33
dynamic packet filtering karena alasan dari prilaku perubahan sistem tergantung pada laulintas jaringan.
2.5.4 Protocol Checking
Protocol Checking mengizinkan untuk membuat aturan
kebijakan keamanan sebgai berikut : Ariyus, 2006:122
Paket yang dibiarkan masuk dari port DNS Domai Name Server, tetapi hanya jika paket tersebut mempunyai format seperti paket
DNS. Pemeriksaan protokol untuk membantu dan menghindari situasi diman
penyerang bisa saja sudah membuat suatu protokol yang akan dituju tidak dalam keadaan aman, pemeriksaan protokol yang akan dikirim
paket merupakan suatu pekerjaan yang harus diakukan untuk menghindari adanya paket misformatted paket yang digunakan untuk
menyerang suatu host.
2.6 Wireless
Wireless merupakan jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi
radio untuk komunikasi antar komputer. Wahana Komputer, 2006:171
Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi dan mengakses informasi dan aplikasi tanpa kabel nirkabel.
Hal tersebut memberikan kebebasan bergerak dan kemampuan memperluas aplikasi keberbagi gedung, kota, datau hampir ke semua tempat
34
diseluruh dunia. Berdasarkan arsitektur referensi OSI layer, teknologi wireless bekerja pada layer 2. Teknologi wireless menggunakan protokol
802.11 antara lain : Arifin, 2008 : 1
a. 802.11a, menggunakan frekuensi 5 GHz, kecepatan tinggi dan interferensi sedikit.
b. 802.11b, revolusi protokol WiFi, 11 Mbps. c. 802.11g, sama halnya dengan 802.11b tetapi lebih cepat hingga 54
Mbps. d. 802.11n, memiliki data rate hingga 108-120 Mbps.
Terdapat alasan mengapa kita menggunakan teknologi wireless
dibandingkan dengan jaringan kabel, Arifin, 2008 : 1 antara lain :
1. Jaringan wireless bersifat mobile. Kita dapat mengakses resource dari manapun dan dapat dilakukan secara berpindah-pindah, terhindar dari
masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kabel. 2. Perangkat wireless saat ini sudah relatif murah dan cepat, sehingga
mengimbangi atau menyaingi kemampuan teknologi kabel. Selain beberapa keuntungan yang didapat dari menggunakan
teknologi wireless, tentunya juga masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Beberapa permasalah yang muncul ketika kita
menggunakan teknologi wireless antara lain : Arifin, 2008 : 2
1. Tingkat keandalan dari teknologi wireless saat ini masih belum sebaik teknologi kabel.
35
2. Pengiriman data melalui jaringan wireles menggunakan media radio frekuensi, dimana media tersebut dapat diakses secara bebas oleh setiap
orang. Akibatnya data data yang kita kirimkan melalui media tersebut kurang begitu aman.
2.6.1 Sistem Pengamanan Pada Jaringan Wireless LAN
Beberapa solusi pengamanan yang muncul memiliki tujuan yang sama yakni menjaga informasi. Sistem yang mampu menjaga
informasi adalah sistem pengamanan yang memiliki fitur sebgai
berikut : Arifin, 2008 : 5
1. Confidentality : sistem dapat menjamin dan menjaga kerahasian dari informasi secara optimal.
2. Integrity : sistem dapat menjamin integritas data informasi secara optmal.
3. Availability : sistem dapat menjamin ketersediaan informasi secara optimal.
Ancaman terhadap jaringan wireless dapat datang dari dalam ataupun dari luar. Beberapa jenis ancaman atau serangan tersebut
diantaranya sebagai berikut : 1. Access point palsu.
2. Pengintaian. 3. Denial of service DOS
36
Pengamanan data pada jaringan wireless dengan cara enkripsi dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi WEP Wired
Equivalent Privacy. Enkripsi yang dilakukan oleh WEP dilakukan secara simetrik. Kunci dipasangkan pada Access Point dan juga
terdapat pada masing-masing wireless client. Kunci yang terpsaang pada kedua device rtersebut harus sama. Kunci tersebut memiliki
panjang 40 bit atau 104 bit. Saat ini pengamanan menggunakan WEP sudah dapat ditembus oleh para hacker. Sehingga muncul
teknologi baru berikutnya yaitu WAP Wired Protected Access. Mekanisme otentikasi WAP menggunakan algoritma enkripsi
AES Advanced Encryption Standart mengantikan enkripsi RC4 yang sebelumnya digunakan oleh WEP atau juga dapat
menggantikan TKIP. Panjang bit yang digunakan untuk kuncinya pun lebih panjang yaitu 256 bit, sehingga diharapkan dapat
mempersulit hacker dalam melakukan usaha untuk membongkar data yang dienkripsi dengan menggunakan otentikasi WAP.
2.6.2 Pengamanan Berbasis WEP Key
WEP bertindak sebagai kunci, diimplementasikan pada device client dan infrastruktur jaringan wireless LAN berupa sebuah
karakter alphanumerik yang digunakan untuk : Arifin, 2008 : 8
1. Memverifikasi identitas dari station yang akan diotentikan. 2. Mengenkripsi data.
37
WEP disediakan dalam beberapa jenis, natara lain : 1. 64 bit 40 bit kunci + 24 bit Initial Vector
2. 128 bit 104 bit kunci + 24 bit Initial Vector Ketika sebuah client yang mengktifkan WEP berusaha untuk
mengontentikasi dan menghubungi sebuah access point, access point akan menentukan apakah client memiliki WEP key yang sama atau
tidak. Jumlah karakter yang dimasukan tergantung pada konfigurasi software, menggunakan ASCII atau HEXA dan WAP key 64 atau
128 bit. Advanced Encryption Standart AES, merupakan sebuah
algoritma yang digunakan untukmemperkuat algoritma enkripsi RC4 yang digunakan dalam WEP. AES menggunakan algoritma Rijndale
dan menetapkan panjang kunci 128, 192, dan 256 bit.
2.7 Perangkat Keras dan Perangkal Lunak 2.7.1 Router Wireless