelas I b. Instalasi rawat inap kelas II c. Instalasi rawat inap kelas III Selain dari itu terdapat instalasi perawatan intensif yang merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan perawatan ICU dan ICCU. Kapasitas tempat tidur tersedia 250 terdiri dari : - Kelas utama A Super VIP : 4 Tempat tidur - Kelas utama B Super VIP : 17 Tempat tidur Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 - Kelas I A : 17 Tempat tidur - Kelas I B : 28 Tempat Tidur - Kelas II : 68 Tempat tidur - Kelas III : 87 Tempat Tidur - Ranjang Bayi : 15 Tempat tidur - Ruang ICU : 14 Tempat tidur Lengkap dengan unit bedah sentral yang sanggup melayani operasi besar dan operasi kecil, terdapat kamar bersalin untuk persalinan normal.

4.3. Nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO