Teori Polaritas Kompatibilitas Pengaruh Waktu Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Dalam High Density Polyethylene (HDPE) Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

Halomoan Harahap : Pengaruh Waktu Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Dalam High Density Polyethylene HDPE Dengan Inisiator Benzoil Peroksida, 2009. USU Repository © 2009 pemlastis. Di samping itu pemlastis dapat pula meningkatkan elastisitas bahan, membuat lebih tahan beku dan menurunkan suhu-alir, sehingga pemplastis kadang- kadang disebut juga dengan ekastikator antibeku atau pelembut. Jelaslah bahwa plastisasi akan mempengaruhi semua sifat fisik dan mekanis polimer seperti kekuatan tarik, elastisitas kekerasan, sifat listrik, suhu lair, suhu transisi kaca dan sebagainya Wirjosentono, 1995. Adapun pemplastis yang sering digunakan merupakan golongan ftalat ester seperti dimetil ftalat, dibutil ftalat, diheksil ftalat, dioktil ftalat dan didesil ftalat. Menurut Goudung, D. U. 2004., plastisiser seperti DOP dioktil flatat yang digunakan secara komersil bersifat racun dan karsinogenik. Proses plastisasi polimer pada prinsipnya adalah dispersi molekul pemplastis kedalam fasa polimer. Jika pemlastis mempunyai gaya interaksi dengan polimer, proses dispersi akan berlangsung dalam skala molekul dan terbentuk larutan polimer- pemlastis yang disebut dengan kompatibel. Sifat fisik dan mekanis polimer-terplastisasi yang kompatibel ini akan merupakan fungsi distribusi dari sifat komposisi pemplastis yang masing-masing komponen dalam sistem. Bila antara pemplastis dengan polimer tidak terjadi campuran koloid yang tak mantap polimer dan pemplastis tidak kompatibel dan menghasilkan sifat fisik polimer berkualitas rendah. Karena itu, ramalan karakteristik polimer yang terplastisasi dapat dilakukan dengan variasi komposisi pemlastis. Jika terjadi interaksi polimer-polimer cukup kuat, maka molekul pemplastis akan terdifusi kedalam rantai polimer rantai polimer amorf membentuk satuan struktur globular yang disebut bundle menghasilkan plastisasi infrastruktur intra bundle. Dalam Hal ini molekul pemlastis akan berada diantara rantai polimer dan mempengaruhi mobilitas rantai yang dapat meningkatkan plastisasi sampai batas kompatibilitas yaitu sejumlah yang dapat terdispersi terlarut dalam polimer. Jika jumlah pemplastis melebihi batas ini, maka akan terjadi sistem yang heterogen dan plastisasi melebihi tidak efisien lagi Wirjosentono. 1995.

2.3. Teori Polaritas

Halomoan Harahap : Pengaruh Waktu Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Dalam High Density Polyethylene HDPE Dengan Inisiator Benzoil Peroksida, 2009. USU Repository © 2009 Sesuai teori ini gaya intermolekuler antara molekul – molekul pemplastis, molekul – molekul polimer dan molekul – molekul pemlastis polimer harus seimbang untuk menghasilkan gel yang stabil. Oleh karena itu polaritas pemplastis yang mengandung satu atau lebih gugus polar dan non polar harus sesuai dengan polaritas dari partikel polimer. Polaritas molekul pemplastis bergantung pada adanya gugus – gugus yang mengandung oksigen, posfat dan sulfur. Pemplastis – pemplastis yang mengandung gugus ester polar, fenil terpolarisasi dan alkil nonpolar dapat juga bertindak sebagai gugus yang menyelubungi polimer. Namun orientasi dan arah gugus – gugus polar pemplastis menentukan interaksinya dengan dipol – dipol polimer Meier.1990.

2.4. Kompatibilitas

Kompatibilitas pemplastis dengan bahan polimer adalah hal yang penting. Kompatibilitas yang baik menunjukkan campuran pemlastis dan polimer yang stabil dan homogen. Kompatibilitas campuran ditentukan oleh interaksi molekul polimer – pemplastis, bahan aditif, tekanan, suhu, kelembaban dan cahaya. Kompatibilitas campuran dapat ditentukan melalui panas reaksi campuran, transisi gelas, morfologi, sifat mekanikal dinamis secara viskosimetrik Chattopadhyay.2000. Pemlastis bisa saja kompatibel pada suhu proses namun dapat keluar kembali dari polimer blooming pada suhu kamar. Polimer pemplastis selalu berada dalam kesetimbangan dinamis pada suhu tertentu, begitu Suhu berubah efektifitas gaya – gaya juga berubah. Pada kondisi normal, difusi selalu terjadi yaitu sejumlah tertentu pemlastis berada di permukaan polimer karena kesetimbangan adsorpsi desorpsi antara polimer dan pemlastis terganggu Zhong.dkk.1998. Proses pemplastis, prinsipnya adalah terjadinya dispersi molekul pemplastis ke dalam fase polimer. Bilamana pemplastis mempunyai gaya interaksi dengan polimer, proses dispersi akan berlangsung dalam skala molekul dan terbentuk larutan polimer pemlastis sehingga keadaan ini disebut kompatibel. Interaksi antara pemlastis – polimer ini sangat dipengaruhi oleh sifat afinitas kedua komponen. Kalau afinitas polimer – pemlastis tinggi, maka molekul pemlastis akan terdifusi ke dalam bundel, Halomoan Harahap : Pengaruh Waktu Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Dalam High Density Polyethylene HDPE Dengan Inisiator Benzoil Peroksida, 2009. USU Repository © 2009 disini molekul pemlastis akan berada diantara rantai polimer dan mempengaruhi mobilitas rantai Efendi,2001. Sifat fisik dan mekanis yang terplastisasi merupakan fungsi distribusi dari sifat dan komposisi masing – masing komponen dalam sistem, karenanya ramalan karakterisasi polimer yang terplastisasi mudah dilakukan dengan variasi komposisi pemlastis. Secara umum variasi jumlah pemlastis akan efektif mempunyai efek plastisasi sampai bahan kompatibel. Hasil analisis mekanik yang dilakukan menunjukkan bahwa membran – membran yang lebih kuat dan lebih liat kenyal dihasilkan ketika sedikit pemplastis yang digunakan dalam membran. Hasil uji pemplastis ini menunjukkan bahwa pemplastis yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah akan memperbaiki kekuatan dan keliatan membran. Ketika sejumlah kecil pemplastis ditambahkan pada suatu polimer, pemplastis ini akan menyebabkan molekul polimer bergerak ke dalam konfigurasi energi yang lebih rendah. Dalam konfigurasi ini molekul – molekul menjadi kurang bergerak, dengan demikian akan meningkatkan kekuatan dan keliatan yang baik dari polimer. Sebaliknya jika pemplastis yang ditambahkan terlalu banyak molekul – molekul polimer banyak bergerak, akibatnya terjadi penurunan kekuatan dan keliatan polimer Nirwana,2001.

2.5. Pemplastis Polimer