Konsep Barber – Johnson Menggambar Dasar Grafik Barber-Johnson

Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 pengobatan, rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap di rumah sakit.

3.2. Konsep Barber – Johnson

Barry Barber dan David Johnson pada tahun 1973 berhasil menciptakan suatu metode yang digambarkan dalam sebuah grafik yang secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat efisiensi pelayanan rawat inap rumah sakit . Konsep Barber-Johnson di negara-negara maju digunakan dalam manejemen rumah sakit untuk menilai efisiensi manajemen perawatan. Indikator-indikator yang digunakan meliputi angka hunian penderita rawat inap Bed Occupancy Rate = BOR, lama rata-rata perawatan penderita di rumah sakit Length Of Stay = LOS, frekuensi penggunaan tempat tidur rata-ratatahun oleh berbagai penderita Bed Turn Over = BTO, maupun rata-rata lama sebuah tempat tidur berada dalam Nilai kosong Turnover Interval = TOI Riyadi, 1993. Konsep Barber-Johnson dapat digambarkan melalui suatu standar grafik dengan daerah penilaian efisiensi yang sudah ditetapkan oleh dua indikator TOI dan LOS secara korelatif menurut tingkat BOR dan BTO.

3.3. Menggambar Dasar Grafik Barber-Johnson

1. Gambar Sumbu X dan Sumbu Y Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Gambar sumbu horizontal X – absis dan sumbu vertikal Y – ordinat. X – absis adalah Turnover Interval TOI dan Y- ordinal adalah Length Of Stay LOS Soejadi, 1996. Grafik Barber-Johnson 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T O I L O S Gambar 2.1. Gambar Sumbu X dan Sumbu Y 2. Garis BOR Pada Grafik Barber-Johnson a. Gambar garis BOR = 50 dengan menghubungkan titik 0,0 dan titik 1,1. Penjelasan : Jika average of occupied beds O = 50, maka O = ½ A. 365 = Jumlah hari dalam setahun O = rata-rata tempat tidur yang terisi average of occupied beds. Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 D =Jumlah pasien yang keluar dalam Nilai hidup dan meninggal discharges selama setahun. A = rata-rata tempat tidur yang siap pakai average of available beds. L = O x 365D = 12A X 365D T = A- O x 365D = A - 12Ax 365D = 12 A x 365D b. Gambar garis BOR = 70, dengan rumus yang sama akan menghasilkan 3L = 7T dengan titik 0,0 dan titik 3,7. c. Gambar garis BOR = 80, menghasilkan L = 4T dengan titik 0,0 dan titik 1,4. d. Gambar garis BOR = 90, menghasilkan L = 9T dengan titik 0,0 dan titik 1,9. Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Garis BOR 50, 70, 80 dan 90 BOR 50 BOR 70 BOR 80 BOR 90 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T O I L O S Gambar 2.2. Garis BOR 50, 70, 80, 90. 4. Garis BTO Pada Grafik Barber-Johnson a. Gambar garis BTO = 30 pasien yaitu membentuk garis dengan titik 12 16, 12 16 . Penjelasan : L = O x 365D dan, T = A – O x 365D T = A x 365D – O x 365D T = 365 AD Menggambar Garis BTO 30 B = DA  30 = DA  D = 30 dan A = 1 dan O = 1 Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 L = O x 365D L = 1 x36530 L = 12 16 T = 365 AD T = 12 16 Maka T = 12 16 dan L = 12 16, sehingga didapat garis dengan titik 12 16, 12 16. b. Gambar garis BTO = 20 pasien dengan cara yang sama membentuk garis dengan titik 18 14, 18 14 . c. Gambar garis BTO = 15 pasien, membentuk garis dengan titik 24 13, 24 13 . d. Gambar garis BTO = 12,5 pasien, membentuk garis dengan titik 29 15, 29 15 . Grafik Barber-Johnson BTO 30 BTO 20 BT0 15 BTO 12,5 BOR 50 BOR 70 BOR 80 BOR 90 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T O I L O S Gambar 2.3. Garis BTO 30, 20, 15, dan 12,5 4. Daerah Efisiensi Pada Grafik Barber-Johnson Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009 Menggambar daerah yang efisien. Daerah yang efisien dibatasi oleh garis : c. TOI = 1 c. TOI = 3 c. BOR 75 Menurut Barber-Johnson grafik yang berada di luar daerah ini menunjukkan bahwa sistem yang sedang berjalan kurang efisien. Pada satu grafik hasilnya adalah komposisi seperti pada grafik dibawah ini. Grafik Barber-Johnson BOR 90 BTO 30 BTO 20 BT0 15 BTO 12,5 BOR 50 BOR 70 BOR 80 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T O I L O S Gambar 2.4. Daerah Efisiensi Pada Grafik Barber-Johnson. Indah Sari : Gambaran Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009

2.4. Menggambar Grafik Barber-Johnson