Simulation Prototyping Implementasi Implementasi intrusion detection system untuk filtering paket data : studi kasus Yayasan Pembinaan Pendidikan Nusantara

68 Detection System serta merancang interkoneksi antar komponen atau elemen sistem. Pada mesin sensor dengan menggunakan sistem operasi linux, digunakan aplikasi snort versi 2.8.4.1 serta pada mesin server ditempatkan aplikasi wireshark sebagai pendeteksi terjadinya intrusi yang disebabkan oleh penyusup yang masuk kedalam jaringan komputer server, sedangkan pada komputer penyerang menggunakan sistem operasi open source bernama auditor security collection yang berjalan diluar sistem windows Open Source.

4.3 Simulation Prototyping

Pada tahap ini penulis membangun prototipe dati sistem baru yang akan dibangun dan dimplementasikan pada lingkungan simulasi WAN Wide Area Network dengan menggunakan mesin virtual pada lingkungan virtual. Simulation prototyping mendemonstrasikan fungsionalitas sistem yang akan dibangun. Penulis menggunkan Vmware Workstation versi 6.0.0 untuk memvirtualisasikan sistem yang akan dibangun sebagai prototipe simulasi. Fase pembangunan prototipe, dimaksudkan untuk memenuhi sejumlah tujuan: 1. Menjamin efektivitas fungsionalitas dari interkoneksi antar elemen atau komponen sistem. 2. Memperkecil resiko kegagalan saat proses pembangunan dan implementasi sistem pada lingkungan nyata. 69 3. Menjamin bahwa sistem sudah memenuhi kriteria spesifikasi perancangan sistem dan sudah menjadi solusi dari rumusan permasalahan. 4. Menjamin bahwa kesalahan yang terjadi pada saat proses perancangan, pembangunan dan implementasi tidak mengganggu dan tidak mempengaruhi lingkungan sistem nyata. Berikut ini adalah beberapa tampilan dari sistem operasi yang digunakan sebagai pendukung dalam penulisan skripsi yang berjalan pada mesin virtual. Gambar 4.2 Sistem Operasi Auditor Security Collection Pada VM-Ware 70 Gambar 4.3 Tampilan Mesin Sensor Menggunakan Ubuntu 9.10

4.4 Implementasi

Fase selanjutnya adalah implementasi atau penerapan detail rancangan topologi dan rancangan sistem pada lingkungan nyata sebagai simulasi WAN. Detail rancangan akan digunakan sebagai instruksi atau panduan tahap implementasi agar sistem yang dibangun dapat relevan dengan sistem yang sudah dirancang. Proses implementasi terdiri dari instalasi dan konfigurasi.

4.4.1 Implementasi Topologi Jaringan

Penulis mengumpulkan seluruh perangkat yang dibutuhkan di laboraturium riset. Perangkat ini meliputi hardware dan software. Setelah itu, penulis menempatkan seluruh perangkat sesui dengan topologi yang sudah dibuat. Setelah semua unit terhubung satu sama 71 lain, proses selanjutnya adalah mengkonfigurasi setiap unit agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Detail perintah konfigurasi router, penulis lampirkan pada lembar lampiran. Perangkat switch yang digunakan tidak membutuhkan konfigurasi, karena perangkat tersebut tidak dapat di konfigurasi. Sejumlah parameter dari unit mesin host yang harus dikonfigurasi adalah alamat internet protocol, subnet mask, alamat IP gateway, dan alamat IP DNS. Setelah instalasi dan konfigurasi selesai dilakukan, proses selanjutnya adalah pengujian untuk memastikan fungsionalitas koneksi, hal ini dimaksudkan untuk menjamin agar mesin yang satu dapat berkomunikasi dengan unit mesin lain.

4.4.1.1 Konfigurasi Router

Router bertugas untuk meneruskan paket data melewati network yang berbeda yang dianalogikan dengan kondisi yang sesungguhnya di internet. Pada skripsi ini penulis menggunakan satu buah router untuk menghubungkan antara mesin sensor dengan client yang terhubung pada switch. 72 Gambar 4.4 Konfigurasi Internet Protokol Paada Router 73 Gambar 4.5 Konfigurasi Basic Setting Physical Wireless Gambar 4.6 Konfigurasi Wireless Security 74 Pada konfigurasi router terlihat bahwa routing protokol yang digunakan adalah DHCP Dynamic Host Configuration Protocol. Pengunaan IP address DHCP ini digunakan karena jaringan yang digunakan adalah jaringan yang berbasis client- server, dan jenis keamanan yang digunakan pada jaringan ini menggunakan mode WAP Wireless Application Protocol yang disertai dengan WAP algoritma TKIP, memiliki empat kunci dan memiliki panjang kunci 64 bit sampai dengan 128 bit. Gambar 4.7 Ping Client ke Router

4.4.1.2 Pemasangan HubSwitch

HubSwitch digunakan sebagai konsentrator yang menghubungkan antar komputer. Switch yang digunakan pada skripsi ini adalah zonet ZFS3008 10100 Fast Ethernet Switch, mempunyai 8 port. Untuk konfigurasi tidak ada pengaturan khusus, hanya konfigurasi hostname dan memastikan tidak terdapat VLAN Virtual LAN. 75

4.4.2 Implementasi IDS Intrusion Detection System

IDS atau sistem pendeteksi intrusi penulis bangun dengan mengunakan beberapa komponen utama, yaitu : Snort mesin inti IDS, Barnyard menangani ouput plug-in Snort dan BASE mempresentasikan output Snort. IDS dibangun pada mesin sensor dengan menggunakan sistem operasi berbasis open source yaitu linux Ubuntu 9.10. berikut ini adalah sejumlah proses yang dikerjakan sebelum mengimplementasikan komponen IDS : Instalasi paket pendukung mesin sensor 01 apt-get install libpcre3 apt-get install libpcre3-dev apt-get install libpcrecpp0 apt-get install libpcap0.8 apt-get install libpcap0.8-dev apt-get install mysql-server apt-get install libmysqlclient15-dev apt-get install libphp-adodb apt-get install libgd2-xpm apt-get install libgd2-xpm-dev apt-get install php5-mysql apt-get install php5-gd apt-get install php-image-graph apt-get install php-image-canvas apt-get install php-pear

4.4.3 Snort

aplikasi terbaru dari snort pada saat skirpsi ini ditulis adalah Snort versi 2.8.4.1. Keseluruhan instalasi sebagai root agar setiap file yang dihasilkan memiliki permission root. Berikut adalah prosesnya : 76 Mempersiapkan Database Snort 01 aktifkan MYSQL mysql -u root -p 02 membuat database untuk snort create database snort; 03 set hak akses untuk user root grant INSERT,SELECT on root. to snortlocalhost; 04 set password untuk user ‘snort’ dengan ‘password’ SET PASSWORD FOR snortlocalhost = PASSWORD‘password’; 05 set hak akses untuk user ‘snort’ di localhost grant CREATE, INSERT, SELECT, DELETE, UPDATE on snort. to snortlocalhost; Proses Instalasi Snort 01 sudo apt-get install snort-mysql 02 .configure --with-mysql 03 make 04 make install Gambar 4.8 Proses Instalasi Snort Sampai disini proses instalasi snort sudah selesai. Selanjutnya adalah deskripsi sejumlah proses setelah instalasi snort. 77 Membuat direktori Snort 01 membuat group snort groupadd snort 02 membuat user ‘snort’ didalam group ‘snort’ useradd -g snort snort 03 membuat direktori snort mkdir etcsnort 04 membuat direktori rules snort mkdir etcsnortrules 05 membuat direktori untuk logging snort mkdir varlogsnort Konfigurasi Rules Snort 01 salin file kedalam direktoro etcsnort cp snortrules-snapshot-CURRENT.tar.gz etcsnort 02 masuk kedalam direktori etcsnort cd etcsnort 03 mengekstrak file Rules Snort pada direktori etcsnort tar zxvf snortrules-snapshot-CURRENT.tar.gz Selanjutnya adalah proses konfigurasi snort. File konfigurasi snort berada di etcsnortsnort.conf. berikut adalah sejumlah baris direktif yang perlu dikonfigurasi. Konfigurasi Snort.Conf 01 masuk kedalam direktori etcsnort cd etcsnort 02 buka file konfigurasi snort.conf vi etcsnortsnort.conf 03 rubah path lokasi signature rules snort var RULE_PATH etcsnortrules output database: log, mysql, user=snort password=snort dbname=snort host=localhost 04 rubah path lokasi preprocessor rules var PREPROC_RULE_PATH etcsnortpreproc_rules 05 set alamat IP sistem jaringan Internal var HOME_NET [10.1.1.024,192.168.1.024] 05 set alamat IP sistem jaringan Eksternal var EXTERNAL_NET HOME_NET 06 set direktif output snort output database: log, mysql, user=snort \ password=snort dbname=snort host=localhost 78

4.4.4 Barnyard

Versi aplikasi Barnyard yang digunakan pada waktu penulisan skripsi ini adalan Barnyard2 versi 1.7. Kelseluruhan proses instalasi dilakukan sebagai root agar setiap file yang dihasilkan secara otomatis memiliki permission root. 01 compile barnyard dengan fitur logging MYSQL .configure --with-mysql 02 instalasi Barrnyard make make install 03 masuk kedalam direktori Barnyard2 cd usrlocal barnyard2-1.7 03 salin file konfigurasi Barnyard.conf ke etcsnort cp etcbarnyard2.conf etcsnort Tahap instalasi sudah selesai, selanjutnya adalah konfigurasi file barnyard dengan nama barnyard.conf yang berada pada direktori etcsnortbarnyard.conf. 01 buka file konfigurasi barnyard.conf vim etcsnortbarnyard2.conf 02 rubah konfigurasi hostname dan interface config hostname : localhost config interface : eth0 03 rubah output database output database: alert, mysql, user=snort password=password dbname=snort host=localhost

4.4.5 BASE Basic Analysis Security Engine

Aplikasi BASE yang digunakan adalah BASE versi 1.4.4. Kelseluruhan proses instalasi dilakukan sebagai root agar setiap file yang dihasilkan secara otomatis memiliki permission root. 79 Instalasi PEAR dan Modul PEAR 01 instalasi PEAR pear install PEAR-1.9.1 02 instalasi modul PEAR pear install image-graph-0.7.2 pear install image-canvas-0.3.2 pear install image-color-1.0.4 Instalasi BASE 1.4.4 01 ekstrak dan instal paket PHP 4 dan PHP 5 kedalam direktori var tar zxvf adodb4991.tgz 02 masuk ke direktori varwww cd varwww 03 ekstrak dan instal paket BASE tar zxvf base-1.4.4.tar.gz 04 masuk kedalam direktori BASE cd varwwwbase 05 salin dan rubah nama file bernama base_conf cp base_conf.php.dist base_conf.php 06 edit konfigurasi BASE bernama base_conf.php vim base_conf.php 07 rubah nilai dari sejumlah parameter yang terdapat pada base_conf.php dengan variabel dibawah ini : BASE_urlpath = base; DBlib_path = varadodb; DBtype = mysql; alert_dbname = snort; alert_host = localhost; alert_port = ; alert_user = snort; alert_password = snort; archive_exists = 0; archive_dbname = snort; archive_host = localhost; archive_port = ; archive_user = snort; archive_password = snort; 80 Gambar 4.9 Halaman Utama Instalasi BASE Gambar 4.10 Halaman Database Setup BASE Gambar 4.11 Halaman Konfirmasi Status Instalasi Database BASE 81

4.5 Monitoring